Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 172 dokumen yang sesuai dengan query
cover
cover
New York: Routledge, 2020
305.235 HAN
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
M.Raihan Aidil Fitri
Abstrak :
Pelaskanaan vaksinasi di Kota Palembang bagi penyandang disabilitas dinilai banyak mengalami permasalahan, seperti pelaksanaan vaksinasi yang dianggap tidak berjalan karena jumlah vaksinasi kepada disabilitas masih stagnan hingga infrastruktur penunjang yang masih minim. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui aksesibilitas pelayanan vaksinasi di Kota Palembang bagi penyandang disabilitas. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan teknik pengambilan data dengan menggunakan metode kuantitatif yaitu melalui kuesioner yang disebarkan kepada 70 penyandang disabilitas dan didukung dengan metode kualitatif melalui wawancara mendalam dengan 8 narasumber. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa sebesar 94% dari responden menyatakan pelayanan vaksinasi yang ada di Kota Palembang sudah diakses dengan baik. Selanjutnya penelitian ini juga menunjukkan tidak adanya perbedaan pelayanan vaksinasi yang diberikan diantara jenis-jenis disabilitas. Namun masih terdapat kelemahan dalam pelaksanaan vaksinasi kepada disabilitas di Kota Palembang, yaitu informasi yang disediakan oleh pemerintah kurang menyeluruh dan masih ragunya penyandang disabilitas untuk di vaksinasi sehingga angka capaian vaksinasi terhadap disabilitas masih stagnan. ......The implementation of vaccination in the Palembang for disabilities is considered to have experienced many problems, such as the implementation of vaccination which is considered not working because vaccinations for disabilities is consistenly stagnant and supporting infrastructure is still less. The purpose of this study was to determine the accessibility of vaccination services in Palembang for persons with disabilities. This study uses a quantitative approach with data collection techniques using quantitative methods, namely through questionnaires distributed to 70 respondents with disabilities and supported by qualitative methods through in-depth interviews with 8 informants. The results of this study indicate that 94% of the respondents stated that the vaccination services in the Palembang were well accessed. Furthermore, this study also shows that there is no difference in the vaccination services provided between types of disabilities. However, there are still weaknesses in the implementation of vaccination for disabilities in the Palembang, the informations provided by the government is less exhaustive and disabilities are still hesitant to be vaccinated, so vaccination against disabilities is still stagnant.
Depok: Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Adrian Brahma Aditya
Abstrak :
Studi ini menjelaskan stagnasi advokasi yang dilakukan oleh kelompok disabilitas dalam mengarusutamakan perlindungan dan pemenuhan hak-hak orang dengan disabilitas. Proses advokasi ini bertujuan untuk memperjuangkan dan mewujudkan masyarakat inklusif di Provinsi Yogyakarta. Orang-orang dengan disabilitas mengalami eksklusi sosial selama beberapa dekade dan membuat mereka hidup dalam kemiskinan dan tereksklusikan dari berbagai layanan sosial. Eksklusi sosial yang dihadapi oleh para orang dengan disabilitas disebabkan oleh model medis, yang menempatkan mereka sebagai kelompok yang tidak berdaya dan selalu membutuhkan dukungan. Akibatnya, orang dengan disabilitas selalu dipandang sebagai warga negara kelas dua. Proses advokasi menuju gerakan disabilitas yang dipimpin oleh organisasi orang dengan disabilitas dilakukan untuk mengatasi hambatan ini. Model sosial disabilitas yang menempatkan disabilitas, bukan sebagai masalah individu tetapi lebih ke masalah sosial menjadi ide besar organisasi orang dengan disabilitas. Menurut model ini, seseorang menjadi disabel karena masyarakat yang membuat mereka menjadi orang dengan disabilitas. Karena itu, rekonstruksi pandangan ini menjadi tujuan utama kerja advokasi yang dilakukan oleh organisasi orang dengan disabilitas. Strategi dan taktik advokasi terutama dilakukan oleh organisasi orang dengan disabilitas hanya berfokus pada aspek struktural. Ada beberapa hasil kerja advokasi, namun, terdapat jalan panjang yang harus ditempuh. Organisasi orang dengan disabilitas masih berjuang untuk mengubah arti disabilitas. Pemerintah dan masyarakat masih menempatkan disabilitas sebagai warga negara yang kekurangan dan membuat orang dengan disabilitas belum mampu keluar dari hambatan budaya yang telah mengakar selama beberapa dekade. Oleh karena itu, model sosial yang direkomendasikan oleh penelitian ini adalah bekerja melalui pendekatan jalur ganda. Fokus jalur pertama untuk mengatasi hambatan pada struktur dan jalur kedua fokus untuk mengatasi hambatan di tingkat budaya. ...... This study explains the stagnation of advocacy conducted by disability groups in mainstreaming the protection and fulfillment of the rights of persons with disabilities. This advocacy process aims to fight for and realize an inclusive society in the Province of Yogyakarta. People with disabilities are experienced by social exclusion for decades and make them live in poverty and excluded from various social services. The social exclusion faced by people with disabilities is caused by the individual model, which put them as underpowered group and always need support. As a result, people with disabilities always seen as second-class citizen. Advocacy process toward disability movement which led by disabled people organisation is raised to overcome this barrier. A social model of disability that put disability, not an individual issue but more to the social issue become a big idea of the disabled organisation. According to this model, someone become disability because of society who make them disabled. Therefore, reconstruction of this view becomes the main objective of the advocacy works made by disabled people organisation. Advocacy strategies and tactics mainly conducted by disabled people organisation only focus on the structural. There are some results of the advocacy works, however, there still a long way to go. The disability organisation still struggle to change the meaning of disability. The government and society still put disability as a pitiful citizen and make people with disability have not been able to get out of the cultural barrier that has been rooted for decades. Therefore, a social model recommended by this research is to work through the twin tracks approach. The first track focus to overcome barriers at the structure and the second track focus to overcome barrier on the cultural level.
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2019
T54228
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nadya Kharima
Abstrak :
Tesis ini membahas mengenai analisa implementasi kebijakan pemenuhan hak sipil terhadap penyandang disabilitas netra dalam Pemilu dengan studi kasus Pemilu Legislatif 2014 di DKI Jakarta. Penelitian ini ingin melihat apakah kebijakan yang sudah dibuat dapat diimplementasikan dengan baik oleh penyelenggara pemilu. Penelitian ini menganalisa bagaimana kebijakan sudah diimplementasikan dengan empat variabel yaitu Komunikasi, Sumber Daya, Disposisi dan Struktur Birokrasi serta menganalisa apa saja faktor penghambat dan pendukung dari implementasi kebijakan tersebut. Hasil penelitian menyarankan bahwa kebijakan yang baik harus disertai dengan implementasi yang baik pula karena banyak temuan lapangan yang mengarahkan kepada tidak terlaksananya implementasi secara baik karena tidak terpenuhinya empat variabel tersebut. ......Thesis discusses the analysis of the implementation of civil rights compliance policies against persons with disabilities in the general election with a case study of legislative elections in 2014 in DKI Jakarta. This study wanted to see if the policy has been implemented properly by the election organizers. The study trying to analyze how the policy has been implemented by four variables: Communication, Resources, Disposition and Bureaucratic Structure. Analyze what are the factors inhibiting and supporting the implementation of the policy. The results of the study suggest that good policy must be accompanied by a good implementation that lead to failure in implementation as well due to nonfulfillment of the four variables.
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2014
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sarah Reza Maharani
Abstrak :
Penelitian ini bertujuan mengetahui faktor-faktor yang menjadi determinan partisipasi sekolah penyandang disabilitas usia 5-18 tahun di Indonesia, menggunakan data Susenas MSBP tahun 2012. Hasil regresi logistik biner menunjukkan bahwa status disabilitas, umur, daerah tempat tinggal, tingkat disabilitas, jenis disabilitas, status kerja kepala rumah tangga dan pendidikan tinggi kepala rumah tangga berpengaruh signifikan terhadap kecenderungan sekolah anak penyandang disabilitas. Sedangkan jenis kelamin, status kemiskinan, pendidikan rendah kepala rumah tangga dan jumlah anak dalam rumah tangga tidak memiliki pengaruh signifikan. Hasil analisis deskriptif dan inferensial terhadap status disabilitas semakin mempertegas bahwa terdapat perbedaan kesempatan bersekolah antara anak dengan disabilitas dan tanpa disabilitas. ...... This study aims to find out factors those determine school participation of person with disabilities in Indonesia age between 5-18 years, using the Susenas MSBP 2012 data. The result of binary logistic regression showed that the disability status, age, area of residence, level of disability, type of disability, family head?s working status, and higher education of family head?s significantly influence the tendency school participation of children with disability. Whereas gender, poverty status, lower education of household head and the number of children in the household does not have a significant effect. Result of descriptive and inferential analysis of the disability status emphasized that there is a different school opportunity between children with disabilities and without disabilities.
Jakarta: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2016
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ashar Nuzulul Putra
Abstrak :
ABSTRAK
Disabilitas merupakan istilah umum yang digunakan untuk menjelaskan impairment, keterbatasan fungsi fisik, keterbatasan partisipasi sosial. Disabilitas ADL atau ketidakmampuan melakukan aktifitas daily living kegiatan sehari-hari/dasar dikarenakan proses penuaan atau dampak dari penyakit kronis yang membatasi kemampuan seseorang dalam melakukan aktifitas. Hal ini berpengaruh langsung pada tingkat ekonomi dan kemiskinan yang dialami para penderita disabilitas. Studi ini ditujukan untuk melihat hubungan antara artritis dan disabilitas ADL pada mereka yang berusia > 40 tahun di Indonesia.Metode : studi cross-sectional dilakukan pada bulan mei 2017. Penelitian ini menggunakan data sekunder dari Indonesia family life survey V tahun 2014. Sampel pada penelitian ini sebanyak 8.185 responden. Dalam mengumpulkan data mengenai Artritis dan Disabilitas ADL, semua responden diukur menggunakan kuesioner yang telah disusun oleh penyelenggara Indonesia Family Life Survey V tahun 2014.Hasil : analisis cox regression menunjukan bahwa usia, obesitas, status pekerjaan merupakan efek modifikasi pada hubungan antara artritis dan keterbatasan pakaian, mandi, bangun tidur, makan tanpa bantuan, namun tidak ada interaksi pada hubungan antara arthritis dan dan toileting. Artritis dan ketidakmampuan menahan BAB/BAK menunjukan tidak adanya hubungan karna nilai PR yang didapatkan sebesar 1,01.Kesimpulan : Artritis berhubungan dengan hampir semua kegiatan yang ada pada penilaian Activity Daily Living, namun efek artritis terdapat perbedaan pada beberapa kegiatan pada Activity Daily Living tergantung pada usia, obesitas, dan status pekerjaan.Kata Kunci : Artritis, Disabilitas ADLLatarbelakang : Disabilitas merupakan istilah umum yang digunakan untuk menjelaskan impairment, keterbatasan fungsi fisik, keterbatasan partisipasi sosial. Disabilitas ADL atau ketidakmampuan melakukan aktifitas daily living kegiatan sehari-hari/dasar dikarenakan proses penuaan atau dampak dari penyakit kronis yang membatasi kemampuan seseorang dalam melakukan aktifitas. Hal ini berpengaruh langsung pada tingkat ekonomi dan kemiskinan yang dialami para penderita disabilitas. Studi ini ditujukan untuk melihat hubungan antara artritis dan disabilitas ADL pada mereka yang berusia > 40 tahun di Indonesia.Metode : studi cross-sectional dilakukan pada bulan mei 2017. Penelitian ini menggunakan data sekunder dari Indonesia family life survey V tahun 2014. Sampel pada penelitian ini sebanyak 8.185 responden. Dalam mengumpulkan data mengenai Artritis dan Disabilitas ADL, semua responden diukur menggunakan kuesioner yang telah disusun oleh penyelenggara Indonesia Family Life Survey V tahun 2014.Hasil : analisis cox regression menunjukan bahwa usia, obesitas, status pekerjaan merupakan efek modifikasi pada hubungan antara artritis dan keterbatasan pakaian, mandi, bangun tidur, makan tanpa bantuan, namun tidak ada interaksi pada hubungan antara arthritis dan dan toileting. Artritis dan ketidakmampuan menahan BAB/BAK menunjukan tidak adanya hubungan karna nilai PR yang didapatkan sebesar 1,01.Kesimpulan : Artritis berhubungan dengan hampir semua kegiatan yang ada pada penilaian Activity Daily Living, namun efek artritis terdapat perbedaan pada beberapa kegiatan pada Activity Daily Living tergantung pada usia, obesitas, dan status pekerjaan.
ABSTRACT
Background Disability is an umbrella term for impairment, activities limitation, and participation restriction. Ageing and chronical diseases are risk factors that causes activities limitation in activities daily living or can causes ADL disability. Activities limitation in activities daily living have a negative impact on poverty and economic levels for people who experienced ADL disability. This study aimed to determine the relationship between arthritis and ADL disability in people who 40 years old in Indonesia.Methods A Cross sectional study perfomed in may 2017. The research using secondary data from Indonesia Family Life Survey 2014 5th edition . Samples in this study were 8,185 respondents. In collecting data on ADL disability and Arthritis, all respondents were measured using a questionnaire that had been prepared by the organizer of Indonesia Family Life Survey 2014 5th edition .Results Cox regression analysis of arthritis showed an age, obesity, occupational status were an effect modifier on the relationship between artritis and limitation for dress, bathe, get out of bed, eat without help, but have no effect modifier between arthritis and and toileting. Arthritis and control urination and defecation showed no relationship with PR 1,01.Conclusion Arthritis have a relationship with most activities in the Activity Daily Living assessment, but the effect of arthritis is that some activities in Activity Daily Living depend on age, obesity, and occupational status.
2017
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ainani Ifrah
Abstrak :
Stigma mengarah pada sikap negatif terhadap nilai, karakteristik, atau praktik yang dianggap tidak sesuai dengan norma yang berlaku pada umumnya. Adanya stigma dan persepsi negatif terhadap pekerja disabilitas pada rekruter non-disabilitas, menjadi salah satu hambatan yang akhirnya membatasi potensi disabilitas dan bertransformasi menjadi kegagalan yang struktural pada kehidupan personal, ekonomi, sosial dan karir mereka. Metode kontak imajiner menjadi salah satu strategi intervensi untuk mengurangi stigma dan persepsi negatif melalui simulasi mental membayangkan kontak atau interaksi dengan anggota kelompok yang distigma dengan lebih positif. Program intervensi kontak imajiner dalam penelitian ini, dilakukan pada 15 partisipan yang merupakan pekerja non-disabilitas yang merupakan rekruter di sektor swasta dan pemerintah. Hasilnya, stigma negatif terhadap pekerja disabilitas dari kondisi sebelum diberi intervensi kontak imajiner (M= 96.26, SD= 10.42, n= 15) berkurang secara signifikan dengan p < 0.05 setelah diberi intervensi kontak imajiner (M= 76.33, SD= 17.37, n= 15). Selain itu, terjadi perubahan perilaku pada partisipan yang dibuktikan dengan meningkatnya sikap positif melalui dukungan pada kampanye pemenuhan kerja bagi disabilitas. ......Stigma refers to negative attitudes towards values, characteristics, or practices that are considered deviating from prevailing norms. The existence of stigma dan negative perceptions towards wokers with disabilities among non-disabled recruiters becomes one of the barriers that ultimately limit the potential of disabilities and transform into structural failures in their personal, economic, social, and career. The imahinary contact method is one of the intervention strategies to reduce stigma and negative perceptions through mental simulation of imagining contact or interaction with stigmatized group members in a more postive way. This research was conducted with 15 participants who were non-disabled workers working as recruiters in both public and private sectors. The result showed a significant reduction in negativity towards workers with disabilities after receiving the imaginary contact intervention (M= 76.33, SD= 17.37, n= 15) compared to before intevention (M= 96.26, SD= 10.42, n= 15) with p <0.05. Furthermore, there was a change in behavior among the participants as evidenced by their increased positive attitudes towards supporting disability employment campaigns.
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nurita Widyanti
Abstrak :
Adanya Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa memungkinkan Desa merencanakan, mengatur dan mengelola anggaran dan program pembangunan secara mandiri untuk kemajuan desa itu sendiri serta meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Salah satu syarat kemajuan desa adalah keterlibatan dan partisipasi seluruh masyarakat. Di sisi lain, selama ini penyandang disabilitas yang ada di desa menghadapi permasalahan seperti kemiskinan, kualitas sumber daya manusia yang rendah hingga stigma negatif dari lingkungan sekitar. Konsep desa inklusi kemudian dipandang sebagai solusi masalah para penyandang disabilitas tersebut sekaligus pendukung pembangunan desa. Penelitian ini dimaksudkan untuk mengeksplorasi konsep serta implementasi desa inklusi disabilitas dan mengetahui strategi pemberdayaan warga penyandang disabilitas di Desa Sendangtirto, Berbah-Sleman. Metode penelitian yang digunakan kualitatif deskriptif dengan instrumen pengumpulan data melalui observasi, wawancara, serta kajian literatur. Hasil penelitian menunjukkan bahwa implementasi desa inklusi cukup efektifmemenuhi kebutuhan warga penyandang disabilitas, meningkatkan kepercayaan diri dan kemandirian, serta menjadikan mereka lebih aktif terlibat dalam pembangunan di Desa Sendangtirto. Strategi pemberdayaan warga penyandang disabilitas dilakukan pemerintah desa dengan memberikan layanan optimal kepada warga penyandang disabilitas, berupa penyediaan fasilitas umum yang aksesibel, pemberian pelatihan keterampilan serta pelibatan mereka dalam musyawarah desa. Namun, penelitian juga menemukan masih adanya permasalahan berupa data penyandang disabilitas yang tidak ter-update serta penanganan penyandang tuna grahita yang menjadi mayoritas warga disabilitas di Desa Sendangtirto belum dilakukan dengan tepat. Implikasi hasil penelitian ini adalah bahwa data warga penyandang disabilitas perlu dikelola dengan baik oleh KDD (Kelompok Difabel Desa) dan pemerintah desa dan melakukan penguatan keluarga penyandang tuna grahita. Untuk itu pemerintah desa dan KDD perlu bekerja sama dengan lembaga sosial atau panti sosial untuk mengatasi perawatan warga tuna grahita tersebut. ......The existence of Law Number 6 of 2014 concerning Villages allows villages to plan, regulate and manage budgets and development programs independently for theprogress of the village itself and improve community welfare. One of the conditions for village progress is the involvement and participation of the entire community. On the other hand, so far people with disabilities in the village face problems such as poverty, low quality of human resources to negative stigma from the surrounding environment. The concept of an inclusive village is then seen as a solution to the problems of persons with disabilities as well as a supporter of village development. This research is intended to explore the concept and implementation of a disability inclusion village and to find out strategies for empowering people with disabilities in Sendangtirto Village, Berbah-Sleman. The research method used is descriptive qualitative with data collection instruments through observation, interviews and literature review. The results showed that the implementation of inclusive villages was quite effective in meeting the needs of people with disabilities, increasing self-confidence and independence, and making them more actively involved in development in Sendangtirto Village. The village government has implemented a strategy of empowering people with disabilities by providing optimal services to residents with disabilities, in the form of providing accessible public facilities, providing skills training and involving them in village meetings. However, the research also found that there were still problems in the form of data on persons with disabilities that were not updated and the handling of mentally disabled people who were the majority of people with disabilities in Sendangtirto Village had not been carried out properly. The implication of the results of this study is that data on people with disabilities needs to be managed properly by the KDD (Village Disability Group) and the village government and to strengthen families of people with mental disabilities. For this reason, the village government and KDD need to work together with social institutions or social institutions to address the care of these mentally disabled people.
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2021
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sugiharti
Abstrak :
Penelitian ini menggunakan desain potong lintang yang bertujuan untuk mengetahui determinan diabilitas pada lanjut usia di Indonesia, khususnya mengenai ketidakmampuan melakukan kegiatan membersihkan seluruh tubuh seperti mandi dan mengenakan pakaian, dengan menggunakan data Riskesdas tahun 2007. Hasil penelitian menunjukkan bahwa determinan disabilitas pada lanjut usia di Indonesia adalah tempat tinggal, umur, status kawin, pendidikan, penyakit jantung, diabetes, gangguan sendi, hipertensi, merokok, status ekonomi, dan aktifitas fisik. Faktor yang paling dominan hubungannya dengan kejadian disabilitas pada lanjut usia adalah aktifitas fisik. Untuk meningkatkan aktifitas fisik lanjut usia disarankan untuk aktif dalam mengikuti kegiatan kelompok lanjut usia seperti kegiatan olahraga, pertemuan kekeluargaan dan rekreasi. ......This research used cross-sectional design that aimed to identify disability determinants in Indonesia, in relation with inability for bathing and dressing, by using Basic Health Research Data in 2007. The results of study showed that determinants of disability among elderly in Indonesia were urban and rural, age, marital status, education, heart disease, diabetes, musculoskeletal disorders, hypertension, smoking habit, economic status and physical activity. The most dominant determinants of disability among elderly were lack of physical activity. To increase physical activity is recommended for elderly people active in participating in the elderly group activities such as sports activities, family meetings and recreation.
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2010
T28453
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>