Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 25 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Soerjono Soekanto
Jakarta: Hill-co, 1987
364 SOE v
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Iranti Mantasari
"Pada tahun kedelapan konflik, Suriah menjadi salah satu aktor regional di Timur Tengah yang memegang peran penting bagi Amerika Serikat (AS). Keberadaan Devide et Impera dalam diskursus strategis merupakan satu hal menarik untuk dikaji dalam konflik ini sebagai upaya AS mencapai kepentingannya. Tesis ini bertujuan untuk menganalisis latar belakang dan langkah-langkah yang diambil oleh AS dalam menerapkan strategi Devide et Impera di Suriah. Penelitian kualitatif ini menggunakan metode studi kepustakaan dengan pendekatan analitis deskriptif. Dalam pengumpulan data, penulis menggunakan metode yang digagas oleh Robert K. Yin dan Michael Huberman.
Elaborasi teori Devide et Impera dan teori Hegemoni serta konsep pengaruh digunakan untuk menjawab pertanyaan penelitian yang dikemukakan. Kepentingan AS yang anti-otoritanisme termanifestasi dalam agenda demokratisasinya serta menghilangkan pengaruh Iran yang merupakan rivalnya di kawasan dan kepentingan anti-terorisme terwujud dalam perang melawan ISIS dan afiliasinya serta pembentukan koalisi kontraterorisme. Kompleksitas konfigurasi konflik di Suriah mendorong AS untuk mengamankan eksistensi Israel dengan menerapkan strategi Devide et Impera.
Melalui penelitian ini, penulis menemukan bahwa keikutsertaan AS dalam konflik di Suriah dengan mendukung pasukan oposisi yang moderat dan pro nilai Barat seperti pasukan Kurdi, khususnya Syrian Democratic Force (SDF) serta Partiya Yekitiya Demokrat (PYD) dan Free Syrian Army (FSA) dan melawan pasukan pro-rezim dan kelompok salafi-jihadis, seperti ISIS, Al Qaeda dan Hay'at Tahrir al Syam menunjukkan pola Devide et Impera yang dilakukan oleh AS dalam konflik di Suriah untuk mencapai kepentingan-kepentingan tersebut.
......
In the eighth year of the conflict, Syria has become one of the regional actors in the Middle East that has important role for the United States (US). The existence of Devide et Impera in strategic discourse is an interesting matter to be examined in this conflict as the effort of US to attain its interests. This thesis aims to analyze the background and actions taken by the US in implementing Devide et Impera strategy in Syria. This qualitative research used the method of library research with descriptive analytical approach. In terms of data collecting, the author used the method formulated by Robert K. Yin and Michael Huberman.
The elaboration of theory of Devide et Impera and Hegemony as well as the concept of influence were used to answer the decided research questions. The first US interest of anti-authoritarianism is manifested in its democratization agenda and eradicating the influence of Iran as its rival in the region. The second US interest of anti-terrorism is manifested in the war against ISIS and its affiliates, and established counterterrorism coalition. The complexity of the configuration of conflict in Syria pushed the US to secure the existence of Israel by implementing the strategy of Devide et Impera.
From this research, the author found that the participation of US in this conflict in Syria is by supporting the moderate opposition forces and pro-Western values, such as Syrian Democratice Force (SDF), Partiya Yekitiya Demokrat (PYD) and Free Syrian Army (FSA) and fought against pro-regime forces and the Salafi-Jihadist groups, like ISIS, Al Qaeda and Hay'at Tahrir al Syam (HTS) shows the pattern of Devide et Impera strategy in the conflict in Syria in order to achieve its aforementioned interests."
Jakarta: Sekolah Kajian Stratejik dan Global Universitas Indonesia, 2019
T55318
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Herkutanto
"Latar Belakang: Penelitian pendahuluan pada tahun 1999-2000 menunjukkan bahwa kualitas VeR kecederaan pada korban hidup di DKI Jakarta masih rendah. Padahal VeR ini merupakan jenis pelayanan yang banyak dibutuhkan oteh masyarakat Faktor pengetahuan tentang struktur VeR, keterampilan rnembuat interpretasi medikolegal atas kecederaan dan belum diterapkannya metode skoring atas kecederaan tampaknya memegang peran penting. Sumber rendahnya kualitas VeR adalah pada bagian pemberitaan dan kesimpulan yang memiliki bobot lebih dalam kepentingan medikolega|. Oleh karena itu diperlukan intervensi sebagai upaya perbaikan pada kedua bagian tersebut.
Tujuan: Secara khusus penelitian ini bertujuan untuk menilai efektivitas pemberian buku pedoman dan pelatihan ?Penyusunan VeR dengan Orientasi Medikolegal", pemberlakuan metode TRISS kepada para dokter yang bekerja di Unit Gawat Darurat (UGD) rumah sakit di DKI Jakarta, dan kesahihan ?Metode Skoring Berdasarkan Kelengkapan Struktur VeR" untuk menilai kualitas VeR dalam praktek sehari-hari.
Subyek Penelitian dan Metode: Untuk menguji efektivitas pemberlakuan buku panduan ?Penyusunan VeR dengan Orientasi Medikolegal? beserta pelatihannya, desain yang diambil adalah ?randomized controlfed trial", sedangkan untuk mengetahui dampak pemberlakuan metode TRISS terhadap kualitas bagian kesimpulan VeR, desain yang diambil adalah before-and-after test. Populasi penelitian adalah dokter umum yang bekerja di UGD di rumah sakit umum di DKI Jakarta, sedangkan subyek penelitian adalah dokter umum UGD yang mengikuti pelatihan pemberlakuan buku pedoman penyusunan VeR dan metode TRISS. Jumlah subyek yang dihitung dengan rumus besar sampel untuk dua kelompok yang tidak berpasangan adalah 20 orang untuk setiap kelompok (A dan B). Kelompok A mendapat buku pedoman dan pelatihan "Penyusunan VeR dengan Orientasi Medikolegal?, sedangkan kelompok B mendapat buku pedoman tanpa pelatihan. Semua subyek penelitian kemudian mandapat pedoman dan pelatihan "Teknik Penetapan Kualitikasi Luka dengan Metode TRISS". Variabel tergantung pada penelitian ini adalah skor bagian pemberitaan dan bagian kesimpulan VeR dengan variabel bebas pemberlakuan buku pedoman, dengan atau tanpa pelatihan, serta metode TRISS. Analisis data dilakukan secara deskriptif maupun korelatif dengan Mann-Whitney U test dan Wilcoxon's signed rank test jika data tidak mengikuti kurva distribusi normal. Nilai p dianggap bermakna bila kurang dari 0,05.
Hasil Penelitian: Sebanyak 48 orang dokter umum dari 28 rumah sakit umum di DKI Jakarta diikutkan sebagai subyek penelitian. Dua ofang dikeluarkan dari analisis karena tidak memenuhi kriteria "lama menjadi dokter" minimal dua tahun. Dari 44 orang, 23 orang (54,5%) secara acak ditempatkan dalam kelompok A, sedangkan 21 orang lainnya dalam ketompok B. Rerata lama menjadi dokter adalah 11,2 tahun (rentang: 2 - 28 tahun. Pengalaman bekerja di UGD adalah kurang dari satu tahun sampai 27 tahun. Pada pre-test, tidak ada perbedaan bermakna antara kelompok A dan B untuk variabel rerata skor bagian pemberitaan (3,03 ± 1,97 vs 2,70 ± 0,71; p=0,205), kesimpulan (3,71 ± 1,97 vs 3,18 ± 2,04; p=0,669), dan skor VeR tota1 (42,138 kurang lebih 14.52% vs 38,39 ± 12,21%; p=0,280). Pada post-test, semua kelompok memperlihatkan peningkatan bermakna dibandingkan pre-test, pada baik pada rerata skor bagian pemberitaan (2,87 ± 0,79 vs 4,33 ± 0,85; p<0,001), kesimpulan (3.45 ± 2,00 vs 7,19 ± 1,83; p<0,001) maupun skor VaR total (39,138 ± 13.60% vs 72,71 ± 13,1-4%; p<0,001). Namun tidak ada perbedaan bermakna antara skor yang dihasilkan oleh kelompok A dan B baik pada bagian pemberitaan (4,27 ± 0,80 vs 4,39 ± 0,49; p=0,741), kesimpulan (7,30 ± 2,04 vs 7,08 ± 1,84; p=0,632), maupun skor VeR total (72,91 ± 14,96% vs 72,53 ± 11,51%; p=0,789). Satelah pelatihan metode TRISS, terdapat peningkatan yang bermakna pada rerata skor bagian kesimpulan (7.11 ± 1,90 vs 9,05 ± 1,89; p=0,001) dan skor VeR total (72,71 ± 13,14% vs 82,75 ± 12,13%; p=0,001). Hasil uji korelasi antara rarata nilai matode skoring berdasarkan kelengkapan struktur VeR dan rarata nilai metode Visual Analogue Scale (VAS) memperlihatkan korelasi yang kuat baik pada semua bagian VeR maupun VeR secara total (r > 0.7 dengan Pearson's correlatfon test).
Kesimpulan
Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa pemberlakuan buku pedoman "Penyusunan VaR dengan Orientasi Medikolegal" yang didasarkan pada kelengkapan struktur VeR kepada para dokter yang bekerja di UGD rumah sakit di DKI Jakarta dapat meningkatan skor kualitas bagian pemberitaan VeR tanpa diperlukan suatu pelatihan khusus. Pemberlakuan metode ?TRlSS" disertai dengan pelatihannya dapat meningkatan skor kualitas bagian kesimpulan VeR. Metode skoring berdasarkan kelengkapan unsur-unsur dalam struktur VeR yang dapat diterapkan unluk menilai kualitas VeR dalam praktek sehari-hari secara lebih objektif dibandingkan dengan metode VAS.
......Background: Preliminary study conducted in 1999-2000 revealed that the quality of medicolegal report for living victims in DKI Jakarta was still low. ln fact, this kind of medicolegal report is frequently needed by the society. Factors on the knowledge of medicolegal report structure, the skill of medicolegal interpretation of injury and the lack of trauma scoring method in injury cases are thought to play an important role to the quality of medicolegal reports. indeed, the low quality of medicolegal reporting lies on its body and conclusion parts. Therefore, an intervention is needed to improve the quality of both parts.
Objectives: The objectives of this study were to assess the effectiveness of guidelines and training on "The Medicolegal Report Writing with Medicoiegal Orientation? and the use of TRlSS method to emergency unit medical doctors to increase the quality of medicolegal report writing, and the validity ol ?The Medicolegal Report Structure-Based Scoring Method" to assess the quality of medicolegal report in daily practice.
Subjects and Method: The design ot study to test the effectiveness of guidelines and training on "The Medicolegal Report Wn`ting with Medicolegal Orientation" is randomized-controlled trial, whereas the design to know the effect of applying TRlSS method on the quality of medicolegal report conclusion is before-and-after test. The study population was general practitioners (GPs) who worked in the Emergency Unit in public or private hospitals in DKl Jakarta, whereas the subjects of this study were those who attend both of the training programs. The number of subjects, which has been calculated with sampling equation for two-independent groups, was 20 people for each group (A and B). Group A received guidelines and training on "The Medicolegal Report Writing with Medicolegal Orientation", whereas Group B received guidelines only. All study participants then received guidetines and training on ?The Technique of Wound Qualification with TRlSS Method". The dependent variable in this study was the scores of the body and conclusion parts of medicolegal report, whereas the independent variables included the use of guidelines, with or without training, and the TRlSS method. Descriptive and corretative data analyses were done with the Mann-Whitney U test and Witcoxon?s signed rank test if the data distribution were not normal. The p value less than 0.05 was considered significant.
Study Results: As many as 46 GPs from 28 hospitals in DKI Jakarta was recruited as the study subjects. Two of them were excluded because they did not fit the criterion on ?practice experience? for at least two years. From the rest 44 GPs, 23 people (54.5%) were randomized into Group A and the other 21 people into Group B. The mean of ?practice experience" was 11.2 years (2- 28 years). The working experience in Emergency Unit was less than a year to 27 years. At pre-test, there is no signilicant difference between Group A and B in the mean score of medicolegal report's body (3.03 ± 1.97 v 2.70 ± 0. 71; p=0.205), conclusion (3.71 ± 1.97 v 3.18 ± 2.04; p=0.669), and total score (42.38 ± 14.52% v 36.39 ± 12.21 %, p=0.280). At post-test, all groups showed a signihcant increase compared to the pre-test scores, either in the mean score of medicolegal report?s body (2.87 ± 0.79 v 4.33 ± 065; p<0.001), conclusion (3.45 ± 2-00 v 7.19 ± 1.83; p<0.001) or total score (39.38 ± 13.60% v 72.71 ± 13.14%; p<0.001). Howeven there is no significant difference between the results from Group A and Group B either in the mean score of medicolegal report?s body (4.27 ± 0.80 v 4.39 ± 0.49; p=0.741), conclusion (7.30 ± 2.04 v 7.08 ± 1.64; p=0.632), or total score (72.91 ± 14.96% v 72.53 ± 11.51%; p=0. 789). After the training of TRlSS method, there was a signiHcant increase in the mean score of medicolegai report conclusion (7.11 ± 1.90 v 9.05 ± 1.89,' p=0.001) and total score (72.71 ± 13.14% v 82.75 ± 12.13%; p=0,001). The result of correlation test of medicolegat quality mean scores by using ?The Medicolegal Report Structure- Based Scoring Method? and Visual Analogue Scale (VAS) method showed a strong correlation in ail parts of medicolegal reports or the total report (r > 0,7 with Pearson 's correlation test).
Conclusion: The study concluded that the use of guidelines of ?The Medicolegal Report Writing with Medicolegal Orientation", which were based on the complete structure of medicolegai report to GPs who worked in Emergency Unit in hospitals in DKI Jakarta, increase the quality score of medicolegal report's body without special training. The use of TRlSS method, with its relevant training, increases the score of medicolegal report's conclusion. The scoring method, which was based on the complete structure of medicolegal report's elements, could be applied to assess the quality of medicolegal reporting in daily practice, mor objectively than the VAS method."
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2005
D713
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Herkutanto
"ABSTRAK
Latar Belakang: Penelitian pendahuluan pada tahun 1999-2000 menunjukkan bahwa kualitas VeR kecederaan pada korban hidup di DKI Jakarta masih rendah. Padahal VeR ini merupakan jenis pelayanan yang banyak dibutuhkan oteh masyarakat Faktor pengetahuan tentang struktur VeR, keterampilan rnembuat interpretasi medikolegal atas kecederaan dan belum diterapkannya metode skoring atas kecederaan tampaknya memegang peran penting. Sumber rendahnya kualitas VeR adalah pada bagian pemberitaan dan kesimpulan yang memiliki bobot lebih dalam kepentingan medikolega|. Oleh karena itu diperlukan intervensi sebagai upaya perbaikan pada kedua bagian tersebut.
Tujuan: Secara khusus penelitian ini bertujuan untuk menilai efektivitas pemberian buku pedoman dan pelatihan ?Penyusunan VeR dengan Orientasi Medikolegal", pemberlakuan metode TRISS kepada para dokter yang bekerja di Unit Gawat Darurat (UGD) rumah sakit di DKI Jakarta, dan kesahihan ?Metode Skoring Berdasarkan Kelengkapan Struktur VeR" untuk menilai kualitas VeR dalam praktek sehari-hari.
Subyek Penelitian dan Metode: Untuk menguji efektivitas pemberlakuan buku panduan ?Penyusunan VeR dengan Orientasi Medikolegal? beserta pelatihannya, desain yang diambil adalah ?randomized controlfed trial", sedangkan untuk mengetahui dampak pemberlakuan metode TRISS terhadap kualitas bagian kesimpulan VeR, desain yang diambil adalah before-and-after test. Populasi penelitian adalah dokter umum yang bekerja di UGD di rumah sakit umum di DKI Jakarta, sedangkan subyek penelitian adalah dokter umum UGD yang mengikuti pelatihan pemberlakuan buku pedoman penyusunan VeR dan metode TRISS. Jumlah subyek yang dihitung dengan rumus besar sampel untuk dua kelompok yang tidak berpasangan adalah 20 orang untuk setiap kelompok (A dan B). Kelompok A mendapat buku pedoman dan pelatihan "Penyusunan VeR dengan Orientasi Medikolegal?, sedangkan kelompok B mendapat buku pedoman tanpa pelatihan. Semua subyek penelitian kemudian mandapat pedoman dan pelatihan "Teknik Penetapan Kualitikasi Luka dengan Metode TRISS". Variabel tergantung pada penelitian ini adalah skor bagian pemberitaan dan bagian kesimpulan VeR dengan variabel bebas pemberlakuan buku pedoman, dengan atau tanpa pelatihan, serta metode TRISS. Analisis data dilakukan secara deskriptif maupun korelatif dengan Mann-Whitney U test dan Wilcoxon's signed rank test jika data tidak mengikuti kurva distribusi normal. Nilai p dianggap bermakna bila kurang dari 0,05.
Hasil Penelitian: Sebanyak 48 orang dokter umum dari 28 rumah sakit umum di DKI Jakarta diikutkan sebagai subyek penelitian. Dua ofang dikeluarkan dari analisis karena tidak memenuhi kriteria "lama menjadi dokter" minimal dua tahun. Dari 44 orang, 23 orang (54,5%) secara acak ditempatkan dalam kelompok A, sedangkan 21 orang lainnya dalam ketompok B. Rerata lama menjadi dokter adalah 11,2 tahun (rentang: 2 - 28 tahun. Pengalaman bekerja di UGD adalah kurang dari satu tahun sampai 27 tahun. Pada pre-test, tidak ada perbedaan bermakna antara kelompok A dan B untuk variabel rerata skor bagian pemberitaan (3,03 ± 1,97 vs 2,70 ± 0,71; p=0,205), kesimpulan (3,71 ± 1,97 vs 3,18 ± 2,04; p=0,669), dan skor VeR tota1 (42,138 kurang lebih 14.52% vs 38,39 ± 12,21%; p=0,280). Pada post-test, semua kelompok memperlihatkan peningkatan bermakna dibandingkan pre-test, pada baik pada rerata skor bagian pemberitaan (2,87 ± 0,79 vs 4,33 ± 0,85; p<0,001), kesimpulan (3.45 ± 2,00 vs 7,19 ± 1,83; p<0,001) maupun skor VaR total (39,138 ± 13.60% vs 72,71 ± 13,1-4%; p<0,001). Namun tidak ada perbedaan bermakna antara skor yang dihasilkan oleh kelompok A dan B baik pada bagian pemberitaan (4,27 ± 0,80 vs 4,39 ± 0,49; p=0,741), kesimpulan (7,30 ± 2,04 vs 7,08 ± 1,84; p=0,632), maupun skor VeR total (72,91 ± 14,96% vs 72,53 ± 11,51%; p=0,789). Satelah pelatihan metode TRISS, terdapat peningkatan yang bermakna pada rerata skor bagian kesimpulan (7.11 ± 1,90 vs 9,05 ± 1,89; p=0,001) dan skor VeR total (72,71 ± 13,14% vs 82,75 ± 12,13%; p=0,001). Hasil uji korelasi antara rarata nilai matode skoring berdasarkan kelengkapan struktur VeR dan rarata nilai metode Visual Analogue Scale (VAS) memperlihatkan korelasi yang kuat baik pada semua bagian VeR maupun VeR secara total (r > 0.7 dengan Pearson's correlatfon test).
Kesimpulan
Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa pemberlakuan buku pedoman "Penyusunan VaR dengan Orientasi Medikolegal" yang didasarkan pada kelengkapan struktur VeR kepada para dokter yang bekerja di UGD rumah sakit di DKI Jakarta dapat meningkatan skor kualitas bagian pemberitaan VeR tanpa diperlukan suatu pelatihan khusus. Pemberlakuan metode ?TRlSS" disertai dengan pelatihannya dapat meningkatan skor kualitas bagian kesimpulan VeR. Metode skoring berdasarkan kelengkapan unsur-unsur dalam struktur VeR yang dapat diterapkan unluk menilai kualitas VeR dalam praktek sehari-hari secara lebih objektif dibandingkan dengan metode VAS.

ABSTRACT
Background: Preliminary study conducted in 1999-2000 revealed that the quality of medicolegal report for living victims in DKI Jakarta was still low. ln fact, this kind of medicolegal report is frequently needed by the society. Factors on the knowledge of medicolegal report structure, the skill of medicolegal interpretation of injury and the lack of trauma scoring method in injury cases are thought to play an important role to the quality of medicolegal reports. indeed, the low quality of medicolegal reporting lies on its body and conclusion parts. Therefore, an intervention is needed to improve the quality of both parts.
Objectives: The objectives of this study were to assess the effectiveness of guidelines and training on "The Medicolegal Report Writing with Medicoiegal Orientation? and the use of TRlSS method to emergency unit medical doctors to increase the quality of medicolegal report writing, and the validity ol ?The Medicolegal Report Structure-Based Scoring Method" to assess the quality of medicolegal report in daily practice.
Subjects and Method: The design ot study to test the effectiveness of guidelines and training on "The Medicolegal Report Wn`ting with Medicolegal Orientation" is randomized-controlled trial, whereas the design to know the effect of applying TRlSS method on the quality of medicolegal report conclusion is before-and-after test. The study population was general practitioners (GPs) who worked in the Emergency Unit in public or private hospitals in DKl Jakarta, whereas the subjects of this study were those who attend both of the training programs. The number of subjects, which has been calculated with sampling equation for two-independent groups, was 20 people for each group (A and B). Group A received guidelines and training on "The Medicolegal Report Writing with Medicolegal Orientation", whereas Group B received guidelines only. All study participants then received guidetines and training on ?The Technique of Wound Qualification with TRlSS Method". The dependent variable in this study was the scores of the body and conclusion parts of medicolegal report, whereas the independent variables included the use of guidelines, with or without training, and the TRlSS method. Descriptive and corretative data analyses were done with the Mann-Whitney U test and Witcoxon?s signed rank test if the data distribution were not normal. The p value less than 0.05 was considered significant.
Study Results: As many as 46 GPs from 28 hospitals in DKI Jakarta was recruited as the study subjects. Two of them were excluded because they did not fit the criterion on ?practice experience? for at least two years. From the rest 44 GPs, 23 people (54.5%) were randomized into Group A and the other 21 people into Group B. The mean of ?practice experience" was 11.2 years (2- 28 years). The working experience in Emergency Unit was less than a year to 27 years. At pre-test, there is no signilicant difference between Group A and B in the mean score of medicolegal report's body (3.03 ± 1.97 v 2.70 ± 0. 71; p=0.205), conclusion (3.71 ± 1.97 v 3.18 ± 2.04; p=0.669), and total score (42.38 ± 14.52% v 36.39 ± 12.21 %, p=0.280). At post-test, all groups showed a signihcant increase compared to the pre-test scores, either in the mean score of medicolegal report?s body (2.87 ± 0.79 v 4.33 ± 065; p<0.001), conclusion (3.45 ± 2-00 v 7.19 ± 1.83; p<0.001) or total score (39.38 ± 13.60% v 72.71 ± 13.14%; p<0.001). Howeven there is no significant difference between the results from Group A and Group B either in the mean score of medicolegal report?s body (4.27 ± 0.80 v 4.39 ± 0.49; p=0.741), conclusion (7.30 ± 2.04 v 7.08 ± 1.64; p=0.632), or total score (72.91 ± 14.96% v 72.53 ± 11.51%; p=0. 789). After the training of TRlSS method, there was a signiHcant increase in the mean score of medicolegai report conclusion (7.11 ± 1.90 v 9.05 ± 1.89,' p=0.001) and total score (72.71 ± 13.14% v 82.75 ± 12.13%; p=0,001). The result of correlation test of medicolegat quality mean scores by using ?The Medicolegal Report Structure- Based Scoring Method? and Visual Analogue Scale (VAS) method showed a strong correlation in ail parts of medicolegal reports or the total report (r > 0,7 with Pearson 's correlation test).
Conclusion: The study concluded that the use of guidelines of ?The Medicolegal Report Writing with Medicolegal Orientation", which were based on the complete structure of medicolegai report to GPs who worked in Emergency Unit in hospitals in DKI Jakarta, increase the quality score of medicolegal report's body without special training. The use of TRlSS method, with its relevant training, increases the score of medicolegal report's conclusion. The scoring method, which was based on the complete structure of medicolegal report's elements, could be applied to assess the quality of medicolegal reporting in daily practice, mor objectively than the VAS method.
"
2005
D759
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Waworuntu, Rosaline Victoria
"ABSTRAK
Berbagai metode imobilisasi sel telah dikembangkan, seluruhnya bertujuan untuk memperpanjang waktu hidup sel dan mempertahankan aktivitas katalitiknya. Penjebakan secara fisik di dalam matriks berpori merupakan metode yang paling banyak digunakan dalam imobilisasi sel. Pada penelitian mi digunakan Bacillus sp. Th4 yang dijebak dalam matriks karagenan untuk memproduksi enzim α-amilase. Penelitian bertujuan mengetahui pengaruh konsentrasi karagenan dan konsentrasi sel terhadap produktivitas α-amilase.
Sel-sel Bacillus sp. Th4 yang terimobilisasi dalam karagenan diinokulasikan pada medium Kokubu sebagai medium produksi. Fermentasi dilakukan selama 72 jam di dalam inkubator berpengocok pada suhu 45°C dengan kecepatan pengocokan 150 rpm. Pengujian aktivitas α-amilase dilakukan berdasarkan metode Virolle et al., yaitu dengan mengukur penurunan kekeruhan larutan pati yang direaksikan dengan enzim α-amilase.
Hasil penelitian menunjukkan, dalam keadaan terimobilisasi sel-sel Bacillus sp. Th4 dapat tetap mempertahankan aktivitas katalitiknya. Konsentrasi karagenan (0,5; 1,0; 1,5; 2,0; 2,5% b/v) berpengaruh terhadap sintesis α-amilase, namun konsentrasj sel (5; 10; 15; 20; 25% b/v) tidak menunjukkan pengaruh yang nyata."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam. Universitas Indonesia, 1995
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Handoko Tjondroputranto
Jakarta: Universitas Indonesia, 2001
363.25 HAN i (2)
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Abdul Mun`im Idries
Jakarta: Binarupa aksara , 1997
363.25 ABD p
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Julianto
"Pendahuluan: Polisi adalah petugas yang bertugas melindungi dan menangani kasus kekerasan. Polisi dapat dibantu oleh psikiater dalam menangani kasus kekerasan. Meski sudah ada kerjasama antara departemen psikiatri forensik dan kepolisian yang diatur dalam undang-undang, namun belum diketahui bagaimana tingkat pengetahuan kepolisian di Indonesia mengenai peran psikiater dan peran VERP dalam penanganannya. kasus kekerasan. Metode: Penelitian ini menggunakan desain analitik quasi-experimental design dengan metode pretest-posttest pada sampel peneliti, yaitu untuk mengukur tingkat pengetahuan sebelum dan sesudah pendidikan. Uji analisis bivariat dilakukan dengan menggunakan SPSS 20, menggunakan uji utama menggunakan uji Wilcoxon. Hasil: Analisis dengan uji Wilcoxon menunjukkan adanya peningkatan tingkat pengetahuan polisi sebelum (7(0-22)) dan setelah pendidikan (9(0-22)) (p=0,001). Terdapat korelasi negatif yang sangat lemah (p=0,048 r= -0,251) antara skor pengetahuan pretest pada usia dan lama bekerja. Kesimpulan: Ditemukan hubungan yang signifikan dalam pendidikan kepada polisi tentang peran psikiater dan peran VERP."
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Michael Kurniawan
"Skripsi ini membahas mengenai permasalahan penerapan acquit et de charge yang ditinjau melalui putusan-putusan pengadilan pada tahun 2007-2020. Penelitian dilakukan menggunakan metode normatif yaitu dengan studi kepustakaan. Acquit at de charge yang diberikan oleh RUPS merupakan pembebasan dan pelunasan tanggungjawab bagi direksi dan komisaris atas tindakan pengurusan perseroan yang dilaporkan dalam laporan tahunan. Berdasarkan hasil penelitian terdapat beberapa permasalahan terkait dengan penerapan acquit et de charge dalam putusan pengadilan sebagai berikut: permasalahan terkait pengaturan mengenai acquit et de charge dalam peraturan perundang-udangan dan peraturan turunannya dan permasalahan terkait penerapan prinsip acquit et de charge putusan pengadilan. Dari hasil penelitian, ditemukan bahwa permasalahan-permasalahan tersebut diakibatkan karena hal-hal sebagai berikut: ketidakadaan pengaturan mengenai acquit et de charge dalam peraturan perundang-undangan dan peraturan turunannya dan tidak adanya pedoman dalam bentuk apapun dari pihak mahkamah agung yang dapat menjadi pegangan bagi para hakim untuk memutus kasus berkaitan dengan acquit et de charge.
......This thesis discusses the problem of the implementation of acquit et de charge which was reviewed through court decision in 2007-2020. The research in this thesis was conducted using normative method, namely literature study. Acquit et de charge which given by the general meeting of shareholders is release and discharge of responsibility given to the board of directors and the board of commissioners for their duty managing the company reported in the annual report. The research found several problem related to the implementation of acquit et de charge which are how the statutary regulation give definition on acquit et de charge, and also to know how the court implement acquit et de charge in cases related to director and company. The research found there is no regulations that give definition for acquit et de charge in specific manner. Also, there is no further explanation provided by the judge in those cases examined in the research"
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2021
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
<<   1 2 3   >>