Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
Okta Rina Fitri
"Hak atas pangan adalah hak fundamental yang harus dipenuhi untuk mencegah kelaparan dan memastikan kehidupan yang sehat serta produktif. Konsepsi ketahanan nasional menekankan bahwa perlindungan kesehatan dan keamanan pangan bagi masyarakat harus mengacu pada ketahanan pangan sebagai landasan konseptual. Meskipun begitu, data menunjukkan bahwa kerawanan pangan masih signifikan di berbagai belahan dunia, termasuk di Indonesia. Penelitian ini bertujuan menganalisis tingkat kerawanan pangan rumah tangga pengemudi ojek online (ojol), yang mengalami ketidakstabilan pendapatan dan rentan terhadap kerawanan pangan. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan menggunakan model Rasch, regresi multinominal dengan variabel moderator kombinasi antara modal sosial dan akses ekonomi, serta analisis data deskriptif untuk menganalisis data temuan. Penelitian ini mengukur kerawanan pangan rumah tangga menggunakan Food Insecurity Experience Scale (FIES). Penelitian ini juga melihat pengaruh ketidakpastian pendapatan, tingkat pendidikan, akses fisik, akses ekonomi, peran perusahaan platform, bantuan pemerintah, modal sosial, dan strategi coping terhadap kerawanan pangan rumah tangga ojol. Hasil penelitian menunjukkan bahwa rumah tangga ojol dengan kerawanan pangan sedang ada 56%. Sedangkan 20% rumah tangga ojol termasuk dalam kategori rawan pangan ringan. Hanya 16% rumah tangga ojol yang berada dalam kategori aman pangan. Sedangkan 8% rumah tangga ojol termasuk dalam kategori rawan pangan berat. Hasil regresi multinominal menunjukkan bahwa variabel-variabel yang mempengaruhi kerawanan pangan rumah tangga ojol secara signifikan antara lain adalah ketidakpastian pendapatan, akses fisik, dan pendidikan terakhir.
The right to food is a fundamental entitlement aimed at preventing hunger and ensuring healthy and productive lives. The concept of national resilience emphasizes that protecting the health and food security of communities should be grounded in food resilience as a conceptual foundation. However, data reveals significant food insecurity worldwide, including in Indonesia. This study aims to analyze the food insecurity levels among ojek online drivers (ojol) households, which face income instability and vulnerability to food insecurity. The research employs a quantitative approach using Rasch modeling, multinomial regression with a moderator variable combining social capital and economic access, and descriptive data analysis. Food insecurity among households is measured using the Food Insecurity Experience Scale (FIES). The study examines the impact of income uncertainty, education level, physical access, economic access, platform company roles, government assistance, social capital, and coping strategies on food insecurity among ojol households. Findings indicate that 56% of ojol households experience moderate food insecurity, with 20% categorized as mildly food insecure, 16% as food secure, and 8% as severely food insecure. Multinomial regression results highlight that income uncertainty, physical access, and education significantly influence food insecurity among ojol households."
Jakarta: Sekolah Kajian Stratejik dan Global Universitas Indonesia, 2024
T-pdf
UI - Tesis Membership Universitas Indonesia Library
Nada Zairina Wulandari
"Ketahanan pangan adalah salah satu aspek yang mendukung ketahanan nasional. Ketika individu atau rumah tangga tidak mampu memenuhi ketahanan pangannya maka terjadilah kerawanan pangan yang dapat menggangu stabilitas ekonomi dan nasional. Tapin mengalami peningkatan penduduk miskin dan peningkatan rumah tidak layak huni di Kalimantan Selatan. Penelitian ini memiliki tujuan untuk menganalisis dan mengukur kerawanan pangan rumah tangga tidak layak huni dan faktor yang mempengaruhinya di Kabupaten Tapin, Kalimantan Selatan. Pangan adalah kebutuhan mendasar yang harus selalu ada dan terus meningkat seiring dengan mengingkatnya jumlah penduduk. Analisis ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan menggunakan model rasch, metode regresi ordinal dan menggunakan variabel moderator dengan analisis data yang deskriptif untuk menganalisis data penelitian. Penelitian ini berdasarkan pada skala kerawanan pangan (FIES) serta faktor demografi dan kemiskinan multidimensi yaitu Jumlah Anggota Keluarga (X1), Jenis Pekerjaan (X2), Pendapatan (X3), Pendidikan (X4), Kesehatan (X5), Bantuan (X6), dan Jenis Kelamin (X7). Hasil penelitian ini adalah, pada tingkat kerawanan pangan rumah tangga tidak layak huni berdasarkan FIES, terdapat 57% kerawanan pangan ringan, kerawanan pangan sedang ada 23% dan rumah tangga dengan tingkat kerawanan pangan berat ada 20%.
Food security is one aspect that supports national security. When individuals or households are unable to fulfill their food security, food insecurity occurs which can disrupt economic and national stability. Tapin has experienced an increase in the number of poor people and an increase in uninhabitable houses in South Kalimantan. This study aims to analyze and measure the food insecurity of uninhabitable households and the factors that influence it in Tapin District, South Kalimantan. Food is a basic need that must always be available and continues to increase along with the increasing population. This analysis uses a quantitative approach using the Rasch model, ordinal regression method and using moderator variables with descriptive data analysis to analyze research data. This research is based on the food insecurity scale (FIES) and multidimensional demographic and poverty factors, namely the number of family members (X1), type of work (X2), income (X3), education (X4), health (X5), assistance (X6), and Gender (X7). The results of this study are, at the level of food insecurity in uninhabitable households based on FIES, there are 57% light food insecurity, moderate food insecurity is 23% and households with severe food insecurity are 20%."
Jakarta: Sekolah Kajian Stratejik dan Global Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership Universitas Indonesia Library