Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 4 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Evrina
"Telah dilakukan pemeriksaan laju larut dua tablet Parasetamol gen.erik berlogo dengan membandingkann ya terhadap tujuh tablet Parasetamol merek dagang.
Peineriksaan dilakukan dalarn cairan lainbung buatan
PH 1,2 dan pH 3,0 menggunakan alat Solubility Simulator Sartorius, jumlah Parasetamoi yang terlarut ditentukan kadarnya secara spektrofotonietri pada panjang geloinbang 242 run. Dan hai1 peineriksaan sembilan tablet Farasetamol,
semuanya meuienuhi persyaratan uji. laju larut US? XXI. Dua produk Parasetamol generik berlogo mempunyai prof ii laju larut yang baik, bahkan pada pH 3,0 tablet Parasetainol generik berlogo B inempunyai prof ii laju larut lebih baik dibandingkan dengan beberapa nierekdagang.

The study on the dissolution rate was performed on
two generik berlogo products by comparing to seven brand name products of Paracetamol tablets..
The study was carried out in the artificial gastric
juice of pH 1.2 and 3.0 using Sartorius Solubility
Simulator the amount of Paracetarnol dissolved was analyzed spectrophotometrically at 242 nm.
The result showed that all of those products were
above the requirement of the United States Pharmacopeia XXI. The two generik berlogo products had good dissolution profiles, even batter than some of the brand name products at pH 3,0.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 1991
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dwi Nurlita
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2009
S32712
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Erni Widhyastari
"Bioavailabilitas memiliki arti yang penting dalam peni
laian mutu obat. Secara sederhana bioavailabilitas dijabar-
• kan sebagai kecepatan danjumlah relatif obat yang diabsor
si dari bentuk sediaannya ke d.alam sirkulasi sisternik. Proses
pelepasan obat dalam bentuk padat yang d.iberikan secara
oral di dalam tubuh, berkaitan dengan proses melarut dan ke
cepatan absorpsi dari obat tersebut. Untuk itu dilakukan pt
nieniksaan laju larut dan kecepatan absorpsi dengan alat .simulator
kelarutan dan simulator absorpsi.
Pémeriksaan laju larut•dari kapsul kmoksisilina, sebagai
media digunakan cairan lanibung buatan pH 1,2 dan pfl 3
dengan putaran labu disolusi 1,2 rpm dan suhu labu diatu.r
sehingga berkisar antara 35 0 - 390 ,
selang waktu 6 menit
sampel diambil dari labu disolusi. Jumlah Amoksisilina yang
terlarut dalam medium disolusi ditentukan dengan Spektrofotometri
dengan panjanggelombang Liaksimum 320 mn. Profildi
solusi. kapsul A.moksisilina yang diperiksa menyerupai tipe
nondisintegrating tablet dengan proses pelepasan zat akti±'
bergantung pada.fonmulasi, komposisi dan proses pembuatan.
Kecepatan absorpsi diukur dengan menggunakan alat simu
lator absorpsi dengan melarutkan zat aktif kmksisilina dalam
medium cairan lambung buatan pH 1,2 dan 3 , cairan Usus
buatan pH 6,5 yang dimasukkan ke dalam medium plasma b
atan pH 7,4 dengan melalui lapisan lernak buatan. 3etiap 30 menit, sehingga menit ke-150 sampel dari tiap-tiap cairan
dianibil, kernudian kadarnya dipeniksa secara 3pektrofotome -
tri dengan panjang gelombang maksirnum 320 rim.
Hasil percobaan menujukkan bahwa kecepatan absorpsi da
ri kapsul Amoksisilina yang.diperiksa menunjukkan perbedaan
yang berrnakna secara statistik, clan tipe penyerapan Arnoksi
silina dari cairan lam-bung atau usus buatan ke dalam cairan
plasma buatan melalui suatu lapisan lemak kurvanya menyerupai
tipe difusi pasif."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 1986
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yuni Shahroh
"ABSTRAK
Salah satu upaya dalam mencegah terjadinya komplikasi infeksi di intensive care unit dengan memonitoring pH cairan lambung khususnya pada pasien terpasang ventilasi mekanik. Penelitian ini bertujuan mengidentifikasi perbedaan pemberian nutrisi enteral metode intermittent dan bolus feeding terhadap pH cairan lambung pasien dengan ventilasi mekanik. Penelitian ini menggunakan desain quasi experiment pada 30 responden. Kelompok pertama (15 responden) mendapatkan intervensi intermittent feeding dan kelompok kedua (15 responden) mendapatkan intervensi bolus feeding. Uji perbedaan hasil menggunakan chi-square, pooled t test dan paired t test. Hasil penelitian (between groups) menunjukkan adanya perbedaan pH cairan lambung yang bermakna pada kelompok yang mendapatkan terapi nutrisi enteral metode intermittent dan bolus feeding pada pasien dengan ventilasi mekanik (p < 0,05). Penelitian merekomendasi perawat untuk dapat melakukan tindakan pemberian nutrisi enteral dengan metode yang tepat dan berupaya menerapkan tindakan pencegahan terhadap komplikasi lebih lanjut akibat pemberian nutrisi enteral sehingga akan memperbaiki sistem layanan asuhan keperawatan.

ABSTRACT
One of the most common strategy to prevent infection complications in intensive care unit by monitoring pH gastric especially to patients with mechanical ventilation. The purpose of this study is to identify the difference intermittent and bolus feeding to pH gastric in patients with mechanical ventilation. The study design quacy experiment with sample of 30 respondents. First group (15 respondents) getting intermittent feeding and second group (15 respondents) getting bolus feeding. Data were analyzed using chi-square, pooled t test and paired t test. The results showed that there is a significant different of pH gastric between intermittent feeding and bolus feeding in patient with mechanical ventilation (p <0.05). Further study recommends nurses to provision enteral nutrition with right method and sought to apply complication preventive by the result of enteral nutrition."
2016
T46064
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library