Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 3 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Panjaitan, Mery Kristina
"Zat warna azo merupakan salah satu jenis zat warna yang sering digunakan sebagai pewarna kain pada industri tekstil. Untuk itu perlu dikembangkan teknik-teknik pambuatan zat warna azo yang dapat menghasilkan zat warna yang bermutu tinggi. Pada penelitian kali ini dilakukan sintesis zat warna azo dari beberapa senyawa aromatik seperti N,N dimetilanilin, fenol, toluen dan asam benzoat dengan variasi konsentrasi. Proses pembuatan zat warna azo ini dibagi dalam dua tahap reaksi yaitu reaksi pembentukkan garam diazonium yang dilakukan pada suhu < 5°C untuk menghindari lepasnya gugus diazo (-N=N-), kemudian reaksi dilanjutkan dengan penambahan senyawa-senyawa aromatik tersebut ke dalam larutan garam diazonium yang akan menghasilkan zat warna azo. Dari hasil sintesis didapatkan senyawa aromatik yang lebih mudah membentuk zat warna azo adalah N,N dimetilanilin, kemudian dilanjutkan dengan fenol dan toluen. Sedangkan asam benzoat tidak bereaksi dengan garam diazonium. Hasil pengukuran spektrum serapan infra merah menunjukkan adanya peak pada bilangan gelombang 1575 cm-1 sampai 1630 cm-1 yang merupakan bilangan gelombang untuk gugus azo (-N=N-), Sedangkan pengukuran spektrum serapan UV-Vis menghasilkan variasi panjang gelombang maksimum yaitu untuk N,N dimetilanilin pada 473,4 nm; pada fenol 356,8 nm; pada toluen 302 nm dan asam benzoat pada 270,5 nm."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam. Universitas Indonesia, 2006
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Pratiwi Yuliandari
"Perkembangan industri dapat meningkatkan polusi logam berat di dalam air. Logam Cu termasuk logam berat esensial yang dibutuhkan dalam jumlah tertentu oleh organisme, sedangkan dalam jumlah yang berlebih mampu menyebabkan sifat toksik dan pencemaran lingkungan. Keberadaan logam Cu di alam dianggap sebagai zat pencemar pada range konsentrasi 0.001 ppm sampai 0.015 ppm. Salah satu metode deteksi logam berat yaitu metode elektrokimia. Keuntungan yang diperoleh dengan menggunakan metode elektrokimia yaitu biaya yang dibutuhkan lebih murah,
proses yang dilakukan lebih sederhana, dan hasil analisis yang lebih cepat. Pengembangan metode elektrokimia ini dapat menggunakan elektroda pasta karbon dikarenakan elektroda memiliki sensitivitas yang tinggi, mudah dibuat, dan murah. Elektroda CPE dibuat dengan mencampurkan grafit dan minyak paraffin menggunakan mortar. Modifikasi elektroda pasta karbon dengan paracarboxy phenyl diazonium dapat meningkatkan selektifitas analisis. Pada penelitian ini dilakukan sintesis 4-CPD menggunakan prekursor 4-amino benzoate dan Natrium nitrit yang dilarutkan
dalam air. Kemudian, dilakukan proses grafting 4-CPD pada permukaan CPE (Carbon Paste Electrode). Modifikasi grafting 4-CPD dilakukan dengan metoda cyclic voltammetry dengan
mencelupakan CPE ke dalam larutan 4-CPD menghasilkan puncak reduksi pada potensial -0.25 V dengan jumlah loading sebesar 9.1514 x 10-6 gram/cm2. Hasil modifikasi CPE dengan 4-CPD
dikarakterisasi menggunakan instrument FTIR dan SEM-EDX. Pengujian logam Cu dengan menggunakan elektroda 4-CPD/CPE menunjukkan nilai linearitas yang baik yaitu sebesar 0,9993
dengan batas deteksi yang rendah yaitu 0,1937 ppm dengan sensitivitas yang tertinggi sebesar 20,5011 mA ppm cm−2. Dari hasil tersebut dapat dikatahui bahwa 4-CPD/CPE dapat digunakan
sebagai pendeteksi logam Cu yang baik.

Industrial development can increase heavy metal pollution in water. Cu metal is an essential heavy metal that is needed in a certain amount by organisms, while in excess the amount is capable of causing toxic properties and environmental pollution. The presence of Cu metal in nature is considered as a pollutant in the concentration range of 0.001 ppm to 0.015 ppm. One method of heavy metal detection is the electrochemical method. The benefits obtained by using the electrochemical method are lower costs, simpler processes, and faster results. The development of this electrochemical method can use carbon paste electrodes because the electrodes have high sensitivity, are easy to make, and inexpensive. CPE electrodes are made by mixing graphite and paraffin oil using a mortar. Modification of carbon paste electrodes with carboxy phenyl diazonium can improve analysis selectivity. In this research, synthesis of 4-CPD using 4-amino benzoate and Sodium nitrite precursors was dissolved in water. Then, a 4-CPD grafting process is carried out on the surface of the CPE (Carbon Paste Electrode). Modification of 4-CPD grafting is done by cyclic voltammetry method by contaminating CPE into a 4-CPD solution resulting in a potential reduction peak at -0.25 V with a loading amount of 9.1514 x 10-6 grams/cm2. The
results of modification of CPE with 4-CPD were characterized using FTIR and SEM-EDX instruments. Analytical of Cu metal using 4-CPD/CPE electrodes showed a good linearity value
of 0.9993 with a low detection limit of 0.1937 ppm with the highest sensitivity of 22,779 mA ppm cm-2. From these results it can be seen that 4-CPD/CPE can be used as a good Cu metal detector.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2020
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dessy Armadanie
"Meningkatnya pembangunan industri seperti industri manufaktur, baterai, dan pertambangan memiliki dampak besar bagi pencemaran logam berat yang merupakan produk samping dari proses industri. Untuk menganalisa keberadaan logam berat di lingkungan membutuhkan suatu instrumen yang memiliki ukuran kecil, dapat digunakan berulang kali, dan memiliki biaya yang murah. Screen Printed Electrode (SPE) digunakan karena memiliki beberapa kelebihan antara lain ukuran yang cukup kecil, ekonomis, dan dapat dilakukan untuk Analisa in-situ. SPE dimodifikasi dengan garam 4-carboxyphenyl diazonium menggunakan metode elektrodeposisi voltametri siklik pada rentang potensial -1,0 V s.d +1,0 V sebanyak 3 siklik. Garam diazonium dipilih untuk modifikasi pada permukaan SPE karena memiliki sifat yang stabil untuk dimodifikasi pada permukaan yang memiliki sifat konduktif maupun semikonduktif. Untuk melihat morfologi dari permukaan elektroda yang telah termodifikasi garam 4-CPD menggunakan instrumen SEM-EDS. Elektroda 4-CPD/SPE yang telah berhasil di grafting selanjutnya akan digunakan untuk analisis ion logam Cd (II). Pengukuran yang digunakan yaitu voltametri siklik dengan rentang potensial -1,5 V s/d +1,0 V dengan scan rate 100 mV/s dan rentang konsentrasi 0,01 sampai 0,05 ppm menggunakan elektroda SPE termodifikasi garam 4-CPD.

The increased development of industries such as battery industry, and mining has a big impact for heavy metal pollution which is a by product of industrial processes. To analyze heavy metals in the environment requires a small size instrument that can be used repeatedly, and has low cost. Screen Printed Electrode (SPE) is used because it has advantages including a fairly small size, economical, and can be done for in-situ analysis. SPE modified with 4-Carboxyphenyl Diazonium salt using cyclic voltammetry electrodeposition method with a potential range between +1,0 V to -1,0 V in 3 cycles. Diazonium salt was chosen for modification on the SPE surface because it has stable properties for the top layer which has conductive and semiconductive properties. To see the morphology of the electrode surface that has been modified with 4-CPD salt using SEM-EDS instruments. The 4-CPD/SPE electrodes that have been successful in grafting will then be used to analysis of Cd metal ions. The measurement was used cyclic voltammetry with a potential range between -1,5 V to +1,0 V with a scan rate of 100 mV/s and a concentration range 0,01 to 0,05 ppm using SPE modified with 4-CPD salt. "
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library