Hasil Pencarian

Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 58 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Dimas Radityo Yohakim
"ABSTRAK
Latar Belakang: Endometriosis merupakan isu utama yang sering ditemukan pada wanita usia reproduksi dengan keluhan infertilitas. Endometriosis Fertility Index EFI merupakan suatu sistem staging yang sederhana, bermakna, dan bermanfaat secara klinis untuk memprediksi prognosis fertilitas pada pasien endometriosis. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui angka kehamilan dan hubungannya dengan skor EFI pada pasien endometriosis yang menjalani terapi pembedahan laparoskopi di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo dan Rumah Sakit Carolus. Metode: Penelitian ini merupakan penelitian analitik dengan metode kohort prospektif yang dilakukan di RSCM dan RS Carolus pada subjek pasien endometriosis dengan keluhan infertilitas yang dilakukan terapi pembedahan laparoskopi pada tahun 2012-2014. Skor EFI ditentukan dengan mengambil data catatan rekam medis dan video operasi berdasarkan klasifikasi menurut Adamson. Data kehamilan diambil dalam periode 2 tahun follow up. Hubungan antara skor EFI dengan kehamilan dianalisis secara bivariat. Hasil: Terkumpul 51 pasien yang dianalisis. Sebanyak 18 pasien 35,3 diketahui hamil selama durasi pemantauan 2 tahun. Insidensi kehamilan sampai dengan tahun kedua pada kelompok skor EFI 0-3, 4, 5, 6, 7-8, 9-10 beturut turut adalah 0 , 0 , 50 , 25 , 92,9 , 100 . Median skor EFI pasien yang hamil vs tidak hamil yakni: 7 5-9 vs 4 1-8 dengan nilai p

ABSTRACT
Background Endometriosis is among the main issue related to infertility among reproductive age women. Endometriosis Fertility Index EFI is a simple staging system, significant, and has clinical benefit to predict fertility prognosis among endometriosis patients. This study aimed to know incidence of pregnancy and the relationship between Endometriosis Fertility Index EFI score and pregnancy among endometriosis patients underwent laparoscopy in Cipto Mangunkusumo and Carolus Hospitals. Method This was a cohort prospective study conducted in Cipto Mangunkusumo and Carolus Hospitals. Subjects were endometriosis patinets with infertility who underwent laparoscopic surgery at 2012 2014. EFI score was noted by medical records and procedure video, using Adamson criteria. Pregnancy data was collected with two years of follow up duration. The relationship betweem EFI score and pregnancy was analyzed. Results Fifty one patients was recruited in this study with 18 of them 35,3 konw to be pregnant in follow up. Incidence of pregnancy in two years based on EFI score 0 3, 4, 5, 6, 7 8, 9 10 were respectively 0 , 0 , 50 , 25 , 92,9 , 100 . The median EFI score of pregnant patients vs non pregnant was 7 5 9 vs 4 1 8 , p"
Lengkap +
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2016
T58869
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Alfa Putri Meutia
"LATAR BELAKANG: Endometriosis merupakan penyakit ginekologi yang sering ditemukan pada perempuan usia reproduksi. Infertilitas, dismenorea dan nyeri pelvik diluar siklus haid merupakan keluhan utama yang berkaitan dengan endometriosis. Etiopatogenesis endometriosis belum sepenuhnya diketahui, diduga selain teori haid berbalik terdapat faktor genetik yang berperan. Adiponektin merupakan adipokin yang berperan meningkatkan sensitivitas insulin dan kemudian juga diketahui peranannya pada sistem imun yang merupakan inti dari patogenesis endometriosis. Berbagai penelitian menyebutkan hubungan kadar adiponektin serum dan polimorfisme gen adiponektin dengan endometriosis namun belum terdapat penelitian yang menghubungkan variasi genetik reseptor adiponektin dengan endometriosis.
TUJUAN: Mengetahui distribusi SNP 219 gen AdipoR2 pada pasien dengan endometriosis dan tanpa endometriosis dan hubungan SNP 219 gen AdipoR2 terhadap risiko endometriosis
DESAIN DAN METODE: Penelitian ini merupakan studi kasus kontrol. Kelompok kasus adalah wanita usia reproduksi dengan endometriosis dan kelompok kontrol adalah wanita usia reproduksi tanpa endometriosis. Deteksi SNP 219 gen AdipoR2 dilakukan dengan menggunakan teknik PCR-RFLP. Distribusi genotipe pada kedua kelompok dibandingkan.
HASIL: Didapatkan 75 sampel terdiri dari 39 kasus dan 36 kontrol. Pada kelompok kasus didapatkan genotipe A/A pada 7 (18,4%) subyek, A/T pada 24 (63,2%) subyek dan T/T pada 7 (18,4%) subyek. Pada kelompok kontrol didapatkan genotipe A/A 10 (27%) subyek, A/T pada 22 (59,5%) subyek dan T/T pada 5 (13,5%) subyek

BACKGROUND : Endometriosis is one of the most common gynecological disorder found on women in reproductive age. Chief complaints such as infertility, dysmenorrhea and chronic pelvic pain are known to be endometriosis-related. Etiopathogenesis of endometriosis is not fully understood yet, retrograde menstruation is well accepted as etiology of endometriosis, although other factor such as genetic factor may contribute to the pathogenesis of endometriosis. Adiponectin is substance produced by adipocyte tissue which promote insulin sensitivity and scavenger activity which involves in endometriosis pathogenesis. Low adiponectin resulted in insulin resistence which plays a role in endometriosis pathogenesis. Many studies show correlation between level of serum adiponectin and adiponectin gene polymorphism with endometriosis. But there is little evidence on correlation between adiponectin receptor gene polymorphism with endometriosis.
PURPOSE: To know distribution and correlation of SNP 219 adipoR2 gene in patient with endometriosis
DESIGN AND METHOD: This is a case-control study. The case group consist of reproductive age women with endometriosis while the control group consist of reproductive age without endometriosis. Detection of SNP 219 adipoR2 gene was performed using PCR-RFLP technique. Genotype distribution was compared between the two groups.
RESULT: 75 samples were obtained, 39 cases and 36 controls. In cases group A/A genotype was found in 7 (18,4%) subjects, A/T in 24 (63,2%) subjects and T/T in 7 (18,4%) subjects. In control group, A/A genotype was found in 10 (27%) subjects, A/T in 22 (59,5%) subjects and T/T in 5 (13,5%) subjects.
CONCLUSION: No correlation between SNP 219 AdipoR2 gene with risk of endometriosis
"
Lengkap +
Depok: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2013
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Duta Atur Tritama
"ABSTRAK
Latar Belakang: Saat ini WHO memperkirakan 60 ndash;80 juta pasangan menderita infertilitas atau diperkirakan 8 ndash;12 persen dari pasangan di seluruh dunia. Salah satu penyebab infertilitas pada wanita adalah endometriois.1,2 Sekitar 20 ndash; 40 wanita infertilitas menderita endometriosis, dengan prevalensi endometriosis pada wanita usia reproduksi adalah 3 ndash;10 .5 Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui persentase pasien endometriosis dengan infertilitas yang hamil dalam waktu satu tahun pasca prosedur laparoskopi dan factor-faktor yang mempengaruhinya.Metode: Penelitian ini merupakan studi kohort retrospektif, sumber data berasal dari rekam medis dengan pendekatan penelitian deskriptif-analitik kategorikal dengan menggunakan rekam medik pasien yang dilakukan laparoskopi di Rumah Sakit Fatmawati, kemudian di follow up untuk mengetahui kejadian kehamilannya. Data kemudian dianalisis untuk mengetahui hubungan antara usia, lama infertilitas, bilateralitas kista, patensi tuba, dan derajat r-AFS dengan kehamilan.Hasil: Terdapat 64 subjek yang dianalisis. Sebanyak 23 subjek 35,9 hamil dalam satu tahun pasca laparoskopi. Kelompok usia le; 35 tahun memiliki peluang untuk hamil lebih besar dengan OR 6,75 dan nilai p=0,01, lama infertilitas le; 3 tahun memiliki peluang untuk hamil lebih besar dengan OR 3,2 dan nilai p=0,032, derajat r-AFS II dan III juga memiliki peluang hamil yang besar dengan OR 3,25 dan 4,25 dengan nilai p=0,04.Kesimpulan: Pada penelitian ini didapatkan angka kehamilan dalam satu tahun pasca laparoskopi sebesar 35,9 . Terdapat hubungan antara usia, lama infertilitas dan derajat r-AFS dengan kehamilan.Kata Kunci: Endometriosis, infertilitas, laparoskopi, kehamilan

ABSTRACT
Background WHO estimate about 60 ndash 80 million infertile couple in the world or about 8 12 from the whole couple. Endometriosis is one of the condition that cause infertility. About 20 40 infertile women are having endometriosis, and endometriosis prevalence in reproductive women is 3 10 . This study purpose is to know about percentage of pregnancy rate in women post laparoskopi.Methods This study is retrospektif cohort, data is taken from medical record of patient in RSUP Fatmawati with categorical descriptive analitic approachment. Data then analyze to know is there any association between age, infertility duration, bilaterality of the cyst, tubal patensy, r AFS stage with pregnancy rate.Results From 64 subject, there are 23 subject 35,9 that pregnant within one year after laparoscopic procedure. Age le 35 years old have a greater chance to get pregnant with OR 6,75 and p value 0,01, duration of infertility le 3 years have a greater chance to get pregnant with OR 3,2 and p value 0,032, r AFS stage II and III are have a greater chance to get pregnant to with OR 3,25 and 4,25 and p value 0,04. Conclusion The pregnancy rate after laparoscopic cystectomy is 35,9 in this study. There are correlation between age, duration of infertility, and r AFS staging with pregnancy rate.Key Words Endometriosis, infertility, laparoscopy, pregnancy "
Lengkap +
2016
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mifta Nurindah
"Pendahuluan: Endometriosis merupakan penyakit yang secara klinis berhubungan dengan fertilitas dan memiliki beban ekonomi yang signifikan. Patogenesis endometriosis dan hubungannya dengan subfertilitas masih belum dipahami dengan jelas. Fertilisasi in Vitro (FIV) adalah terapi yang efektif untuk pasien dengan subfertilitas terkait endometriosis. Tingkat keberhasilan FIV di RSCM tidak dapat diperkirakan karena belum ada studi epidemiologi. Tujuan: Mengetahui angka kehamilan FIV pada pasien endometriosis di RSUPN dr. Cipto Mangunkusumo dan faktor-faktor yang mempengaruhinya.Metode: Penelitian ini menggunakan metode desain cross sectional. Sebanyak 225 pasien endometriosis dan blok tuba sebagai kontrol yang menjalani FIV di Klinik Yasmin Rumah Sakit Umum Nasional Dr. Cipto Mangunkusumo, Jakarta, pada periode Januari 2013 – Agustus 2021 disertakan dalam penelitian ini. Infertilitas karena faktor laki-laki diekslusi. Data demografi, dosis hormon rekombinan, durasi stimulasi, tingkat pembuahan, dan tingkat kehamilan yang diperoleh dari penelitian ini. Hasil: Angka kehamilan dibagi menjadi 3 jenis: biokimia, klinis, dan kehamilan berkelanjutan. Angka kehamilan pada pasien endometriosis lebih rendah dari faktor tuba, kehamilan biokimia (47,3% vs 52,7%, nilai p 0,375), kehamilan klinis (43,1% vs 56,9%, nilai p 0,215), dan kehamilan berkelanjutan (45,5% vs 54,5%) , nilai p 0,511). Kesimpulan: Penelitian kami menunjukkan bahwa angka kehamilan IVF pada pasien endometriosis lebih rendah daripada pasien dengan blok tuba, tetapi secara statistik tidak signifikan.

Introduction: Endometriosis is a disease that is clinically related to fertility and has a significant economic burden. The pathogenesis of endometriosis and its relationship to subfertility is still not clearly understood. IVF is an effective therapy for patients with endometriosis-associated subfertility. The success rate of IVF in RSCM can’t be estimated because there is no epidemiological study. Objective: Knowing the pregnancy rate of IVF in endometriosis patients at the Yasmin Clinic, RSCM and the factors that influence it. Methods: This study was using cross sectional design. A total of 225 patients with endometriosis and tubal block as control who undergoing IVF at the Yasmin Clinic Dr. Cipto Mangunkusumo National General Hospital, Jakarta, in the period January 2013 – August 2021 were enrolled in this study.Infertility due to male factor were excluded. Demographic data, doses of recombinant hormone, duration of stimulation, fertilization rate, and pregnancy rate were obtained. Results: Pregnancy rate was divided into 3 types: biochemical, clinical, and ongoing pregnancy. Pregnancy rate in endometriosis patients were lower than tubal factor, biochemical pregnancy (47.3% vs 52.7%, p value 0.375), clinical pregnancy (43,1% vs 56.9%, p value 0.215), and ongoing pregnancy (45.5% vs 54.5%, p value 0.511). Conclusions: Our study demonstrated that pregnancy rate of IVF in endometriosis patient was lower than patient with tubal block, but statistically not significant. "
Lengkap +
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Salma Suka Kyana Nareswari
"Pendahuluan. Terdapat sebuah urgensi untuk mencari pengobatan bagi endometriosis, karena saat ini belum ada pengobatan yang menjamin tidak terjadinya rekurensi. Berdasarkan kemampuan asam galat dan derivatnya dalam menurunkan viabilitas sel kanker, penelitian ini bertujuan untuk meninvestigasi kemampuan zat-zat tersebut dalam menginhibisi viabilitas sel endometriosis. Metode. Sel endometriosis diisolasi dan dikultur dari pasien yang telah menjalani operasi laparoskopi. Setelah sel 70-80% konfluen, sel dipanen dan dibagi kedalam well yang masing-masing berisi 10.000 sel. Sel diberikan asam galat, heptil galat dan oktil galat,,masing-masing dengan tiga dosis yaitu 25.6 μg/ml, 51.2 μg/ml and 102.4 μg/ml. Seluruh intervensi dilakukan secara triplo pada empat sampel. MTS assay digunakan untuk menguji viabilitas sel endometriosis. Hasil. Setelah data dirasionalisasi dengan kontrol, ketiga zat menunjukkan inhibisi terhadap viabilitas sel endometriosis. Pada ketiga zat, terdapat inhibisi yang signifikan pada dosis 102.4 μg/ml. Sedangkan inhibisi tertinggi ditemukan pada heptil galat pada dosis 102.4 μg/ml dengan persentase inhibisi sebesar 70.52%. Kesimpulan. Penelitian ini menunjukkan bahwa asam galat, heptil galat dan oktil galat, berpotensi sebagai zat inhibitori terhadap viabilitas sel endometriosis. Efek inhibitori tertinggi ditemukan pada dosis 102.4 μg/ml untuk semua zat, dengan heptil galat sebagai zat dengan efek terbesar."
Lengkap +
2017
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Teuku Zulkifli Jacoeb
Jakarta: Universitas Indonesia, [date of publication not identified]
R 618.14 TEU f
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Valencia Astri Yuwono
"Latar Belakang: Endometriosis dan infertilitas memiliki keterkaitan yang sangat erat. Namun etiopatogenesis terjadinya infertilitas pada kasus endometriosis sangat beragam. Teori yang berkembang akhir-akhir ini adalah buruknya reseptivitas endometrium. Gen HOXA 11 adalah salah satu gen yang berperan dalam reseptivitas endometrium karena berkorelasi dengan penanda lain seperti Leukemia Inhibitory Factor LIF, B3integrin, dan EMX2. Teori epigenetik yang berkembang adalah terjadi hipermetilasi pada gen HOXA 11 sehingga terjadi penurunan ekspresi gen tersebut.
Metode: Penelitian potong lintang ini dilakukan di RS Cipto Mangunkusumo pada Juli 2015 - Juni 2016. Subjek penelitian adalah pasien endometriosis yang terbukti secara histopatologi dengan infertilitas dan kelompok kontrol merupakan pasien non-endometriosis yang fertil. Status metilasi gen HOXA 11 dari sampel endometrium eutopik pada kedua kelompok ini diperiksa dan dibandingkan.
Hasil: Enam pasien endometriosis dan enam pasien kontrol diambil sebagai subjek. Perbedaan tingkat metilasi gen HOXA 11 pada kedua kelompok ini berbeda secara signifikan dengan nilai p 0.03 dengan perbedaan rerata peningkatan kadar metilasi pada kelompok pasien endometriosis sebesar 33.
Kesimpulan: Gen HOXA 11 yang berperan dalam reseptivitas endometrium mengalami hipermetilasi pada pasien dengan endometriosis dan infertilitas.

Introduction: Endometriosis compromises infertility in some patients. They have close relationship and many etiologies have been proposed. HOXA11 has important role in window implantation because it is related to other endometrial receptivity markers such as Leukemia Inhibitory Factor LIF , B3integrin, and EMX2. Recently, many researchers found poor endometrial receptivity in endometriosis due to hyper methylation of HOXA11 gene. Therefore, this study aims to find out the HOXA11 gene profile on endometriosis patients with infertility in Indonesia.
Methods: This cross sectional study was conducted in Dr. Cipto Mangunkusumo Hospital from July 2015 June 2016. The subjects were endometriosis patients with infertility who have been confirmed histopathological. The control group was taken from non endometriosis and fertile patients. Eutopic endometrium samples were taken and examined for the methylation of HOXA11 gene.
Results: Both groups consist of six patients. The difference of methylation of HOXA 11 gene between those two groups is statistically significant p 0.03 . There was hyper methylation in endometriosis group.
Conclusion: There is a hyper methylation of HOXA 11 gene in eutopic endometrium of endometriosis patients with infertility. Thus, possibly can explain the poor endometrial receptivity in endometriosis patient and give a broad research area in epigenetic therapy of endometriosis.
"
Lengkap +
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2017
SP-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Essy Octavia
"Latar Belakang: Kejadian infertilitas di Indonesia 10-15 dari 39,8 juta wanita usia subur. Infertilitas dapat memberi masalah fisik, mental, sosial hingga perceraian. Sekitar 25 -50 perempuan infertil disertai endometriosis dan laparoskopi telah menjadi salah satu pilihan tatalaksananya. Dalam menjalani suatu metode, ahli bedah dan pasangan selalu ingin mengetahui peluang keberhasilan mereka baik dari data praoperasi ataupun intraoperasi. Lee dkk menyatakan keberhasilan kehamilan alamiah pasca laparoskopi secara keseluruhan adalah 41,9 dan tidak berhubungan dengan derajat endometriosis atau temuan laparoskopi atau jenis operasi. Di Indonesia, belum ada studi yang membahas faktor yang paling mempengaruhi keberhasilan kehamilan alamiah pada perempuan yang menjalani metode laparoskopi operatif.Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi keberhasilan kehamilan alamiah pasca laparoskopi operatif.Metode: Penelitian ini menggunakan desain kohort retrospektif. Dengan total sampling, data diambil dari catatan pasien yang menjalani operasi laparoskopi karena infertilitas dengan endometriosis di RS Cipto Mangunkusumo dan RS Yayasan Pemeliharaan Kesehatan YPK di Jakarta, Indonesia. Analisis data dilakukan dengan perangkat lunak SPSS 20 untuk mengetahui hubungan antara usia, durasi infertilitas, jenis infertilitas, kadar CA-125, ukuran dan bilateralitas endometrioma, perlekatan organ genitalia interna, nodul endometriosis dan patologi tuba dengan keberhasilan kehamilan alamiah dalam 1 tahun pasca laparoskopi operatif.Hasil: Terdapat 70 subjek yang dianalisis. Sebanyak 32 subjek 45,7 hamil dalam satu tahun pasca laparoskopi. Lama infertilitas menggunakan titik potong
Background and aims The incidence of infertility in Indonesia is 10 15 of the 39.8 million women of childbearing age. It can give physical, mental, social and divorce problems. Approximately 25 50 of infertile women cause by endometriosis. Laparoscopy operative LO has become one of its treatments. In choosing a method, surgeon and couples always want to know the chances of their success either from preoperative or intraoperative data. In Indonesia, there are no studies that address the factors influence the success of natural pregnancy in women undergoing LO methods. This study aims to determine what factors affect the success of natural pregnancy postoperative laparoscopy.Methods This study used a retrospective cohort design. With total sampling, the data were taken from the patient records who underwent laparoscopic operative due to infertility with endometriosis at RS Cipto Mangunkusumo and the Health Care Foundation Foundation YPK in Jakarta, Indonesia. Data analysis was performed with SPSS 20 software to determine the relationship between age, duration of infertility, type of infertility, ca 125 levels, size and bilaterality of endometrioma, internal genital adhesion, endometriosis nodules and tubal pathology with successful natural pregnancy in 1 year after laparoscopic operative.Result There were 70 subjects analyzed. A total of 32 subjects 45.7 were pregnant within one year after laparoscopy. The length of infertility using a "
Lengkap +
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2017
SP-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
R. Muharam
"Endometriosis merupakan penyakit inflamasi kronik berupa tumbuhnya jaringan abnormal menyerupai endometrium di luar kavum uteri dan miometrium yang memicu reaksi peradangan kronis, bersifat progresif dan memiliki angka kekambuhan tinggi.4 Nyeri haid dan infertilitas merupakan gejala tersering yang dikeluhkan pasien. Gejala endometriosis bervariasi, beberapa gejala lain yang umum antara lain nyeri saat berhubungan seksual, gangguan pada siklus menstruasi, dan mungkin timbulnya nyeri punggung bawah atau perut bagian bawah, hingga ketidaknyamanan saat buang air besar atau berkemih pada beberapa kasus"
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2023
PGB-Pdf
UI - Pidato  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6   >>