Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 6 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Farisa Nurintan
"ABSTRAK
Tesis ini membahas tentang kelompok budaya electronic dance music di Jakarta sebagai sebuah subkultur yang sedang dalam proses pengukuhan identitas melalui praktik-praktik budaya yang dilakukan oleh individu-individu di dalamnya. Keterlibatan individu dalam kelompok budaya ini merupakan usaha yang mereka lakukan agar eksistensi budaya EDM di Jakarta dapat diterima oleh budaya dominan di Jakarta. Adanya penolakan terhadap penyelenggaraan salah satu festival EDM besar se-Asia Tenggara yang diadakan di Jakarta menjadi perhatian khusus apakah kelompok budaya ini dapat diterima atau tidak oleh masyarakat Jakarta. Penelitian-penelitian EDM sebelumnya di Indonesia lebih banyak membahas individu dalam konteks penokohan dan belum meneliti individu dalam konteks yang lebih besar seperti kelompok budaya. Dengan demikian, penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi bentuk eksistensi kelompok budaya EDM dan bagaimana praktik-praktik budaya EDM diterapkan di Jakarta melalui penggunaan artefak budaya EDM oleh individu-individu yang terlibat di dalamnya. Oleh karena itu, paradigma interpretif dengan pendekatan fenomenologi digunakan untuk mengumpulkan pengalaman-pengalaman narasumber terhadap peran dan kontribusi mereka ketika menjalankan praktik-praktik budaya EDM di Jakarta. Penelitian ini menemukan bahwa kelompok budaya EDM di Jakarta merupakan sebuah subkultur yang masih dalam proses negosiasi untuk membentuk identitas budaya agar bisa berjalan berdampingan dengan nilai dan norma budaya lokal. Artefak budaya yang ditemukan dalam penelitian ini digunakan oleh para narasumber untuk menunjukkan eksistensi mereka dan menjadi tanda bahwa praktik-praktik budaya mereka membentuk identitas komunal.

ABSTRACT
This thesis discusses the electronic dance music culture (EDMC) in Jakarta as a subculture that is in the process of strengthening its identity through the cultural practices performed by the individuals within it. The involvement of individuals in this cultural group shows their effort to make the existence of EDM culture in Jakarta can be accepted by the dominant culture in Jakarta. The rejection of one of the biggest EDM festival in Southeast Asia that held in Jakarta every year is a particular concern whether this cultural group can be accepted or not by the majority people in Jakarta. The previous EDM studies in Indonesia discussed more in individual level in the context of characterizations and have not discussed about individuals in larger contexts such as cultural groups. Thus, this research aims to explore the existence of EDM culture and how EDM cultural practices are applied in Jakarta through the use of cultural artifacts by the individuals involved in the group. Therefore, the interpretive paradigm with a phenomenological approach is used to gather the experiences of research informants regarding their roles and contributions when performing the cultural practices in Jakarta. This study finds that the EDM culture in Jakarta is a subculture that is still in the process of negotiations to shape its cultural identity, and to be able to coexist with the local cultural values ​​and norms. Cultural artifacts found in this study were used by the informants to show their existence and as sign that their cultural practices shape the communal identity."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia , 2020
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"Electro discharge machining wire cut (EDM wire cut) is one of non-conventional machining process which is used by many manufacturer industries
"
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Asyif Alamsyah
"Integrated circuit (IC) merupakan komponen yang penting dalam peralatan elektronik dan gawai modern, dimana integrated circuit berfungsi sebagai "otak" mereka, dan di dalam IC terdapat satu bagian yang menjadi inti dari IC itu sendiri, yaitu chip silikon yang perlu dilindungi dengan sebuah kemasan khusus, salah satunya adalah kemasan berbasis lead frame yang menggunakan lead frame berbahan tembaga sebagai penghubung chip silikon dengan sirkuit luar. Penelitian ini bertujuan untuk penggunaan proses alternatif lain dalam membuat lead frame IC yaitu wire-EDM. Reverse Engineering dilakukan untuk menganalisis bentuk dan dimensi dari lead frame. Setelah memperoleh informasi yang cukup, langkah berikutnya adalah Pembuatan CAD Model. Desain ini kemudian dievaluasi dalam langkah Penyesuaian Desain CAD. Jika diperlukan revisi, proses kembali ke tahap pembuatan CAD Model. Jika tidak, proses berlanjut ke tahap Fabrikasi, di mana desain diproduksi secara fisik. Tahap selanjutnya adalah Proses Elektroplating, yang melibatkan pelapisan permukaan dengan logam menggunakan metode elektroplating. Setelah elektroplating selesai, hasilnya dianalisis dalam langkah Analisis Hasil untuk melihat hasil seperti apa yang telah didapatkan. Hasil yang didapat yaitu penggunaan wire-EDM dalam pembuatan leadframe hanya terbatas pada pembuatan kontur luar dan pemotongan tipis saja serta elektroplating timah sederhana tidak mencapai hasil yang diinginkan dan sesuai dengan lead frame benchmark.

Integrated circuits are essential components in modern electronics, where IC function as their "brains", and in the IC there’s one part that is core of the IC itself, namely silicon chip that needs to be protected with a special packaging, one of which is lead frame-based packaging that uses a copper-based lead frame as connection between the silicon chip and the outer circuit. This research aims the use of another alternative process in making lead frame ICs, wire-EDM. Reverse engineering is done to analyze the dimensions of the lead frame. After obtaining enough information, next’s CAD Model Creation. The design is then evaluated in the CAD Design Adjustment step. If revision’s necessary, the process returns to the CAD Model creation. Otherwise, the process continues to the Fabrication, where the design is physically produced. Lastly there’s electroplating process, which involves coating the surface with metal. Once electroplating is complete, results are analyzed in the Analysis see the results that have been obtained. The result is that the use of wire-EDM in the leadframe manufacturing is only limited to making the outer contour and thin cutting and simple lead electroplating did not achieve the desired results."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Calandra Alencia Haryani
"Universitas XYZ merupakan salah satu PTS dalam bentuk universitas yang berlokasi di Tangerang, yang memiliki kewajiban untuk menjamin dan memberikan pendidikan bermutu kepada mahasiswa selaku salah satu pemangku kepentingan yang memiliki dampak secara langsung pada mutu sebuah universitas. LP2MP bertugas untuk menyelenggarakan pengukuran dan pelaksanaan survei setiap semester dalam bentuk survei umpan balik. Hasil survei tersebut dapat dijadikan sebagai pedoman untuk perbaikan yang berkesinambungan untuk penyelenggaraan penjaminan mutu Dikti dan pengelolaan Universitas XYZ. Namun, pengolahan dan pengukuran data survei secara konvensional tidak cukup untuk mengeksplorasi informasi tersembunyi dari survei. EDM digunakan pada penelitian ini untuk mengolah dan menganalisa data dari Universitas XYZ berupa survei bagian Open Ended Question (OEQ) yang terdiri dari Student Feedback Questionaire (SFQ), Facility Satisfaction Questionaire (FSQ), dan Graduate Feedback Questionaire (GFQ).
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendukung pengambilan keputusan dalam mengambil tindakan proaktif terhadap perbaikan mutu Universitas XYZ. Penelitian ini melakukan klasifikasi label aspek, sentimen analisis, dan tren topik survei SFQ, FSQ, dan GFQ pada bagian OEQ. Klasifikasi label aspek Multi Class survei SFQ memilih model klasifikasi terbaik dengan membandingkan hasil evaluasi accuration, precision, recall, dan F1-Score terhadap setiap kombinasi fitur dan perbandingan empat algoritma klasifikasi yaitu Decision Tree (DT), Naïve Bayes (NB), K-Nearest Neighbor (KNN), dan Support Vector Machine (SVM). Klasfikasi label aspek multi label survei FSQ dan GFQ memilih model klasifikasi terbaik dengan membandingkan hasil evaluasi tiga jenis library multilabel dari SciKit-Learn, yaitu Binary Relevance (BL), Label Power Set (LPS), dan Classifier Chain (CC) terhadap setiap kombinasi fitur dan empat algoritma klasifikasi tersebut.
Hasil dari penelitian ini adalah teknik klasifikasi menggunakan kombinasi fitur TFIDF, Unigram, dan Bigram dengan algoritma SVM merupakan model klasifikasi terbaik untuk pelabelan aspek survei SFQ. Teknik klasifikasi menggunakan kombinasi fitur TFIDF, Unigram, dan Bigram dengan algoritma SVM dan library Multi Label CC merupakan model klasifikasi terbaik untuk pelabelan aspek survei FSQ. Teknik klasifikasi menggunakan kombinasi fitur Count Vectorizer, Unigram, dan Bigram dengan algoritma NB dan library Multi Label BR merupakan model klasifikasi terbaik untuk pelabelan aspek survei GFQ. Selain itu, algoritma SentiStrenghtID digunakan untuk mendapatkan sentimen dan algoritma LDA digunakan untuk mendapatkan tren topik tahunan pada setiap label aspek survei SFQ, FSQ, dan GFQ.

XYZ University is one of the universities in the form of universities located in Tangerang, which has an obligation to guarantee and provide quality education to students as one of the stakeholders that has a direct impact on the quality of a university. LP2MP is tasked to carrying out measurements and implementation of feedback every semester in the form of surveys as one part of quality control directly to stakeholders. The results of the surveys can be used as a guideline for continuous improvement in the implementation of Dikti quality assurance and management of XYZ University. However, conventional processing and measurement of feedback data are not enough to explore hidden information from surveys data. EDM was used in this research to process and analyze data from XYZ University in the form of Student Feedback Questionaire (SFQ), Facility Satisfaction Questionnaire (FSQ), and the Graduate Feedback Questionaire (GFQ) in the Open-Ended Question (OEQ) section.
The purpose of the research is to support decision making in taking proactive actions towards improvement for self-evaluation and quality of XYZ University. This research carried out label aspect classification, analytical sentiment, and trends in the survey topics SFQ, FSQ, and GFQ in the OEQ section. Multi- class aspect label classification SFQ will choose the best classification model by comparing the results of the evaluation of accuracy, precision, recall, and F1-score for each feature combination and comparison of four classification algorithms namely Decision Tree (DT), Naïve Bayes (NB), K- Nearest Neighbor (KNN), and Support Vector Machine (SVM). The classification of the multi-label aspects of the FSQ and GFQ survey labels will have the best classification model by comparing the evaluation results of three multilabel library types from SciKit-Learn, namely Binary Relevance (BR), Label Power Set (LPS), and Classifier Chain (CC) to each combination of features and four classification algorithms.
The results of this research are Classification Techniques using a combination of features of TFIDF, Unigram, and Bigram with the SVM algorithm which is the best Multi Class classification model for labeling aspects of the SFQ survey. Classification techniques use a combination of TFIDF, Unigram, and Bigram features with the SVM algorithm and the Multi-Label library CC is the best Multi-Label classification model for labeling aspects of the FSQ survey. Classification techniques using a combination of Count Vectorizer, Unigram, and Bigram features with the NB algorithm and the Multi-Label library BR are the best Multi-Label classification models for labeling aspects of the GFQ survey. In addition, the SentiStrenghtID algorithm can be used to get sentiments and the LDA algorithm can be used to get annual topic trends on each survey aspect label SFQ, FSQ, and GFQ.
"
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2019
TA-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Rini Kurniawati
"Pada penelilian ini diiakukan unrulc mengefalmi efek yang dirimbullran akibar penggzmaan proses wire cuuing EDM. Dan juga mengeiahui pengaruh reinperarur ausrenisasi rerhadap efek yang dihasilkan akibar penggrmaan prases wire curfing EDM Temperaiur ausrenisasi yang digunakan adaiah 930°C. 980°C. I 030°C, I 080°C. Penggunaan dari proses wire cniting EDM ini memberikan ejék yang cu/cup besar. Hal ini dapar diiiha! dar-i hasil penelitian yang telah dilaimkan Bahwa dengan menggunaifan proses wire czrtring EDM akan menghasiikan suaiu /apisan dipermukaannya yang memiiiki niiai kekerasan yang lebih linggi jika dibandingkan dengan nilai lcekerasan pada base mcmlnya. Pada Iemperaiur austenisasi 930°C menghasilkan Iapisan recavr layer yang memiliki niiai ke/cemsan sebesar 588 H PC Scdanglmn pada remperamr ciuwenisasi 980°C menghasiilcan Iapisan yang memiliki nilai peningkalan kekermnn sebesar I5_ 45 % menjadi 679 H V Pada lemperaiur aiislenisasi 1o3o°C mengiursi/lcmz Iapiivan recasl layer yang memiliki nilai kekerasan yang optimum. Peningkamn kelrerasannya .vebesar 15.52 % menjrnii 784' HI( Serra _nada lempcrarm' nusfenisasi l080°C, Iapisan yang diliasiikan memiliki penurunan nilni /re»'fcra.s'an sebesar 3.8 % .vebesar 755 HV. Scdangkan nilai da/'i kekerasnn yung didapatkan pada sampe! yang lidak dilakukan proses pemoiongcm dengan menggunakan wire cutting EDM adalah pada teuqrieratur 930°C ni/ai kekerasmw mcncapai 505 H I/. Sedangkan pada lemperatur misienisasi 980°C, nilai ke/'fera.mn .mmpel yang iidak dilakukan pemorongan dengan menggunakan wire curring EDM meningkat sebesar 1' 6. 7% menjadi 589 H K Niiai ke/ccrasan pada sampe! tems' mcningkat sanipai pada lcmperamr mfstenisasi 1030" C sebcsar 18.9% mcrjadi 70] HV Unmk nilai keusnn, .rrunpel yang relrzli riifakuknii [)!'0.\?C.S` pemonmgrm dengan menggwrakan wire culfing EDM' ringkal kctalrfman Cllf.SlI_}/(I Iebih Iinggi jika dibamlingkan dengan sampel yang iidak diIakul:an proses pemotongan Ha! ini dapa! dilihal dari nilai volume ierabra.s?i, bahwa smnpel yang dilalmkan proses pemorongan rnemiii/ci volume terabrasi yang lebi/2 kecz? daripada sarupe! yang Iidak dilalrukan pro.s'c.s' pemorongan Sampel yung lidak fiilcikrikan proxes pemolongan dengan nienggunakan wire czmfing EDM uufmi/iki niiai impair yang Iebih ringgi jika dibandingkan dengan .mmpef yang lelah dilalmkan prases pemotongan."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2005
S41376
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Raka Reyhan Pendrian
"Sebagian besar braket ortodontik berbahan stainless steel mengandalkan retensi mekanis karena stainless steel tidak membentuk ikatan kimia dengan perekat. Modifikasi base braket ortodontik dengan penambahan mesh dan pengkondisian permukaan dilakukan pada cetakan dengan tujuan peningkatan retensi mekanis dan retensi mikro mekanis. Proses eksperimental dilakukan dengan pembuatan mesh pada cetakan menggunakan teknologi EDM sementara pengkondisian permukaan cetakan dilakukan dengan tiga metode berbeda diantaranya sandblasting dengan aluminium oxide 50 µm, biomachining dengan bakteri acidithiobacillus ferrooxidans, dan etching dengan campuran HNO3 5% (v/v), HF 5% (v/v), 90% aquadest. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pembuatan cetakan dengan teknologi EDM memberikan deviasi tidak seragam pada geometri produk akhir dengan diameter bukaan mesh sebesar 408 µm dan diameter wire mesh sebesar 178 µm. Meskipun terjadi deviasi dari desain yang ditentukan, geometri produk akhir masih berada pada rentang desain yang umum digunakan yaitu berkisar antara 75 µm – 700 µm untuk diameter bukaan mesh dan 53 µm – 203 µm untuk diameter wire mesh. Pada penerapan pengkondisian permukaan cetakan, berbagai variasi metode berpengaruh signifikan terhadap peningkatan kekasaran permukaan cetakan, akan tetapi produk akhir tidak dapat mempertahankan kekasaran yang terbentuk setelah melalui proses sintering.

Most stainless-steel orthodontic brackets depend on mechanical retention because stainless steel doesn’t form a chemical bond with the adhesive. Modification of the orthodontic bracket base by adding mesh and surface conditioning was carried out on the mold with the aim of increasing mechanical retention and micro-mechanical retention. The experimental process was carried out by making a mesh on the mold using EDM technology while the surface conditioning of the mold was carried out by three different methods, including sandblasting with 50 m aluminum oxide, biomachining with acidithiobacillus ferrooxidans bacteria, and etching with a mixture of 5% HNO3 (v/v), 5% HF. (v/v), 90% aquadest. The results showed that the mold making with EDM technology gave a non-uniform deviation in the geometry of the final product with a mesh opening diameter of 408 µm and a wire mesh diameter of 178 µm. Despite the deviation from the specified design, the final product geometry is still within the commonly used design range, which is between 75 µm – 700 µm for the mesh opening diameter and 53 µm – 203 µm for the wire mesh diameter. In the application of mold surface conditioning, various variations of methods have a significant effect on increasing the surface roughness of the mold, but the final product cannot maintain the roughness formed after going through the sintering process."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library