Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 3 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Larasati Maheswari Ramadhanti
Abstrak :
Pemukiman kumuh memberikan pengaruh negatif terhadap masalah sanitasi dan lingkungan yang menjadi kotor. Kondisi tersebut menyebabkan penyakit berbasis lingkungan tidak dapat dihindari. Diare merupakan penyakit berbasis lingkungan yang menjadi penyebab utama kematian anak berusia di bawah lima tahun. Penelitian ini membahas mengenai hubungan sanitasi dasar terhadap kejadian diare yang dilihat dari kacamata perilaku hidup sehat di empat lokasi Pemukiman Kumuh Jakarta. Hasil penelitian menyimpulkan bahwa terdapat hubungan yang kuat antara sanitasi dasar terhadap kejadian diare pada balita. Sanitasi dasar yang berhubungan secara signifikan dengan kejadian diare yaitu sarana air bersih, sarana pembuangan sampah dan perilaku pemeliharaan kesehatan.
Slums have a negative effect on sanitation and environmental problem. This condition causes environment-based diseases to be unavoidable. Diarhea is an environment-based disease which is the main cause of death for children under five years old. This study discusses the correlation of basic sanitation to the incidence of diarhea seen from the perspective of healthy living behavior in four slum areas of Jakarta. The results of this research shows that theres a strong correlation between basic sanitation to the incidence of diarhea among the toddlers. Basic sanitation is significantly related to the incidence of diarhea are clean water facilities, waste disposal facilities and health maintenance behavior.
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Abstrak :
Diarrhoeal diseases become the second coused of death of the under-fives, the third in infant and the fifth at all people in Indonesia....
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Novita Adelina
Abstrak :
Status gizi seseorang menunjukkan seberapa besar kebutuhan fisiologis individu tersebut telah terpenuhi. Status gizi dipengaruhi oleh berbagai faktor. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sebaran status gizi bayi usia 1,5-8 bulan di Jakarta Selatan dan hubungannya dengan jenis kelamin bayi, pendidikan terakhir ibu, pekerjaan ibu, penghasilan ibu, usia ibu saat melahirkan, morbiditas diare dan Infeksi Saluran Napas Atas (ISPA), dan pemberian Air Susu Ibu (ASI). Penelitian menggunakan studi cross-sectional dan dilakukan pada 88 responden yang memiliki bayi usia 1,5 hingga 8 bulan di Jakarta Selatan. Data didapatkan berupa status gizi bayi, jenis kelamin bayi, usia ibu saat melahirkan, tingkat pendidikan ibu, penghasilan ibu, morbiditas diare dan ISPA, dan pemberian ASI yang akan diteliti hubungannya dengan status gizi bayi yang diuji dengan uji Chi-Square (p<0,05). Dari hasil penelitian didapatkan proporsi status gizi wasted sebesar 4,5 % dan status gizi non-wasted sebesar 95,5 %. Dengan proporsi jenis kelamin bayi laki-laki 51,1%, dan perempuan 48,9%, pemberian ASI sebesar 30,7%, ibu bekerja 11,4%, diare dan ISPA bayi dalam kurun waktu 2 minggu terakhir masing-masing 14,8 % dan 60,2%, tingkat pendidikan ibu rendah 54,5%, sedang 34,1 %, dan tinggi 11,1%, tingkat penghasilan keluarga sedang 48,9% dan tinggi 51,1 %, semuanya tidak memiliki hubungan yang bermakna. ......Nutritional Status described how great individual physiological requirement has met. Nutritional stauus is corelated to many factors. This research’s aims are first, to know the frequency distribution of infants 1,5-8 months of age in South Jakarta and its corelation with babies’ sex, maternal education level, woking mother, familiy annual income, maternal age of giving birth, dierhea and upper respiratory track infection and eksclusive breast milk in infants.The study design of the research iscross sectional. The number of the respondent is 88. The respondents are mother who have baby 1,5-8 months of age in South Jakarta. The data that were collected are infants’ nutritional status, babies’ sex, maternal age of giving birth, maternal educational level, working mother, familiy annual income level, diarhea and upper respiratory track infection in infant and eksclusive breast milk in infants. All those variables were analyzed with Chi-square test (p<0,05). From this research, the percentage of infants with non-wasting nutritional status is 95,5 % and the percentage of wasting is 4,5 %. The percentage of boys is 51,1 % and girls is 48,9 %. Percentage of babies receiving eksclusive breast milk is 30,7%, working mother 11,4%, Dhiarhea and upper respiratory track infectin in infants rea 14,8% and 60,2%. And all of them show no significant correlation to nutriotional status.
Jakarta: Fakultas Kedokteran Univeristas Indonesia, 2009
S-pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library