Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 3 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Rita Maria Veranika
"Dunia industrialisasi dan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang
begitu pesat menitikberatkan salah satunya pada sektor industri. Didalam sektor industri,
pipa digunakan sebagai alat transportasi fluida berupa cairan, gas, endapan dan partikelpartikel
halus.
Sebuah sistemperpipaan merupakan suatu interkoneksi dari pipa-pipa, termasuk didalamnya
komponen-komponen dan peralatan-peralatan instalasi. Sistem perpipaan merupakan sarana
yang sangat penting dan paling sering dipergunakan dalam setiap kasus pemindahan fluida,
oleh karena itu bila terjadi kesalahan dalam perancangan sistem perpipaan dan tidak sesuai
dengan htyy b1 kode standar yang telah ditetapkan dapat membahayakan jiwa manusia.
Kenyataannya banyak kecelakaan fatal sering terjadi, baik itu berupa ledakan, kebakaran
dan lebih jauh lagi dapat menimbulkan kerugian bagi perusahaan atas investasi instalasi
perpipaan tersebut.
Untuk itu pada penelitian ini dilakukan analisa tegangan pada sistem perpipaan dengan
menggunakan suatu metode yaitu Metode Grinnell. Dari hasil perhitungan dan analisa
dengan metode Grinnell tersebut didapat tegangan expansi maximum adalah 4512,433 lb/
in2, sedangkan tegangan akibat kekuatan tarik/tekan material yang diizinkan adalah 21718,75
lb/in2."
Palembang: Fakultas Teknik Universitas Tridinanti Palembang, 2015
691 JDT 3:1 (2015)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Wartini Fakultas
"Air bersih merupakan kebutuhan dasar bagi manusia sehingga menjadi hal yang
wajar jika sektor air bersih mendapat prioritas dalam penanganan dan pemenuhannya. PT
Medco E&P Indonesia Rimau Asset sebagai perusahaan Oil and Gas Nasional dalam
memenuhi kebutuhan air bersih untuk pekerja telah didirikan sebuah Instalasi Pengolahan
Air Bersi Water Treatment Process (WTP-Kaji) sejak tahun 2000. Tujuan penelitian ini
untuk mengetahui kinerja jaringan distribusi WTP-Kaji terutama dalam memenuhi
kebutuhan air bersih di lingkungan perumahan karyawan berdasarkan data pemakaian debit
air setiap bulan.Metode yang digunakan adalah denganmenganalisa kinerja sistem distribusi
terhadap keandalan (reliability), kelentingan (resiliency) dan kerawanan (vulnerability),
serta kepuasan pelanggan dianalisa dengan penyebaran kuesioner terhadap pekerja penghuni
perumahan. Berdasarkan analisa terhadap debit pemakaian air selama periode September
2012 รข?? Agustus 2013 menunjukkan bahwa kinerja sistem distribusi air bersih WTP - Kaji
PT Medco E&P Indonesia Rimau Asset sudah optimal dalam memenuhi kebutuhan air
bersih pekerja khususnya di areal perumahan dengan tingkat kehandalan (reliability) dari
sistem kinerja pelayanan pada kondisi kebutuhan air maksimum mencapai 91.67% dan
pada kondisi kebutuhan air minimum mencapai 100%, nilai kelentingan (relisiency) pada
kondisi kebutuhan air maksimum adalah 1 sedangkan kondisi minimum tidak ada (0) dan
nilai kerawanan (vurnability) hanya 2.96 % pada kondisi kebutuhan air maksimum.
Berdasarkan hasil kuisioner tingkat kepuasan pelanggan dalam hal ini pekerja penghuni
areal perumahan terkait pelayanan penyediaan air bersih oleh WTP - Kaji PT Medco E&P
Indonesia RimauAsset dari segi kualitas (warna, bau, rasa), kuantitas (debit) dan kontinuitas
(mengalir selama 24 jam)menyatakan puas atas pelayanan air bersih dengan tingkat kepuasan
52.6% terhadap pelayanan secara keseluruhan yaitu 46.4% responden menyatakan puas
dan 6.2% responden menyatakan sangat puas."
Palembang: Fakultas teknik Universitas tridinanti palembang, 2015
691 JDT 3:1 (2015)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Hendri Saputra
"Salah satu parameter yang bisa dipakai dalam mengukur kinerja keandalan sistem distribusi adalah nilai WASRI (Weighted Average System Reliability Index) Semakin tinggi nilai dari indeks tersebut maka semakin rendah keandalan dari sistem distribusi. Untuk mencapai tingkat keandalan yang sesuai maka perlu diadakan kegiatan pemeliharaan. Efektifitas (E) kegiatan pemeliharaan diperoleh dari perbandingan antara perubahan nilai WASRI dengan biaya kegiatan pemeliharaan terkait. Dengan mengurut nilai E berdasarkan besarnya akan didapatkan prioritas kegiatan pemeliharaan untuk mencapai tingkat keandalan sistem yang diinginkan dari anggaran kegiatan pemeliharaan yang ada. Dengan studi kasus sistem distribusi listrik bandar udara Soekarno-Hatta, berdasarkan data dihitung perubahan laju kegagalan pada subsistem, komponen indeks keandalan dan Efektifitas kegiatan pemeliharaan dari biaya pemeliharaan yang ada. Didapatkan 3 peringkat prioritas tertinggi untuk pemeliharaan dari jaringan Technical Priority berturut-turut adalah T2-T0-T6 dan untuk jaringan General Priority adalah P15-P7-P55.

One of the parameters that can be used in measuring the performance of distribution system reliability is the value of WASRI (Weighted Average System Reliability Index). To achieve an appropriated reliability its need to do a maintenance. E (Effective) value of maintenance activities can be calculated by divide the WASRI changing value with the cost of maintenance activities at that subsystem. By ranking the E value, we will know the priority of maintenance activity to achieve the reliability target based on cost of maintenance. Based on data at Soekarno-Hatta Airport electric distribution system, we can calculate the change of subsystem failure rate, reliability index component and the effectivity of maintenance task. The highest ranking for maintenanace task at Technical Priority are T2-T0-T6 and at General Priority are P15-P7-P55."
Depok: Universitas Indonesia, 2010
T40964
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library