Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 7 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Pieter
Abstrak :
Penggunaan bahan bakar fosil memiliki dampak yang berbahaya bagi lingkungan seperti emisi gas rumah kaca. Oleh karena itu, dibutuhkan sebuah energi alternatif yang digunakan sebagai sumber bahan bakar pembangkit listrik yang lebih ramah lingkungan. Pada studi kali ini membahas perancangan interkoneksi yang efisien dalam sistem pembangkit listrik tenaga surya fotovoltaik (PLTS) on-grid dalam jaringan tegangan menengah di Wilayah X. Studi ini menggunakan software seperti DIgSILENT Power Factory, untuk menyelidiki dampak interkoneksi terhadap stabilitas frekuensi dan tegangan. Pada percobaan ini dilakukan beberapa variasi kapasitas PLTS ketika terjadi pemadaman PLTS pada detik ke-5, yang mana kapasitas 2 MW merupakan kapasitas yang optimal. Hal ini dibuktikan dengan nilai frekuensi sebesar 50 Hz dan nilai tegangan sebesar 0.998 pu ketika mencapai kondisi stabil. Selain itu, melalui hasil simulasi dapat disimpulkan jika interkoneksi PLTS dapat mengurangi gangguan arus hubung singkat. Selanjutnya, pada simulasi kestabilan, dengan kondisi salah satu generator padam pada detik ke-5 diperoleh jika sistem sebelum dan sesudah interkoneksi PLTS masih stabil. Percobaan selanjutnya, dengan asumsi pemadaman pada PLTS dan kondisi eksternal (hujan, berawan, mendung, dan gelap) diperoleh jika penggunaan generator cadangan sangat penting untuk menyuplai daya agar memperoleh sistem yang stabil. Kestabilan diperoleh ketika frekuensi berada pada rentang yang berlaku 49.5 Hz - 50.5 Hz dan tegangan berada pada rentang kerja yang sesuai yaitu -10% dan +5%. ......The use of fossil fuels has dangerous impacts on the environment such as greenhouse gas emissions. Therefore, an alternative energy is needed that is used as a fuel source for power plants that is more environmentally friendly. This study discusses the design of efficient interconnections in on-grid solar photovoltaic power generation systems (PLTS) in the medium voltage network in Region X. This study uses software such as DIgSILENT Power Factory, to investigate the impact of interconnections on frequency and voltage stability. In this experiment, several variations in PLTS capacity were carried out when the PLTS outage occurred at the 5th second, where a capacity of 2 MW was the optimal capacity. This is proven by a frequency value of 50 Hz and a voltage value of 0.998 pu when it reaches a stable condition. Apart from that, through the simulation results it can be concluded that PLTS interconnection can reduce short circuit current disturbances. Furthermore, in the stability simulation, with the condition that one of the generators goes out at the 5th second, it is found that the system before and after the PLTS interconnection is still stable. The next experiment, assuming a blackout at the PLTS and external conditions (rainy, cloudy, cloudy and dark), showed that the use of a backup generator was very important to supply power to obtain a stable system. Stability is obtained when the frequency is in the applicable range of 49.5 Hz - 50.5 Hz and the voltage is in the appropriate working range, namely -10% and +5%.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Kevin Geovany
Abstrak :
Energi fosil yang semakin menipis mendorong perkembangan energi baru terbarukan untuk menggantikannya. Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) merupakan salah satu jenis pembangkit ramah lingkungan dengan sumber tak terbatas dan untuk mengetahui kelayakan pemasangannya perlu dilakukan perhitungan dan analisis. Pada penelitian ini dilakukan analisis pada studi optimasi PLTS pada jaringan tegangan menengah 20 kV Sanana, Maluku Utara untuk memastikan kelayakan interkoneksi PLTS secara teknis dengan bantuan perangkat lunak DIgSILENT PowerFactor. Hasil analisis optimasi menunjukkan bahwa nilai optimal kapasitas PLTS adalah sebesar 800 kWp. Hasil simulasi aliran daya menunjukkan bahwa pemasangan PLTS mampu menambah kapasitas pembangkitan dan dapat menggantikan penggunaan generator PLTD, serta kondisi tegangan bus masih dalam kondisi aman dalam batasan -10% dan +5%. Pada simulasi hubung singkat didapatkan hasil yang menunjukkan bahwa interkoneksi PLTS dapat mengurangi nilai arus hubung singkat bila dibandingkan saat PLTS belum terinterkoneksi dengan sistem. Pada simulasi kestabilan saat salah satu generator padam, didapatkan bahwa saat PLTS belum terhubung dan saat PLTS sudah terhubung didapat nilai tegangan berada dalam batas tegangan -10% hingga +5% dan nilai frekuensi dalam rentang 49,5 – 50,5 Hz sesuai dengan aturan distribusi Indonesia sehingga interkoneksi PLTS tidak mengganggu kestabilan sistem saat generator padam. Simulasi kestabilan saat PLTS padam dan saat kondisi cuaca hujan disertai gelap, didapat hasil yang menunjukkan bahwa untuk mencegah terjadinya gangguan tersebut, minimal harus ada satu generator yang berperan sebagai penyuplai daya cadangan untuk menjaga kestabilan sistem. ......The depletion of fossil energy encourages the development of renewable energy to replace it. Solar Power Plant is one of many renewable power plant with unlimited sources and to determine the feasibility of its installation it is necessary to do calculations and analyzes. In this study, an analysis is carried out on the solar power plant optimization study on the 20 kV medium voltage network in Sanana, North Maluku to ensure the technical feasibility of PV interconnection by using DIgSILENT PowerFactory software. The results of the optimization analysis show that the optimal value of solar power plant capacity is 800 kWp. The results of the load flow simulation show that the installation of solar power plant adds generating capacity and can replace the use of diesel generator, and the bus voltage condition is still in a safe condition within the limits of -10% and +5%. In the short-circuit simulation, the results show that the interconnection of solar power plant can reduce the value of short-circuit current when compared to when solar power plant has not been connected to the system. In the stability simulastion whe one of the generators outages, it is found that when the solar power plant is not connected and when the solar power plant is connected, the voltage value is within the voltage limit of -10% to +5% and the frequency value is in the range of 49.5 – 50.5 Hz according to the rules distribution in Indonesia so that the solar power plant interconnection does not disturb the stability of the system when the generator outages. Simulation of stability when the solar power plant outages and when weather condition is dark rainy, the results show that to prevent these disturbances, there must be at least one generator that acts as a backup power plant to maintain system stability.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Bimo Aryo Rahmatullah
Abstrak :
Pemerintah Indonesia berkomitmen untuk menekan emisi gas rumah kaca dan menargetkan konsumsi energi baru terbarukan (EBT) sebesar 23% dari bauran energi nasional. Salah satunya dengan pembangunan PLTP di Indonesia Bagian Timur. Dalam proses studi interkoneksi ini ditemukan kondisi tidak stabil pada sistem yang dapat menyebabkan blackout. Berdasarkan kondisi ini, sistem membutuhkan adanya tindakan mitigasi untuk meningkatkan ketahanan sistem terhadap gangguan. Penambahan Battery Energy Storage System (BESS) dalam sistem dapat dilakukan sebagai tindakan mitigasi gangguan serta untuk meningkatkan keandalan sistem sendiri. Pada penelitian ini, ketahanan sistem terhadap gangguan akan diuji. Sistem akan diuji dalam 2 kondisi yaitu kondisi sebelum penambahan BESS pada sistem, dan setelah penambahan BESS pada sistem. Simulasi kestabilan dengan menggunakan perangkat lunak DIgSILENT PowerFactory menghasilkan kondisi sistem yang lebih stabil setelah penambahan BESS. Saat sistem mengalami islanding, penambahan BESS membuat sistem dapat kembali stabil setelah gangguan dengan nilai frekuensi dalam rentang 49,5 Hz – 50,5 Hz dan tegangan 0,90 p.u. – 1,10 p.u sesuai dengan grid code. ......The Indonesian government is committed to reducing greenhouse gas emissions and targets the consumption of new and renewable energy (EBT) at 23% of the national energy mix. One of them is the construction of PLTP in Eastern Indonesia. In the process of this interconnection study found unstable conditions in the system that can cause blackouts. Based on these conditions, the system requires mitigation measures to increase the system's resistance to disturbances. The addition of a Battery Energy Storage System (BESS) in the system is carried out as a disturbance mitigation measure and to increase the reliability of the system itself. In this study, the resistance of the system to disturbance will be tested. The system will be tested in 2 conditions, namely the condition when there is no BESS in the system, and after BESS is in the system. Stability simulation using DIgSILENT PowerFactory software resulted in a more stable system condition after the addition of BESS. After the addition of BESS, the system can return to stability after disturbances with a safe frequency limit of 49.5 Hz – 50.5 Hz and a voltage of 0.90 p.u. – 1.10 p.u. according to the grid code.
Depok: Fakultas Teknik, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Aditya Anindito Widayat
Abstrak :
Dalam rentang 2009-2018 konsumsi litrik Indonesia meningkat 63%, menjadi 1.06 MWH/kapita pada tahun 2018. Dengan pertumbuhan konsumsi listrik dan pembangkit yang membuat sistem semakin kompleks, tentunya tidak menutup kemungkinan adanya gangguan pada sistem tenaga listrik yang dapat menyebabkan adanya ketidakstabilan sistem, bahkan dapat menyebabkan pemadaman total atau blackout. Untuk memitigasi blackout diperlukan adanya skema pertahanan agar sistem dapat segera kembali jika terjadi gangguan. Salah satu skema pertahanan adalah dengan menggunakan pelepasan beban dengan Under Frequency Relay (UFR). Dengan konsumsi listrik yang terus bertambah steiap tahunnya, perlu dilakukan studi mengenai kemampuan skema pelepasan beban yang ada untuk melindungi sistem tersebut seiring waktu. Salah sistem Indonesia di bagian timur, yang memiliki pertumbuhan rata-rata konsumsi listrik sebesar 8.81% pertahun dan baru dihubungkan dengan Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP). Sistem ini akan diuji ketahanan sistem pelepasan bebannya terhadap berbagai gangguan dengan prediksi pertumbuhan beban pada tahun 2022-2024. Sistem akan diberikan gangguan dengan analisa stabilitas menggunakan perangkat lunak DIgSILENT PowerFactory. Setelah dilakukan simulasi gangguan, beberapa studi kasus terdapat frekuensi maupun tegangan yang tidak stabil, sehingga perlu ada penyesuaian seperti menggunakan tap changer dan pengoperasian PLTMG. ......In 2009-2018, Indonesia's electricity consumption increased by 63%, to 1.06 MWH/capita in 2018. With the growth in electricity consumption and power plants that make the system more complex, of course, there is the possibility of a disturbance in the electrical power system which can cause system instability, even causing a complete blackout or blackout., it can even cause a complete blackout or blackout. To mitigate blackout, it is necessary to have a defense scheme so that the system can return immediately in the event of a disturbance. One of the defense schemes is to use load shedding with Under Frequency Relay (UFR). With electricity consumption increasing every year, it is necessary to study the ability of existing load shedding schemes to protect the system over time. One of East Indonesia power system, which has an average growth in electricity consumption of 8.81% per year and is only connected to Geothermal Power Plants. This system will be tested for the resistance of the load shedding system to various disturbances with a prediction of load growth in 2022-2024. The system will be disturbed by stability analysis using the DIgSILENT PowerFactory software. After the disturbance simulation is carried out, several case studies have unstable frequency and voltage, so that adjustments need to be made such as using a tap changer and operating Gas Power Plant.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Agung Sahputra
Abstrak :
Perangkat proteksi yang baik merupakan kunci keandalan dalam suatu sistem tenaga listrik. PLN P3B Jawa Bali sebagai pemasok utama tenaga listrik pulau ini tentunya dari waktu ke waktu selalu berusaha melakukan upaya guna mengoptimalisasi keandalan ini. Oleh karena itu, skripsi ini membahas mengenai perancangan perangkatreaktor pembatas arus hubung singkat guna meminimalkan nilai arus gangguan yang terjadi pada suatu sistem tenaga listrik. Berfokus kepada skenario penempatan reaktor pembatas arus hubung singkat, akan dipaparkan bagaimana optimasi penurunan nilai arus hubung singkat bila pembatas arus ini dipasang pada hubungan antar busbar, penyulang, ataupun pada generator. Perancangan instalasi dan analisis arus hubung singkat pada tulisan ini akan menggunakan perangkat lunak etap dan digsilent sebagai simulatornya. Dari simulasi, didapatkan bahwa hubungan antar busbar merupakan skenario paling tepat untuk penempatan reaktor, dan besarnya impedansi ideal yang dapat dipasang pada sistem ini adalah sebesar 10 ohm. ......Good protection device is the key of reliability in power system. PLN P3B Jawa-Bali as the main supplier in this island surely working for the reliability of their power system time to time. That’s why this paper will discuss about the design of current limiting reactor for reduce fault current in the power system. Focus on the placement scheme of the current limiting reactor, it will explain about how to optimize the reduction of the fault current if this reactor installed between the busbar, outgoing feeder, or in the generator. Installation design and analysis of the fault current will use ETAP and DIGSILENT as the simulator program. From the simulation, busbar section is the best scheme to install the reactor and the maximum value of the ideal reactor impedans for this system is 10 ohm.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2013
S46246
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Chaizar Ali Fachrudien
Abstrak :
Pemanfaatan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) telah meningkat dengan signifikan pada satu dekade terakhir. Pada tahun 2014, International Energy Agency (IEA) mencatat bahwa kapasitas pembangkitan PLTS diseluruh dunia telah mencapai 177 GWp, dimana 99%-nya merupakan PLTS on-grid. PLTS on-grid merupakan sistem pemasangan PLTS yang terhubung dengan jaringan utilitas, sehingga dibutuhkan beberapa studi untuk menentukan kapasitas dan lokasi optimal pemasangan PLTS. Pemasangan PLTS dengan kapasitas dan lokasi optimal dapat mengurangi rugi daya saluran sehingga sistem distribusi akan semakin efisien. Penelitian ini bertujuan untuk menginvestigasi karakteristik penurunan nilai rugi daya saluran akibat penetrasi PLTS pada beberapa sistem distribusi radial dan mengembangkan sebuah perhitungan nilai rugi daya saluran terkecil berdasarkan karakteristik tersebut untuk menentukan kapasitas dan lokasi pemasangan optimal PLTS pada sistem distribusi radial. Terdapat 7 sistem distribusi yang diinvestigasi, yaitu 2 sistem distribusi standar The Institute of Electrical and Electronics Engineer (IEEE) dan 5 sistem distribusi Perusahaan Listrik Negara (PLN). Simulasi aliran daya dilakukan pada ke-7 sistem distribusi tersebut dengan menggunakan perangkat lunak DIgSILENT Powerfactory 14.1, dimana data yang diambil adalah data rugi daya saluran. Penetrasi PLTS divariasikan 10% - 100% dan lokasi pemasangan PLTS divariasikan dari bus terdekat gardu induk (GI) sampai bus terjauh dari GI. Karakteristik rugi daya saluran seiring pergeseran lokasi pemasangan PLTS ke ujung penyulang menghasilkan grafik polinomial orde 2 (y = ax2 ? bx + c, a > 0) dan grafik fungsi x dengan pangkat negatif (y = ax-c), sementara seiring kenaikan kapasitas PLTS menghasilkan grafik polinomial orde 2 dengan nilai a > 0. Karakteristik tersebut digunakan pada perhitungan dengan pemrograman C untuk menentukan lokasi dan kapasitas optimal PLTS, dimana hasil penentuan titik optimalnya sesuai dengan hasil perhitungan DIgSILENT Powerfactory 14.1, akan tetapi memiliki perbedaan nilai rugi daya saluran sebesar 11.18%. Berdasarkan perhitungan DIgSILENT, lokasi optimal berada pada nomor bus dengan rentang 42.1% - 89.47% atau rata-rata pada nomor bus 67.25% dari bus GI dengan rentang kapasitas penetrasi optimal 80% - 90%.
The utilization of photovoltaic (PV) has risen significantly over the last decade. In 2014, International Energy Agency (IEA) reported that the photovoltaic generation capacity had reached 177 GWp around the world, where 99% of it were on-grid. On-grid photovoltaic is a photovoltaic installation system that is connected to the utility grid, therefore some studies are required to determine the optimum photovoltaic capacity and location. An optimum photovoltaic capacity and its location can minimize line loss, therefore the distribution system become more efficient. This research aims to investigate the line loss reduction characteristics due to photovoltaic penetration on radial distribution grids and develop a minimum line loss calculation based on that characteristics to determine an optimum photovoltaic penetration capacity and location on that grids. 7 distribution grids were investigated: 2 distribution grids from the Institute of Electrical and Electronics Engineer (IEEE) standard and 5 distribution grids from the National Electricity Company of Indonesia (Perusahaan Listrik Negara, PLN). The load flow simulation was done on these 7 distribution grids by using software DIgSILENT Powerfactory 14.1, where in the line loss data were taken. The photovoltaic penetration was varied from 10% to 100% and the location was varied from the nearest bus until the farthest bus from the substation. The line loss characteristics, corresponding to the shift on photovoltaic location up to the edge of the feeder yields a 2nd order polynomial graph (y = ax2 ? bx + c, a > 0) and an x function graph with a negative order (y = ax-c), wherein corresponding to the rise in photovoltaic capacity yields a 2nd order polynomial graph with a > 0. These characteristics were used as a reference for making a C programming calculation to determine an optimum photovoltaic capacity and location, wherein the optimum value from C calculation was equal with DIgSILENT calculation, but the line loss calculation has different value 11.18%. Based on DIgSILENT calculation, optimum photovoltaic location was on bus number from 42.1% up to 89.47% or in average was on bus number 67.25% from substation bus, with optimum photovoltaic capacity was from 80% up to 90%.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2016
S65319
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Zidney Rayhan Renaldhy
Abstrak :
Untuk mendukung pendistribusian listrik keseluruh bagian Indonesia, termasuk daerah-daerah tertinggal, terdepan, dan terluar di Indonesia seperti pada Indonesia bagian Timur, maka diperlukan peningkatan kapasitas penyediaan energi listrik. Usaha pemerintah dalam meningkatkan kapasitas penyediaan energi listrik dibuktikan oleh rasio elektrifikasi yang sudah mencapai 98,3% pada Desember 2018. Pemanfaatan sumber energi baru terbarukan, seperti energi surya dapat menjadi salah satu solusi dari peningkatan penyediaan energi listrik. Untuk menjaga nilai tegangan dan frekuensi pada nilai nominal dalam sistem tenaga listrik dengan cara mengendalikan keseimbangan daya antara pembangkit dan beban pada sistem, penggunaan Battery Energy Storage System (BESS) dapat menjadi solusi, dikarenakan BESS memiliki kemampuan untuk mempercepat pemulihan sistem setelah terjadinya gangguan. Oleh karena itu, studi penambahan BESS dibutuhkan untuk mengetahui pengaruh penggunaan BESS pada sistem tenaga listrik. Pada studi ini, metode indeks sensitivitas digunakan untuk menentukan bus lemah sebagai lokasi penempatan BESS. Simulasi aliran daya dan stabilitas pada studi ini dilakukan dengan menggunakan perangkat lunak DIgSILENT PowerFactory. Hasil simulasi aliran daya menunjukkan bahwa kondisi tegangan bus pada sistem dalam kondisi aman. Berdasarkan hasil optimasi pada simulasi kestabilan menggunakan BESS 500 kVA, 1 MVA, dan 2 MVA hanya BESS dengan kapasitas 1 MVA dan 2 MVA yang layak karena pada skenario 3, BESS 500 KVA tidak mampu memulihkan kondisi sistem setelah terjadinya gangguan. Sehingga, dengan BESS kapasitas 1 MVA saja sudah cukup dalam menanggulangi studi kasus yang ada. ......To support electricity distribution throughout Indonesia, including isolated regions such as in Eastern Indonesia, an increase in power generating capacity is required. The government’s effort in increasing power generating capacity has been proven by the electrification ratio, which has reached 98.3% on December 2018. The use of renewable energy sources, such as solar energy, can be a solution in providing electricity. The use of Battery Energy Storage System (BESS) can be a solution in keeping the value of tension and frequency on an electrical system by balancing power between the generators and load on the system. This is because BESS has the capacity to accelerate system recovery after a disturbance. Thus, a study of the addition of BESS is required to understand the impact of BESS usage on an electrical energy system. On this study, the sensitivity index method is used to determine a low bus as a location for BESS placement. A power flow simulation and stability simulation is conducted by using the DIgSILENT PowerFactory software. The result of this load flow simulation shows that the bus tension power on the system is on a safe condition. Based on the optimization results in the stability simulation using BESS 500 kVA, 1 MVA, and 2 MVA, only BESS with a capacity of 1 MVA and 2 MVA is feasible because, in scenario 3, BESS 500 KVA is not able to meet the system conditions after experiencing a disturbance. Thus, BESS with only 1 MVA capacity is sufficient to fulfill the existing case studies.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library