Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 6 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Singh, Gurmeet
"Pneumonia merupakan penyebab kedua terbanyak perawatan di rumah sakit yaitu 600,000 pasien setiap tahun di dunia dengan mortalitas tinggi pada pneumonia berat (50%). Di Indonesia, mortalitas community-acquired pneumonia (CAP) CURB skor ≥ 3 tinggi (60,8%) dengan penyebab tersering gagal ekstubasi. Imunopatologi lokal yang mendasari kegagalan ekstubasi belum diketahui dengan pasti. Oleh karena itu diperlukan penelitian untuk menganalisis respons imunopatologi lokal pada pneumonia berat yang mengalami kematian akibat gagal ekstubasi.
Penelitian ini merupakan studi kohort prospektif pada pasien pnemonia berat yang masuk instalasi gawat darurat (IGD) dan intensive care unit (ICU) RS dr. Cipto Mangunkusumo pada bulan November 2020–Januari 2021. Pasien yang memenuhi kriteria penelitian diambil sebagai subjek dengan consecutive sampling. Dilakukan pengambilan cairan bronchoalveolar lavage (BAL) untuk pemeriksaan sTREM, makrofag alveolar, IL-6, IL-17, CD4, Treg Foxp3+, surfactant protein-A, dan caspase-3. Status ekstubasi dievaluasi pada hari ke-20 dan mortalitas pada hari ke-28. Data dianalisis dengan uji Mann-Whitney dan uji t tidak berpasangan sedangkan hubungan antar parameter dianalisis dengan uji Fisher.
Terdapat 40 pasien pneumonia berat yang menjadi subjek penelitian saat pandemi COVID-19. Proporsi cedera paru berat 70% di paru kanan, proporsi gagal ekstubasi hari ke-20 sebanyak 80% dan mortalitas hari ke-28 adalah 75%. Kadar CD4 paru kanan lebih rendah secara bermakna dibandingkan paru kiri (uji Mann Whitney, p = 0,003). Kadar CD4 cedera paru berat lebih rendah pada pasien gagal ekstubasi (uji Mann Whitney, p = 0,010) dan status mortalitas (uji Mann Whitney, p = 0,004). Terdapat perbedaan bermakna pada makrofag alveolar fungsional, IL-6, dan CD4; namun tidak ada perbedaan bermakna pada kadar sTREM, IL-17, Treg Foxp3+, jumlah makrofag alveolar, surfactant protein-A, dan caspase-3 terhadap keberhasilan ekstubasi. Disimpulkan gagal ekstubasi dan mortalitas berhubungan dengan kadar CD4 rendah cairan BAL di cedera paru berat. Keberhasilan ekstubasi berhubungan dengan makrofag alveolar fungsional rendah, kadar IL-6 rendah, dan kadar CD4 tinggi di cedera paru berat.
......Pneumonia is the second leading cause for hospitalization with 600,000 patients annually and mortality rate. In Indonesia, community-acquired pneumonia (CAP) with high CURB score ≥ represents 60,8% of mortality due to extubation failure. The explanation of severe pneumonia pathophysiology that underlying immunopathology causing extubation failure is still insufficient. Therefore, the analysis of lungs’ local immunopathology in severe pneumonia patients with mortality due to extubation failure is required.
This is a prospective cohort study. Subject recruitments were conducted in the resuscitation emergency unit (REU) and intensive care unit (ICU) ward, Cipto Mangunkusumo Hospital, from November 2020 to January 2021. Bronchoalveolar lavage fluid (BALF) was performed to investigate sTREM, alveolar macrophage (amount and functional), IL-6, IL-17, CD4, Foxp3+ Tregs, surfactant protein-A, and caspase-3. Data was analyzed using Mann-Whitney and unpaired t test, while fisher test was used to analyze parameter associations.
A total of 40 severe pneumonia patients were enrolled as the study subjects during COVID-19 pandemic. Study results showed the proportion of severe lung injury was 70% in the right lung, the proportion of 20-days extubation failure was 80%, and the 28-days mortality rate was 75%. Levels of CD4 BAL in the right was lower than the left lung (p = 0,003). There was a significant difference of CD4 BAL on 20-days extubation (Mann Whitney test, p = 0,010) and 28-days mortality (Mann Whitney test, p = 0,004). There were an association of functional alveolar macrophage, IL-6, and CD4 in severely affected lungs with extubation success; There were no association of sTREM, IL-17, Foxp3+ Tregs, amount and functional alveolar macrophage, surfactant protein-A, dan caspase-3 in severely affected lungs with extubation success. In summary, extubation failure and mortality are associated with low BALF CD4 in severely affected lungs. Extubation success is associated with low functional alveolar macrophage, low IL-6, and high CD4 levels in severe pneumonia patients."
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2022
D-pdf
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
I Putu Eka Krisnha Wijaya
"Latar Belakang: Pneumonia merupakan infeksi paru yang hingga saat ini masih menjadi masalah kesehatan yang serius di seluruh dunia. Mortalitas dan morbiditas terutama didapatkan pada pasien yang mengalami pneumonia berat. Intubasi dan ventilasi mekanik diperlukan pada sekitar 6% pasien pneumonia. Lebih lanjut lagi, kegagalan ekstubasi berhubungan dengan peningkatan mortalitas pneumonia. Proses imunopatologi yang terjadi pada pneumonia berat dikaitkan dengan peningkatan kadar sitokin proinflamasi seperti IL-6 dan IL-17. Studi prognostik yang telah dilakukan saat ini belum dapat menggambarkan jelas peran sitokin tersebut terhadap terjadinya luaran buruk berupa gagal ekstubasi hingga mortalitas yang terjadi pada pasien pneumonia berat. Penelitian ini bertujuan untuk untuk mengetahui peranan proses imunitas lokal dan sistemik melalui pemeriksaan kadar sitokin pada cairan bilasan bronkus dan darah terhadap luaran buruk dari pneumonia berat.
Tujuan: Mengetahui hubungan perbedaan kadar IL-6, 1L-17 darah dan cairan bilasan bronkus terhadap status ekstubasi dan mortalitas pada pasien pneumonia berat.
Metode: Penelitian ini menggunakan desain kohort prospektif pada 40 pasien pneumonia berat. Subjek yang direkrut adalah pasien yang terintubasi dan menjalani tindakan bronkoskopi di IGD dan ruang intensif RSCM sejak November 2020 hingga Januari 2021. Analisis bivariat dengan uji beda rerata digunakan pada data skala numerik dengan sebaran normal dan uji Mann Whitney dengan sebaran tidak normal. Subjek penelitian diobservasi untuk keberhasilan ekstubasi 20 hari dan mortalitas 28 hari.
Hasil: Pada penelitian ini didapatkan proporsi gagal ekstubasi sebesar 80% dan mortalitas sebesar 75%. Etiologi terbanyak pneumonia berat pada penelitian ini adalah virus SARS-CoV-2 (28 subjek). Pada penelitian ini tidak didapatkan perbedaan secara statistik bermakna dari IL-6, IL-17 darah dan cairan bilasan bronkus pada kelompok subjek yang gagal ekstubasi dan yang berhasil ekstubasi. Tidak didapatkan juga perbedaan secara statistik bermakna dari IL-6, IL-17 darah dan cairan bilasan bronkus pada kelompok subjek yang meninggal dan yang hidup.
Kesimpulan: Tidak terdapat hubungan perbedaan kadar IL-6, IL-17 darah dan cairan bilasan bronkus terhadap pasien pneumonia berat yang gagal ekstubasi dan berhasil ekstubasi, serta yang meninggal dan yang hidup.
......Background: Pneumonia is a lung infection which is still a serious health problem worldwide. Mortality and morbidity are mainly found in patients with severe pneumonia. Intubation and ventilation are required in about 6% of pneumonia patients. Furthermore, extubation failure was associated with increased pneumonia mortality. Immunopathological processes that occur in severe pneumonia related to increased levels of proinflammatory cytokines such as IL-6 and IL-17. Prognostic studies have been carried out to the occurrence of adverse outcomes in patients with pneumonia such as extubation failure and mortality, but still little to know about the role of these cytokines. This study aims to determine the role of local and systemic immune processes through examination of cytokine levels in bronchial lavage fluid and blood on the adverse outcome of severe pneumonia.
Objective: The aim of this study was to determine the association of differences in blood and bronchial lavage levels of IL-6, 1L-17 to extubation status and mortality in patients with severe pneumonia.
Methods: This study was a prospective cohort study of 40 patients with severe pneumonia. Subjects in this study are patients who were intubated and underwent bronchoscopy in the emergency room and intensive care unit of Ciptomangunkusumo Hospital from November 2020 to January 2021. Bivariate analysis with the mean difference test was used on numerical scale data with normal distribution and Mann Whitney U test with abnormal distribution. Study subjects were observed for successful extubation of 20 days and mortality of 28 days.
Results: In this study, the proportion of failed extubation was 80% and the mortality rate was 75%. There were various etiologies of severe pneumonia in the study with SARS-CoV-2 being the major causes (28 subjects). In this study, there was no statistically significant difference between brochoalveolar lavage fluid and blood IL-6, IL-17 in based on extubation status. There was also no statistically significant difference between brochoalveolar lavage fluid and blood IL-6, IL-17 based on mortality status.
Conclusions: There was no association of differences in the blood and bronchoalveolar lavage levels of IL-6, IL-17 on patients with severe pneumonia who failed to extubate and successfully extubated, and those who deceased and those who lived."
Depok: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Benny Sana Putra
"Latar belakang : Ventilator mekanik masih diperlukan pada neonatus untuk menyelamatkan bayi dalam kondisi distress napas yang berat. Ekstubasi dini sangat diperlukan untuk menghindari komplikasi karena pemakaian ventilator yang lama. Oleh karena itu diperlukan prediktor untuk mengetahui faktor risiko yang mengakibatkan kegagalan ekstubasi dini.
Metode : Penelitian kohort retrospektif yang dilakukan di Unit NICU RSCM. Data diperoleh dari RM selama periode waktu 2017 – 2022. Penelitian dilakukan terhadap subyek yang memerlukan ventilator mekanik dan dapat diekstubasi dalam waktu 5 hari (ekstubasi dini). Subyek yang memerlukan reintubasi dalam waktu 72 jam dikategorikan sebagai kelompok yang gagal ekstubasi.
Hasil : Kegagalan ekstubasi dini di NICU RSCM sebesar 70/180 (38,9%). Hasil analisis regresi logistik (AUC 0,824): usia gestasi < 28 minggu (p = 0,006, RR 3,39; IK 95%: 1,64-19,02), Usia gestasi (28–32) minggu (p = 0,228, RR 0,29; IK 95%: 0,67-5,52), pH < 7,35 (p = 0,541, RR 1,23: IK 95%; 0,58-2,85), pH > 7,45 (p = 0,022, RR 0,15; IK 95%: 0,02-0,79), dan kadar Hb < 11,5 g/dl (p = 0,001, RR 5,01; IK 95%: 5,58-38,52).
Simpulan : Makin rendah Usia gestasi dan Hb makin besar risiko kegagalan ekstubasi dini pada bayi prematur.
......Background : Mechanical ventilators still needed to rescue severe respiratory distress neonates. Early extubation is necessary to avoid complications due to prolonged use of the ventilator. Therefore, predictors are needed to determine the risk factors that result in early extubation failure.
Methods : The study was conducted at the NICU Unit of Cipto Mangunkusumo National Hospital. Retrospective data were obtained from medical records during 2017 – 2022 on subjects required mechanical ventilator and extubated within 5 days (early extubation). Early extubation failure defined as reintubation within 72 hours.
Results : Early extubation failure at NICU Unit of Cipto Mangunkusumo National Hospital were 70/180 (38.9%). The results of logistic regression analysis (AUC 0.824): gestational age < 28 weeks (p = 0.006, RR 3.39; 95% CI: 1.64-19.02), gestational age (28-32) weeks (p = 0.228, RR 0.29; 95% CI: 0.67-5.52), pH < 7.35 (p = 0.541, RR 1.23: 95% CI; 0.58-2.85), pH > 7, 45 (p = 0.022, RR 0.15; 95% CI: 0.02-0.79), and Hb level < 11.5 g/dl (p = 0.001, RR 5.01; 95% CI: 5.58-38.52)."
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2022
SP-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Dicka Adhitya Kamil
"Latar Belakang Pneumonia adalah suatu penyakit akibat infeksi pada paru yang menjadi masalah serius, dengan tingkat mortalitas yang mencapai 42,4% di Indonesia sendiri. Pneumonia dikaitkan dengan mortalitas tinggi, salah satunya pada kondisi kegagalan ekstubasi yang terjadi pada pasien yang memerlukan intubasi. Proses patologis ini dikaitkan dengan peningkatan sitokin proinflamasi seperti IL-6 yang dapat ditemukan pada serum ataupun bilasan bronkoalveolar. Penelitian-penelitin terdahulu belum menentukan kaitan sitokin IL-6 dengan prognosis pasien terkait mortalitas dan kegagalan ekstubasi, serta belum menentukan korelasi kadar IL-6 serum dan bilasan bronkoalveolar pada pasien meninggal dan pasien gagal ekstubasi.
Tujuan Mengetahui perbandingan kadar IL-6 pada serum dan bilasan bronkoalveolar pada pasien sesuai dengan status mortalitas dan ekstubasi pada pasien pneumonia berat, serta korelasi kadar IL-6 sersum dan bilasan bronkoalveolar pada pasien meninggal dan gagal ekstubasi.
Metode Penelitian dengan desain kohort prospektif dilakukan pada 40 pasien pneumonia berat yang terintubasi dan menjalani tindakan bronkoskopi di IGD dan ruang intensif RSCM sejak November 2020 hingga Januari 2021. Kadar IL-6 pada pemeriksaan serum dan pemeriksaan bilasan bronkoalveolar kemudian dianalisis dengan observasi keberhasilan ekstubasi selama 20 hari dan status mortalitas selama 28 hari. Analisis univariat pada karakteristik pasien dilanjutkan dengan analisis bivariat dengan uji perbedaan dua rerata tidak berpasangan dengan data skala numerik dilakukan pada data sebaran normal dan uji Mann-Whitney dilakukan pada data sebaran tidak normal.
Hasil Dalam penelitian, didapatkan rasio gagal ekstubasi dan mortalitas sebesar 80% dan 75% secara berurutan. Tidak ditemukan perbedaan bermakna antara kadar IL-6 serum ataupun bilasan bronkoalveolar pada status mortalitas dan ekstubasi pasien. Namun, ditemukan korelasi positif antara kadar IL-6 serum dan kadar IL-6 bilasan bronkoalveolar pada pasien meninggal (r=0,551) dan gagal ekstubasi (r=0,567).
Kesimpulan Tidak terdapat perbedaan bermakna pada kadar IL-6 serum dan bilasan bronkoalveolar antara pasien meninggal dan hidup, serta pasien berhasil atau gagal ekstubasi. Namun, terdapat hubungan positif antara kadar IL-6 serum dan bilasan bronkoalveolar pada pasien meninggal dan gagal ekstubasi.
......Background. Pneumonia is a disease caused by infection in the lungs which has become a serious health issue, with a mortality rate of 42.4% in Indonesia itself. Pneumonia is associated with high mortality, one of which is in conditions of extubation failure that occurs in patients who require intubation. This pathological process is associated with an increase in pro-inflammatory cytokines such as IL-6 that can be found in serum or bronchoalveolar lavage. Previous studies have not determined the association of the IL6 cytokine with the prognosis of patients related to mortality and extubation failure, nor have they determined the correlation of serum IL-6 levels and bronchoalveolar lavage in patients dying and patients failing to extubate.
Purpose. To analyze the comparison of IL-6 levels in serum and bronchoalveolar lavage in patients based on their mortality and extubation status in severe pneumonia patients, as well as the correlation of IL-6 levels in serum and bronchoalveolar lavage in patients who died and failed extubation.
Method. The study with a prospective cohort design was conducted on 40 severe pneumonia patients who were intubated and underwent bronchoscopic procedures in the emergency room and intensive room of RSCM from November 2020 to January 2021. IL6 levels were examined on serum and bronchoalveolar lavage sample, which then analyzed with the observation for extubation status for 20 days and mortality status for 28 days. Univariate analysis on patient characteristics was followed by bivariate analysis with unpaired two-mean difference tests with numerical scale data performed on normal distribution data and Mann-Whitney test performed on abnormal distribution data
Result. In the study, the ratio of extubation failure and mortality was 80% and 75% respectively. No significant difference was found between serum IL-6 levels or bronchoalveolar lavage IL-6 levels based on the mortality and extubation status of patients. However, a positive correlation was found between serum IL-6 levels and IL-6 levels of bronchoalveolar lavage in patients who died (r=0.551) and failed extubation (r=0.567).
Conclusion. There were no significant differences in serum IL-6 levels and bronchoalveolar lavage between deceased and living patients, as well as patients succeeded or failed to be extubated. However, there was a positive correlation between serum IL-6 levels and bronchoalveolar lavage IL-6 levels in patients who died and failed extubation."
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2023
SP-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Kartika Juwita
"Latar Belakang: Pneumonia berat adalah infeksi saluran napas yang masih memiliki angka mortalitas yang tinggi. Pasien pneumonia berat sering kali memerlukan intubasi untuk mencapai ventilasi yang adekuat. Terjadinya kegagalan ekstubasi dapat meningkatkan komplikasi dan mortalitas pada pasien, sehingga pasien dengan risiko gagal ekstubasi perlu dikenali sedini mungkin.
Tujuan: Mengetahui faktor yang dapat memprediksi kegagalan ekstubasi pada pasien pneumonia berat
Metode: Studi ini merupakan studi kohort retrospektif yang melibatkan pasien dengan pneumonia berat yang terintubasi dan dirawat di ICU/HCU RSCM pada tahun 2015-2019. Data pasien dan hasil pemeriksaan laboratorium diambil dari rekam medis. Analisis bivariat dilakukan dengan uji Chi-square atau uji Fischer, sementara analisis multivariat dilakukan dengan uji regresi cox.
Hasil: Sebanyak 192 subjek pasien pneumonia berat dilibatkan dalam penelitian ini. Insidensi kegagalan ekstubasi pada pasien pneumonia berat di RSCM adalah 70,3%, dengan angka mortalitas pada pasien yang mengalami gagal ekstubasi adalah sebesar 85,2%. Dari analisis bivariat, didapatkan usia >60 tahun, merokok, Charlson Comorbidity Index sedang-berat, tidak adanya penyakit neuromuskular, terapi pengganti ginjal, prokalsitonin > 2 ng/mL, dan skor APACHE II ≥25 sebagai variabel yang berhubungan signifikan dengan kegagalan ekstubasi. Selanjutnya, analisis multivariat menemukan bahwa Charlson Comorbidity Index sedang-berat (p=0,002, HR 2,254, IK95% 1,353-3,755), dan prokalsitonin > 2 ng/mL (p<0,001, HR 1,859, IK95% 1,037-3,333) merupakan prediktor independen terhadap kegagalan ekstubasi pada pasien pneumonia berat.
Kesimpulan: Faktor-faktor yang secara independen merupakan prediktor kegagalan ekstubasi pada pasien pneumonia berat adalah Charlson Comorbidity Index sedang-berat, dan kadar prokalsitonin > 2 ng/mL.
......Background: Severe pneumonia is a lower respiratory tract infection still presenting with a high a mortality rate. Patients with severe pneumonia often require intubation in order to achieve adequate ventilation. Extubation failure, however, is associated with increased complications and mortality. Therefore, it is crucial to recognize risk factors associated with extubation failure as soon as possible.
Objective: To determine the predictors associated with extubation failure in patients with severe pneumonia
Methods: A retrospective cohort study was conducted, which included patients with severe pneumonia who were intubated in ICU/HCU of Ciptomangunkusumo General Hospital over the period of 2015-2019. Patient characteristics and laboratory values were obtained from medical records. Bivariate analysis was performed with Chi-square or Fischer test, whereas multivariate analysis was performed with cox regression model.
Results: A total of 192 subjects with severe pneumonia was included in this study. Incidence of extubation failure among patients with severe pneumonia was 70,3%, with a mortality rate of 85,2%. Bivariate analyses found that age of >60 years, smoking history, moderate-to-severe Charlson Comorbidity Index, procalcitonin > 2 ng/mL, not having neuromuscular disease, renal replacement therapy, and APACHE II score of ≥25 were significantly associated with extubation failure. In multivariate analysis, moderate-to-severe Charlson Comorbidity Index (p=0,002, HR 2,254, 95% CI 1,353-3,755) and procalcitonin > 2 ng/mL (p<0,001, HR 1,859, 95% CI 1,037-3,333) were found to be independent predictors of extubation failure in patients with severe pneumonia.
Conclusion: Moderate-to-severe Charlson Comorbidity Index and procalcitonin level of > 2 ng/mL were independent predictors of extubation failure in patients with severe pneumonia."
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2021
SP-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Ahmad Nur Aulia
"Latar Belakang: Kegagalan ekstubasi akibat pneumonia berat meningkatkan morbiditas dan mortalitas. Imunitas adaptif sistemik berupa fraksi dan rasio sel T limfosit CD4/CD8 darah memiliki peranan penting sebagai prediktor lemah mortalitas. Dibutuhkan studi lanjutan untuk mengetahui imunitas adaptif lokal melalui Bronchoalveolar Lavage (BAL) pada kedua paru.
Tujuan: Mengetahui perbedaan kadar dan rasio sel T limfosit CD4/CD8 Bronchoalveolar Lavage sesuai status ekstubasi dan status mortalitas pada pneumonia berat.
Metode: Penelitian ini menggunakan desain kohort prospektif pada 40 pasien pneumonia berat. Data primer diambil dari pasien yang terintubasi dan menjalani tindakan bronkoskopi di perawatan IGD dan ruang intensif RSCM sejak November 2020 hingga Januari 2021. Analisa univariat dan bivariat dengan uji beda rerata digunakan pada data skala numerik dengan sebaran normal dan uji Mann Whitney dengan sebaran tidak normal.
Hasil: Proporsi gagal ekstubasi sebesar 80% dan proporsi mortalitas sebesar 75%. Terdapat perbedaan bermakna pada fraksi sel T limfosit CD4 BAL pada paru cidera berat kelompok berhasil ekstubasi dan gagal ekstubasi (p=0,006); kelompok pasien hidup dan meninggal (p=0,002). Fraksi CD4 darah dan rasio CD4/CD8 darah ditemukan lebih tinggi secara bermakna pada kelompok berhasil ekstubasi dibandingkan dengan gagal ekstubasi; juga ditemukan lebih tinggi pada kelompok yang hidup dibandingkan yang meninggal.
Kesimpulan: Fraksi CD4 BAL pada paru cidera berat berbeda secara statistik bermakna lebih tinggi pada kelompok pasien berhasil ekstubasi dibandingkan dengan kelompok pasien gagal ekstubasi dan kelompok pasien hidup dibandingkan dengan kelompok pasien meninggal.
......Background: Extubation failure due to severe pneumonia increases morbidity and mortality. Systemic adaptive immunity, T lymphocyte cells CD4/CD8 in blood, has special role as a mortality predictor in severe pneumonia. Further study still needed to evaluate local adaptive immunity through bronchoalveolar lavage celluler examination in both lung.
Objective: The aim of this study was to find out the differences between T lymphocytes CD4/CD8 in both lung based on extubation status and mortality status.
Methods: We performed a cohort prospective study of 40 patients with severe pneumonia whom underwent endotracheal intubation and bronchoscopy hospitalized in intensive care unit between November 2020 to January 2021 in Dr. Cipto Mangunkusumo National General Hospital. Primary data was taken and analyzed using univariat and bivariat to investigate mean or median differences with unpaired t-test for normal numeric distribution data and Mann-Whitney test for abnormal distribution numeric data.
Result: The proportion of extubation failure was 80% and mortality rate was 75%. There were significantly different results of BALF CD4 T cells lymphocyte fraction in severe pneumonia group of patients based on extubation status (p=0,006) and mortality status (p=0,002). Blood CD4 T cells lymphocyte fraction and blood CD4/CD8 T cells lymphocyte ratio were found significantly higher in the successfully extubation group of patients compared to extubation failure group of patients; and also significantly higher in survived group of patients compared to mortality group of patients with pneumonia severe.
Conclusion: Fraction of CD4 BALF in severely injured pneumonia lungs group of patients who had succesful intubation processes were statistically different compared to the group of patients with unsuccesful extubation. Fraction of CD4 BALF were also found statistically different in the group of patients who were survived compared to the group of patients who were passed away."
Jakarta: Fakultas Kedokteran Univesitas Indonesia, 2021
SP-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library