Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 16 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Herniwati
Abstrak :
ABSTRAK
Disertasi ini menguraikan tentang perubahan identitas Cina Padang dari Revolusi sampai Reformasi. Pendekatan etnisitas Barth dan identitas Wang Gungwu digunakan untuk melihat perubahan identitas etnis Cina Padang dari rezim yang berkuasa. Kajian ini menemukan bahwa etnis Cina ikut berperan ketika Indonesia menjadi negara yang baru, meskipun dalam waktu yang bersamaan etnis Cina juga menjadi bagian dari orang Minangkabau saat terjadi pergolakan PRRI. Pada saat ini identitas ke-Minangan dan ke-Cinaan terlihat kuat di dalam diri Cina Padang. Ketika terjadi perubahan rezim dengan kontrol negara yang kuat pada masa pemerintahan Orde Baru, Cina Padang tetap aktif merepresentasikan diri mereka melalui aktivitas sosial dan budaya, meskipun hanya untuk kalangan sendiri. Kesempatan untuk tetap bisa beraktivitas tidak terlepas dari keberadaan perkumpulan sosial, budaya, dan kematian Himpunan Tjinta Teman dan Himpunan Bersatu Teguh serta politik lokal Padang dan karakteristis masyarakat Minangkabau yang terbuka sehingga memberikan ruang kepada etnis Cina untuk mengembangkan diri mereka sendiri. Tekanan dan kontrol negara berdampak terhadap tingginya loyalitas dan solidaritas sesama kelompok etnis Cina. Fenomena lain ditemukan setelah Reformasi bergulir, di mana saat politik lokal dan politik negara memberikan kesempatan besar bagi etnis Cina untuk merepresentasikan budaya dan adat istiadat mereka, malah sebaliknya terjadi perubahan struktur dan tatanan sosial
ABSTRACT
This dissertation analyses the changes in Padang Chinese identity from revolution to reformasi. Using Barth?s approach to ethnicity and Wang Gungwu?s approach to identity, it looks at changes in Padang Chinese ethnic identity through the governing regimes. The study finds that ethnic Chinese played a role in Indonesia becoming a new country, despite simultaneously being part of Minangkabau society at the time of the PRRI separatist movement. Nowadays, Minang and Chinese identities are clearly strong in the Padang Chinese. With the regime change and strong state control under the New Order government, the Padang Chinese remained active in representing themselves through social and cultural activities, if only within their own circles. The Himpunan Tjinta Teman and Himpunan Bersatu Teguh organisations were integral in providing opportunities to remain active through social and cultural gatherings, and funerals, as were local politics in Padang and the open characteristics of Minangkabau society, all of which allowed room for the ethnic Chinese to develop. State pressure and control resulted in high levels of loyalty and solidarity among ethnic Chinese. Another phenomenon became apparent after Reformasi; when local and state politics provided enormous opportunities for ethnic Chinese to represent their culture and traditions, what actually transpired were structural changes in their social order as a result of competition and internal conflicts between commercial associations (kongsi).
Depok: 2011
D1316
UI - Disertasi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 1995
S7558
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Zaidan Fadillah
Abstrak :
Fenomena politik etnis masih banyak terjadi di Indonesia sampai saat ini. Peristiwa mengenai politik etnis salah satunya terjadi pada pemilihan Gubernur DKI pada tahun 2017. Faktor etnisitas Ahok, yang saat itu menjadi salah satu calon kandidat, mendorong banyak oposisi di kalangan pemilih Muslim (Sumaktoyo, 2021). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara etnis pemilih dan resentment atas etnis Tionghoa-Indonesia terhadap perilaku memilih calon kandidat beretnis Tionghoa dan Jawa. Resentment disertakan dalam penelitian ini karena banyaknya sentimen anti-Tionghoa di Indonesia. Terdapat 168 responden dalam penelitian ini, dengan kriteria Berkewarganegaraan Indonesia, berdomisili di JABODETABEK, dan berumur 18 hingga 25 tahun. Hasil penelitian menunjukkan adanya hubungan yang signifikan antara individu beretnis Tionghoa dibandingkan dengan etnis non-Tionghoa terhadap perilaku memilih calon kandidat dengan etnis Tionghoa. Signifikansi hubungan juga terlihat pada individu beretnis Jawa jika dibandingkan dengan etnis Tionghoa dan Sunda terhadap perilaku memilih calon kandidat beretnis Jawa. Selain itu, resentment mempunyai hubungan yang signifikan terhadap perilaku memilih calon kandidat beretnis Tionghoa (β=-0.509, p<0.05) dan perilaku memilih calon kandidat beretnis Jawa (β=0.589, p<0.05). Penelitian ini diharapkan dapat memberikan pemahaman yang ekstensif mengenai hubungan etnis pemilih dan resentment terhadap perilaku memilih. Pengetahuan yang didapatkan dari penelitian ini juga diharapkan bisa memberikan konteks masalah politik di Indonesia yang masih rentan akan politik etnis. ......The phenomenon of ethnic politics still occurs in Indonesia to this day. One of the incidents regarding ethnic politics occurred during the election for Governor of DKI in 2017. The ethnicity factor of Ahok, who at that time was one of the prospective candidates, encouraged a lot of opposition among Muslim voters (Sumaktoyo, 2021). This research aims to determine the relationship between voter’s ethnicity and resentment for ethnic Chinese-Indonesians towards voting behavior for ethnic Chinese and Javanese candidates. Resentments were included in this research because of the large number of anti-Chinese sentiments in Indonesia. There were 168 respondents in this study, with the criteria being Indonesian citizenship, domiciled in JABODETABEK, and aged 18 to 25 years. The research results show that there is a significant relationship between individuals of Chinese ethnicity in comparison with non-Chinese ethnicity and their voting behavior for candidates with Chinese ethnicity. The significance of the relationship was also seen among individuals of Javanese ethnicity in comparison with Sundanese and Chinese ethnicity regarding their voting behavior for ethnic Javanese candidates. Apart from that, resentment has a significant relationship with the voting behavior for ethnic Chinese candidates (β=-0.509, p<0.05) and the voting behavior for ethnic Javanese candidates (β=0.589, p<0.05). This research is expected to provide an extensive understanding of the relationship between voter’s ethnicity and resentment on voting behavior. It is also hoped that the knowledge gained from this research can provide a context for political problems in Indonesia which is still vulnerable to ethnic politics.
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yudhis M. Burhanuddin
Yogyakarta: Kanisius, 2008
305.8 YUD b
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
cover
cover
Kemal Abdur Rasyid
Abstrak :
Pengaruh Etnisitas Yahudi sebagai dasar dari Negara Israel terhadap kepentingan Negara Kota Vatikan di Negara Israel sangat menarik untuk diteliti. Penelitian ini bertujuan untuk memahami pengaruh Negara Yahudi yang berdiri di Tanah Israel dimana Tanah Israel juga merupakan pusat dari Kekristenan secara umum dan Gereja Katolik secara khusus. terhadap kepentingan Gereja Katolik di Tanah Israel. dalam hal ini beberapa sudut pandang yang melandasinnya baik filsafat teologi, sejarah, sosiologi, dan yurisdiksi. dengan menggunakan analisis teori nasionalisme etnis dari Hans Kohn dalam konteks Negara Israel, maka terdapat pengaruh kepentingan Negara Kota Vatikan di Negara Israel, khususnya pengaruh dalam hal keragaman ritus dan kota Yerusalam. ......The influence of Jewish Ethnicity as the basis of the State of Israel on interest The bVatican City State in the State of Israel is very interesting to study. this research aims to understand the influence of the Jewish State that stands on the Land of Israel where the Land of Israel is also the center of Christianity in general and the Catholicn Church in particular. Against the interests of the Catholic Church in the Lnad of Israel. in this case, several points of view underlying it are used used such as theology, history, sociology, and jurisdiction. By using ethnic nationalism theoretical analysis of Hans Kohn in the context of the State of Israel, then there is influence of Vatican City State interest in the State of Israel. Especially the influence in terms of the diversity of rites and City of Jerusalem.
Jakarta: Sekolah Kajian Stratejik dan Global Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Siregar, Yuannita Aprilandini
Abstrak :
Tesis ini mencoba untuk mengangkat komunitas peranakan muslim India-Pakistan sebagai salah satu komunitas diasporik di Indonesia. Mereka memiliki tradisi kebudayaan, aktivitas ekonomi, kelompok sosial dan organisasi yang membuatnya berbeda dengan penduduk lokal. Hal tersebut menjadi menarik disebabkan konteks masyarakat Indonesia yang bersifat multikultural. Komunitas ini juga memiliki simbol, norma serta nilai-nilai kebudayaan yang diwarisi dari para leluhur yang masih tetap mereka pertahankan sampai saat ini. Pada masa kolonialisme Belanda komunitas ini dikenal dengan sebutan golongan timur asing yang berprofesi sebagai pedagang kelas menengah di dalam struktur masyarakat Indonesia. Sehingga, kondisi ini membuat mereka terpisah dan berjarak dengan penduduk lokal (pribumi). Dinamika komunitas dapat terlihat melalui organisasi, konstruksi dan rekonstruksi identitas etnik serta jaringan sosial yang terbentuk. Jaringan sosial tersebut termasuk di dalamnya komunitas virtual berbasis etnis pada generasi ketiga komunitas peranakan muslim India-Pakistan kelas menengah terdidik. Fenomena ini selanjutnya memberikan warna baru dalam pembentukan rasa primordialisme, nasionalisme serta perubahan persepsi mengenai etnisitas, konsepsi perempuan dan ideologi gender. Pada akhirnya kebudayaan didefinisikan sebagai suatu proses kosntruksi dan rekonstruksi sosial yang disebabkan oleh kebertahanan sekaligus negosiasi antara nilai-nilai leluhur dari India, nilai-nilai lokal Indonesia sekaligus nilai-nilai modernisasi Barat.
The purpose of this study is to provide an insight of the moslem Indo-Pakistani peranakan community as one of the members of diasporic communities in Indonesia. This community has severalcultural traditions, economic structures and also social groupings that make them unique in the multicultural Indonesian society. Symbols, norms and cultural values inherited from their ancestors since the beginning of the century of their first arrival in this country make for a unique ethnic identity. Duringthe Dutch colonial period, the Indo-Pakistani community was segregated from the local ethnic groups, having been regarded as ?foreign Orientals? by the colonial government, and also due to their social function as economic middlemen. The dynamic of this community can be seen from the organizations, construction and reconstruction of ethnic identity, and also their social networking. This networking included the construction of ethnic-based virtual community among the third generation educated middle class Peranakans. This brings a new form of primordial sentiment, construction of nationalism and changes in their way of thinking about their ethnicity, conception of women and gender ideology. In the end culture can be defined as a social construction and reconstruction caused by their resistance and negotiating process through cultural brokers, in order to face cultural heritage (from the Indian subcontinent), negotiate with local values (from the indigenous Indonesian peoples) and also modern values (from the West).
2009
T26151
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Shaila Tieken
Abstrak :
Penelitian ini mengkaji kekerasan struktural yang terjadi pada anak-anak rohingya tanpa kewarganegaraan. Peneliti mengkaji kasus anak-anak pengungsi rohingya yang ada di Wisma YPAP Medan, Indonesia. Konsep kekerasan struktural dan teori kriminologi konstitutif digunakan sebagai perspektif dalam mengkaji permasalahan ini. Untuk memahami kekerasan struktural yang dialami oleh anak-anak pengungsi Rohingya, peneliti melakukan sebuah penelitian menggunakan metode kualitatif dengan teknik wawancara mendalam dan observasi dengan anak-anak pengungsi Rohingya di community housing Wisma YPAP Medan. Untuk mendapatkan data yang komprehensif, peneliti turut melibatkan orang tua, lembaga supra-negara, pemerintah Indonesia, serta masyarakat sekitar dalam pengumpulan data. Hasil dari penelitian ini menyimpulkan bahwa ketiadaan kewarganegaraan pada anak-anak rohingya merupakan sebuah bentuk kekerasan struktural yang memisahkan jarak antara potensi anak dengan situasi riil yang dialami anak saat ini. Kekerasan struktural ini dilakukan oleh berbagai agen dalam kehidupan anak dalam berbagai bentuk, yaitu pembersihan etnis, hate crime, kriminalisasi migrasi, dan tidak terpenuhinya hak anak-anak rohingya yang tidak berkewarganegaraan.Penelitian ini mengkaji kekerasan struktural yang terjadi pada anak-anak rohingya tanpa kewarganegaraan. ......This study discuss structural violence happened to stateless rohingyan children. The case of rohingyan child refugees in Wisma YPAP Medan had been researched using structural violence concept and constitutive criminology theory. Research with qualitative method was done to understand the situation of structural violence towards rohingyan children in Wisma YPAP Medan. Parents, supra-state actor, Indonesian government, and the community also involved in this research to get a comprehensive data. The research shows that statelessness in rohingyan children is a form of structural violence that creates a gap between potential and real situation of rohingyan children. This structural violence was done by many agents in the course of their lives, and happen in many forms, as recognized in this research, ethnic cleansing, hate crime, criminalization of migration, and unfulfilled rights of rohingyan stateless children.
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2015
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Perret, Daniel
Jakarta: KPG (Kepustakaan Populer Gramedia), 2010
959.81 PER f
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
<<   1 2   >>