Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 6 dokumen yang sesuai dengan query
cover
cover
Andri Yan Prima Zani
"Peningkatan jumlah kasus baru HIV dari pengguna NAPZA suntik cukup mengkhawatirkan. Prevalensi HIV pada kelompok ini meningkat tajam antara 40 - 80% sejak tahun 2001. Tingginya prevalensi HIV pada kelompok pengguna NAPZA suntik akibat perilaku penyuntikan berkelompok termasuk penggunaan jarum suntik dan semprit bekas. Infeksi HIV pada kelompok ini dikhawatirkan menyebar ke masyarakat umum melalui hubungan seksual berisiko.
Penelitian ini ingin menilai besaran potensi penularan HIV dari pengguna NAPZA suntik ke masyarakat umum melalui hubungan seks berisiko. Penelitian ini menggunakan data sekunder hasil Survei Surveilans Perilaku di Jakarta tahun 2000 yang dilaksanakan Pusat Penelitian Kesehatan Universitas Indonesia. Hasil penelitian mendapatkan (1) pengguna NAPZA suntik sebagian besar pria berusia antara 17 - 29 tahun dan belum menikah, (2) zat yang biasa digunakan adalah heroin (3) lebih dari 50% responden melakukan perilaku penyuntikan berisiko termasuk penyuntikan berkelompok dan menggunakan jarum suntik dan semprit bekas, (4) satu dari tiga responden masih berhubungan seks dalam 12 bulan terakhir dan hampir seluruhnya tidak menggunakan kondom ketika berhubungan seks.
Dari hasil simulasi diprediksikan jumlah kasus HIV baru yang ditularkan pada pasangan pengguna NAPZA suntik melalui hubungan seks tanpa menggunakan kondom antara 319 - 1036 orang per 10.000 pengguna napza suntik. Potensi penyebaran HIV dari pengguna NAPZA suntik ke masyarakat umum cukup besar, dan perlu diwaspadai jejaring penyebaran HIV dari pasangan seks komersil pengguna NAPZA suntik ke pelanggan-pelanggannya. Untuk meminimalisasi potensi penyebaran HIV perlu dilaksanakan : strategi harm reduction untuk menurunkan perilaku penyuntikan berisiko tinggi, strategi demand reduction lebih diperluas jangkauannya termasuk pendidikan tentang dampak buruk NAPZA dan epidemi HIV/AIDS pada seluruh anggota masyarakat, strategi supply reduction lebih ditingkatkan, peran aktif masyarakat dalam pemberantasan NAPZA dan menerima bekas pengguna NAPZA sebagai bagian dari anggota masyarakat.
Daftar bacaan : 53 ( 1995 - 2004)

The Potential of HIV Spread from Injection Drug User to Public in Jakarta Year 2000Increasing number of new HIV cases among injection drug users is worrying. Prevalence rate was increased within 40-80% since 2001. This high prevalence related to group injection including the utilization of used needles/syringes. HIV infection among this group could be spread to the public through risky sexual intercourse.
This study aimed at evaluating the magnitude of potential of HIV spread from injection drug user to public through risky sexual relation. This study analyzed secondary data from Behavior Surveillance Survey in Jakarta year 2000 conducted by Center for Health Research, University of Indonesia. The study found that (1) injection drug user is mainly consisted of unmarried man aged 17-29 years old, (2) drug that was frequently used was heroin, (3) more than 50% of respondents had risky injection behavior, such as group injection and application of used syringes, (4) one out of three respondents was sexually active in the last 12 months and almost never used condom.
The simulation result predicted that the number of new HIV cases spread from injection drug user to public was between 319-1036 persons per 10000 of injection drug users. This meant high potential of HIV spreading and special attention should be paid to prevent the spreading sourced from the commercial sex workers who experienced sexual relation with injection drug user and might spread it to their regular/public customer. To minimize this potential, it is suggested to adopt harm reduction strategy as to decrease high-risk behavior, to extend demand reduction including education on negative effects of drugs and on HIVIAIDS targeted to the public, and to improve supply reduction by empowering community to eradicate drugs, and to accept ex-drug user who has been recovered.
References: 53 (1995-2004).
"
Depok: Universitas Indonesia, 2004
T13186
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Zubairi Djoerban
"Sejak tahun 2000 jumlah penderita HIV/AIDS di Indonesia meningkat tajam, terutama pada pecandu narkotika suntik. Terapi antiretroviral yang terbukti dapat menurunkan mortalitas dan meningkatkan kualitas hidup pasien, diberikan berdasarkan kondisi klinis, jumlah sel limfosit CD4 dan kadar virus dalam darah. Dalam penelitian ini dilakukan pemeriksaan kadar CD4 dan kadar virus pada 71 pasien HIV asimptomatik yang merupakan pecandu narkotika suntik untuk melihat apakah kadar CD4 berkorelasi dengan kadar virus HIV. Kadar CD4 diperiksa dengan metode imunofluoresensi indirek menggunakan antibodi monoklonal dan kadar virus menggunakan teknik PCR. Pemeriksaan hitung virus dilakukan pada 56 pasien yang mempunyai kadar CD4 lebih dari 200 sel/mm3 (x = 473 + 180,6). Sebanyak 30 orang (55,4%) mempunyai kadar virus dalam darah lebih dari 55.000 kopi/ml dan 35,7% kadar virusnya 5.000-55.000 kopi/ml. Korelasi antara kadar CD4 dengan kadar virus dalam darah memberi nilai r: 0,194. Disimpulkan bahwa pada pecandu narkotika kadar CD4 tidak berkorelasi dengan kadar HIV sehingga pemberian antiretroviral sebaiknya didasarkan pada kadar HIV dalam darah. (Med J Indones 2002; 11: 143-7)

Since the year 2000 there has been a steep increased in the number of HIV/AIDS patients in Indonesia , coming mostly from intravenous drug users. Antiretroviral treatment has been proved to decrease mortality and increase quality of life of HIV/AIDS patients. The treatment is given according to clinical condition of the patients, number of CD4 and viral load. In this study, CD4 and viral load were examined in 71 asymptomatic HIV patients originated from injecting-drug users. CD4 counting was performed by indirect immunoflouresence method using monoclonal antibody, and viral load was tested using PCR technique. Among 56 patients who has the number of CD4 more than 200/mm3, 30 patients (55,4 %) has viral load more than 55,000 copies/ml and 35,7% has viral load 5,000-55,000 copies/ml. Correlation between the number of CD 4 and viral load gave the r value of 0,194. It is concluded that there is no association between the number of CD 4 and viral load in drug user HIV/AIDS patients. The treatment of HIV/AIDS for these patients should be given according to the viral load. (Med J Indones 2002; 11: 143-7)"
Medical Journal of Indonesia, 2002
MJIN-11-3-JulSep2002-143
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2003
S7653
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Harahap, Fikri Fansyuri
"Hak atas kesehatan merupakan hal yang sangat penting untuk semua manusia, termasuk narapidana. Salah satu kelompok narapidana yang rentan terhadap permasalahan hak atas kesehatan adalah narapidana pengguna narkoba. Pada tulisan ini penulis membahas tentang hak atas kesehatan untuk pengguna narkoba dalam lembaga pemasyarakatan di Indonesia pada kondisi pandemi Covid-19. Untuk melihat permasalahan hak atas kesehatan narapidana pengguna narkoba penulis menggunakan teori keadilan sosial yang dicetuskan oleh Jhon Rawls dan humanitarian theory of punishment yang dicetuskan oleh Lewis. Penulis menganalisis permasalahan hak atas kesehatan pada narapidana pengguna narkoba di Indonesia denganĀ  melihat standar yang dikeluarkan oleh lembaga-lembaga Internasional. Kemudian, penulis mencoba melihat respons pemerintah Indonesia dalam melihat situasi pengguna narkoba yang ada di dalam lapas pada masa Covid-19 dan membandingkannya dengan respons ideal yang dikeluarkan oleh lembaga-lembaga Internasional termasuk urgensi vaksinasi bagi narapidana di dalam lapas, terkhusus pengguna narkoba. Setelah itu, penulis menganalisis relevansi dari penggunaan pemenjaraan dalam merespons pengguna narkoba pada saat pandemi Covid-19.
......The right to health is very important for all human beings, including prisoner. One of the groups that are vulnerable to the issue of the right to health are drug users. In this paper, the author discusses the right to health for drug users in prisons in Indonesia during the Covid-19 pandemic. To look at the problem of the right to health of drug users, the author uses the social justice theory initiated by John Rawls and the humanitarian theory of punishment proposed by Lewis. The author analyzes the issue of the right to health in the relationship of drug users in Indonesia by comparing it with the standards issued by international institutions. Then, the author tries to see the response of the Indonesian government is looking at the situation of drug users in prisons during the Covid-19 period and compares it with the ideal response issued by international institutions, including the urgency of vaccination for prisoners in prison, especially drug users. After that, the authors analyzed the relevance of the use of imprisonment in responding to drug users during the Covid-19 pandemic."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2021
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Yudarini Priotomo
"ABSTRAK
Masalah penggunaan obat terlarang sudah lama dikenal di Indonesia yakni sejak permulaan abad 19. Pada awalnya masalah ini terbatas pada kelompok umur tua, tetapi saat ini termasuk pada kelompok umur muda dan kelompok umur produktif.
Tujuan penelitian ini untuk memperoleh informasi mengenai pengetahuan, sikap dan perilaku remaja tentang penyalahgunaan obat.
Populasi penelitian adalah remaja SLTP/SLTA (siswa OSIS) dan Guru Pembimbing dan Penyuluhan; pengumpulan data dilakukan dengan diskusi terfokus (FGD) terhadap siswa OSIS dan wawancara mendalam terhadap guru Pembimbing/Penyuluhan. Analisis data dilakukan secara kualitatif yang diolah secara manual.
Hasil penelitian menunjukan siswa OS1S lebih banyak mengetahui jenis-jenis obat maupun minuman keras daripada guru Pembimbing dan Penyuluhan, selain itu pada umumnya siswa OSIS bersikap tidak setuju terhadap penyalahgunaan obat. Penyebab penyalahgunaan obat cenderung pada ketidak harmonisan hubungan kedua orang tua pengguna dan kurangnya waktu orang tua dirumah yang akibatnya pengguna merasa tidak diperhatikan."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 1993
LP-Pdf
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library