Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Rina Ariasih
"Obat herbal atau jamu banyak digunakan masyarakat sebagai pengobatan alternatif yang bersifat empiris, satu diantaranya adalah untuk melangsingkan tubuh. Penggunaan obat herbal untuk pemeliharaan kesehatan perlu didukung dengan pengujian ilmiah untuk menjamin keamanan penggunaannya, yaitu dengan mengamati gejala toksik yang mungkin terjadi pada hewan uji dengan penggunaan dalam jangka waktu lama. Pada penelitian ini jamu pelangsing diberikan setiap hari secara oral selama 90 hari untuk mengetahui pengaruh hematologis tikus putih galur Sprague Dawley. Tikus dibagi dalam 3 kelompok dosis uji yaitu berturut-turut 1,35; 2,70; dan 5,40 g/kg bb dan 1 kelompok kontrol yang masing-masing terdiri atas 20 ekor tikus (10 ekor tikus jantan dan 10 ekor tikus betina). Pemeriksaan jumlah sel darah merah, trombosit, dan kadar hemoglobin dilakukan pada hari ke-0, 46, dan 91. Penilaiannya dapat dilihat dari uji statistik (ANAVA) satu arah. Hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa pemberian sediaan jamu tidak berpengaruh terhadap jumlah sel darah merah, trombosit, dan kadar hemoglobin ."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2007
S32582
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Reni Silviani
"Angkak adalah produk fermentasi yang menggunakan kapang Monascus sp. Senyawa aktif pembentuk angkak merah antara lain adalah monakolin K atau lovastatin, dihidromonakolin,dan monakolin I hingga IV. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian ekstrak cair angkak terhadap kadar hemoglobin, jumlah eritrosit, leukosit, waktu protrombin dan sediaan apus darah pada tikus putih jantan yang diinduksi oleh anilin. Ekstrak cair angkak diberikan secara oral pada 25 tikus jantan galur Sprague dawley dengan berat badan antara 150-200 gram yang dibagi ke dalam 5 kelompok. Kelompok I sebagai kontrol normal dan tidak diinduksi dengan anilin. Kelompok II sebagai kontrol anemia diinduksi dengan anilin. Kelompok III, IV dan V masing-masing diberikan bahan uji dengan dosis 1,26 g/200 g bb tikus (dosis 1), 2,52 g/200 g bb tikus (dosis 2) dan 5,04 g/200 g bb tikus (dosis 3) selama 6 hari setelah diinduksi. Pemeriksaan dilakukan terhadap kadar hemoglobin, jumlah eritrosit, leukosit, waktu protrombin dan sediaan apus darah setelah diinduksi dengan anilin dan setelah hari ke-6 pemberian bahan uji.
Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa pemberian ekstrak cair angkak dapat meningkatkan kadar hemoglobin, jumlah eritrosit, menurunkan jumlah leukosit dan mempersingkat waktu protrombin namun tidak ada perbedaan bermakna secara statistik, sedangkan pada sediaan apus darah, memperbaiki bentuk sel darah.

Angkak is a fermentation product that using Monascus sp. Active compounds of forming red Angkak includes monakolin K or lovastatin, dihidromonakolin, and monakolin I to IV. This research is purposed to investigate the influence of aqueous extract of angkak distribution to hemoglobin level, erythrocyte counts, leukocyte, prothrombin time and swap blood preparate in white male rats which induced with aniline. Aqueous extract of angkak was given orally to each 25 male Sprague dawley rats with weight about 150-200 gram that had been classified into 5 groups. Group I as a normal control and was not inducted with aniline. Group II as an anemia control, was inducted with aniline. Group III, IV and V were given the test substance with dosage of 1.26 g/200 g body weight of rat (dose 1), 2.52 g/200 g body weight of rat (dose 2) and 5.04 g/200 g body weight of rat (dose 3) for 6 days respectively, after inducted. Test was done by monitoring the hemoglobin level, erythrocyte counts, leukocyte, prothrombin time and swap blood preparate in white male rats after inducted with aniline and after the 6th day were given the test substance.
The result showed that aqueous extract of angkak increased the level of hemoglobin, erythrocyte counts, decreased the leukocyte counts and shorten the prothrombin time but there were not significant differences statically, while in swap blood preparate, improved blood cell shape."
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2010
S33186
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library