Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 3 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Michael Hartanto A
"Angka Kejadian Demam Berdarah Dengue di Kelurahan Paseban, Jakarta Pusat terus meningkat sehingga dibutuhkan suatu upaya pemberantasan vektor DBD. Salah satu upaya pemberantasan yang dapat dilakukan adalah dengan memberikan penyuluhan kepada warga setempat.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peran penyuluhan dalam menurunkan angka kepadatan dan penyebaran vektor DBD dengan menggunakan desain eksperimental berupa survei keberadaan larva Aedes aegypti.
Keberhasilan penelitian ditentukan dengan survei 100 rumah di Paseban Timur, Kelurahan Paseban, Kecamatan Senen, Jakarta Pusat pada bulan Mei 2009 (pre-penyuluhan) dan Juni 2009 (post-penyuluhan) dengan single larval method.
Hasil penelitian menunjukkan penurunan house index (HI), container index (CI) dan breteau index (BI) 26%, 14,909%, 41 menjadi 11%, 6,909%, dan 19. Indikator penyebaran dan kepadatan yaitu HI dan CI dianalisis dengan uji Mc Nemar. Didapatkan nilai p untuk HI = 0,124 yang menunjukkan tidak ada hubungan antara penyuluhan dengan angka penyebaran vektor DBD, sedangkan nilai p untuk CI = 0,003 yang menandakan adanya hubungan bermakna antara penyuluhan dengan angka kepadatan vektor DBD.

The cases of Dengue Haemorraghic Fever (DHF) in Kelurahan Paseban, Jakarta Pusat, are still increasing from year to year so it is need some strategies to eliminate the DHF vector. One of the strategies is by giving health promotion to public.
The objective of this research is to see the role of health promotion in decreasing the population and spread of DHF’s vector with experimental design by doing surveys seeing Aedes aegypti’s larvaes existence.
The successfulness of this research depends on surveys in 100 houses in Paseban Timur, Kelurahan Paseban, Kecamatan Senen, Jakarta Pusat, in May 2009 (pre-health promotion) and June 2009 (post-health promotion) by using single larval method.
The results of this research show decreasing on house index (HI), container index (CI) and breteau index (BI) after health promotion from 26%, 14,909%, and 41 to 11%, 6,909%, and 19. The indicator of DHF vector population and spread are HI and CI that were analyzed by McNemar statistic test. It was acquired the P value for HI = 0,124 that shows there is no correlation between health promotion and the number of DHF vector spreading, whereas CI=0,003 that shows there is a decreasing population number of DHF vector after giving the health promotion.
"
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2011
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Surya Wijaya
"Demam Berdarah Dengue (DBD) merupakan penyakit infeksi yang menjadi masalah kesehatan masyarakat di Jakarta antara lain di Kelurahan Paseban. Penyakit infeksi ini ditularkan melalui vector, yaitu nyamuk Aedes sp. Untuk itu, pemberantasan vektor merupakan salah satu cara yang dapat mengurangi angka insidensi penyakit ini. Untuk memberantas vektor DBD perlu diketahui tempat berkembang biak vektor dan kerjasama dari masyarakat. Karena itu diberikanlah penyuluhan tentang cara pemberantasan vector DBD. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh penyuluhan terhadap keberadaan vektor DBD di tempat penampungan air TPA dalam upaya mempersiapkan pemberantasan vektor DBD oleh masyarakat. Desain penelitian yang dipakai adalah desain eksperimental dengan intervensi berupa penyuluhan. Survei keberadaan vektor DBD dilakukan pada tanggal 3 Mei 2009 di Paseban Timur yang merupakan daerah dengan kasus DBD yang tergolong tinggi di Jakarta Pusat. Selain survei, dilakukan juga penyuluhan kepada warga tentang keberadaan vektor DBD ini, lalu bulan selanjutnya kembali diadakan survei pada tanggal 4 Juni 2009 untuk menilai pengaruh dari penyuluhan yang telah diberikan. Pengambilan data survei masing masing dilakukan di 100 rumah dengan metode single-larvae, yaitu mengambil satu larva di setiap container pada satu rumah lalu diidentifikasi menggunakan mikroskop. Hasil penelitian menunjukkan pada survei awal, dari 100 rumah yang diteliti didapatkan angka keberadaan larva pada container TPA sebesar 11,76%. Setelah dilakukan penyuluhan, pada survei kedua, dari 100 rumah yang diteliti didapatkan angka keberadaan larva pada container TPA sebesar 4,97%. Dengan analisis statistik menggunakan uji McNemar diketahui terdapat perbedaan bermakna (p=0,014) antara container TPA sebelum penyuluhan dan sesudah penyuluhan yang diasumsikan keberadaan vektor DBD pada container TPA di paseban Timur menurun setelah penyuluhan

Dengue Hemorrhagic Fever (DHF) is an infection which has became a serious public health concern in Jakarta, for instance, at Paseban. This infection is transmitted by a vector, Aedes sp. Therefore the elimination of DHF vector is important in reducing the number of infection. To eliminate the vector, knowledge about the vector itself, together with public awareness is needed. The objective of this research is to assess the effectiveness of DHF vector briefing as a (preparation in reducing)mean to reduce the vector population in daily water containers around the community. The design of the research is experimental design with briefing to the civilian as the intervention. The survey conducted to investigate the presence of the vector was done on May 3rd 2009 at East Paseban− the place with one of the highest prevalence of DHF in Central Jakarta. Alongside with the survey, a talk was conducted to brief the citizens about the knowledge of the vector. On the following month, a second survey was conducted on June 4th 2009 to assess the significance of the briefing in helping to reduce the number of Aedes sp. larvae. The data was collected from 100 houses using the single larvae method. It is by taking only one larva in each water container in the house, and then identifiying it under the microscope. The containers would then be divided into two categories: daily water containers, and non-daily water containers. The collected data would then be analyzed using the McNemar data testing, to gauge the briefing effectiveness in reducing the larvae quantity. On the first survey, out of the 100 houses inspected, the percentage of daily water containers populated with larvae is 11,76%. In contrast, after the briefing conducted, on the second survey it was found that the percentage is reduces to 4,97%. The analysis using McNemar statistic implied that the briefing conducted has given a meaningful effect on reducting DHF vector population in daily water container (p = 0.014)."
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2011
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Andini Striratnaputri
"Demam Berdarah Dengue (DBD) merupakan masalah kesehatan masyarakat di Indonesia terutama di Jakarta. Pada tahun 2008 terdapat 4290 penderita dan banyak wilayah yang dinyatakan tergolong zona merah antara lain Kelurahan Paseban dengan jumlah penderita 135 orang. Untuk melakukan pemberantasan diperlukan data dasar antara lain tingkat pengetahuan warga mengenai DBD. Oleh karena itu tujuan penelitian ini adalah mengetahui tingkat pengetahuan ibu rumah tangga (IRT) mengenai pemberantasan vektor DBD dan faktor yang berhubungan. Desain penelitian ini adalah cross sectional. Survei dilakukan menggunakan kuesioner pada tanggal 30-31 Mei 2009. Dipilih 100 IRT sebagai subyek penelitian dengan simple random sampling. Data dianalisis dengan uji chi-square menggunakan SPSS. Hasil penelitian menunjukkan jumlah IRT yang memiliki pengetahuan kurang 27 orang (27%), 38 orang (38%) cukup, dan 35 orang (35%) baik. Tidak ada perbedaan bermakna antara pengetahuan IRT mengenai pemberantasan vektor DBD dengan usia (p=0,918), pekerjaan (p=0,641), tingkat pendidikan (p=0,790), aktivitas yang diikuti di lingkungan rumah (p=0,285) dan jumlah sumber informasi IRT (p=0,541). Disimpulkan tingkat pengetahuan IRT mengenai pemberantasan vektor DBD tergolong cukup dan tidak berhubungan dengan usia, pekerjaan, pendidikan, aktivitas di lingkungan rumah dan jumlah sumber informasi.

Dengue Hemorrhagic Fever (DHF) is one of Indonesia's health problems mainly Jakarta. There had been 4290 cases of DHF within 2008. Central Jakarta has few red zones and among them is Paseban village with 135 cases. The elimination of DHF requires few informations such as the society knowledge about DHF. Therefore, the objective of this research is to identify the knowledge about elimination of DHF’s vector and their associated factors among housewives. The design of this research is cross sectional. Survey was performed using questionnaire on May 30th – 31st 2009. The amount of subject was determined using simple random sampling with the result of 100 housewives. The data analysis is using chi-square facilitated by SPSS. The outcome shows that 27% of respondents are lack of knowledge, 38% of samples has adequate knowledge, and 35% has good knowledge about DHF. There is no significant difference between respondent’s knowledge about DHF and their age (p=0,918), their work (p=0,641), their formal education (p=0,790),their activity in the environment (p=0,285) and the number of information’s sources they received (p=0,541). In conclusion, mostly the level of knowledge about elimination of DHF’s vector among housewives in Paseban is adequate and has no significant difference with age, work, formal education, activity in the environment, and the number of information’s sources they received."
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2009
S-pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library