Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Agung Satmoko
"Penelitian ini menyangkut tentang penilaian harga saham yang berdasarkan pada analisis fundamental dengan pendekatan PER. Model yang digunakan tetap mengacu pada multiple regression model yang dipergunakan para peneliti sebelumnya, baik yang dilakukan di dalam maupun luar negeri.
Tujuan yang hendak dicapai dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui kestabilan faktor penentu harga saham blue chip atau saham dari perusahaan besar, well establihed and mature. Sejalan dengan itu, maka penelitian ini menggunakan sampel saham perusahaan-perusahaan dengan peringkat berdasarkan nilai penjualan terbesar yang dapat dianggap sebagai saham blue chip. Penggunan sampel perusahaan dengan nilai penjualan terbesar, dianggap bahwa perusahaan yang mencapai penjualan besar merupakan perusahaan yang besar, well estabished and mature. Dengan penggunaan sampel tesebut, maka hasil yang dicapai dalam peneltian ini kurang cocok untuk diaplikasikan pada perusahaan yang nilai penjualannya relatif sedang atau kecil. Tujuan penelitian ini kemudian dirinci, untuk mengetahui: (1) apakah earnings growth rate, dividend payout ratio dan proksi risiko (earning instability atau financial Leverage) mempengaruhi besarnya PER; (2) variabel manakah di antara earnings instability dan financial leverage yang paling berpengaruh dan lebih mampu menjelaskan variabilitas PER; (3) apakah pertgaruh masing-rnasing variabel eksplanatori tersebut tetap konsisten dari tahun ke tahun.
Hasil analisis dari tahun 1992-1995 menunjukkan bahwa hasil model persamaan regresi secara keseluruhan mempunyai nilai F -test yang signifikan untuk 5 (lima) versi model (modl-94, modl-95, mod2-93, mod2-94 serta mod2-95), sedangkan pada periode observasi tahun 1992 model tidak signifikan (modl-92 dan mod2-92). Secara parsial berdasarkan hasil t-test, variabel earnings growth rate menunjukkan signifikan pada periode observasi tahun 1994 (modl-94 dan mod2-94), variabel dividend payout ratio menunjukkan signitikasi pada periode observasi tahun 1993-1995 (mod2-93, modl-94 dan modl-95), sedangkan variabel pengganti risiko menunjukkan signifikasi pada observasi tahun 1992 dan 1995 (modl-92, mod2-92 dan mod2-95).
Berdasarkan pemilihan model persamaan regresi antar proksi risiko (earnings instability atau financial leverage), menunjukkan bahwa faktor financial leverage lebih mampu menjelaskan variabilitas PER dibanding dengan faktor earnings Instability, di samping itu terdapat keterkaitan hubungan yang signifikan berdasar uji koefisien korelasi parsial antara PER dengan financial leverage pada periode observasi tahun 1992-1995. Dengan menganggap model hasil persamaan regresi yang dipilih mampu menjelaskan variabilitas PER, maka dapat diketahui faktor yang mendominasi pengaruh terhadap variabilitas PER berdasarkan nilai koefsien beta. Pada umumnya faktor deviden payout ratio merupakan faktor yang dominan dari tahun observasi 1993-1995, sedangkan dominasi pengaruh pada periode observasi tahun 1992 ada pada variabel financial leverage.
Bertolak dari hasil penelitian, maka dapat diketahui besamya PER rata-rata dengan anggapan bahwa faktor eksplanatori konstan (=0), yaitu 13,06 kali (1992-FL), 28,04 kali (1993-FL), 17,18 kali (1994-FL) dan 7,36 kali (1995-DevEG). Dengan keadaan ini himbauan Bapepam yang menetapkan batas PER tidak boleh melebihi 15 kali kiranya perlu ditinjau kembali.
Akhirnya, dengan menggunakan analisis PER dapat diketahui saham-saham yang kemahalan (overprice) dan yang kemurahan (underprice), dengan membandingkan PER aktual dan PER hasil regresi. Dengan mempertimbangkan frekuensi perdagangan saham, maka dapat diketahui saham-saham mana yang cocok untuk pemodal sejati maupun pemodal pedagang."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1997
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nur Laela Rosdiyana
"ABSTRAK
Penelitian ini dilakukan untuk mengukur besarnya maksimum potensi kerugian dari saham blue chip berbasis syariah. Para investor akan memburu saham-saham blue chip dimana saham blue chip merupakan saham dari perusahaan-perusahaan besar. Perusahaan yang tergabung dalam saham blue chip memliki well established atau mature. Obyek dari penelitian ini terdiri dari 18 saham blue chip berbasis syariah yang konsisten tercatat dalam periode Januari 2013 ndash; Desember 2017 dari Indeks Saham Syariah Indonesia ISSI dan Jakarta Islamic Index JII . Nilai value at risk yang diperoleh berdasarkan dari harga saham pada penutupan periode terakhir penelitian dengan tingkat kepercayaan 95 . Hasil perhitungan VaR dengan menggunakan model Exponential Wieghted Moving Average EWMA lebih baik dibandingkan dengan metode Generalizes Auto Regressive Conditional Heteroscedasticity GARCH . Validitas dari model diuji dengan melakukan backtesting metode Kupiec Test, dimana membandingkan risiko hasil pengukuran dengan kerugian aktual. Hasil dari backtesting menunjukan pengukuran risiko dengan menggunakan model VaR valid untuk keseluruhan 18 saham blue chip berbasis syariah. Manfaat dari penelitian ini menjadi dasar pertimbangan dalam menetapkan langkah-langkah yang perlu dilakukan sehubungan dengan risiko saham yang dihadapi.

ABSTRACT
This study was conducted to measure the maximum potential loss of sharia blue chip stock. Investors will be chasing blue chip stocks where blue chip stocks are shares of big companies. Companies incorporated in blue chip stocks have either established or mature. The object of the study consisted of 18 sharia blue chip stocks consistently recorded in the period January 2013 December 2017 in Indonesia Sharia Shares Index ISSI and the Jakarta Islamic Index JII . Value at risk obtained based on the stock price at the closing of the last period of research with 95 confidence level. The result of VaR calculation using Exponential Wieghted Moving Average EWMA model is better than Generalizes Auto Regressive Conditional Heteroscedasticity GARCH method. Validity of the model is tested by backtesting of the Kupiec Test method, which compares the risk of measurement results with actual loss. The result of backtesting shows the risk measurement by using a valid VaR model for a total of 18 sharia blue chip stocks. The benefits of this research become the basis of consideration in determining the steps that need to be done in connection with the risk of the stock faced. "
2018
T50917
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library