Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 17 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Elvina
Abstrak :
Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi keputusan suatu perusahaan untuk melakukan pergantian KAP, setelah itu juga menganalis reaksi pasar terhadap pengumuman adanya pergantian KAP yang dilakukan perusahaan. Jumlah sampel pada model pertama sebanyak 420 observasi sepanjang periode tahun 2003-2009 dan jumlah sampel pada model kedua sebanyak 70 observasi, yang pada model pertama melakukan pengujian mengunakan regresi logit dan model kedua melakukan pengujian menggunakan regresi berganda. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa aktivitas restrukturisasi usaha dan tingkat penerapan corporate governance pada suatu perusahaan mendorong perusahaan untuk melakukan pergantian KAP. Selanjutnya, pergantian KAP dari big four ke non big four direspon positif oleh pasar. ......The objectives of this research are to investigate what factors are affecting a company to change their Public Accounting Firm and also analyze the reaction of the market to the announcement of the Public Accounting Firm changes. The number of sample of the first model are 420 observations over the period of 2003 to 2009 and the number of sample of the second model are 70 observations, where the first model tested using logit regression and the second model tested using multiple regression. The results of this study indicate that business restructuring and corporate governance index encourage companies to changes their Public Accounting Firm. Furthermore, the turn of the big four accounting firm to a non big four responded positively by the market.
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2010
T34639
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Darmastuti Dian Pratiwi
Abstrak :
Penelitian ini bertujuan melihat pengaruh pengumuman marjer dan akuisisi terhadap abnormal return perusahaan pengakulsis dan juga melihat pengaruh jenis perusahaan target, metode pembayaran, serta ukuran relatif perusahaan target terhadap cumulative abnormal return perusahaan pengakuisisi. Kebijakan merjer dan akuisisi dinilai telah menjadi suatu strategi yang efektif guna menciptakan suatu sinergi. Namun berdasarkan literatur terjadi ketidakseragaman hasil akan dampak pengumuman merjer dan akuisisi terhadap abnormal return perusahaan pengakuisisi. Selain itu faktor-faktor yang mernpengaruhi abnormal return perusahaan pengakuisisi di Indonesia hingga kini masih jarang diteliti. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengumuman merjer dan akuisisi tidak memberikan peningkatan kesejahteraan investor secara keseluruhan. Dari tiga faktor yang diteliti (Jenis perusahaan target, metode pembayaran, serta ukuran relatif perusahaan target), hanya ukuran perusahaan target yang berpengaruh secara signifikan terhadap cumulative abnormal return perusahaan pengakuisisi. ......The objective of this research is to measure the impact of merger and acquisition announcement to acqulirer’s abnormal return, and to see the impact of target's type. payment method. and target's size to acquirers cumulative abnormal return. Merger and acquisition decision has been admitted as an effective strategy to create synergy. But based on literatures, there were inconsistent results for the impact of merger and acquisition announcement to acquirer's abnormal return. Besides, there were only few researches in Indonesia studied about factors affecting acquirer's return. Results showed that merger and acquisition announcement doesn't give any augment to investor's welfare as a whole, From three factors explored (target's type, payment method, and target's size), only target's size has a statistical significance to acquirer's cumulative abnormal return.
Jakarta: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2009
T 27174
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Aulia Dhita Permata
Abstrak :
Fenomena yang diambil dari Bursa Efek Indonesia pada periode krisis pandemi Covid-19, dimana kondisi ekonomi mengalami perlambatan namun kinerja Pasar Modal Indonesia mencatatkan kemajuan yang positif dengan nilai IHSG all-time high, nilai transaksi yang meningkat signifikan dan juga bertambahnya jumlah investor. Beberapa kebijakan diambil oleh Pemerintah guna menjaga stabilisasi Pasar Modal di Indonesia, yang berimbas kepada pengimplementasian kebijakan pemendekan jam perdagangan di yang efektif pada 30 Maret 2020.  Penelitian terdahulu yang menganalisis reaksi pasar terhadap kebijakan yang dibuat selama periode pandemi menghasilkan bahwa terdapat penurunan return dan abnormal return pada saham dan sektor tertentu. Penelitian ini bertujuan untuk melihat dampak atas kebijakan pemendekan jam perdagangan dengan menggunakan 10 indeks yang dijadikan basis investasi dengan menggunakan metode event study, penelitian ini mengambil event window 20 hari dan 10 hari sebelum dan setelah implementasi pemendekan jam perdagangan serta normalisasi jam perdagangan dan menganalisis cumulative abnormal return (CAR) yang dihasilkan dari masing-masing indeks pada periode pengamatan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat inkonsistensi perbedaan CAR pada tiap event window sehingga hubungan antara pemendekan jam perdagangan dengan CAR indeks sampel tidak permanen. Dari 10 indeks sampel, JII merupakan indeks yang masih mengalami pertumbuhan pada periode pengamatan. ......During the period of Pandemic Covid-19, which is regarded as a period of global crisis, the Indonesia Capital Market experienced phenomenal growth, which strengthened the Indonesian economy. The Jakarta Composite Index (JCI) has reached an all-time high, and both transaction volume and the number of investors are growing significantly. The Indonesian government implemented a new policy in response to the stabilization of the economy, which impacted the capital market. IDX instituted shortened trading hours on March 30, 2020. During a pandemic, not only Indonesia but also several other exchanges employ a shortened trading hours policy. Previous research using the event study method examined market reactions during the pandemic period and discovered that return and abnormal return on specific sectors plummeted. The purpose of this study was to examine the impact of shortened trading hours implementation on 10 investment indices using event study and a 20-day and 10-day event window before and after the implementation of shortened trading hours and normalization trading hour, so that investors may consider whether this shortening of trading hours has a permanent or transient effect on the abnormal returns of the JCI and Investment Index when making investment decisions. This study will examine the cumulative abnormal return (CAR) from each sample indices and its relationship to the shortened trading hours policy. As a result, since the policy was implemented during the early stages of the pandemic, there is no significane difference and correlation between shortened trading hours and CAR. Furthermore, JII is one of the indices that is growing during the event window. Adding knowledge of trading hours policy effect to achieve higher market performance during the global crisis period, so that investors know which indices to use for investment and consider employing shortened trading hours policy after pandemic.
Jakarta: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Soraya Rizfathanty
Abstrak :
Pada Maret 2020, Corona Virus Desease (COVID-19) resmi dinyatakan sebagai pandemi. Akibatnya, selain sektor kesehatan, bidang ekonomi dan keuangan terutama kegiatan usaha yang melibatkan interaksi antar-manusia terdampak cukup parah dikarenakan kebijakan physical distancing. Beberapa penelitian telah menganalisis dampak pandemi ke sektor ekonomi dan keuangan namun belum ada yang secara khusus membahas dampaknya ke sektor jasa terutama di Indonesia. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan menganalisis dampak COVID-19 terhadap cumulative abnormal return dan abnormal volume saham sektor industri jasa di Indonesia. Metode analisis event study digunakan untuk mengeksplorasi signifikansi cumulative abnormal return dan abnormal volume saat peristiwa-peristiwa khusus pandemi. Data mengacu pada BPS atas tiga sektor usaha yang paling terdampak COVID-19 khususnya perusahaan kategori industri jasa yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Dampak faktor-faktor internal perusahaan terhadap cumulative abnormal return juga diteliti menggunakan metode regresi robust least square. Hasil penelitian menunjukkan reaksi negatif pasar saham terhadap pengumuman pandemi dan social distancing, serta reaksi positif terhadap pengumuman program pemulihan ekonomi nasional dan reopening dengan protokol kesehatan. Seluruh peristiwa terkait COVID-19 berdampak negatif pada abnormal volume. Kemudian, baik ukuran perusahaan maupun rasio likuiditas perusahaan berdampak signifikan terhadap cumulative abnormal return ......In March 2020, Corona Virus Disease (COVID-19) was officially declared a global pandemic. As a result, the economic and financial sectors, especially business activities that involve interactions between people, feel quite severe due to the physical distancing policy. Several studies have analyzed the impact of the pandemic on the economic and financial sectors, but none have specifically discussed the impact on the service sector, especially in Indonesia. Therefore, this study aims to analyze the impact of COVID-19 on cumulative abnormal returns and abnormal volume of stocks market service industry in Indonesia. Using the event study method, three business sectors most affected by COVID-19 in the service industry are investigated. Impact of the company's internal factors on the cumulative abnormal return is also examined using the robust least square regression method. This study finds a negative stock market reaction to the pandemic and social distancing announcement, and positive reaction for national economic recovery program and reopening with health protocol. All events had a negative impact on the abnormal volume of the stocks. Finally, both size and liquidity ratio is found to be a significant driver of cumulative abnormal returns.
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Agung Pratama
Abstrak :
ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis anomali pasar yaitu Ramadhan Effect terhadap beberapa subsektor yaitu subsektor makanan dan minuman, telekomunikasi, otomotif dan komponen, institusi keuangan, produsen tembakau, ritel dan perdagangan, dan tekstil dan garmen di Bursa Efek Indonesia. Variabel independen dalam penelitian ini adalah return harian dan abnormal return sebagai variabel dependen. Analisis dilakukan dengan menggunakan event study yang terdiri dari tiga model estimasi yaitu market model, constant mean model, dan market adjusted model serta dilakukannya uji signifikansi terhadap cumulative abnormal return (CAR) dan analisis regresi. Hasil dari penelitian ini mengungkapkan bahwa tidak terdapatnya Ramadhan Effect. Sehingga memberikan rekomendasi bagi investor untuk beli pada saat 10 hari pertama Ramadhan dan jual ketika 10 hari kedua Ramadhan pada subsektor makanan dan minuman, beli sebelum Ramadhan, jual pada 10 hari terakhir Ramadhan pada subsektor telekomunikasi, tahan (hold) sampai kondisi harga cukai rokok stabil atau menurun pada subsektor produsen tembakau, beli pada saat 10 hari kedua Ramadhan dan tahan (hold) sampai saham rebound kembali atau setelah Ramadhan pada subsektor otomotif dan komponen, beli sebelum Ramadhan, jual pada 10 hari terakhir Ramadhan pada subsektor tekstil dan garmen, jual pada 10 hari terakhir Ramadhan pada subsektor institusi keuangan, dan beli sebelum Ramadhan dan jual setelah Ramadhan pada subsektor ritel dan perdagangan.
ABSTRACT
This study analyzes the effect of market anomalies, namely Ramadhan Effect on several sub-sectors such as food and beverage, telecommunications, automotive and components, financial instiution, tobacco manufacturer, retail and trade, and textle and garment on Indonesia Stock Exchange. Independent variable of this study is daily return and abnormal return as the dependent variable. The analysis used an event study that consist of three models for estimation: market model, constant mean model, and market adjusted model. This study used significance test on cumulative abnormal return (CAR) and regression. The result of this study reveal that there is no Ramadhan Effect. Thus provide recommendations for investors to buy during the first 10 days of Ramadhan and sell when the second 10 days of Ramadhan in the food and beverage sub-sector, buy before Ramadhan and sell in the last 10 days of Ramadhan in the telecommunication sub-sector, hold until the condition of cigarette excise prices stabilizes or decreases in the tobacco manufacturers sub-sector, buy on the second 10 days of Ramadhan and hold until the stock rebounds again or after Ramadhan in the automotive and components sub-sector, buy before Ramadhan and sell in the last 10 days of Ramadhan in the textile and garment sub-sector, sell in the last 10 days of Ramadhan in the sub-sector of financial institutions,and buy before Ramadhan and sell after Ramadhan in the retail and trade sub-sector.
Depok: Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Indonesia, 2018
SP-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ni Made Ria Kurniasih Astuty
Abstrak :
This research aims at examining dividend-signaling hypothesis by testing the relationship between dividend changes and operational performance as well as market performance. The sample consists of75 firms for the period 2000-2005. The analysis employed are multiple regressions and event study. The results on operational performance show that (1) dividend increase (with earnings increase or earnings decrease) correlates significantly with the increase of next period company s profitability, (2) dividend decrease and earnings decrease negatively correlate with next period company, profitability, (3) dividend decrease and earnings increase positively correlate with next period company s profitability, and (4) unchanged dividend does not correlate with next period company`s profitability. The evidence on market performance (cumulative abnormal return surrounding dividend announcement date) shows that dividend changes have significant effect on cumulative abnormal return for five and ten days around announcement date. Evidences from this research show that dividend signaling hypothesis is not fully supported.
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2008
AJ-Pdf
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Harries Hidayat
Abstrak :
Salah satu peran pasar modal adalah sebagai lembaga yang dapat melakukan pemupukan modal dan mobilisasi dana secara produktif. Menurut Fama (1970) dan Ferguson (1983), pasar modal akan mewujudkan hal tersebut dengan efektif apabila pasar modal itu efisien. Makna yang terkandung dalam pasar modal efisien adalah harga-harga sekuritas di pasar modal telah mencerminkan seluruh informasi yang tersebar luas. Dengan demikian dapat lebih mendukung perkembangan ekonomi karena adanya alokasi dana dari sektor yang kurang produktif ke sektor yang lebih produktif dan akan mempermudah para pelaku pasar modal dalam melakukan kebijakan dan pengambilan keputusan. Tujuan pokok penelitian ini adalah menguji asosiasi laba tahunan dengan harga saham di BEJ. Penelitian ini didasarkan pada pendekatan bahwa pasar modal telah efisien dalam bentuk setengah kuat yang menyatakan dengan tersebarnya informasi baru (informasi earnings, dividend dan lain-lain) maka harga sekuritas seharusnya bereaksi dengan menyesuaikan ke tingkat harga yang baru. Selain tujuan pokok tersebut, juga diamati asosiasi laba tahunan dengan harga saham berdasarkan ukuran perusahaan dan perubahan Debt Equity Ratio (DER). Ukuran perusahaan didasarkan pada nilai kapitalisasi setiap saham, sedangkan perubahan DER didasarkan pada perbandingan DER tahun ini dengan DER tahun sebelumnya. Data yang digunakan untuk penelitian ini diperoleh dari BEJ. Data tersebut meliputi harga harian saham dan Index LQ-45 tanggal 9 sampai dengan 29 Desember 1997 untuk perhitungan expected return setiap saham (ERj), laporan keuangan perusahaan tahun 1996 dan 1997 yang telah diaudit untuk perhitungan tingkat perubahan laba (% earnings change) dan perubahan DER, nilai kapitalisasi saham untuk menentukan ukuran perusahaan, serta harga harian saham dan Index LQ-45 selama 15 hari setelah laporan keuangan tahun 1997 dipublikasikan untuk perhitungan cumulative abnormal return (CAR). Berdasarkan hasil uji statistik, terdapat asosiasi yang signifikan antara laba dengan cumulative abnormal return (CAR). Selanjutnya dilihat seberapa besar variasi perubahan harga saham dipengaruhi oleh variasi perubahan laba, dengan melihat nilai R_ Square. Dan hasil uji statistik terlihat tingkat asosiasi laba dengan harga saham sebesar 18,62%. Koefisien slope (beta) sebesar +0,0041 menunjukkan bahwa setiap perubahan (kenaikanlpenurunan) laba I% maka investor memperoleh kenaikan/penurunan abnormal return sebesar 0,0041%. Selanjutnya, sampel dibagi menjadi dua kelompok portofolio berdasarkan nilai kapitalisasi saham, yaitu kelompok perusahaan besar dan kelompok perusahan kecil, dengan batas pemisah nilai kapitalisasi saham Rp. 1 Trilyun. Berdasarkan hasil uji statistik, dapat disimpulkan bahwa asosiasi laba tahunan dengan harga saham tidak dipengaruhi secara nyata (signifikan) oleh ukuran perusahaan. Hubungan yang tidak signifikan ini terjadi kemungkinan karena investor BEJ memandang ukuran perusahaan bukanlah informasi lain (second inrformation) yang relevan dalam membaca informasi laba. Berikutnya, sampel dibagi menjadi dua kelompok portofolio berdasarkan perubahan DER, yaitu kelompok perusahaan dengan DER yang meningkat dan kelompok dengan DER yang menurun. Hasil pengujian menunjukkan asosiasi laba tahunan dengan harga saham tidak dipengaruhi secara nyata (signifikan) oleh perubahan DER perusahaan emiten. Hubungan yang tidak signifikan ini terjadi kemungkinan karena investor BEJ tidak memandang perubahan proporsi hutang sebagai informasi lain (second information) yang relevan ketika mengamati informasi laba tahunan. Hasil penelitian ini menunjukkan, terdapat asosiasi informasi keuangan dengan harga saham. Hal ini membuktikan bahwa investor pasar modal Indonesia telah memperhatikan faktor fundamental perusahaan emiten. Untuk itu diperlukan regulasi dari Bapepam dan pengelola PT. Bursa Efek Jakarta agar emiten lebih terbuka, murni dan jujur dalam penyampaian informasi keuangan yang merupakan indikator perkembangan perusahaannya. Dengan demikian pasar modal Indonesia dapat lebih sehat, dipercaya oleh investor dan menguntungkan semua pihak. Untuk penelitian selanjutnya perhitungan expected return dapat dimodifikasi misalnya dengan CAPM. Selain itu dapat dikembangkan parameter yang lain seperti laba triwulanan, laba semesteran ataupun informasi lain misalnya stock dividend, stock split, cash dividend, penjualan saham borongan, dan right issue.
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2000
T2368
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ardiansyah Iwan Rahmadi
Abstrak :
Tujuan dari penelitian ini adalah : (1) menguji reaksi harga saham terhadap pengumuman dividen, (2) menguji pengaruh perubahan dividen, kondisi pasar, hari perdagangan dilakukannya pengumuman dividen terhadap kumulatif abnormal return pada beberapa saham di Indonesia. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah emiten di Bursa Efek Jakarta yang masuk dalam daftar LQ 45 dan melakukan pengumuman pembagian dividen kas pada periode I Januari 2003 sampai dengan 31 Desember 2005. Metode penelitian yang digunakan adalah metode event study yang kemudian dilanjutkan analisa cross-sectional dengan metode regresi linier berganda untuk menguji pengaruh perubahan dividen, kondisi pasar, dan hari pengumuman terhadap kumulatif abnormal return. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada pengumuman pembagian dividen naik di hari Senin, Selasa, dan Rabu, terdapat adanya reaksi harga saham yang signifikan terhadap even tersebut. Sedangkan pada pengumuman hari Kamis dan Jumat, tidak terdapat reaksi harga yang signifikan. Sedangkan pola kumulatif abnormal return yang terjadi selama periode even, pada even hari Senin menunjukkan pola yang sesuai dengan information content of dividends hypothesis theory. Pada even hari Rabu polanya cenderung datar, sedang pada even hari Kamis polanya cenderung positif baik untuk pengumuman dividen yang naik maupun yang turun. Dari hasil analisis regresi linier berganda diketahui bahwa kumulatif abnormal return yang terjadi selama periode even dipengaruhi secara negatif oleh return IHSG dan return kurs. Sedangkan perubahan dividen tidak berpengaruh terhadap kumulatif abnormal return yang terjadi selama periode even. Secara rata-rata, kumulatif abnormal return yang terjadi pada pengumuman yang dilakukan hari Kamis lebih tinggi 8,2 % dibandingkan dengan kumulatif abnormal return pada pengumuman yang dilakukan pada hari Rabu.
The objectives of this study are: (1) examines stock price reactions to dividend announcements, (2) to test the effect of dividend changes, market conditions, and days of the week on cumulative abnormal return of some Indonesians common stock dividend announcements. A sample of dividend is partitioned by dividend changes and days of announcement. The methodology of this study using event study to examines stock price reactions and cross-sectional regressions are estimated using dummy dividend changes, market index, foreign exchange, and dummy days of announcement to explain cumulative abnormal return. The results indicate that there are stock price reactions to dividend increases announcements on Monday, Tuesday, and Wednesday, but no stock price reactions to dividend increases announcements on Thursday and Friday. The cumulative abnormal return trend of dividend announcements on Monday supporting "the information content of dividend hypothesis", but on Wednesday the trend is relatively flat, and on Thursday is relatively positive, whether on dividend increases or dividend decreases. The results of cross-sectional regressions indicate that cumulative abnormal return is negatively related to market index and foreign exchange along the event periods. The dividend changes are not related to cumulative abnormal return. On average, cumulative abnormal return of dividend announcements on Thursday have 8, 2% higher than cumulative abnormal return of dividend announcements on Wednesday.
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2006
T18445
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Benedictus Yuliando
Abstrak :
Initial public offering (IPO) merupakan salah satu cara perusahaan untuk memperoleh pendanaan. Beberapa penelitian membuktikan bahwa IPO yang dilakukan perusahaan akan memberikan dampak negatif pada harga saham perusahaan-perusahaan di dalam industri yang sama dengan perusahaan yang melakukan IPO. Tesis ini membahas dampak IPO terhadap abnormal return industri dengan menggunakan metode event study atas IPO yang terjadi di Bursa Efek Indonesia selama periode 2006 sampai dengan 2011. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak terdapat bukti yang signifikan bahwa harga saham perusahaan-perusahaan dalam industri yang sama dengan perusahaan yang melakukan IPO akan mengalami cumulative abnormal return yang negatif pada periode terjadinya suatu IPO. ......Initial public offering (IPO) is one of the financing methods of the company. Some researches conclude that companies in the same industry with the company which is doing IPO experience negative stock price reactions to completed IPO in their industry. The focus of this thesis is to analyze the effect of IPO on industry?s abnormal return by using event study on IPO during 2006-2011 period at Indonesia Stock Exchange. The result of this study shows that there is no significance evidence that the stock price of the companies in the same industry with the company which is doing the IPO experiences negative cumulative abnormal return during IPO in their industry.
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2012
T32209
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Afrilia Zahara
Abstrak :
Penelitian ini menggunakan metode studi peristiwa, bertujuan untuk menganalisis pengaruh pengumuman buyback saham terhadap perilaku harga saham disekitar tanggal diumumkannya buyback. Sampel yang digunakan adalah perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2004-2014 yang melakukan buyback saham. Sampel penelitian terdiri dari 45 perusahaan dengan jumlah observasi sebanyak 98 data observasi. Variabel-variabel yang diteliti antara lain harga saham, IHSG, return, abnormal return (AR), dan cumulatif abnormal return (CAR). Hasil penelitian menunjukkan bahwa: 1) Tidak terdapat perbedaan yang signifikan pada harga saham, return, abnormal return (AR), dan cumulatif abnormal return (CAR), sebelum dan sesudah dilakukannya pengumuman buyback. Hal tersebut menandakan bahwa pengumuman buyback tidak membawa pengaruh apapun pada keempat variable tersebut. 2) Tidak signifikannya hasil uji harga saham, return, abnormal return (AR), dan cumulatif abnormal return (CAR) menandakan bahwa buyback tidak direspon positif oleh pasar, sehingga dalam pengujian hipotesis semistrong efficient market, tidak didapatkan hasil yang signifikan.
The research uses event study method in order to examine the effect of share buyback announcements on the behavior of stock prices around the announcement date. The sample used is listed companies in Indonesia Stock Exchange for the period 2004-2014 which had done buyback stock. The research sample consisted of 45 companies from the total 98 observations. The variables include stock prices, Jakarta Composite Index, Return, Abnormal Return (AR), and Cumulatif Abnormal Return (CAR). The result showed that: 1) There is no significant differences on stock price, return, abnormal return (AR), and cumulative abnormal return (CAR), before and after the buyback announcement. This indicates that the buyback announcement did not bring any effect on the fourth variables. 2) In addition, the test results of stock price, return, abnormal return (AR) and cumulative abnormal return (CAR) which is not significant indicates that the buyback is not responded positively by the market. So, the result of testing the semistrong efficient market hypothesis showed no significant results.
Depok: Universitas Indonesia, 2016
S64413
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2   >>