Hasil Pencarian

Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Wa Ode Tiara Armaliya
"Banyaknya kasus gagal bayar pada industri asuransi beberapa tahun belakangan ini menimbulkan pertanyaan kepada public apakah industri asuransi memiliki dampak yang sistemik tehadap perekonomian seperti banyak diberitakan. Pengukuran risiko sistemik pada industri asuransi dilakukan dengan melakukan adapatasi risiko sistemik menjadi risiko signifikan, karena dampaknya hanya akan dirasakan oleh stakeholder sector tersebut. Sehingga diperlukan adaptasi atas metodologi Domestic Systemically Important Insurers (D-SIIs) untuk mengidentifikasi perusahaan asuransi yang memiliki dampak signifikan terhadap industrinya agar pemerintah dapat mengidentifikasi entitas keuangan yang memiliki dampak sistemik lebih awal, sehingga langkah-langkah pencegahan dapat diambil untuk mencegah potensi krisis keuangan. Selain itu memungkinkan pemerintah untuk menyusun rencana kontijensi yang lebih efektif dalam menghadapi potensi krisis keuangan yang melibatkan lembaga-lembaga sistemik.

The number of default cases in the insurance industry in recent years has raised questions to the public about whether the insurance industry has a systemic impact on the economy as has been widely reported. Measurement of systemic risk in the insurance industry is carried out by adapting systemic risk to be significant because the impact will only be felt by the sector's stakeholders. So it is necessary to adapt the Domestic Systemically Important Insurers (D-SIIs) methodology to identify insurance companies that have a significant impact on their industry so that the government can identify financial entities that have a systemic impact earlier, so that preventive steps can be taken to prevent potential financial crises. Besides that it allows the government to develop contingency plans that are more effective in dealing with potential financial crises that involve systemic institutions."
Lengkap +
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Wella Angelia
"Tumor sistem saraf pusat (SSP) dapat menurunkan massa otot dan massa bebas lemak akibat defisit neurologis yang terjadi serta efek sistemik karena keganasan. Penurunan massa bebas lemak dan massa otot dengan inflamasi saling memengaruhi serta dikaitkan dengan prognosis yang buruk. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui korelasi indeks massa bebas lemak (FFMI) dengan indeks inflamasi imun sistemik (SII) pada pasien tumor SSP. Studi ini merupakan studi potong lintang pada pasien dewasa dengan diagnosis tumor SSP di RSUPN Dr. Cipto Mangunkusumo. Pengukuran FFMI menggunakan bio impedance analysis (BIA). Nilai SII didapatkan dari hasil pemeriksaan laboratorium darah perifer lengkap. Terdapat 74 pasien tumor SSP dengan mayoritas perempuan (59,5%) dan lokasi tersering adalah tumor di otak (79,7%). Proporsi jenis tumor primer maupun sekunder adalah sama (50%). Median indeks massa tubuh (IMT) yaitu 22,85 kg/m2 (11,99–37,60 kg/m2) dengan kategori IMT terbanyak adalah berat badan normal (33,8%). Rerata FFMI yaitu 16,05±3,12 kg/m2 dengan 51,4% pasien memiliki FFMI yang rendah. Median SII sebesar 1140,9 (103,6–8745,6). Tidak didapatkan korelasi antara FFMI dengan SII pada pasien tumor SSP. Pada analisis tambahan didapatkan korelasi negatif bermakna antara FFMI dengan SII pada wanita (r=- 0,351; p=0,019), sebaliknya pada pria tidak ditemukan adanya korelasi (r=-0,096; p=0,613).

Central nervous system (CNS) tumors can reduce muscle mass and fat-free mass due to neurological deficits and systemic effects of malignancy. Decreased fat-free mass and muscle mass with inflammation are mutually influential and associated with poor prognosis. This study aimed to determine the correlation between fat-free mass index (FFMI) and systemic immune inflammation index (SII) in patients with CNS tumors. This is a cross-sectional study of CNS tumors adult patients at Dr. Cipto Mangunkusumo National General Hospital. FFMI measurements were obtained using bioimpedance analysis (BIA). SII values obtained from complete peripheral blood laboratory examination results. There were 74 patients with CNS tumors, with the majority being female (59.5%), and the most common location was brain tumors (79.7%). The proportion of primary and secondary tumor types was equal (50%). The median body mass index (BMI) was 22.85 kg/m2 (11.99– 37.60 kg/m2), with the majority falling under the normal weight category (33.8%). The mean FFMI was 16.05±3.12 kg/m2, with 51.4% of patients having a low FFMI. The median SII was 1140.9 (103.6–8745.6). There was no correlation between FFMI and SII in patients with CNS tumors. In additional analysis, a significant negative correlation was found between FFMI and SII in women (r=-0.351; p=0.019), whereas in men, no correlation was found (r=-0.096; p=0.613)."
Lengkap +
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2024
SP-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library