Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 9 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Fakhri Raihan Ramadhan
Abstrak :
Penurunan produksi gas bumi dalam negeri mendorong penerapan sumber energi lain untuk menjaga ketahanan energi nasional. Coalbed Methane (CBM) dianggap sebagai kandidat potensial karena karakteristiknya. Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari pemanfaatan CBM untuk menghasilkan Compressed Natural Gas (CNG). Penelitian ini mengkaji simulasi proses produksi CNG dari CBM dengan teknologi yang menghasilkan emisi paling rendah. Penelitian ini mengeksplorasi skenario pemanfaatan gas buang yang dihasilkan dalam proses. Penelitian ini juga akan membahas biaya dan skema transportasi BBG untuk pengguna di Sumatera Selatan. Studi ini menemukan bahwa CBM dapat diolah menjadi CNG menggunakan teknologi yang digunakan dalam pengolahan gas alam konvensional. Studi ini menyimpulkan bahwa ada pengaruh antara penggunaan dan jumlah kombinasi gas buang yang digunakan sebagai sumber energi proses terhadap jumlah CNG dan emisi yang dihasilkan pada akhir proses. Ditemukan bahwa jumlah emisi terkecil diperoleh ketika semua gas buang digunakan sebagai penyumbang energi dalam proses tersebut. Penelitian ini juga menyimpulkan bahwa biaya transportasi CNG akan tergantung langsung pada metode kepemilikan armada transportasi CNG tersebut. ......The decline in domestic natural gas production has encouraged the application of other energy sources to maintain national energy security. Coalbed Methane (CBM) is considered to be a potential candidate due to its characteristics. This research aims to study the use of CBM to produce Compressed Natural Gas (CNG). This research examines the process simulation of CNG production process from CBM with the technology that produces the lowest emissions. This research explores scenarios for utilizing produced flue gas in the process. This research will also discuss the cost and CNG transportation scheme for users in South Sumatra. This study found that CBM can be processed into CNG using the technology used in conventional natural gas processing. This study concluded that there is an effect between the use and the number of flue gas combinations used as a process energy source on the amount of CNG and emissions produced at the end of the process. It was found that the smallest amount of emission was obtained when all flue gas was used as an energy contributor in the process. This research also concludes that the transportation cost of CNG will depend directly on the ownership method of the CNG transportation fleet.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Joko Hadi Wibowo
Abstrak :
Pemanfaatan gas bumi sebagai bahan bakar alternatif dapat meningkatkan ketahanan energi nasional, mengurangi beban subsidi negara dan mengurangi emisi gas buang. Salah satu pemanfaatannya pada sektor transportasi adalah penggunaan Compressed Natural Gas untuk kendaraan eksisting bermesin Otto dengan sistem bifuel yang menggunakan converter kit. Dari beberapa parameter pada pembakaran dalam otto engine dengan bahan bakar Compressed Natural Gas (CNG), temperatur dan tekanan awal akan memberikan pengaruh terhadap kinerja kendaraan. Melalui penelitian ini diketahui bahwa daya poros dan torsi mesin kendaraan yang memakai bahan bakar CNG dengan variasi suhu dari 25oC sampai dengan 45oC mengalami kenaikan pada semua variasi temperatur dengan rata-rata sebesar 5,08% dan 3,08%, sedangkan daya poros dan torsi dengan variasi tekanan dari 1,9 bar sampai dengan 2,2 bar mengalami penurunan pada semua variasi tekanan rata-rata sebesar 0,8% dan 2,03%.
Utilization of natural gas as an alternative fuel can improve national energy security, reduce the expense of national subsidies and air emissions. One of its utilization in the transportation sector is the use of Compressed Natural Gas (CNG) for Otto Engine?s vehicles with biofuel system by using converter kits. Of some parameters on otto engine?s combustion with CNG fuel, initial temperature and pressure will give an effect to the performance of the vehicle. This research note that the shaft power and torque of vehicles that use CNG fuel with variation of initial temperature 25oC to 45oC increased in all variations of temperature with average 5,08% and 3,08%. The shaft power and torque with variation of pressure 1,9 bar to 2,2 bar decreased in all variations of temperature with average 0,8% and 2,03%.
Jakarta: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2014
T38993
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Afni Khadijah
Abstrak :
ABSTRAK
Kebutuhan energi Indonesia di berbagai sektor pengguna mengalami peningkatan setiap tahunnya, khususnya sektor industri pengguna energi gas alam yaitu Compressed Natural Gas (CNG). Permasalahan yang terjadi di perusahaan penyedia CNG yaitu kuantitas pengiriman yang berbeda-beda pada tiap titik, keterbatasan kapasitas muatan armada, keterbatasan armada, lokasi konsumen yang jauh, terkendala kemacetan jalan, dan pendistribusian masih menggunakan sistem one-to-one. Untuk meminimasi biaya pendistribusian CNG dan membuktikan metode manakah yang lebih unggul dan handal untuk menyelesaikan persoalan multi-depot maka digunakan metode Tabu Search (TS) dan Differential Evolution (DE) dengan algoritma The Vehicle Routing Problem dengan Times Window (VRPTW). Algortima VRPTW digunakan untuk merancang sebuah model optimasi menggunakan program Matlab. Hasil penelitian ini adalah memperoleh model rute dan jumlah armada pendistribusian CNG yang optimal dan membandingkan kehandalan hasil performa dari ketiga metode TS dan DE.
ABSTRACT
Indonesia's energy needs in the various sectors of users has increased every year, especially the industrial sector energy users of natural gas that is Compressed Natural Gas (CNG). The problems that occurred in the CNG provider company is delivery quantity different at every point, fleet payload capacity limitations, the limitations of the fleet, the location of distant consumers, constrained road congestion, and distribution are still using a system of one-to-one. To minimize the cost of distribution of CNG and prove which method is superior and more reliable to resolve the issue of multi-depot then used the method Tabu Search (TS) and Differential Evolution (DE) algorithm The Vehicle Routing Problem with Times Window (VRPTW). VRPTW algorithms used to design an optimization model using Matlab program. Results of this study was to obtain these models and the number of CNG fleets optimal distribution and compare the reliability of the performance results of all three methods TS and DE.
2016
T45343
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dumadi Ferianto
Abstrak :
Monetisasi sumur gas X di perusahaan Y yang terletak didaerah Jambi belum dapat dilakukan karena terkendala jumlah cadangan yang minim yaitu hanya sekitar 21 BCF dan kadar impurities yang berada diatas nilai desain fasilitas pengolahan gas eksisting menjadikan sumur gas ini tidak termanfaatkan (stranded gas well). Pemilihan teknologi yang sesuai diperlukan agar gas dari sumur tersebut dapat dimanfaatkan. Perbandingan keekonomian digunakan untuk memilih kelayakan beberapa opsi teknologi pemanfaatan gas yang mencakup jalur pipa, CNG dan LNG skala kecil melalui perhitungan cash flow NPV dan IRR terhadap tiga lokasi tujuan penjualan. Dari hasil simulasi dan perhitungan didapatkan opsi LNG skala kecil adalah yang paling baik untuk target konsumen ke pembangkit listrik di Pusaka Riau dan ke kota Palembang. Sedangkan untuk target konsumen ke Jambi opsi terbaik adalah dengan jalur pipa. ......Monetization of gas well X in the company Y located in Jambi can not be completed yet because it is constrained with minimum amount of reserves which is only about 21 BCF and levels of impurities which is above the design value of the existing gas processing facilities make this gas wells is not utilized (stranded gas well). Selection of appropriate technology is required to utilized the gas well. Comparative economics used to select the feasibility of several gas utilization technologies that includes pipelines, CNG and small scale LNG by calculating the cash flow NPV and IRR of the three different sales gas location. From the simulation results and calculations obtained the small scale LNG option is the best for the target consumers to the power plant in Pusaka Riau and to Palembang. As for the target consumers to Jambi best option is by pipeline.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2016
T46791
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Vessa Fauziyyah Pratiwi
Abstrak :
PT. XYZ melakukan kegiatan eksplorasi dan produksi minyak dan gas di lepas pantai menggunakan FPSO dengan produksi utama berupa minyak mentah, gas yang dihasilkan diinjeksikan kembali kedalam sumur. Adanya fasilitas kompresor yang dapat menaikan tekanan gas sampai 210 bar, kelebihan gas dapat disimpan di storage sebagai CNG. Penyimpanan gas CNG 10 MMscf, CDTS membutuhkan tangki sebanyak satu unit dengan dimensi 10 m x 10 m. CNG tube skid membutuhkan total skid sebanyak 51 units dengan total dimensi 12,19 m x 41,45 m. Biaya capex CDTS lebih murah $ 700.000 dari CNG tube skid dan biaya opex CDTS $ 62.102 lebih murah dibandingkan CNG tube skid. Ketersediaan lahan di FPSO yang dapat ditempati CNG storage sebesar 20 m2. IRR 11% didapat tarif gas dasar 1,51 USD/MMBtu untuk penjualan 10 MMScfd dan NPV $12.638.398,34 dengan PBP di tahun ke 7. Hasil analisa sensitivitas menunjukan dengan menaikan tarif gas sebesar 100% yaitu 3,011 USD/MMBtu, saat terjadi penurunan laju produksi sebesar 50% maka NPV dan IRR masih dapat diterima.  Harga gas ini layak digunakan untuk penjualan gas di atas FPSO karena tidak melebihi penetapan harga gas di pembangkit sebesar 6 USD/MMBtu. ......PT. XYZ engages in offshore oil and gas exploration and production using an FPSO. The primary production focus is crude oil, and any produced gas is reinjected into the well. A compressor facility with the capacity to increase gas pressure up to 210 bar enables the storage of excess gas as Compressed Natural Gas (CNG). For a CNG gas storage volume of 10 MMscf, CDTS requires a single tank with dimensions of 10 m x 10 m. CNG tube skids necessitates a total of 51 skid units with a combined dimension of 12.19 m x 41.45 m. CDTS exhibits capex costs that are $700,000 lower than CNG tube skids, and its opex costs are $62,102 lower as well. The available land on the FPSO for CNG storage is 20 m2. An IRR of 11% yields a base gas rate of 1.51 USD/MMBtu for sales of 10 MMScfd, resulting in an NPV of $12,638,398.34 with a payback period in the 7th year. The sensitivity analysis demonstrates that even with a 50% decrease in production rate, increasing the gas tariff by 100% to 3.011 USD/MMBtu maintains acceptable NPV and IRR values. This gas price is suitable for selling gas above the FPSO as it does not exceed the fixed gas price at the power plant, which is 6 USD/MMBtu.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Felita Setiawati Haryo Subowo
Abstrak :
Compressed Natural Gas (CNG) menjadi solusi bagi industri yang wilayahnya belum memiliki fasilitas jaringan gas pipa. Beberapa permasalahan yang terjadi di perusahaan penyedia CNG adalah keterlambatan pengantaran dan tingginya biaya distribusi. Disisi lain, sistem alokasi yang diterapkan saat ini belum mempertimbangkan safety stock level yang sesuai. Data untuk penelitian ini disediakan oleh salah satu perusahaan gas di Indonesia. Dalam penelitian ini, desain allocation and scheduling diterapkan untuk mencari kebutuhan truk paling minimum beserta penjadwalan tiap konsumen dengan mempertimbangkan biaya distribusi yang optimal. Metode stochastic safety stock digunakan untuk menentukan nilai persediaan yang ada di konsumen. Optimasi dilakukan menggunakan model integer linear programming. Hasil penelitian menunjukan bahwa pada kondisi deterministik dan stokastik penggunaan 22 truk dengan 6 truk berkapasitas 20 ft dan 16 truk berkapasitas 40 ft merupakan jumlah truk yang optimum. ......Compressed Natural Gas (CNG) is a solution for industries whose regions do not have pipeline gas facilities. Some of the problems that occur at CNG providers are delivery delays and high distribution costs. On the other hand, the current allocation system has not considered the appropriate safety stock level. The data for this research was provided by a gas company in Indonesia. In this study, the design of allocation and scheduling is applied to find the minimum number of trucks and scheduling for each consumer by considering the optimal distribution costs. Stochastic safety stock method is used to determine the value of inventory in the consumer. The optimization is done using the integer linear programming model. The results showed that under deterministic and stochastic conditions, the optimum number of trucks was 22 trucks in which 6 trucks with a capacity of 20 ft and 16 trucks with a capacity of 40 ft.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Steven Pratama
Abstrak :
Hybrid Electric Vehicle banyak dikembangkan di negara maju karena memiliki konsumsi bahan bakar yang lebih baik dibanding kendaraan bensin. Pada umumnya, kendaraan hibrida ,yang memiliki dua atau lebih sistem propulsi, memiliki penggerak berbahan bakar minyak bumi dan sistem penggerak elektrik. Dalam riset ini dilakukan perancangan dan pengujian prototype kendaraan hibrida berbahan bakar compressed natural gas (CNG) dan sistem penggerak elektrik dengan kombinasi series - parallel mesin bensin berdaya 81 kW dan motor listrik 10 kW yang bertujuan sebagai system konversi untuk kendaraan jenis MPV. Mesin bensin ditambahkan converter kit CNG yang memiliki kapasitas 15 LSP (liter setara premium), sedangkan penggerak elektrik dengan 6 buah baterai lead ? acid dihubungkan secara parallel dengan spesifikasi 12V 200 Ah per baterai. Dari hasil perhitungan secara teoritis, didapat bahwa konsumsi bahan bakar kendaraan hibrida hasil rancangan mencapai 17.43 km/L. ......Hybrid Electric Vehicle developed in many developed country because of its better fuel consumption compared to gasoline vehicle. In general, hybrid vehicles, which have two or more propulsion systems, have a gasoline fueled propulsion and electric propulsion system. In this research design and testing of a prototype hybrid electric vehicle with compressed natural gas (CNG) and electric propulsion system with a combination of series - parallel gasoline fueled engine with 81 kW power and a 10 kW electric motor that is intended as a conversion system for MPV type vehicles. Gasoline engine added CNG converter kits which have a capacity of 15 GLE (Gasoline Liter Equivalent), while the electric drive with 6 pieces of lead acid battery connected in parallel with a specification of 12V 200 Ah per battery. From the result of theoretical calculation, it?s found that the fuel consumption of designed hybrid electric vehicles reached 17.43 km/L.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2013
S64961
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Adi Surjosatyo
Abstrak :
Salah faktor operasionaJ yang dapat mempengaruhi kinerja motor bensin adalah dilihat dari jenis bahan bakar tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perubahan temperatur gas buang dari motor bensin yang menggunakan bahan bakar yang berbeda yaitu bahan bakar bensin dan gas CNG (Compressed Natural Gas) secara bergantian. Pengamatan ini dilakukan dengan menggunakan sistim dua variabel yaitu variasi beban dan variasi kecepatan, selain itu juga dilakukan pengamatan terhadap penggunaan bahan bakar spesifik dan faktor kelebihan udara. Mesin yang digunakan dalam penelitian ini adalah motor otto 4 langkah. Kesimpulan dari penelitian ini adalah: penggunaan bahan bakar CNG akan terjadi penurunan daya bila dibandingkan dengan daya yang menggunakan bahan bakar bensin, serta kenaikan temperatur gas buang. Tetapi sebaliknya untuk penggunaan bahan bakar bensin, temperatur gas buang masih lebih rendah daripada temperatur gas buang yang menggunakan bahan bakar gas, sedangkan untuk bhp pada bahan bakar bensin baik untuk variasi kecepatan (rpm) maupun variasi beban lebih tinggi daripada bhp yang menggunakan bahan bakar gas.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1995
LP-Pdf
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
Dedy Novandi
Abstrak :
ABSTRAK
Stasiun Pengisian Bahan Bakar Gas (SPBG) di Indonesia saat ini akan terus bertambah seiring dengan program pemerintah untuk diversifikasi energi BBM ke BBG, terutama SPBG Compressed Natural Gas atau disingkat SPBG CNG yang akan menjadi tempat pengisian gas ke moda transportasi darat baik untuk transportasi umum maupun pribadi. Untuk itu perawatan SPBG CNG tersebut harus diperhatikan agar pengisian gas tidak terganggu. Inspeksi berbasis resiko merupakan metode yang akan diterapkan untuk mengevaluasi strategi pemeliharaan SPBG CNG dengan menggunakan parameter dari resiko. Peralatan pipa,tabung penyimpanan CNG dan kompresor akan dievaluasi dan dikategorikan menjadi empat zona resiko yaitu dapat diterima, rendah, sedang, dan tinggi. Kemudian pada evaluasi dan struktur hirarki dalam menggunakan Analytical Hierarchy Process (AHP), empat kriteria; safety, biaya, nilai tambah dan kelayakan dijadikan untuk perbandingan pengambilan keputusan. Hasil akhir akan didapat strategi alternative yaitu preventive maintenance untuk area resiko sedang, corrective maintenance untuk area resiko rendah dan dapat diterima dan reliability centered maintenance untuk area resiko tinggi.
ABSTRACT
Compressed Natural Gas filling station in Indonesia will continue to grow in line with the government program of diversification energy from fossil fuel to gas fuel, especially compressed natural gas filling station or CNG filling station that will fill up the gas fuel to the public transportation or private. That was the reason for the maintenance of the gas filling station should be noticed that the gas filling is not compromised. Risk based inspection (RBI) methodology was proposed to evaluate the maintenance strategy in CNG filling station using parameter of risk. Equipments in this unit pipe, CNG storage and compressor were evaluated and categorized into four risk zone, acceptable, tolerable, unsatisfactory and critical based on the RBI result which covered five levels. To arrange the hierarchic structure on Analytical Hierarchy Process (AHP) and evaluation, four main criteria safety, cost, added value and feasibility were defined for pairwise judgments. Finally, possible alternative strategies; preventive maintenance using in unsatisfactory risk area, corrective maintenance using in tolerable and acceptable risk area and reliability centered maintenance were proposed in critical risk area.
Jakarta: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2014
T41657
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library