Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Aurelius Raditya Tirto
Abstrak :
Human Immunodeficiency Virus (HIV) adalah retrovirus yang bereplikasi di limfosit T-helper CD4+, mengakibatkan penurunan jumlahnya dan imunodefisiensi. Hal ini dapat menyebabkan kematian banyak anak HIV-positif akibat penyakit umum pada masa kanak-kanak. Salah satu cara untuk mencegahnya adalah dengan memberi terapi antiretroviral atau ART, yang meningkatkan jumlah Limfosit CD4+. Melalui percobaan ini, kami bertujuan untuk menentukan dinamika peningkatan ini. 360 pasien dipilih dari anak-anak dengan HIV di RSCM dari tahun 2005-2021. Data yang diambil meliputi persentase CD4, jumlah CD4, dan Usia. Datanya dibagi berdasarkan usia menjadi 4 kelompok dan kemudian dianalisis menggunakan analisis deskriptif, analisis chi-square, dan analisis survival. Hasil penelitian menunjukkan bahwa mayoritas anak dengan infeksi HIV mengalami imunosupresi berat, dan berusia di bawah 5 tahun. Saat terapi ART dilanjutkan, jumlah anak tanpa imunosupresi meningkat dan analisis kelangsungan hidup menunjukkan bahwa pasien yang lebih tua memiliki kemungkinan bertahan hidup yang lebih baik daripada yang lebih muda. Kesimpulannya, seiring berlanjutnya terapi ART, jumlah CD4 pasien dan kemungkinan bertahan hidup akan meningkat, dengan yang terbesar terjadi tepat pada awal terapi.  ......The Human Immunodeficiency Virus (HIV) is a retrovirus that replicates in CD4+ T-helper lymphocytes, resulting in a decrease in numbers and immunodeficiency. This can cause the death of many HIV-positive children from common childhood illnesses. One way to prevent this is by giving them antiretroviral therapy or ART, which increases the number of CD4+ Lymphocytes. Through this experiment, we aim to determine the dynamics of this increase. 360 patients were chosen from children with HIV at the RSCM from 2005-2021. Data taken include their CD4 percentage, CD4 count, and Age. The data was then divided based on their age into 4 groups and analysed using descriptive analysis, chi-square analysis, and survival analysis. Results showed that the majority of children with HIV infection are severely immunosuppressed, and are under 5 years old. As the ART therapy is continued the number of children without immunosuppression increases and survival analysis shows that older patients have better survival probability than younger ones. In conclusion, as ART therapy continues, patients’ CD4 count and survival probability will increase, with the largest occurring right at the start of the therapy. 

Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
T. M. Marini
Abstrak :
Tujuan : Mengetahui korelasi antara kadar vitamin E dengan jumlah limfosit CD4 penderita HIV/ AIDS Tempat : Klinik Kelompok Studi Khusus AIDS Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia/ RSUPN Dr. Cipto Mangunkusumo, Jakarta. Metodologi : Penelitian potong lintang pada 52 penderita HIV/ AIDS , berusia 20-40 tahun. Data yang diambil meliputi data demografi, infeksi oportunistik, asupan energi asupan lemak dengan metode food recall 1x24 jam, asupan vitamin E dengan food frequency questionnaire (F Q) semikuantitatif, kadar vitamin E plasma dan hitung limfosit CD4. Analisis bivariat dilakukan dengan menggunakan uji korelasi Pearson. Hasil : Subyek terdiri dari 44 orang laki-laki dan 8 orang perempuan, median usia 26 tahun, 75% berpendidikan sedang, 63,5% berpenghasilan di bawah UMP, 59,6% tidak merokok, 80,77% golongan IDU, 82,7% AIDS, 80,8% dengan IO. Rerata IMT 19,53 kg/m2 dan 53,8% termasuk normal , rerata asupan energi 1574,1 ± 198,48 kkal, rerata asupan lemak 31,17 ± 7,26%, median asupan vitamin E 10,00 ± 1,82 mg/ hari, dan 84,6% memiliki asupan vitamin E kurang. Nilai median kadar vitamin E plasma 22,59 (11,08-70,24) µmol/L dan 90,4% subyek memiliki kadar vitamin E normal. Didapatkan korelasi positif bermakna antara asupan lemak dengan kadar vitamin E plasma(r=0.307, p-0.027*) dan antara asupan vitamin E dengan jumlah CD4 (r=0.363, p=0.008*). Tidak ada korelasi antara IMT dengan limfosit CD4 (r-0.210, p=0.135), asupan vitamin E dengan kadar vitamin E plasma (r-0.222, p=0.114), kadar vitamin E plasma dengan jumlah limfosit CD4(r= 0.028, p'.843). Kesimpulan : Tidak terdapat korelasi antara kadar vitamin E plasma dengan jumlah CD4 penderita HIV/ AIDS.
Objective : To investigate the correlation between plasma vitamin E concentration and the number of CD4 lymphocytes count in HIV/ AIDS patients Method : This was a cross-sectional study involving 52 HIVIAIDS patients, aged 20-40 years in University of Indonesia AIDS Working Group (POKDIKSUS) Clinic at Dr Ciptomangunkusumo General Hospital Jakarta. Data were collected including demographic characteristic, energy and fat intake by the 24-hour dietary recall method, vitamin E intake using FFQ semi quantitative method, vitamin E plasma concentration and CD4 lymphocytes count. Statistical analysis was carried out using Pearson's correlation test to investigate the correlation between vitamin E plasma concentration and the number of CD4 lymphocytes count in HIVIAIDS patients. Result : The subjects were comprised 44 men and 8 women with median of age 26 years. 75% of the subjects were in middle education level; 63.5% were earned under Jakarta's minimum wages; 59.6% were non-smoker; 80.77% were IDU; 82.7% were infected by AIDS; and 80.8% with opportunistic infection. The BMI mean was 19.53kg/m2 of which 518% were normal. The mean of daily energy intake was 1574.11 ± 198.48 kcal, the mean of fat intake was 31.17 ± 7.27%, the median of vitamin E intake 10.00 (7.67- 15.38) mgld and 84.6% had a low vitamin E intake. The median value of vitamin E plasma level was 22.59 (11.08-70.24) µmol/L and 90.4% of subjects had normal vitamin E plasma concentration. There was a significant correlation of fat intake with vitamin E plasma concentration (r=0.307, p=0.427*), also of vitamin E intake with CD4 lymphocytes count (r 0.363, p-0.008*). But, there was no correlation of BMI with CD4 lymphocytes count (r0.210, p=0.135), of vitamin E intake with vitamin E plasma concentration (r=0.222, p=0.114), also the concentration of vitamin E plasma with CD4 lymphocytes count (r= 0.028, p=0.843). Conclusion: No correlation was found between plasma vitamin E concentration and CD4 lymphocytes count in HIV/ AIDS patients..
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2006
T21222
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library