Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 3 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Astari Rachma Nityasa
"ABSTRAK
Penyakit kardiovaskular merupakan penyebab kematian nomor satu di dunia dan dapat terjadi karena beberapa faktor risiko, salah satunya adalah trombosis. Kacang koro Mucuna pruriens L. , daun ketumbar Coriandrum sativum L dan biji klabet Trigonella foenum-graceum diketahui memiliki aktivitas antitrombotik pada penelitian in vitro. Penelitian ini bertujuan untuk membuktikan secara in vivo efek antitrombotik pada ketiga tanaman ditinjau dari waktu perdarahan dan angka harapan hidup. Hewan percobaan dibagi ke dalam dua percobaan bleeding time dan survival rate . Kelompok perlakuan terdiri dari kontrol normal CMC , kontrol positif Aspirin , kontrol negatif CMC , dan kelompok ketiga ekstrak tanaman dengan masing-masing terbagi menjadi dosis 1, dosis 2, dan dosis 3. Perlakuan diberikan selama 7 hari secara oral. Pada percobaan bleeding time, dilakukan pemotongan ekor dan pengamatan waktu perdarahan pada hari ke-7. Pada percobaan perhitungan angka harapan hidup, mencit diberikan induksi trombosis berupa larutan kolagen-epinefrin secara intravena dan dilakukan perhitungan angka harapan hidup. Hasil percobaan menunjukkan terdapat peningkatan waktu perdarahan yang signifikan pada seluruh kelompok ekstrak terhadap kelompok normal.

ABSTRACT
Cardiovascular disease is number one cause of death in the world. Cardiovascular disease have some risk factor, one of them is thrombosis. In vitro studies have proven that Mucuna pruriens L., Coriandrum sativum L., and Trigonella foenum graceum have antithrombotic activity. This study aimed to prove efficacy of these plants by doing in vivo antithrombotic activity test with bleeding time and survival rate as the parameters. Experimental animals were divided into two experimental groups bleeding time and survival rate . The treatment groups consisted of normal CMC , negative CMC , positive Aspirin control, and extract groups divided into dose 1, 2, and 3. All substances were administered orally for 7 days. For the experimental groups of bleeding time, bleeding time was observed on mice tail that had been cut. For the experimental groups of survival rate, thrombosis induction was done by injecting collagen ndash epinephrine solution by intravenous route, then calculation of survival rate was performed. 7 days treatment of plant extracts significantly increased bleeding time of treated group compared to normal group p 0,05 . The result of survival rate shown increasing amount of survived animals in treated group compared to negative group. In conclusion, velvet bean, coriander leaf, and fenugreek seed has antthrombotic activity."
2017
S69228
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rivelino Dewanto Cittra
"Latar Belakang Jumlah penduduk dengan obesitas semakin meningkat setiap tahunnya di seluruh dunia, termasuk Indonesia. Obesitas dikaitkan dengan banyak gangguan kesehatan seperti inflamasi, gangguan metabolik, jantung dan menimbulkan stres oksidatif. Karbonil merupakan salah satu penanda biologis yang digunakan untuk mengukur tingkat stres oksidatif. Ketumbar diduga memiliki efek antioksidan dan berpotensi menjadi terapi dalam stres oksidatif. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian ekstrak ketumbar (Coriandrum sativum L.) terhadap kadar karbonilasi protein pada jaringan jantung tikus Rattus norvegicus dengan obesitas. Metode Studi ini merupakan studi eksperimental. Tikus wistar diberikan pakan tinggi lemak selama 12 minggu pertama. Selanjutnya tikus diberikan 100 mg/kgBB ketumbar 12 minggu berikutnya. Jaringan jantung tikus diambil dan dihomogenasi. Pengukuran karbonil menggunakan reagen 2,4-dinitrofenilhidrazin dan dibaca dengan spektrofotometer pada panjang gelombang 390 nm. Data kemudian dianalisis dengan IBM SPSS dengan nilai acuan p=0,05. Hasil Terdapat peningkatan tidak signifikan (p>0,999) kadar karbonil pada kelompok diet normal dengan ketumbar dibanding kelompok kontrol. Terdapat penurunan tidak signifikan (p>0,999) kadar karbonil pada kelompok diet tinggi lemak dengan ketumbar dibandingkan kelompok diet tinggi lemak. Penurunan signifikan (p=0,009) tampak pada kadar karbonil kelompok diet tinggi lemak dengan ketumbar dibandingkan kelompok diet normal dengan ketumbar. Kesimpulan Pemberian ketumbar tidak memberikan perbedaan signifikan pada kadar karbonilasi protein baik pada kondisi diet normal maupun diet tinggi lemak. Diet tinggi lemak mungkin mampu meningkatkan efektivitas kerja ketumbar sebagai antioksidan.
......Introduction
The number of people with obesity is increasing every year throughout the world, including Indonesia. Obesity is associated with many health disorders such as inflammation, metabolic disorders, heart disease and oxidative stress. Carbonyl is a biomarker of oxidative stress. Coriander (Coriandrum sativum L.) is thought to have antioxidant effects and potentially therapeutic to oxidative stress. This study aims to determine the effect of administering coriander extract on protein carbonylation levels in the heart tissue of obese rats.
Method
This study was an experimental study. Wistar rats were given a high-fat diet for the first 12 weeks. Next, rats were given 100 mg/kgBW of coriander for the next 12 weeks. Rat heart tissue was acquired and homogenized. Carbonyl were measured with 2,4-dinitrophenylhydrazine reagent and read on a spectrophotometer at a wavelength of 390 nm. The data was then analyzed using IBM SPSS using p=0.05.
Results
Carbonyl levels increased non-significantly (p>0.999) in the normal diet group fed with coriander compared to the control group. Carbonyl levels decreased non-significantly (p>0.999) in the high-fat diet group fed with coriander compared to the high-fat diet group. A significant decrease (p=0.009) was seen in the carbonyl levels of the high fat diet group fed with coriander compared to the normal diet group fed with coriander.
Conclusion
Coriander consumption did not make a significant difference in protein carbonylation levels either under normal diet or high fat diet conditions. A high-fat diet might increase the effectiveness of coriander as an antioxidant."
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Putri Krishna Kumara Dewi
"Timbunan jaringan lemak pada obesitas menyebabkan inflamasi kronis lokal dan sistemik, memicu stres oksidatif berkepanjangan, menyebabkan senescence dan penyakit degeneratif di berbagai organ. Agen fitofarmaka natural dengan efek antioksidan, antiinflamasi, dan antilipidemik banyak diteliti sebagai modalitas terapi obesitas dan efeknya. Penelitian ini bertujuan mengeksplorasi efek ekstrak ethanol biji ketumbar (Coriandrum sativum L.) sebagai neuroprotektan, dan efeknya pada keadaan stres oksidatif dan cellular senescence otak tikus obes diinduksi diet tinggi lemak. Sampel otak berasal dari tikus eksperimen yang diinduksi diet tinggi lemak dan diberi 100mg/kgBB/hari ekstrak ketumbar selama 12 minggu. Konsentrasi MDA, total gluthatione (GSH), aktivitas SA-β-Gal, konsentrasi p16INK4a, konsentrasi protein proBDNF, matureBDNF, rasio konsetrasi matur/proBDNF dan ekspresi relatif mRNA BDNF diperiksa untuk mengetahui efek ekstrak biji ketumbar (Coriandrum sativum L.) pada keadaan stres oksidatif, dan cellular senescence otak akibat obesitas, dan efeknya meningkatkan kemampuan neuroprotektif otak. Ekstrak ethanol biji ketumbar menurunkan konsentrasi MDA (p < 0,001), menurunkan aktivitas SA-β-Gal (p ≤ 0,05), dan meningkatkan konsentrasi total GSH (p ≤ 0,05). Ekstrak biji ketumbar 100mg/kgBB/hari tidak menurunkan konsentrasi p16INK4a dan tidak meningkatkan ekspresi mRNA dan protein BDNF. Ekstrak ethanol biji ketumbar (Coriandrum sativum L.) 100mg/kgBB/hari mampu memperbaiki keadaan stress oksidatif dan cellular senescence namun belum mampu menimbulkan efek neuroprotektif pada otak tikus obes
......Obesity causes chronic inflammation, prolonged oxidative stress, cellular senescence, and degenerative diseases in various organs. Natural phytochemical agents with antioxidant, anti-inflammatory, and antilipidemic activities are extensively studied as therapeutic modalities for obesity and its various adverse effects. This study explores the ability of coriander seeds (Coriandrum sativum L.) ethanolic extract as a neuroprotectant agent and its effect on oxidative stress and cellular senescence in the brain of high-fat diet-induced obese rats. Brain samples from experimental HFD-induced obese rats were given 100 mg/kgBW/day of coriander extract for 12 weeks. MDA concentration, total glutathione (GSH), SA-β-Gal activity, p16INK4a concentration, the concentration of proBDNF, matureBDNF, mature/proBDNF ratio and relative mRNA expression of BDNF gene were examined to determine the effect of coriander seeds extract on oxidative stress, cellular senescence, and increasing brain’s neuroprotective ability. Coriander seeds ethanolic extract is shown to reduce MDA concentration (p < 0.001), decrease SA-β-Gal activity (p ≤ 0.05), and increase total GSH concentration (p ≤ 0.05). Coriander seed extract at 100 mg/kgBW/day did not decrease p16INK4a concentration or increase BDNF mRNA and protein expression. Daily intake of 100 mg/kgBW Coriandrum sativum seeds ethanolic extract improved the state of oxidative stress and cellular senescence but failed to assert a neuroprotective effect on the brains of obese rats."
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library