Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 3 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Muhammad Haidar
"Seiring dengan perkembangan teknologi informasi yang pesat dan mendukung beberapa aspek kehidupan, peningkatan pemanfaatan teknologi informasi tersebut berbanding lurus dengan resiko keamanan. Dalam penanganan keamanan teknologi informasi, terdapat Indeks Keamanan Informasi (KAMI) yang digunakan sebagai alat bantu untuk melakukan asesmen dan evaluasi tingkat kesiapan (Kelengkapan dan Kematangan) penerapan keamanan informasi berdasarkan kriteria SNI ISO/IEC 27001. Salah satu faktor yang menentukan nilai indeks KAMI 4.1 ialah tata Kelola keamanan informasi yang memiliki definisi kebijakan dan langkah penanggulangan insiden keamanan informasi CSIRT (Computer Security Incident Response Team) merupakan suatu organisasi atau tim yang bertanggung jawab untuk menerima, meninjau dan menaggapi laporan dan aktivitas insiden keamanan siber. Namun sejak CSIRT berdiri, layanan CSIRT di Indonesia saat ini belum banyak berubah dari pertama dicanangkan, yang berubah hanya teknologi dan beberapa Teknik penyerangan dan pertahanan siber namun prinsip-prinsip manajemennya dinilai tetap sama. Penelitian ini bertujuan untuk melakukan analisis peran dan layanan CSIRT di Indonesia untuk menghadapi ancaman serangan siber dengan menggunakan framework Carnegie Mellon University (CMU). Hasil dari penelitian ini ialah berupa rekomendasi dengan melakukan pemetaan dari hasil penelitian terhadap framework FIRST sehingga didapatkan 10 rekomendasi yang dapat di berikan terhadap implementasi layanan CSIRT di Indonesia.

Along with the rapid development of information technology and supporting several aspects of life, the increase in the use of information technology is directly proportional to the risk of cyber security. To handle information technology security, there is an Information Security Index (KAMI) which is used as a tool to assess and evaluate the level of readiness (Completeness and Maturity) of the application of information security based on the criteria of SNI ISO/IEC 27001. One of the factors that determine the value index KAMI 4.1 is Information security governance which has a definition of information security incident response policies and measures CSIRT (Computer Security Incident Response Team) is an organization or team responsible for receiving, reviewing, and responding to cybersecurity incident reports and activities. However, since CSIRT was established, the current CSIRT service in Indonesia has not changed much from when it was first launched, only technology and some cyber attack and defense techniques have changed but the management principles are considered to remain the same. This study aims to analyze the role and services of CSIRT in Indonesia to deal with the threat of cyber attacks using the Carnegie Mellon University (CMU) framework. The results of this study are recommendations by mapping the results of research against the FIRST framework so that 10 recommendations can be obtained for the implementation of CSIRT services in Indonesia."
Jakarta: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2021
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Ismail Yusry
"Ancaman terhadap keamanan informasi menjadi hal yang sering dijumpai saat ini baik di lingkup individu maupun organisasi. Beberapa jenis ancaman tersebut berasal dari serangan virus, malware, web defacement dan phising. Untuk mengantisipasi dan merespon serangan tersebut, lembaga XYZ membentuk tim insiden respon atau yang dikenal sebagai CSIRT ( Computer and Security Incident Response Team). Penanganan insiden keamanan informasi merupakan aspek kritis dalam memastikan integritas dan kelangsungan operasional suatu organisasi. Berdasarkan catatan, insiden keamanan informasi masih sering terjadi hingga saat ini di lingkungan organisasi.
Penelitian ini bertujuan untuk melakukan analisis terhadap pendekatan yang diambil oleh organisasi dalam menangani insiden keamanan informasi dengan area fokus pada efektivitas langkah-langkah yang dilakukan. Kerangka kerja yang digunakan adalah ISO/IEC 27035:2016, terdapat 69 klausul dilakukan untuk mengevaluasi penanganan insiden dan 62 klausul untuk diterapkan untuk perencanaan kebijakan penanganan insiden. Hasil asesmen pada lembaga XYZ menggunakan ISO/IEC 27035 mengenai manajemen insiden keamanan informasi didapatkan bahwa organisasi telah menerapkan sejumlah 53% dari 69 klausul yang diterapkan.

Threats to information security are something that is often encountered today, both in individuals and organizations. Several types of threats come from virus attacks, malware, web defacement and phishing. To anticipate and respond to these attacks, XYZ Institution formed an incident response team or known as CSIRT (Computer and Security Incident Response Team). Handling information security incidents is a critical aspect to ensuring the integrity and operational continuity of an organization. Based on records, information security incidents still frequently occur today in organizational environments.
This research aims to conduct an analysis of the approaches taken by organizations in handling information security incidents with a focus area on the effectiveness of the steps taken. The framework used is ISO/IEC 27035:2016, there are 69 clauses to evaluate incident handling and 62 clauses to be applied for planning incident handling policies. The results of an assessment at XYZ institution using ISO/IEC 27035 regarding information security incident management found that the organization had implemented 53% of the 69 clauses implemented.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2024
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fajar Hariyanto
"Dalam era digital yang berkembang pesat, ancaman insiden keamanan siber menjadi isu di tingkat global maupun Indonesia. Insiden keamanan siber seperti serangan phishing, ransomware, dan malware telah menyebabkan kerugian finansial serta menurunkan reputasi. Computer Security Incident Response Team (CSIRT) memegang peran penting dalam mendeteksi, merespon, dan menanggulangi insiden keamanan siber. Namun, terdapat permasalahan yang dihadapi yaitu kurangnya tingkat kepercayaan antar CSIRT terhadap mekanisme berbagi informasi keamanan siber yang aman dan efektif. Penelitian ini bertujuan untuk merancang dan mengevaluasi mekanisme berbagi informasi keamanan siber antar CSIRT di Indonesia. Mekanisme tersebut memanfaatkan teknologi blockchain yaitu Hyperledger Composer yang diintegrasikan dengan Interplanetary File System (IPFS) dan Traffic Light Protocol (TLP). Metode penelitian mencakup desain mekanisme berbagi informasi, simulasi implementasi, dan evaluasi performa. Pengujian performa menunjukkan bahwa latency rata-rata untuk proses unggah adalah 120 ms dan untuk unduh adalah 150 ms, dengan throughput rata-rata masing-masing 500 KB/s dan 480 KB/s. Penerapan standar TLP juga berkontribusi dalam mengatur dan mengendalikan aliran informasi serta batasan distribusinya. Penelitian ini memiliki peran dalam memberikan solusi inovatif berbagi informasi keamanan siber antar CSIRT di Indonesia yang belum banyak dieksplorasi. Selain itu, penelitian ini juga memberikan referensi mengenai pemanfaatan teknologi blockchain untuk meningkatkan keamanan siber.

In the rapidly evolving digital era, the threat of cyber security incidents has become a significant issue both globally and in Indonesia. Cyber security incidents such as phishing attacks, ransomware, and malware have caused financial losses and damaged reputations. The Computer Security Incident Response Team (CSIRT) plays a crucial role in detecting, responding to, and mitigating cyber security incidents. However, a key challenge faced is the lack of trust among CSIRTs regarding a secure and effective mechanism for sharing cyber security information. This research aims to design and evaluate a mechanism for sharing cyber security information among CSIRTs in Indonesia. The mechanism utilizes blockchain technology, specifically Hyperledger Composer, integrated with the Interplanetary File System (IPFS) and the Traffic Light Protocol (TLP). The research methodology includes designing the information-sharing mechanism, implementing simulations, and evaluating performance. Performance testing showed that the average latency for the upload process is 120 ms and for the download process is 150 ms, with average throughputs of 500 KB/s and 480 KB/s, respectively. The implementation of the TLP standard also contributes to regulating and controlling the flow of information and its distribution boundaries. This research provides an innovative solution for sharing cyber security information among CSIRTs in Indonesia, an area that has not been extensively explored. Additionally, this study offers a reference on the utilization of blockchain technology to enhance cyber security."
Jakarta: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2024
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library