Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 4 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Iko Septiyahardi
"Dalam pembangunan kapal baja menjadi item paling banyak dibutuhkan sebagai material kapal. Harga baja cenderung meningkat dari waktu ke waktu seiring dengan krisis global. Hal ini membuat biaya produksi kapal secara keseluruhan meningkat. Hal yang dapat dilakukan untuk menurunkan biaya produksi adalah dengan menurunkan biaya material. Salah satu cara untuk menurunkan biaya material adalah dengan melakukan optimasi pemilihan material. Pada penelitian ini optimasi dilakukan menggunakan Upgrade & Downgrade Method.Ada 3 step yang berjalan pada metode ini. Metode ini bekerja dengan mengganti material yang ketebalannya telah melebihi parameter yang telah ditentukan. Parameter pergantian material ditentukan berdasarkan rangking material. Material rangking 3 akan digantikan material rangking 2 dan seterusnya. Pada step 1 sebagai step awal akan menggunakan material dengan rangking paling rendah sebagai initial design. Hasil dari step 1 akan mengganti material yang memiliki ketebalan melebihi parameter dengan material yang rangkingnya lebih tinggi. Rangking material dihasilkan dari perbandingan antara yield strength dengan harga material. Material yang digunakan dalam penelitian ini adalah mild steel,AH 32 dan AH 36.Untuk menguji efektivitas metode ini, dibuatkan 6 kasus dengan perbedaan harga material setiap kasusnya sehingga menghasilkan rangking material yang bervariasi juga. Hasil dari penelitian ini akan menampilkan perbandingan harga material pada setiap kasusnya. Harga paling rendah yang dihasilkan dari masing-masing step adalah hasil paling optimal dan akan dijadikan final design. Hasil penelitian disajikan dalam bentuk grafik perbandingan harga dan massa. Dari hasil penelitian biaya pada kasus 1 turun sebesar 29.5 % menjadi 8.542.723 rupiah, pada kasus 2 turun sebesar 47.7% menjadi 6.336.328 rupiah, pada kasus 3 turun sebesar 48.1% menjadi 7.070.354 rupiah, pada kasus 4 turun sebesar 49.1% menjadi 7.703.958 rupiah, pada kasus 5 turun sebesar 26.3% menjadi 7.820.365 rupiah dan pada kasus 6 turun sebesar 26.1% menjadi 10.083.541 rupiah.
......
In the construction of ships, steel is the most needed item as ship material. Steel prices tend to increase from time to time in line with the global crisis. This makes the overall production cost of ships increase. One thing that can be done to reduce production costs is to reduce material costs. One way to reduce material costs is to optimize material selection. In this research, optimization is carried out using the Upgrade & Downgrade Method. There are 3 steps that run in this method. This method works by replacing the material whose thickness has exceeded the specified parameters. Material replacement parameters are determined based on the material ranking. The 3rd rank material will be replaced by the 2nd rank material and so on. In the first step as an initial step, we will use the material with the lowest rank as the initial design. The results of step 1 will replace the material that has a thickness exceeding the parameter with a material with a higher ranking. Material ranking is generated from the comparison between yield strength and material price. The materials used in this research are mild steel, AH 32 and AH 36. To test the effectiveness of this method, 6 cases were made with differences in material prices in each case in order to produce a varied material ranking as well. The results of this study will show a comparison of material prices in each case. The lowest price generated from each step is the most optimal result and will be used as the final design. The results of the study are presented in a price and mass comparison chart. From the results of the study, the cost in case 1 decreased by 29.5% to 8,542,723 rupiah, in case 2 it decreased by 47.7% to 6,336,328 rupiah, in case 3 it decreased by 48.1% to 7,070,354 rupiah, in case 4 it decreased by 49.1% to 7,703,958 rupiah, in case 5 it decreased by 26.3% to 7,820,365 rupiah and in case 6 it decreased by 26.1% to 10,083,541 rupiah."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Kevin Naufaldo
"Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh financial distress yang diukur melalui rating downgrade dengan book-to-market ratio, accruals, unexpected earnings, dan asset growth sebagai variabel kontrol terhadap anomaly return yang diukur melalui abnormal return. Pengukuran financial distress pada penelitian ini menggunakan rating downgrade atau penurunan peringkat kredit menawarkan ukuran langsung yang dapat diamati dari kondisi perusahaan yang memburuk. Dengan demikian, kesulitan keuangan, seperti yang diproksikan dengan penurunan peringkat, kemungkinan akan menjadi indikator utama dari kinerja masa depan perusahaan (Avramov et al, 2012). Penelitian menggunakan sampel perusahaan non-keuangan yang terdaftar pada Bursa Efek Indonesia periode 2015-2021 dengan teknik penarikan sampel menggunakan purposive sampling dan menggunakan pendekatan data kuantitatif. Data pada penelitian menggunakan data panel yang memiliki arti gabungan cross section  dan time series. Hasil pada penelitian ini menunjukkan terdapat pengaruh yang signifikan antara financial distress, Book-to-market ratio, dan Unexpected earnings terhadap anomaly return. Namun terdapat pengaruh yang tidak signifikan antara accruals dan asset growth terhadap anomaly return.
......The purpose of this research is to analyze the effect of financial distress, measured through rating downgrade, on anomaly returns, which are measured through abnormal return, using book-to-market ratio, accruals, unexpected earnings, and asset growth as control variables. The measurement of financial distress in this research uses rating downgrade as a direct observable measurement of a worsening condition of a company. Thus, financial difficulties, as proxied by the downgrade, are likely to be the main indicator of a company's future performance (Avramov et al, 2012). The research uses a sample of non-financial companies listed on the Indonesia Stock Exchange for the period 2015-2021, with a purposive sampling technique and a quantitative data approach. The data in this research uses panel data, which has a combination of cross-section and time series meanings. The results of this research show that there is a significant effect between financial distress, Book-to-market ratio, and Unexpected earnings on anomaly returns. However, there is no significant effect between accruals and asset growth on anomaly returns.

 

 

"
Depok: Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Desei Sulistiowati
"Matrik transisi menjelaskan pergerakan dari satu kolektibilitas ke kategori kolektibilitas lainnya selama 1 (satu) periode. Dengan pendekatan waktu descrete dan continue, diketahui kredit performing loan dengan kolektibilitas Lancar diestimasi lebih besar untuk berada pada kolektibilitas sama dibandingkan jika downgrade, sedangkan kredit dengan kolektibilitas Dalam Perhatian Khusus cenderung untuk upgrade. Kredit non performing loan diprediksi tertinggi untuk downgrade ke kolektibilitas Macet, dan kredit yang telah Macet diestimasi akan tetap. Kredit dengan kolektibilitas Diragukan atau Macet dimungkinkan transisi maksimal menjadi Kurang Lancar jika dilakukan restrukturisasi. Perpindahan dari performing loan ke non performing loan diprediksi lebih rendah daripada sebaliknya. Perbedaan antar matriks transisi metode Cohort dengan masing-masing dari kedua metode continuous adalah signifikan. Sedangkan perbedaan antara 2 (dua) matriks metode continuous mendekati nol sehingga perbedaan antar matriks dianggap sama. Penerapan analisa dan metode yang sama pada kredit modal kerja yang memiliki pangsa kredit 52% dari total kredit perbankan, juga menunjukkan hasil yang sejalan.

Transition matrice explains credit movement from one collectibility to other collectibility within one period. The estimation on collectibility explains that performing loan credit with pass collectibility has the most significant score at the same place than it is downgraded, but credit with special mention collectibility has the highest score if it is upgraded. The non performing loan credit has the highest score to downgrade until loss, while credit in loss collectibility will remain steady. Credit with either loss or doubtful collectibility might move to a maximum transition to become substandard collectibility, provided that the credit was restructured. The transition of a performing loan credit to a non performing loan estimated lower than the movement of a non performing loan credit to a performing loan credit. When comparing transition matrices, there are significant differences among transition matrices, using Cohort method and continuous method. On the other hand, comparison between two matrices using continuous method almost reaches zero and therefore can be considered unchanged. Implementation of the same analysis and methods in capital working credit which has 52% contribution of all banking credit, also indicates the same result with the analysis and methods to overall credit."
Depok: Fakultas Eknonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2009
T27170
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
"Penelitian ini menguji pengaruh pengumuman peringkat obligasi terhadap kinerja obligasi (yield to maturity) dengan studi peristiwa ......"
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library