Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 78 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Tiara Yuniawati
Abstrak :
Pembentukan hidrogen pada proses elektrolisis plasma di sekitar katoda dipengaruhi oleh besarnya energi penguapan. Penggunaan selubung, meminimalkan pendinginan di fasa liquid dan memaksimalkan pendinginan di fasa gas menjadi parameter penting guna meningkatkan efisiensi proses produksi hidrogen. Memaksimalkan pendinginan pada fasa gas akan mengoptimalkan terbentuknya plasma pada katoda sehingga dapat menekan konsumsi energi hingga 50%. Energi yang digunakan akan lebih banyak untuk konversi dibandingkan evaporasi. Penggunaan selubung digunakan untuk melokalisasi panas yang dihasilkan oleh katoda dalam pembentukan plasma. Untuk itu, diperlukan modifikasi reaktor untuk meningkatkan efisiensi proses produksi hidrogen agar dapat menekan jumlah energi yang digunakan dan meningkatkan jumlah produk gas hidrogen. Pada karakterisasi arus dan tegangan, semakin tinggi konsentrasi larutan maka tegangan yang dibutuhkan untuk membentuk plasma akan semakin rendah. Semakin bertambahnya konsentrasi dan tegangan, maka laju produksi, komposisi, dan G (H2) juga meningkat dan dapat menekan konsumsi energi (Wr). Kondisi optimum yang diperoleh dari variasi penggunaan selubung adalah dengan menggunakan panjang selubung 5 cm pada kedalaman katoda 1 cm dibawah permukaan larutan. Untuk mencapai efisiensi proses produksi hidrogen, dapat dilakukan dengan penambahan aditif metanol. Hasil terbaik dari berbagai variasi yang dilakukan, dicapai saat menggunakan aditif metanol 15% volume pada 0,01 M NaOH dengan rasio gas hidrogen tertinggi hasil proses elektrolisis plasma dibandingkan Faraday dengan nilai G (H2) sebesar 151,88 mol/mol, konsumsi energi terendah yaitu 0,89 kJ/mmol, laju produksi hidrogen tertinggi yaitu 31,45 mmol/menit, dan komposisi hidrogen terbesar yaitu 78,6%. ......Hydrogen generation of plasma electrolysis process around the cathode is affected by the amount of evaporation energy. Utilization of veil, minimizing cooling in liquid phase, and maximizing cooling in gas phase become important parameters to improve process efficiency of hydrogen production. Maximizing cooling on gas phase can optimize the plasma formed around the cathode that will decrease energy consumption until 50%. Conversion takes more energy than evaporation process. The utilization of veil is used to localize the heat produced by cathode of plasma generation. Therefore, an improvement of electrolysis plasma reactor modification is needed to improve process efficiency of hydrogen production, suppress the amount of energy consumption and improve the amount of hydrogen production. On the characterization of current and voltage, as the concentration gets higher, the voltage needed to form the plasma will be lower. As the concentration and voltage get increasing; the rate of production, composition, and G (H2) also gets increasing while the energy consumption (Wr) is reduced. The optimum conditions obtained from variations of veil is 5 cm of length, when the depth of cathode is 1 cm below the surface of solution. Achieving efficiency process of hydrogen production can be done by adding methanol. The best result is achieved using 15% volumes of methanol additive in 0.01 M NaOH with the highest hydrogen ratio plasma electrolysis process results compared with the Faraday electrolysis, G (H2) is 151,88 mol/mol, the lowest energy consumption is 0,89 kJ/mmol, the highest hydrogen production rate is 31,45 mmol/minute and the highest hydrogen composition is 78,6%.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2016
S64978
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nelson Saksono
Depok: UI Publishing, 2020
530.44 NEL t
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Nelson Saksono
Depok: UI Publishing, 2020
530.44 NEL t
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Arandityo Narutomo
Abstrak :
ABSTRAK Elektrolisis adalah suatu proses penguraian senyawa air menjadi gas hidrogen dan gas oksigen. Gas hidrogen hasil elektrolisis air diharapkan mampu memberikan dampak yang positif terhadap kinerja motor bakar 4 langkah. Gas hidrogen hasil elektrolisis air tersebut dapat digunakan untuk bahan bakar tambahan sehingga penggunaan bahan bakar fosil diharapkan dapat dikurangi. Penggunaan gas hidrogen juga diharapkan mampu memperbaiki kualitas pembakaran di dalam ruang bakar sehingga emisi gas buang yang dihasilkan menjadi lebih baik. Pemasukan gas hidrogen ke dalam ruang bakar juga merupakan faktor yang vital untuk memperbaiki kinerja motor bakar. Pemasukan gas hidrogen dilakukan baik menggunakan injektor hidrogen maupun mixer hidrogen. Hasil pengujian secara eksperimental kemudian divalidasi menggunakan sumber referensi yang didapat dari jurnal yang berkaitan dengan topic penelitian yang dilakukan. Validasi dilakukan untuk menjelaskan dan menjawab fenomena yang terjadi terhadap hasil eksperimen yang telah dilakukan sehingga dapat dilihat trend yang terjadi sehingga dapat dianalisis dan diambil kesimpulan.
ABSTRACT Electrolysis is a process that can break chemical bonding of water into hydrogen and oxygen. Hydrogen, the result of electrolysis process, is expected giving positive impact in 4 stroke combustion engine performance. Hydrogen from electrolysis process can be used as additive fuel so it can reduce fossil fuel utilization. Hydrogen utilization is also expected improving combustion quality in combustion chamber so exhaust emission is better. Hydrogen injection to combustion chamber is the important factor to improve 4 stroke engine performance. Hydrogen injection uses either hydrogen injector or hydrogen mixer so hydrogen flow can be entered into intake manifold. Then the experimental results will be validated using international journal and the other references. Validation is important to explain the phenomena in combustion chamber based on experimental data after hydrogen addition so that can be analysed and the conclusion can be drawn.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2013
T31331
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Amin Fatkhurohman
Abstrak :
Aplikasi teknik kombinasi adsorbsi dan elektrolisis untuk menurunkan COD dalam limbah industri bahan kimia sanitasi PT. Protekindo Sanita Jakarta. COD (Chemical Oxygen Demond) adalah parameter untuk menunjukkan kebutuhan oksigen sebagai pengoksidasi komponen organik yang terlarut dalam air. Berdasarkan penelitian sebelumnya, teknik kombinasi adsorpsi-elektrolisis dapat menurunkan kadar COD dalam air limbah hampir mencapai 100%. Teknik kombinasi adsorpsi-elektrolisis yang diterapkan dalam penelitian ini menggunakan sistem batch, dengan modifikasi reaktor serta menggunakan elektroda Pb. Sementara itu, untuk menentukan kandungan COD, menggunakan metode dikromat (standarat), tetapi dilakukan inovasi pada reaktor pendistruksinya . Ada empat keunggulan pada reaktor COD MHIR yakni mudah dioperasikan, ekonomis dalam penggunaan bahan kimia, ramah lingkungan serta akurasinya dapat diandalkan.
Adsorption electrolysis combination technique way applied to reduce the COD content in the water of PT Protekindo Sanita, Jakarta. The COD parameter indicated the chemical oxygen demand to oxydize organic component dissolved in water. Based on the previous study, a combination of adsorption and electrolysis technique in caused reduce the COD content in water almost 100%. The combination technique was applied in this research using modified batch reactor with Pb-electrode. Meanwhile, to determine the COD content, the organic materials are destructed using bi-chroniate solution matters, which was conducted on an innovated. There are four targeted benefits, which are easy operated, economical chemical usage, environmental friendly and reliable in accuracy.
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2010
T29056
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Aldela Verlinika Devani
Abstrak :
Limbah fenol merupakan limbah berbahaya dan sulit terdegradasi yang ditemukan di berbagai industri, seperti petrokimia, tekstil, dan lainnya. Pada penelitian ini, limbah fenol akan didegradasi menggunakan metode elektrolisis plasma injeksi udara dengan katoda sebagai injektor. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji pengaruh laju alir udara dan tegangan untuk mendapatkan kondisi optimum elektrolisis plasma. Selain itu, dilakukan penambahan zat warna Remazol Red dalam larutan fenol untuk mengetahui kinerja elektrolisis plasma dalam mendegradasi limbah campuran. Parameter efektivitas proses degradasi limbah fenol akan ditinjau berdasarkan energi pembentukan plasma, persentase degradasi limbah fenol, dan erosi anoda. Penelitian dilakukan dengan reaktor 1,2 L menggunakan variasi laju injeksi udara 0 L/min; 0,2 L/min; 0,3 L/min, dan 0,4 L/min serta variasi tegangan 550 V, 600 V, dan 650 V dengan larutan elektrolit K2SO4 0,02 M. Berdasarkan penelitian, diketahui bahwa penambahan zat pewarna Remazol Red tidak menurunkan persentase degradasi limbah fenol. Penambahan laju alir injeksi udara hingga titik optimum (0,3 L/min) dapat meningkatkan persentase degradasi limbah fenol. Tegangan optimum pada penelitian ini adalah 550 V. Tegangan lebih tinggi akan meningkatkan persentase degradasi limbah fenol dan erosi anoda. Hasil degradasi fenol pada kondisi optimum mencapai 99,88% dengan erosi anoda 0,02 g dan penurunan kadar COD mencapai 80,38% pada konsentrasi awal limbah fenol 100 ppm dan FeSO4 20 ppm. Produksi senyawa samping yang didapat berupa nitrat sebesar 5,958 mmol dan amonia sebesar 0,529 mmol.  ......Phenol waste is a dangerous and difficult to degrade waste that is found in various industries, such as petrochemical, textile, and others. In this research, phenol waste will be degraded using the air injection plasma electrolysis method with the cathode as the injector. This research aims to examine the influence of air flow rate and voltage to obtain optimum conditions for plasma electrolysis. In addition, Remazol Red dye was added to the phenol solution to determine the performance of plasma electrolysis in degrading mixed waste. The effectiveness parameters of the phenol waste degradation process will be reviewed based on plasma formation energy, percentage of phenol waste degradation, and anode erosion. The research was carried out with a 1,2 L reactor using varying air injection rates of 0 L/min; 0,2 L/min; 0,3 L/min, and 0,4 L/min and voltage variations of 550 V, 600 V, and 650 V with 0,02 M K2SO4 electrolyte solution. Based on research, it is known that the addition of Remazol Red dye does not reduce the percentage of waste degradation phenol. Increasing the air injection flow rate to the optimum point (0,3 L/min) can increase the percentage of phenol waste degradation. The optimum voltage in this study was 550 V. A higher voltage will increase the percentage of phenol waste degradation, but will increase anode erosion. The results of phenol degradation under optimum conditions reached 99,88% with anode erosion of 0.02 g and the reduction in COD levels reached 80,38% at an initial phenol waste concentration of 100 ppm and FeSO4 20 ppm. The side compound production obtained was nitrate of 5,958 mmol and ammonia of 0,529 mmol.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Arandityo Narutomo
Abstrak :
Elektrolisis adalah suatu proses penguraian senyawa air menjadi gas hidrogen dan gas oksigen. Gas hidrogen hasil elektrolisis air diharapkan mampu memberikan dampak yang positif terhadap kinerja motor bakar 4 langkah. Gas hidrogen hasil elektrolisis air tersebut dapat digunakan untuk bahan bakar tambahan sehingga penggunaan bahan bakar fosil diharapkan dapat dikurangi. Penggunaan gas hidrogen juga diharapkan mampu memperbaiki kualitas pembakaran di dalam ruang bakar sehingga emisi gas buang yang dihasilkan menjadi lebih baik. Parameter gas buang pada reaksi pembakaran dapat dilihat dari kadar karbon monoksida (CO), karbon dioksida (CO2), hidrokarbon (HC), dan oksigen (O2). Selanjutnya, penggunaan gas hidrogen juga diharapkan mampu memperbaiki performa dari motor bakar. Performa motor bakar dapat dilihat dari brake horse power (BHP) dan Torsi mesin.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2011
S70330
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hana Julia
Abstrak :
ABSTRAK
Asam klorida dapat dimanfaatkan sebagai larutan yang dapat menghasilkan hidrogen dan klor. Sektor industri yang menghasilkan gas klor adalah industri klor-alkali sedangkan industri menghasilkan gas hidrogen adalah steam reforming dan elektrolisis air. Industri klor dan hidrogen mengonsumsi energi dalam jumlah tinggi. Metode elektrolisis plasma dengan asam klorida dapat meningkatkan produksi gas klor dan hidrogen dengan konsumsi energi yang lebih sedikit. Adanya perbedaan tegangan yang sangat tinggi akan menghasilkan spesi radikal pada kedua elektroda. Tegangan, konsentrasi dan kedalaman sangat mempengaruhi produksi gas yang dihasilkan. Selain itu penambahan gas oksigen dapat meningkatkan produksi gas hidrogen 17 kali, sedangkan untuk gas klor dapat meningkat 6 kali lebih banyak dibandingkan elektrolisis Faraday. Sedangkan tanpa injeksi gelembung udara produksi gas hidrogen meningkat 5 kali sedangkan untuk gas klor tidak dapat terdeteksi. Fenomena pembentukan plasma secara simultan dapat dilakukan dengan kondisi kedalaman elektroda dibuat sama dan minimum. Produksi gas yang dihasilkan pada keadaan simultan tidak lebih banyak dibandingkan gas yang dihasilkan secara parsial pada jumlah energi yang sama.
ABSTRACT
Hydrochloric acid can be used as a solution that can produce hydrogen and chlorine. The industrial sector that produces chlorine gas is the chlor-alkali industry, while industry generates hydrogen gas is the steam reforming and electrolysis of water. Industrial chlorine and hydrogen consumed energy in high amounts. Plasma electrolysis with hydrochloric acid can increase the production hydrogen and chlor with less energy consumption. The existence of a very high voltage difference will generate radical species at both electrodes. Applied voltage, concentration of electrolye and depth of anode have important influences on the amount of gas resulted. Addition of oxygen can increase hydrogen gas 17 times much more, and can increase chlor 6 times much more than Faraday electrolysis. While without oxygen, hydrogen gas only 5 times much more, and chlor could not detected. Phenomenon of plasma simultaneously could occur if the depth of anode and cathode alike and minimum. In the equal energy total, the amount of gas in simultan method less than the amount of gas in partial methode.
2016
S63390
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dita Amelia Putri
Abstrak :
Penelitian ini bertujuan untuk mendegradasi Remazol Red dalam limbah pewarna batik dengan menggunakan metode elektrolisis plasma. Elektrolisis Plasma merupakan salah satu metode yang terbukti mampu dalam mendegradasi limbah organik karena sangat produktif dalam menghasilkan radikal hidroksil. Pengukuran konsentrasi hidrogen peroksida yang merupakan indikator keberadaan radikal hidroksil juga dilakukan pada beberapa variabel penting yaitu tegangan dan konsentrasi elektrolit. Spektrum serapan ultraviolet-sinar tampak (UV-Vis) digunakan untuk memantau proses degradasi. Hasil penelitian menunjukkan degradasi Remazol Red mencapai 99,97% yang dicapai dengan larutan elektrolit NaCl 0,02 M dengan penambahan Fe2+ sebanyak 20 ppm, tegangan 700 V dan kedalaman anoda 0,5 cm dengan suhu dijaga pada 60-70°C.
This study aims to degrade Remazol Red in Batik dye waste water by using CGDE method. Contact Glow Discharge Electrolysis (CGDE) is a method which has been approved to degrade organic waste water because it is very productive in producing hydroxyl radical. Measurement of hydrogen peroxide concentration as an indicator of the presence of hydroxyl radical also performed in various influencing factors such as applied voltage and electrolyte concentration. Ultraviolet-Visible (UV-Vis) absorption spectra were used to monitor the degradation process. The result of study showed that percentage degradation was 99.97% which obtained by using NaCl 0.02 M with addition Fe2+ 20 ppm, applied voltage 700 volt, anode depth 0.5 cm and the temperature of solutions was maintained at 60-70°C.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2016
S65361
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8   >>