Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 12 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 1992
LAPEN 03 San c
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
Rangkuti, Nurhadi
"Berdasarkan pengamatan dan laporan penelitian arkeologi pada candi-candi di sekitar Prambanan, terdapat berbagai jenis bahan bangunan candi. Secara umum bahan bangunan candi di wilayah ini terdiri dari dua jenis batu, yaitu batu andesit dan batu tufa. Khusus mengenai pemakaian batu tufa pada candi-candi di sekitar Prambanan, rupa-rupanya telah menarik perhati_an peneliti terdahulu. N.J. Krom (1923) adal,ah peneliti pertama yang menelaah masalah ini, terutana pemakaian batu tufa pada Candi Lara Jonggrang, Plaosan dan Sajiwan. Krom melihat bahwa pada umumnya semua candi dibangun dengan batu vulkanis yang masif atau andesit, sedangkan pada ketiga candi tersebut ditemukan batu jenis lain yang tidak keras, yang digunakan untuk bangunan candi bagian bawah. Oleh Krom disebutkan batu itu adalah sejenis mer-gelsteen yang mempunyai struktur berpori (porous). Janis batu ini berasal dari bukit Ratu Baka, di sekitar kepurbakalaan Ratu Baka. Di sana ada bekas penambangan batu yang menunjukkan sisa-sisa batu yang seakan-akan tersusun membentuk anak tangga. Bahan-bahan itu mudah dikerjakan dengan alat penatah karena jelas terlihat batu-batu itu."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 1984
S11949
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Leiden: KITLV Press, 1996
726.143 92 INP
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Santoso Pribadi
"Penelitian arkeologi di daerah Prambanan dirasakan perlu karena adanya rencana mengembangkan situs tersebut sebagai Taman Purbakala Nasional, Usaha pengembangan tersebut melibatkan berbagai kegiatan pembangunan fisik yang secara langsung atau tidak akan menimbulkan dampak terhadap keberadaan temuan-temuan arkeologi di bawah lapisan tanah pada situs Prambanan.
Dengan dasar alasan tersebut maka penelitian ini sesungguhnya diarahkan untuk mencapai tujuan, yaitu: mengamankan data arkeologi dari akibat kegiatan fisik (keteradukan, transformasi data dan sebagainya) pembangunan di atas situs, mengetahui keadaan tinggalan arkeologi baik berupa bangunan, fondasi bangunan, maupun temuan-temuan lepas seperti misalnya peralatan yang digunakan oleh masyarakat yang pernah bermukim di sekitar candi pada masa lalu."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 1983
S12021
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Indra Riawan
"Dalam agama Hindu dewa Astadikpala merupakan salah satu kelompok dewa penjaga penjuru dunia. Penggambaran dewa Astadikpalaka cadi Siwa Pranbanan berbeda dengan di India, terutama penampilannya yang diwujudkan dalam dua sifat, yaitu aspek saumya dan ugra pada tiap sisi dari penjuru mata angin. Di India penggambarannya dalam wujud dua sifat tidak ditemui, walupun ada hanya diwujudkan dalam bentuk dua kepala pada satu badan. Bertitik tolak dari alasan bahwa masalah penggambaran dewa Astadikpalaka candi Siwa Prambanan berbeda dengan di India, maka penulis memutuskan untuk memilih subyek ini.
Adapun hasil yang dicapai adalah, bahwa peranan dari para seniman candi Prambanan dalam membuat relief dewa Astadikpalaka sangat besar sekali. Berdasarkan atas penelitian terhadap komponen kepala (rambut, ekspresi wajah, perhiasan yang dipakai), sikap badan, sikap tangan dan laksana. Mengenai perubahan dan perbedaan konsep penggambaran dewa Astadikpalaka candi Siwa Prambanan diduga karena adanya kebebasan para seniman dalam mewujudkan sesuatu yang akan digambarkannya sesuai dengan visualisasinya."
Depok: Universitas Indonesia, 1986
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Wuri Setiarini
"Wuri Setiarini. Relief tokoh-tokoh berjanggut di candi Brahma Prambanan (suatu kajian ikonografi.(Di bawah bimbingan Prof. Dr. Edi Sedyawati). Fakultas Sastra Universitas Indonesia, 1992. Menurut mitologi Hindu resi adalah salah satu golongan makhluk setengah dewa yang tinggal di kahyangan, dan mempunyai peranan yang panting dalam kehidupan alam semesta. Hal ini terlihat dari kedudukan resi yang berada di bawah para dewa utama (trimurti). Di candi Brahma Prambanan dipahatkan tokoh-tokoh berjanggut (resi), yang dalam sumber-sumber tertulis India dan Jawa kuno disebutkan bahwa mereka adalah putra-putra Brahma yang diciptakan dengan Cara beryoga. Penelitian ikonografi terhadap tokoh-tokoh berjanggut di candi Brahma Prambanan bertujuan untuk memaparkan ciri-ciri tokoh berjanggut yang disebut resi, bagaimana bentuk penggambarannya, adakah persamaan dan perbedaan dengan resi di India, dan juga berusaha untuk mengidentifikasi tokoh-tokoh tersebut yang disesuaikan dengan jumlah penyusun Veda (Veda Vyasa). Relief tokoh-tokoh berjanggut yang diteliti dipahatkan pada dinding kaki tubuh candi Brahma. Jumlahnya 27 panil, tiap panil berisi 1 tokoh utama dengan 2 pengiring. Sedangkan tokoh-tokoh yang berada di oigi luar pagar langkan tidak dibahas. Hal ini disebabkan ke-27 tokoh utama itulah yang akan disesuaikan dengan jumlah penyusun Veda, yang dalam kitab keagamaan disebutkan berjumlah 28 ditambah dengan Brahma sendiri. Ke-27 panil tersebut dipotret dan diukur. Pendeskripsian dilakukan dengan menggunakan Model Deskripsi 'circa Tipe Tokoh (Sedyawati 1983), demikian pula untuk tokoh Brahma. Kajian.kepustakaan dilakukan untuk memperoleh keterangan-keterangan yang berhubungan dengan tokoh resi, baik dari sumber India (Visnu Purava) maupun ,Jawa kuna (Brahmanda Purrna, Agastyaparwa, Tantu Pang9elaran). Hal ini berkenaan dengan mitologi dan ciri-cirinya. Dari penelitian tersebut diketahui bahwa penggambaran resi di candi Brahma secara umum hampir sesuai dengan di India, walaupun demikian terdapat juga beberapa perbedaan. Selain itu ciri utama yang harus ada pada setiap penggambaran resi adalah janggut dan kumis. Sedangkan ciri-ciri ikonografi ke-resi-an yang paling sering terdapat adalah jatamakuta, upawita, selempang dada, dan Camara. Da1am usaha mengidentifikasi tokoh-tokoh resi tersebut berdasarkan ciri-ciri ikonografi dan sumber-sumber tertulis, maka diperoish kesimpulan bahwa ke-27 tokoh resi utama adalah tokoh_tokoh penyusun Veda (Veda Vyasa). Mereka dipiwpin oleh Brahma, sehingga lengkaplah jumlah ke-28 penyusun Veda tersebut."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 1992
S12809
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sri Sugijanti
"Salah satu cerita yang terkenal di Indonesia yaitu cerita Rama atau Ramayana. Cerita ini masih tersimpan dalam bentuk sastra dalam kakawin Ramayana berbahasa Jawa Kuna, Hikayat Sri Rama berbahasa Melayu, Rama Keling, Serat Kanda dan Serat Rama gubahan Yasadipura berbahasa Jawa Baru. Sedangkan yang masih ada dalam pahatan batu terdapat pada relief candi Lara Jonggrang di Prambanan dan candi Panataran. Dengan adanya kemashuran Ramayana itu maka banyak peminat menelitinya. Karena belum ada yang meneliti secara mendetail mengenai perbandingan antara relief Ramayana candi Ciwa Lara Jonggrang Prambanan dengan kakawin Ramayana, maka dalam penulisan ini akan dibahas. Alasan ini disebabkan karena pendirian candi Lara Jonggrang dianggap sezaman dengan penulisan kakawin Ramayana."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 1983
S11909
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yunus Arbi
"Di Jawa Tengah banyak peninggalan arkeologi balk yang berupa bangunan candi, arca, atau peninggalan lain_nya yang berasal dari periode Hindu Buddha. Peninggalan yang begitu banyak dan tersebar di wilayah tersebut di_duga berasal dari abad ke-7 hingga abad ke-10 M (Soekmono, 1979:457). Salah satu bentuk peninggalan yang banyak menarik perhatian para.ahli adalah arca. Sif at keagamaan dari arca-arca pada masa itu adalah Hindu dan Buddha. Perbe_daan sifat arca itu dapat diamati antara lain melalui atribut-atribut yang melekat pada masing-masing arca. Arca-arca yang biasa dijumpai dari periode Hindu-Buddha pada. umumnya berbentuk arca dewa, arca binatang, area setengah binatang, dan setengah manusia. menurut, Th. van der Hoop, bentuk penggambaran tersebut merupakan ra_gam, hias yang sering muncul pada kesenian masa Hindu yang secara umum digolongkan atas gambar-gambar antropomorf,..."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 1986
S12071
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ellen Rosawati Tunggono
"ABSTRAK. Cerita Ramayana merupakan salah satu cerita yang dipahatkan dalam bentuk relief pada dua bangunan candi yang berasal dari lokasi dan masa yang berbeda. Kedua candi tersebut adalah candi Ciwa Prambanan di Jawa Tengah serta candi Panataran di Jawa Timur. Ditinjau dari gaya penyajiannya di relief, cerita Rama_yana ditampilkan di candi Ciwa Prambanan dalam langgam ga_ya Jawa Tengah, sedangkan di candi Panataran, cerita terse-but ditampilkan dalam 1anggam gaya Jawa Timur (1anggam wayang). Padahal dalam sejarah perkembangan gaya seni, langgam Jawa Timur tersebut merupakan perkembangan dari langgam Jawa Tengah. Penelitian terhadap relief Ramayana di kedua candi tersebut, antara lain pernah dil akukan oleh W. F Stutter dan J.Kats. Dari penelitian mereka diperoleh deskripsi tentang jenis-jenis gaya yang dimiliki masing-masing relief. Dalam penelitian ini, penulis mengadakan perbandingan dengan bentuk penyajian beberapa adegan cerita Ramayana yang ditampilkan di kedua candi tersebut dari sudut seni rupa (artistik), untuk mengetahui sejauh mana perkembangan yang terjadi. pada gaya penyajian cerita tersebut pada relief kedua candi tersebut. Hasil penelitian memberikan kesimpulan bahwa ada beberapa unsur seni yang mengalami perubahan dan ada yang tidak. Perkembangan dan perubahan gaya panyajian tersebut jelas nampak pada konsep pemilihan tokoh, cara menampilkan tokoh, bentuk dan gaya penyajian itu sendiri, serta pengisian bidang kosong. Adanya persamaan dan perbedaan dalam cara penyajian tersebut, kemungkinan di pengaruhi oleh perbedaan tingkat pemahaman. keahlian serta latar belakang yang dimiliki oleh masing-masing seniman pembuatnya."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 1987
S11813
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Febriska Fitria Mafliyanti
"ABSTRAK
Kunjungan wisatawan menuju daerah tujuan wisata didasari oleh dua hal, yaitu faktor pendorong dan faktor penarik. Salah satu faktor pendorongnya yaitu motivasi. Motivasi memiliki 4 tipe, yaitu fisik, budaya, interpersonal, dan status. Keempat motivasi ini menjadi dasar dalam perbedaan kunjungan wisatawan di tiap-tiap atraksi yang jenis kawasannya berbeda, yaitu homogen dan heterogen. Kawasan homogen dalam penelitian ini yaitu kawasan Candi Prambanan dan kawasan heterogennya yaitu kawasan Keraton Yogyakarta. Pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan metode kuota sampling dan wawancara. Data yang diambil berupa motivasi wisatawan. Berdasarkan hasil pengumpulan data dan analisis data, motivasi di tiap-tiap atraksi pada kawasan yang jenisnya berbeda kemudian menghasilkan perbedaan bentuk pola pergerakan di antara kedua kawasan.

ABSTRACT
Tourist arrival to the tourist destinations is based on two things, the push and pull factors. One of the push factor is tourist motivation. Tourist motivation has 4 types, physical motivation, cultural motivation, interpersonal motivation, and status motivation. These four types of motivation become the basic of the tourist arrival differences in each attraction of different types of areas, such as homogeneous and heterogeneous. The homogeneous area in this research is Candi Prambanan area and the heterogenous area in this research is Keraton Yogyakarta area. To collect the data, this research is used quota sampling along with interview method. The data that is collected is tourist motivation. Based on the data collecting and data analysist, motivation in each of attractions of different type of areas then lead to the difference in forming the tourist travel pattern between the two regions that describe tourist movement. "
2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2   >>