Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 44 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Schwartz, Mel M.
Ohio: ASM International, 1990
666 SCH c
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Kim Young-Won
Seoul: The National Museum of Korea, 2009
R 738 KIM r
Buku Referensi  Universitas Indonesia Library
cover
Hench, L.L.
New York: John Wiley & Sons, 1989
621.381 HEN p
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Sumarah Adhyatma
Jakarta : Himpunan Keramik Indonesia, 1987
738.2 SUM k
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
London : Quintessence, 2008
617.695 DEN
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Pelleg, Joshua
"This textbook is unique at present, since no other book on this subject currently exists. It is composed of two parts: Part I on the Fundamentals of Diffusion and Part II on Diffusion in Ceramics (Experimental).
Part I is quite general, explaining the basics of diffusion as first presented in a
scholarly manner by Adolf Fick, in whose steps diffusion researchers the world over
have been walking for decades. Following his fundamental laws of diffusion,
progress has been made in the field by internationally distinguished theoreticians
and experimentalists. Undoubtedly, the current stage in understanding of diffusion was reached as the result of precise measurements of diffusion coefficients in
corroboration of basic theories. Although most of the experiments were initially
performed on ‘well-behaved’ metals, such as the noble metals, later diffusion
coefficient measurements extended to other metals and alloys and then to all solids,
including ceramics. In order to understand lattice diffusion and to avoid the contribution
of short-circuit diffusion (mainly in grain boundaries), single crystals were
used alongside polycrystalline solids."
Switzerland: Springer International Publishing, 2016
e20528499
eBooks  Universitas Indonesia Library
cover
Peterson, Susan
London: Laurence King Publishing, 2000
R 738 PET c
Buku Referensi  Universitas Indonesia Library
cover
New Jersey : Chartwell Book, 1997
R 738 TEC
Buku Referensi  Universitas Indonesia Library
cover
Cicilia Lucky Indraswati
"Pengembangan industri ubin keramik secara umum menguntungkan, karena produk ini mempunyai nilai tambah. Keberadaan ubin keramik sesuai dengan trend kehidupan masyarakat dunia dan sudah menghasilkan devisa negara. Bahan baku keramik tersedia dengan jumlah yang potensial di Indonesia, teknologinya mudah diperoleh dan diaplikasikan serta berdampak pada kesejahteraan masyarakat. Pada era globalisasi pengembangan industri ini menghadapi tantangan dan peluang yang semakin besar, hanya produk yang mempunyai daya saing tinggi saja yang tetap bertahan di pasar global walaupun terbuka perdagangan bebas di pasar yang luas.
Untuk menghadapi tantangan dan peluang akibat globalisasi, diperlukan upaya terus menerus guna meningkatkan daya saing ubin keramik Indonesia. Untuk itu diperlukan strategi peningkatan daya saing ubin keramik Indonesia yang tepat, handal dan mudah diimplementasikan.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui posisi daya saing ubin keramik Indonesia terhadap beberapa negara pesaing, faktor-faktor penentu yang mempengaruhi peningkatan daya saing ubin keramik Indonesia, alternatif strategi dalam meningkatkan daya saing serta pelaku yang berperan.
Penentuan posisi daya saing dengan negara pesaing Thailand dan Malaysia digunakan dengan metode Revealed Comparative Advantage (RCA). Untuk penentuan faktor-faktor yang berpengaruh terhadap daya saing dianalisis dengan metode Proses Hirarkhi Analitik (PHA) dengan pendekatan "diamond" Porter's Metode yang sama digunakan untuk menganalisis penentuan strategi yang tepat dalam upaya peningkatan daya saing dengan pendekatan strategi generik Porter.
Metode RCA diaplikasikan dengan membandingkan kinerja ekspor ubin keramik dengan kinerja total ekspor komoditi non migas Indonesia, selanjutnya dibandingkan lagi dengan total ekspor ubin keramik dunia terhadap total ekspor dunia, sedang teknik PHA digunakan untuk memperoleh prioritas permasalahan dan memformulasikan alternatif strategi peningkatan daya saing.
Ternyata daya saing ubin keramik Malaysia lebih baik dibanding Thailand maupun Indonesia berdasarkan perhitungan RCA rata-rata selama tahun 1996-2000, tetapi sejak tahun 1998 berdasarkan RCA/tahun daya saing Indonesia lebih baik dari Malaysia maupun Thailand.
Faktor yang perlu dipertimbangkan dalam peningkatan daya saing ubin keramik Indonesia berdasarkan prioritasnya adalah kondisi permintaan, industri pendukung dan terkait, kebijakan pemerintah, strategi, struktur dan persaingan, kondisi faktor serta peluang/ kesempatan.
Pelaku yang diharapkan berperan aktif adalah industri ubin keramik, pemerintah, industri pemasok, assosiasi industri, negara pesaing, negara tujuan ekspor, serta lembaga keuangan, dengan urutan prioritas tujuan: perluasan pasar, peningkatan daya saing dan perolehan devisa.
Strategi generik keunggulan biaya menyeluruh merupakan strategi yang diprioritaskan, dengan penekanan pada efisiensi di semua unit produksi serta penurunan ekonomi biaya tinggi yang muncul di berbagai sektor utamanya transpotasi, serta harus didukung pasokan bahan baku/ penolong/ penunjang yang berkualitas dengan harga yang efisien dengan demikian akan dicapai efisiensi yang tinggi dan berdampak pada peningkatan daya saing secara signifikan.
Untuk mempercepat keberhasilan upaya-upaya peningkatan daya saing ubin keramik Indonesia diperlukan kesungguhan berbagai pihak dalam meningkatkan efisiensi terutama pihak pemerintah melalui fasilitasi berupa pengaturan yang jelas dan konsisten pelaksanaannya, serta pihak pelaku usaha dalam mengelola kegiatan internal industri."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia,
T12189
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sri Wiratma
"Di Negara Kita Indonesia yang termasuk negara berkembang, kerajinan merupakan usaha produktif di'sektor non pertanian, baik merupakan mata pencaharian utama maupun sampingan. Lebih dari 4000 sentra kerajinan yang menghasilkan berbagai je nis terdapat di Indonesia. Mulai dari usaha keluarga, sampai ke bentuk koperasi dalam skala sedang dan besar berkembang.. Berbagai produk kerajinan yang paling sederhana hingga indah yang bernilai artistik berkembang, sehingga menyerrap tenaga kerja yang makin hari semakin besar jumlahnya. Na mun sebagaimana yang terjadi di negara-negara yang lebih maju, pembangunan industri yang menghasilkan barang secara mas sal (skala besar) karena dukungan teknologi maju dalam system produksinya, maka produk-produk kerajinan yang mengandalkan keterampilan tangan dan wawasan seni, mulai surut dan digusur. Hal itu tercermin pada beberapa sentra kerajinan yang menunjukkan keadaan yang cukup memprihatinkan. Keadaan seper ti itu tidak dialami oleh Sentra Kerajinan Keramik di Klampok Banjarnegara Jawa Tengah. Sentra ini telah berdiri sejak tahun 1957 dan sampai sekarang masih dapat bertahan bahkan mengalami perkembangan yang cukup pesat.
Pertanyaan penelitian yang muncul adalah bagaimana para pengusaha/perajin bisa bertahan? Pengkajian ini akan menjawab pertanyaan tersebut dengan mengungkapkan cara-cara pengu saha kecil mempertahankan usahanya, dengan meningkatnya peng usaha besar yang berproduksi secara massal. Fokus pengkajian ini diarahkan pada pokok-pokok masalah tentang pengusaha meng arahkan, mengelola usahanya; pola hubungan kerja para pelaku yang terkait; peremajaan tenaga terampil yang diperlukan sis tem pewarisan keahlian dalam pembuatan produk-produk kerajinan keramik di daerah tersebut, dan tentang distribusi pemasaran nya.
Penelitian ini dilaksanakan dengan menggunakan pendekat an etnografis. Data dan informasi yang diperlukan dikumpulkan melalui observasi dan wawancara secara mendalam dengan infor man yang ditentukan sesuai dengan pengetahuan dan sifat data yang ingin diperoleh. Untuk melengkapi dokumen yang bersifat visual telah digunakan pemotretan untuk obyek dalam proses pembuatan dan produk-produk kerajinan keramik. Kemudian secara rinci, untuk memperoleh garnbaran yang menyeluruh, obyek-obyek visual ( dalam hal ini terutama denah penyaringan bahan baku untuk pembuatan keramik, seperti tanah liat) juga digambar dengan denah.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengusaha/perajin ke ramik di Klampok, Banjarnegara masih tetap dapat bertahan sampai saat ini karena adanya berbagai faktor yang mendukung. Faktor pertama, karena Sentra Seni Kerajinan Keramik di Klampok menghasilkan barang-barang yang tidak mungkin diproduksi secara massal, hanya dapat dibuat dengan keterampilan pera jin/manual. Faktor yang ke dua, proses pembuatan Seni Kera jinan Keramik di Klampok dapat membentuk keterampilan, maka sumber daya manusia tingkat terampil yang dibutuhkan terse - dia. Ke tiga, meningkatnya kesejahteraan penduduk pada umumnya, maka meningkat pula kebutuhan yang dikehendaki, tidak hanya untuk memenuhi kebutuhan primer tetapi juga kebutuhan non primer, seperti: souvenir antik, spesifik, dan kekhususan antara lain dari barang-barang keramik. Faktor yang terakhir Sentra Kerajinan Keramik di Klampok menghasilkan produk-produk yang spesifik."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 1998
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5   >>