Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 47 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Mendra Roberto
Abstrak :
While Southeast Asia has enjoyed tremendous economic growth in recent decades, the region faces formidable challenges in addressing growing economic inequality and environmental degradation. This study examines the inequality-environment relationship in the context of Southeast Asia, particularly the ASEAN-5 during the 1990-2013 period using a very balanced panel estimation technique and fixed-effects. Using the Gini ratio to estimate economic inequality and carbon emissions to represent environmental degradation, we find an inverse U-curve relationship between income inequality and carbon emissions. We argue that this reversal occurs when wealth generates income from sectors that benefit from climate-enhancing policies. Through literature studies that use a political economy perspective, we also observe that income inequality and environmental degradation are related in various ways, either directly or indirectly through economic and socio-political factors, such as institutional quality. Our regression results confirm this because they show that increasing levels of democracy are expected to reduce carbon emissions. ......Meskipun Asia Tenggara telah menikmati pertumbuhan ekonomi yang luar biasa dalam beberapa dekade terakhir, kawasan ini menghadapi tantangan yang berat dalam mengatasi ketidaksetaraan ekonomi dan degradasi lingkungan yang semakin meningkat. Studi ini mengkaji hubungan ketimpangan-lingkungan dalam konteks Asia Tenggara, khususnya ASEAN-5 selama periode 1990-2013 dengan menggunakan teknik estimasi panel yang sangat berimbang dan fixed-effect. Dengan menggunakan rasio Gini untuk memperkirakan ketidaksetaraan ekonomi dan emisi karbon untuk merepresentasikan degradasi lingkungan, kami menemukan hubungan kurva U terbalik antara ketimpangan pendapatan dan emisi karbon. Kami berpendapat bahwa pembalikan ini terjadi ketika kekayaan menghasilkan pendapatan dari sektor-sektor yang mendapat manfaat dari kebijakan peningkatan iklim. Melalui studi literatur yang menggunakan perspektif ekonomi politik, kami juga mengamati bahwa ketimpangan pendapatan dan degradasi lingkungan terkait dalam berbagai hal, baik secara langsung maupun tidak langsung melalui faktor ekonomi dan sosial politik, seperti kualitas kelembagaan. Hasil regresi kami mengkonfirmasi hal ini karena menunjukkan bahwa peningkatan demokrasi diharapkan dapat mengurangi emisi karbon.
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia , 2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Barbara Claire
Abstrak :
Studi ini bertujuan untuk mengeksplorasi hubungan antara industrialisasi, energi terbarukan, dan emisi karbon pada sampel 9 negara ASEAN periode 1990–2019. Dengan estimasi Pooled Mean Group-Autoregressive Distributed Lag (PMG- ARDL), membuktikan hipotesa EKC dalam analisis jangka pendek dan jangka panjang di ASEAN. Selain itu, energi terbarukan memediasi hubungan antara industrialisasi dan emisi CO2. Dalam jangka pendek, keberadaan hipotesis EKC juga ditemukan di hampir semua anggota ASEAN. Saat menguji efek moderasi energi terbarukan dalam industrialisasi, energi terbarukan dapat mempercepat titik balik emisi CO2 per kapita di Kamboja, Laos, Myanmar, Filipina, Singapura, dan Malaysia. Maka dari itu, negara-negara di ASEAN harus terus meningkatkan sektor industrinya sesuai dengan hipotesis EKC yang divalidasi dalam penelitian ini, dengan tetap mengintensifikasikan energi terbarukan di sektor industri untuk perbaikan lingkungan. ......This research examines industrialisation, renewable energy, and carbon emissions in 9 ASEAN nations from 1990 to 2019. Based on Pooled Mean Group-Autoregressive Distributed Lag (PMG-ARDL) estimate, short- and long-term studies reveal ASEAN has EKC. Renewable energy also mediates industry value add-CO2 emissions. Short-term, most ASEAN members support the EKC theory. Renewable energy can change the turning point of CO2 emissions per capita in Cambodia, Laos, Myanmar, Philippines, Singapore, and Malaysia throughout industrialisation. Thus, switching to renewable energy might mitigate ASEAN’s environmental damage from development. According to the models’ EKC hypothesis, regional nations should keep boosting their industry sector. ASEAN energy target nations must deploy renewable energy in industry sectors for environmental benefits.
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dondokambey, Nathaniel Viandy
Abstrak :
Model STIRPAT digunakan untuk mengkaji aspek demografi emisi karbon Indonesia. Penelitian-penelitian yang beredar saat ini banyak melihat pengaruh aspek peningkatan populasi dan ekonomi dunia yang pesat terhadap perubahan emisi karbon. Pengaruh beberapa aspek yang tidak termasuk dalam rencana resmi pemerintah, yaitu aspek kependudukan, ekonomi, dan rumah tangga dimasukkan dalam model estimasi. Ditemukan bahwa angka kelahiran total (TFR) mempengaruhi peningkatan emisi karbon paling negatif, sedangkan konsumsi energi berkontribusi paling besar terhadap perubahan emisi karbon. Karena multikolinearitas terdeteksi pada estimasi OLS model STIRPAT, model diregresi untuk kedua kalinya menggunakan regresi ridge. Hasil koefisien elastisitas regresi menunjukkan bahwa variabel ketimpangan ekonomi (GINI) dan angka kelahiran total (TFR) memiliki pengaruh paling besar pada peningkatan emisi karbon. Melalui model STIRPAT, dapat juga diprediksi emisi karbon pada tahun 2030, menggunakan Model Grey dan Markov-Chain Grey Model (MCGM). Hasil dari perhitungan tersebut menunjukkan emisi karbon meningkat lebih dari 200%. Saran mengenai emisi karbon dapat difokuskan pada peningkatan ekonomi berkelanjutan, terutama peningkatan industrialisasi hijau dan pemerataan ekonomi bagi penduduk. Namun, mitigasi dari aspek kesuburan tidak bisa diabaikan, karena aspek ini dapat berkontribusi pada penurunan emisi karbon. ......The STIRPAT model is used to assess the demographic aspects of Indonesia's carbon emissions. Many studies currently circulating look at the effect of the rapidly increasing population and world economy on changes in carbon emissions. The influence of several aspects that are not included in the official government plan, namely population, economic, and household aspects are included in the estimation model. It was found that total fertility rate (TFR) affects the increase in carbon emissions the most negatively, while energy consumption contributes the most to changes in carbon emissions. Since multicollinearity was detected in the STIRPAT model OLS estimates, the model was regressed a second time using ridge regression. The results of the regression elasticity coefficients show that the variables of economic inequality (GINI) and total fertility rate (TFR) have the greatest influence on increasing carbon emissions. Through the STIRPAT model, it is also possible to predict carbon emissions in 2030, using the Gray and Markov-Chain Grey Model (MCGM) models. The results of these calculations show that carbon emissions have increased by more than 200%. Suggestions on carbon emissions can be focused on sustainable economic improvement, especially increasing green industrialization and economic equity for the population. However, the mitigation of the fertility aspect cannot be ignored, because this aspect can contribute to the reduction of carbon emissions.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Reza Ramadhani Raharjo
Abstrak :
Energi merupakan sumber energi yang sangat dibutuhkan untuk kelangsungan hidup. Saat ini, sebagian besar energi yang digunakan dalam pembangkit listrik menggunakan bahan bakar fosil. Penggunaan bahan bakar yang mengeluarkan emisi dalam jangka panjang akan menimbulkan efek gas rumah kaca (GRK) dan dapat merusak lingkungan. Jika dilakukan secara terus menerus akan mengakibatkan perubahan cuaca yang ekstrim yang dapat membahayakan banyak nyawa. Pemerintah Indonesia telah melakukan upaya untuk mengurangi emisi karbon, salah satunya dengan bergabungnya Paris Agreement. Pemerintah berkomitmen untuk mengurangi emisi karbon sebesar 29% pada tahun 2030. Untuk mengurangi emisi karbon, pemerintah pada tahun 2022 berencana menetapkan pajak karbon sebesar Rp30 per kg atau Rp30.000 per ton karbon. Ini merupakan langkah awal dari pemerintah untuk mengurangi emisi karbon. PT XYZ ingin melakukan investasi pembangkit listrik tenaga baru dan terbarukan guna mengurangi emisi karbon serta mengurangi biaya listrik mereka. Penelitian melakukan analisis capital budgeting terhadap investasi PLTS dan PLTBm, serta mencari dampak lingkungan ketika menggunakan PLTS atau PLTBm. Hasil dari analisis capital budgeting adalah PLTS memberikan manfaat yang lebih besar yaitu memiliki IRR sebesar 7,17%, NPV memiliki nilai yang positif yaitu $US 718.293,81, PI sebesar 1,14, serta DPP sebesar 19,18 tahun. ......Energy is a source of energy that is needed for life. Currently, most of the energy used in power generation uses fossil fuels. The use of fuels that emit emissions in the long term will cause greenhouse gas (GHG) effects and can damage the environment. If done continuously will result in extreme weather changes that can endanger many lives. The Indonesian government has made efforts to reduce carbon emissions, one of which is the joining of the Paris Agreement. The government is committed to reducing carbon emissions by 29% by 2030. To reduce carbon emissions, the government in 2022 plans to set a carbon tax of IDR30 per kg or IDR30.000 per tonne of carbon. This is the first step from the government to reduce carbon emissions. PT XYZ wants to generate new and renewable power plants to reduce carbon emissions and reduce their electricity costs. The research analyzes capital budgeting on PLTS and PLTBm investments, and looks for environmental impacts when using PLTS or PLTBm. The results of the capital budgeting analysis are that PLTS provides greater benefits, namely it has an IRR of 7.17%, NPV has a positive value of $US 718,293.81, a PI of 1.14, and a DPP of 19.18 years.
Depok: Fakultas Ekonomi dan BIsnis Universitas Indonesia, 2021
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Fikruzzaman Rahawarin
Abstrak :
Studi ini hendak menganalisis konsumsi energi dan emisi karbon yang dihasilkannya selama periode 1990-2005 di Indonesia menggunakan Structural Decomposition Analysis (SDA) dalam kerangka Input-Output.Sesuai konteks low carbon economy, hasil analisis dekomposisi diproyeksikan menggunakan estimasi populasi penduduk yang mengidentifikasi faktor pengubah perubahan strukturnya. Target pengurangan emisi CO2 pada 2020 sebesar 26% berdasarkan skenario business-as-usual (BAU) dari hasil proyeksi diuji menggunakan tiga skenario. Studi ini menyimpulkan bahwa Indonesia belum efisien dalam penggunaan energi pada sektor-sektor produksinya dan komposisi bauran energi baru dapat mencapai target apabila komposisi sumber energi primer baru dan terbarukan (EBT) mencapai 27,63% dari total konsumsi energi pada 2020. ......This study is going to analyze the energy consumption and the resulting carbon emissions during the period 1990-2005 in Indonesia using Structural Decomposition Analysis (SDA) in the Input-Output framework. As in low carbon economy context, the results of the decomposition are projected using population estimation to identify structuralchange in its determinant factors. Target of reducing CO2 emissions by 26% by 2020 based on scenario business-as-usual (BAU) projections of the results was tested using three scenarios. The study concluded thatenergy use on production sectorsin Indonesia has not been efficient and energy mix compositions yet to achieve the target if the composition of the primary sources of new and renewable energy (NRE) reached 27.63% of the total energy consumption in 2020.
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2013
S46945
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Adeline Tiffanie Suwana
Abstrak :
Skripsi ini bertujuan untuk menginvetigasi dampak dari pertumbuhan ekonomi dan urbanisasi terhadap emisi karbon dioksida pada tingkat sektor di Indonesia lewat studi empiris berdasarkan data time series untuk tahun 1970 hingga 2008. Studi ini menemukan bahwa (1) pertumbuhan ekonomi secara signifikan dan positif berdampak kepada 6 dari 10 sektor, yakni 65% dari emisi total CO2 di Indonesia; dan (2) urbanisasi tidak secara signifikan berdampak secara positif terhadap emisi CO2 total di Indonesia, yakni karena hanya berdampak terhadap 4 dari 10 sektor yang merupakan 22% of emisi total CO2 di Indonesia. ...... This undergraduate thesis aims to analyze the impact of economic growth and urbanization towards sectoral carbon dioxide emissions in Indonesia through an empirical study based on time series data for years 1970 to 2008. This study finds that (1) economic growth significantly and positively impact 6 out of 10 sectors, accounting for 65% of Indonesia.s total CO2 emissions; and (2) urbanization does not significantly and positively impact Indonesia;s total emissions, impacting only for 4 out of 10 sector that accounts for 22% of Indonesia's total CO2 emissions.
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2017
S66965
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Luthfi Shidqi
Abstrak :
Beban emisi di Universitas Indonesia, dengan data populasi sebesar 44.113 jiwa terdiri dari 85,11 mahasiswa dan 14,89 dosen serta pegawai ialah sebesar 30.864 ton CO2/tahun, dimana tingkat emisivitas tertinggi dihasilkan oleh sektor kelistrikan sebesar 25.564 ton CO2/tahun dan sektor transportasi publik 582.000 ton CO2/tahun. Studi dilakukan terhadap tiga skema pengadaan moda transportasi dalam kampus untuk menekan beban emisi CO2 yang dihasilkan oleh sektor transportasi publik, yaitu dengan pengadaan bis berbahan bakar gas dengan teknologi CNG Compressed Natural Gas, bis bertenaga listrik hybrid PHEV, dan trem listrik Light Rail Transit. Perhitungan dilakukan dengan basis data primer dan data sekunder dengan tujuan memperoleh beban emisi aktual yang dihasilkan dan studi ekonomi. Hasil perhitungan terhadap beban emisi untuk setiap moda transportasi secara urut yaitu; LRT sebesar 0,000071 tCO2e/tahun, PHEV sebesar 0,00028 tCO2e/tahun dan CNG sebesar 0,012958 tCO2e/tahun. Beban emisi CO2 yang dihasilkan oleh generator berbasis gas engine sebagai fasilitas feeder listrik skenario 2 PHEV yaitu 2,030995 tCO2e/MWh. Nilai pembangunan dan biaya operasional untuk pengadaan PLTMG dikampus Universitas Indonesia yaitu, nilai investasi senilai Rp. 3.093.964.326 dan nilai O M yaitu Rp. 1.605.847.762, sedangkan untuk pengadaan bis PHEV dan fasilitas yaitu, nilai investasi senilai Rp 19.900.074.854 dan nilai operasional yaitu Rp 73,886,650.04 untuk pemakaian per tahun. ......The emission load at the University of Indonesia, with a population data of 44,113 people, consists of 85.11 of students and 14.89 of lecturers and employees of 30,864 tons CO2 year, where the highest emissivity rate is generated by the electricity sector of 25,564 tons CO2 year and public transportation 582,000 tons CO2 year. The assessment was carried out on various indoor facilities for CO2 emissions generated by the public transportation sector, namely gas procurement with CNG Compressed Natural Gas technology, hybrid electric powered bus PHEV, and electric tram Transit Light Rail. Calculation is done with primary data base and secondary data with purpose. The calculation results of emission load for each mode of transportation in sequence namely LRT of 0,000071 tCO2e year, PHEV of 0.00028 tCO2e year and CNG of 0.012958 tCO2e year. CO2 emission load generated by a gas engine as a scenario 2 PHEV electricity feeder facility is 2.030995 tCO2e MWh. Development value and operational cost for procurement of PLTMG campus of University of Indonesia that is, investment value Rp. 3.093.964.326 and the value of O M is Rp. 1,605,847,762, while for the procurement of PHEV bus and facilities, the investment value is Rp 19,900,074,854 and the operational value is Rp 73,886,650.04 for annual use.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Syihab Ghiyas Ramadhan
Abstrak :
Pertumbuhan E-Commerce di Indonesia dalam satu dekade terakhir mengalami pertumbuhan yang sangat pesat semenjak masyarakat menjadikan E-Commerce sebagai gaya hidup mereka. Pertumbuhan E-Commerce, yang selanjutnya disebut dengan belanja online telah mengubah pola perjalanan baik konsumen maupun petugas pengiriman barang dalam segmen terakhir perjalanan barang atau yang selanjutnya disebut last mile delivery. Di Jakarta, pertumbuhan paket pengiriman barang beserta perjalanannya memunculkan isu krusial terkait permasalahan transportasi terkait lingkungan dan kemacetan. Penelitian membahas analisis komparatif dari dampak perubahan perjalanan last mile delivery dari belanja konvensional ke belanja online terhadap lingkungan yang direpresentasikan oleh emisi karbon dioksida CO2 dan biaya eksternalitas akibat emisi karbon dioksida CO2 yang dihasilkan oleh kendaraan yang digunakan untuk perjalanan last mile delivery kedua jenis perbelanjaan tersebut. Analisis pada penelitian ini berdasarkan survei rekam jejak perjalanan last mile delivery belanja konvensional dan belanja online untuk barang berjenis pakaian. Adapun aktivitas last mile delivery belanja konvensional adalah perjalanan yang dilakukan konsumen dari rumah menuju ke tempat perbelanjaan dan kembali ke rumah sedangkan untuk aktivitas last mile delivery belanja online adalah perjalanan petugas pengirim barang dari depot lokal atau gudang menuju rumah konsumen. Perhitungan emisi karbon dioksida CO2 yang dihasilkan mengikuti perdoman Kementrian Lingkungan Hidup. Hasil dari penelitian ini adalah Berdasarkan survei terhadap 222 responden, total jumlah emisi gas karbon dioksida CO2 yang dihasilkan aktivitas last mile delivery belanja online yaitu perjalanan petugas pengiriman barang ke rumah konsumen adalah sebesar 160,82 kg diantar menggunakan motor dan 126,86 kg diantar menggunakan mobil. Besaran ini adalah 12 dan 9 dari total emisi karbon dioksida CO2 yang dihasilkan aktivitas last mile delivery belanja konvensional yaitu perjalanan dari rumah menuju tempat perbelanjaan yaitu sebesar 1401,43 kg. Perbandingan yang sama pada biaya eksternalitas dari emisi CO2 yang dihasilkan menunjukan aktivitas last mile delivery belanja online lebih memberi manfaat pihak ketiga yaitu masyarakat DKI Jakarta. Manfaat dari penelitian ini adalah sebagai masukan untuk otoritas transportasi kota dalam membuat kebijakan terkait sistem logistik perkotaan guna menciptakan sistem logistik perkotaan yang berkelanjutan dan ramah terhadap lingkungan. ......E-Commerce growth in Indonesia in the last decade has been growing rapidly since people make E Commerce as their lifestyle. The growth of E Commerce, i.e online shopping has changed the travel patterns of both the consumer and the freight forwarder in the last segment of the goods trips i.e last mile delivery. In Jakarta, the growth of the package of goods delivery along with its trips has made crucial issues on environment and traffic. The study is aim to analyze of the impact of last mile delivery travel changes from off line shopping to online shopping on the environment, which is represented by the carbon dioxide emissions and the cost of externalities resulting from carbon dioxide CO2 emissions by the vehicles of the associated trips. The analysis is based on the travel diary of customers of both off line and on line shopping of fashion comodities as well as travel diary of PDS services. From the travel diary the trip chain of the customers from his her home to the shopping mall or store in round trip as well as the PDS rsquo s trip chain from distribution center to the customers rsquo home can be analysed . Carbon emission produced by each trips will be determined through the application of guidelines published by the Indonesian Ministry of Environment and Forestry. The result of this study is based on the survey of 222 respondents is the total amount of carbon dioxide emissions CO2 generated by the last mile delivery activity of on line shopping, namely the delivery of goods to the consumer home, is 160,82 kg delivered using motorcycle and 126,86 kg escorted by car. This amount is 12 and 9 of total carbon dioxide emissions CO2 generated by activity of last mile delivery of off line shopping that is travel from home to shopping place that is equal to 1401,43 kg. The same comparison on the externality costs of emissions CO2 produced shows the last mile delivery activity of online shopping is more beneficial to the third party, the people of DKI Jakarta. This study definitely will benefit to the local transport authority to manage the city logistics as it is believed that the local characteristics of the inhabitants and also the transport and traffic system have strong correlation to the trips they made.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
David Christopher
Abstrak :
Bahan limbah berkelanjutan selalu menjadi studi penelitian terdepan di industri konstruksi dan akademisi. Inovasi dan penerapan bahan yang lebih hemat biaya dan berkelanjutan yang dapat digunakan dalam industri konstruksi nyata adalah salah satu tujuan utama yang harus dipenuhi dalam melakukan penelitian di bidang teknik sipil. Menurut laporan bank dunia tahun 2018, hasil sampah tahunan global diperkirakan akan tumbuh sebesar 70 persen menjadi 3,4 miliar ton selama 30 tahun ke depanm naik 30% dari 2,01 miliar ton pada tahun 2016 dan masalah ini akan terus ada dan bertambah buruk jika tidak ada kebijakan dan langkah-langkah yang diambil untuk mengatasi masalah tersebut. Isu ini secara global akan menimbulkan dampak yang dapat merugikan berbagai sektor seperti ekonomi, lingkungan, dan kesehatan. Menyadari bahwa masalah sampah akan segera terjadi di masa mendatang, semua pemangku kepentingan yang terlibat, seperti organisasi pemerintah, organisasi swasta, dan komunitas ilmiah telah menemukan berbagai solusi untuk masalah daur ulang segala bentuk. bahan limbah yang dapat mendukung ekonomi sirkular dan memperpanjang siklus hidup suatu produk atau bahan secara keseluruhan. Penelitian di sini adalah untuk menganalisis kemungkinan penerapan bahan limbah pada beton berkelanjutan untuk mengurangi emisi dan untuk mencapai konstruksi yang lebih berkelanjutan. ......Sustainable waste materials have always been at the forefront of research studies in the construction industry and academics in the surrounding space. The innovation and the implementation of more cost-efficient and sustainable materials that can be used in the real construction industry is one of the key goals to be met in conducting research in civil engineering. According to the world bank 2018 report the global annual waste generation is expected to grow by 70 percent to 3.4 billion tonnes over the next 30 years which is up 30% from 2.01 billion tonnes in 2016 and this problem will continue to exist and grow worse if there are not policy and steps taken to address the issue. The issue globally will cause a detrimental impact on many sectors such as the economy, environment, and health issues. Realizing that the issue of waste and sustainability will be imminent in the coming future, all the stakeholders that are involved, such as the government organizations, private organizations, and the scientific community, have come up with various solutions to the problem of recycling all forms of waste materials that can support the circular economy and prolong the life cycle of a product or material as a whole. The research here is to analyze the possibility of implementation of waste materials in sustainable concrete to reduce emissions and to achieve a more sustainable construction.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Abdul Basyith
Depok: Rajawali Press, 2023
332.1 ABD g
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5   >>