Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 125 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Vania Rizky Amanda
Abstrak :
Persaingan yang terjadi di dunia bisnis, menuntut para produsen untuk lebih teliti dalam melihat peluang. Berbagai cara komunikasi dilakukan untuk menarik konsumen, salah satunya yaitu melalui mobile marketing yang berbentuk kupon mobile melalui Short Message Service (SMS). Media tersebut menjadi pertimbangan produsen, karena salah satu kelebihan yang dimilikinya yaitu murah dan mudah dalam mengirimkan pesan dalam jumlah yang besar. Namun demikian hasil yang diberikan belum memberikan hasil yang maksimal. Hal tersebut karena terdapat pengaruh motivasi belanja (utilitarian vs hedonic) yang dimiliki oleh konsumen terhadap kesesuaiannya (regulatory fit) dengan penawaran produk yang terdapat di dalam kupon mobile serta waktu akan kebutuhan (saat ini vs nanti) dalam pengambilan keputusan untuk menukarkan (intention to redeem) kupon mobile tersebut. Metode yang digunakan oleh penulis adalah dengan memberikan perlakuan berbeda berdasarkan motivasi belanja(utilitarian vs hedonic) yang dimiliki oleh konsumen. Penulis menggunakan dua tipe produk berbeda yang dinilai mewakili sifat dari produk tersebut yaitu shampo sebagai tipe produk utilitarian dan tiket film sebagai tipe produk hedonic. ......Competition in business, requires producers to be more careful in looking at opportunities. Various ways of communication to attract customers, one of which is through mobile marketing in the form of mobile coupons via Short Message Service (SMS). This media become consideration the manufacturer, since one of its advantages is cheap and easy to send messages in large numbers. However, the results given yet provide maximum results. This is because there is the influence of motivation expenditure (utilitarian vs. hedonic) owned by consumers towards compliance (regulatory fit) with a product offering that is contained in the mobile coupons as well as time would need (now versus future) in the decision to redeem (intention to redeem) The mobile coupons. The method used by the authors is to provide different treatment based on shopping motivation (utilitarian vs. hedonic) owned by the consumer. The authors used two different types of products are considered to represent the nature of these products, shampoo as a utilitarian product type and movie tickets as a hedonic product type.
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2016
S61865
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Daisy Widiastuti
Abstrak :
Kejang pada neonatus (neonatal fit) merupakan suatu tanda penyakit yang menyerang susunan saraf pusat (SSP), kelainan metabolik dan penyakit lain yang dapat menyebabkan kerusakan otak. Kejang pada neonatus sukar diklasifikasikan, dikenali maupun diobati. Pada neonatus cukup bulan (NCB) maupun neonatus kurang bulan (NKB) kejang dapat menyebabkan kerusakan SSP yang permanen dan menimbulkan gangguan neurologis di masa datang seperti gangguan kognitif yang berkepanjangan serta meningkatkan risiko kejadian epilepsi. Kejang pada masa neonatus dibandingkan dengan anak besar frekuensinya relatif tinggi. Disamping hal tersebut diagnosis kejang pada neonatus juga lebih sulit karena bentuk kejang subtle yang menyerupai gerakan-gerakan normal. Angka kejadian kejang yang sebenarnya tidak diketahui karena manifestasi klinis kejang sangat bervariasi dan sering sulit dibedakan dengan gerakan normal. Penelitian terhadap kejang pada neonatus yang telah dilakukan di Departemen IKA FKUI RSCM sebelumnya adalah penelitian Hendarto S.K dkk di Jakarta (1971) membahas beberapa aspek dari kejang pada neonatus seperti angka kejadian kejang, jenis kelamin, berat lahir, etiologi kejang, morbiditas dan mortalitas. Angka kejadian kejang pada neonatus yang diperoleh dari penelitian tersebut sebesar 0,7%. Di bangsal perinatologi, neonatal intesive care unit (NICU) dan pediatric intensive care unit (PGD) Departemen IKA FKUI RSCM didapatkan kejadian kejang salaam tahun 2003 sebanyak 17 neonatus. Meskipun angka kejadian kejang pada neonatus kecil akan tetapi mengenali bentuk (tipe) kejang neonatus menjadi satu hal penting karena kejang pada neonatus mungkin merupakan satu-satunya tanda adanya gangguan SSP. Selain itu manifestasi klinis kejang juga berguna untuk menentukan prognosis. Etiologi kejang pada neonatus ada beberapa macam, pada sebagian besar disebabkan oleh Hipoksik Iskemik Ensefalopati (HIE), perdarahan intrakranial, infeksi intrakranial, gangguan metabolik dan kelainan bawaan.
Jakarta: Universitas Indonesia, 2006
T58749
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ahmad Fathul Bari
Abstrak :
ABSTRAK
Employee Engagement adalah topik yang sudah banyak dibahas dalam penelitian ilmu manajemen. Penelitian juga semakin berkembang karena keterkaitan antara teori dengan kondisi di dunia bisnis yang membutuhkan engagement dari karyawannya menjadi hal yang sangat penting. Yang dimaksud dengan employee engagement adalah keterikatan karyawan terhadap pekerjaan maupun perusahannya dalam makna positif sehingga dapat memberikan hasil yang baik bagi dirinya maupun perusahaannya. Variabel lain dalam penelitian ini adalah Person-Environment Fit yang merupakan kesesuaian antara karyawan dengan lingkungannya. Penelitian ini membahas tentang pengaruh person-environment fit terhadap employee engagement dengan mengambil sampel di salah satu perusahaan ritel yakni di PT XYZ, sebuah perusahaan ritel kosmetik di Indonesia dari brand internasional. Dengan sampel sebanyak 199 orang karyawan, penelitian ini menunjukkan bahwa person-environment fit berpengaruh positif dan signifikan terhadap employee engagement.
ABSTRACT
Employee Engagement has been widely discussed in management science research. The research are growing since relationship between theory and actual business conditions requires Employee Engagement becomes very important. Employee Engagement is a strong bounding between employee to his works as well as his company in positive significance and contributes good results to himself and the company. Another variable in this research is Person Environment Fit which reflects conformity between employee and environment. This research elucidates Person Environment Fit influence to Employee Engagement. This research, with 199 samples of employee at PT XYZ, an international brand cosmetic retail company in Indonesia, has proved that person environment fit has positive influence and significant to employee engagement
2017
T48172
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Agnes Dwi Retno Kumorosari
Abstrak :
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk melihat hubungan needs-supplies fit dan demands-abilities fit dengan dua bentuk dari kesuksesan karier subjektif yaitu kepuasan kerja dan kepuasan karier. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan menggunakan alat ukur Career Satisfaction untuk mengukur kepuasan karier dan Michigan Organizational Assessment Questionnaire mengukur kepuasan kerja serta alat ukur Person-Job Fit untuk mengukur needs-supplies fit dan demands-abilities fit. Penelitian ini dilakukan pada 197 responden dalam konteks organisasi. Penelitian ini menunjukkan hasil bahwa needs-supplies fit r = 0,54, p < 0,01 dan demands-abilities fit r = 0,53, p < 0,01 memiliki hubungan positif terhadap kepuasan kerja. Penelitian juga menunjukkan hasil bahwa needs-supplies fit r = 0,51, p < 0,01 dan demands-abilities fit r = 0,44, p < 0,01 memiliki hubungan positif terhadap kepuasan karier.
ABSTRAK
The aim of this study is to examine the relationship between needs supplies fit and demands abilities fit on two forms of subjective career success, which is job satisfaction and career satisfaction. This is a quantitative study using Career Satisfaction measurement to measure career satisfaction, Michigan Organizational Assessment Questionnaire to measure job satisfaction, and Person Job Fit measurement to measure needs supplies fit and demands abilities fit. This research was conducted on 197 respondents at organization context. Results indicated that both needs supplies fit r 0,54, p 0,01 and demands abilities fit r 0,53, p 0,01 were positively related to job satisfaction. Results also indicated that both needs supplies fit r 0,51, p 0,01 and demands abilities fit r 0,44, p 0,01 were positively related to career satisfaction.
2017
S67481
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Benny Benzar Ridhabaehakim
Abstrak :
Konsumen dengan tampa disadari menggunakan self-regulatory saat memilih sebuah produk. Klaim periklanan memiliki peranan penting dalam pemilihan merek. Fokus regulatori memperkenalkan fokus promotif yang berkaitan dengan tujuan dan harapan serta konsep fokus preventif yang terkait dengan kewajiban dan tanggung jawab. Fokus regulatori dari konsumen yang sesuai dengan klaim periklanan yang dikeluarkan oleh sebuah merek akan cenderung dipilih oleh konsumen. Pada eksperimen l, konsumen dimanipulasi fokus regulatorinya dengan memberikan daftar hal-hal yang positif sehingga fokus regulatorinya menjadi promotif. Sedangkan partisipan yang diberikan daftar hal-hal yang negatif fokus regulatorinya menjadi preventif Setelah manipulasi fokus responden diminta memilih merek berdasarkan klaim periklanannya. Eksperimen 2 dilakukan dengan tujuan menguji tingkat kesadaran terhadap merek berdasarkan fokus regulatori dari konsumen. Responden dalam eksperimen ini pertama-tama dimanipulasi dengan diminta menuliskan kewajiban atau tanggung jawab pada saat ini dan mass, lalu sehingga fokusnya menjadi fokus preventif. Sedangkan partisipan lain diminta menuliskan tujuan atau harapan pada saat ini atau masa lalu yang pernah dimiliki sehingga fokusnya menjadi promotif. Setelah diarahkan fokusnya, responden diminta memasangkan 50 pasang kategori produk dengan merek. Dari 50 pasang kategori produk dengan merek terdiri dari 15 merek dengan klaim periklanan preventif 15 merek promotif dan 20 merek netral. Saat melakukan penilaian terhadap pasangan kategori-merek waktu dihitung. Hasil eksperimen 1, terbukti dari hipotesis 1 dan 2 dimana merek yang dipilih sesuai dengan arah fokus regulatori dari responden. Selain itu, pada hipotesis 3 dan 4 membuktikan bahwa konsmnen yang mernpunyai fokus preventif akan cenderung sadar terhadap merek denganklaim periklanan preventif. Jika konsumen mempunyai fokus promotif akan cenderung sadar terhadap merek dengan klaim periklanan promotif. Penelitian ini dapat diimplikasikan dalam strategi periklanan dan distribusi produk. Implikasi dalam strategi periklanan adalah mengubah fokus regulatori konsumen menjadi sesuai dengan klaim merek sehingga konsumen membeli merek tersebut. Pada distribusi produk implikasinya membuat tempat menjual produk menjadi sesuai dengan fokus negulatori konsumen. ...... Consumer subconsciously apply self-regulatory when choosing a product. Claim advertising have important role in election of brand. Regulatory focus introduce promotrbn focus concept which related to purpose and hope and also prevention focus concept which related to responsibility and obligation. Regulatory focus from consumer which match with advertising claim will tend to selected by consumer. At experiment I, the manipulation regulatory focus consumer by giving list which are positive things causing regulatory focus become promotion. While participant is given by negative things list causing the regulatory focus become prevention. After manipulation responder is focus, they asked to choose brand based on the advertising claim Experiment 2, have been propose to test level of awareness to brand based on regulatory focus from consumer. Respondent in this experiment, manipulation regulatory focus by asked to write down responsibility or obligation at the moment and past, which causing the jbcus become prevention focus. While other participant asked to write down propose or hope at the moment or past which have been owned causing focus become promotion. After pointed by focus, responder is aslced to pair 50 category product tide with brand There out of 50 category product tide with brand consist of l5 brand with advertising claim of prevention, I5 brand promotion and 20 neutral brand The time when do assessment to associations of category-brand had been calculated. The result of experiment I, proven by hypothesis l and 2 where brand which selected as according to direction regulatory focus from responder: Furthermore, hypothesis 3 and 4 proving that consumer having prevention focu.s will tend to consciousness a brand with prevention focus on advertising claim. lf consumer had promotion focus will tend to consciousness a brand with promotion focus on advertising claim. This research can applicable in distribution product and advertising strategy. Implication in advertising strategy is alter regulatory focus consumer become according to brand claim so consumer will be buy the brand. At implication on distribution product are making the place jbr selling product become according to regulatory focus consumer.
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2007
T17778
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Maulana
Abstrak :
Latar belakang. Kanker kolorektal merupakan keganasan saluran cerna yang menjadi salah satu penyebab morbiditas dan mortalitas terkait kanker paling banyak di dunia. Perkembangan sel normal menjadi kanker melalui proses mutasi genetik yang membutuhkan waktu bertahun-tahun. Program skrining dapat menurunkan angka kematian namun partisipasinya masih rendah. Saat ini tersedia metode yang bersifat tidak invasif diantaranya dengan dasar pemeriksaan feses yang telah luas digunakan baik sebagai tes tunggal maupun kombinasi. Berbagai metode skrining terus dikembangkan untuk mendapatkan nilai diagnostik yang baik. Dengan mengkombinasikan mRNA CEA feses dan FIT diharapkan dapat menghasilkan metode skrining dengan sensitivitas dan spesifistas yang baik serta terjangkau. Tujuan. Mengevaluasi nilai diagnostik pemeriksaan kombinasi mRNA CEA feses dan FIT dalam mendeteksi lesi neoplastik kolorektal. Metode. Studi potong lintang dengan populasi terjangkau pasien dewasa yang diduga kanker kolorektal di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo pada bulan November 2015 sampai Februari 2016. Analisis uji diagnostik digunakan untuk mendapatkan nilai sensitivitas, spesifisitas, NDP, NDN, RKP dan RKN kombinasi mRNA CEA feses dan FIT dalam mendeteksi lesi neoplastik kolorektal dengan pemeriksaan histopatologi jaringan yang diambil melalui kolonoskopi sebagai baku emas. Lesi neoplastik kolorektal terdiri dari lesi prakanker/adenoma dan kanker. Hasil. Sebanyak 78 subjek penelitian dengan rerata umur 55,32±12,6 tahun, 73,1% berumur 3 50 tahun dan 53,8% berjenis kelamin pria. Keluhan klinis terbanyak berupa perdarahan nyata saluran cerna 33,3%, nyeri perut 28,2%, dan perubahan pola defekasi 24,4%. Proporsi lesi neoplastik kolorektal sebesar 30,7% terdiri dari prakanker/adenoma 12,8% dan kanker 17,9%. Sensitivitas, spesifisitas, NDP, NDN, RKP dan RKN untuk mendeteksi lesi neoplastik kolorektal berturut turut 75%, 61,11%, 46,07%, 84,66%, 1,93, 0,41; adenoma berturut-turut 50,00%, 50,00%, 12,80%, 87,20%, 1,00, 1,00; dan kanker kolorektal berturut turut 92,86%, 59,37%, 33,26%, 97,44%, 2,29, 0,12. Kesimpulan. Kombinasi mRNA CEA feses dan FIT untuk mendeteksi lesi neoplastik kolorektal di Indonesia memiliki nilai NDN tinggi tetapi sensitivitas, spesifisitas, NDP, RKP dan RKN yang rendah. ......Background. Colorectal cancer is one of the gastrointestinal tract malignancy which is one of the most common causes of cancer-related morbidity and mortality in the world. The development of normal cells into cancer through genetic mutations process that take years. Screening programs can reduce mortality rates but low participation. Currently, non-invasive methods are available including the stool based examination which has been widely used as a single test or in combination. Various screening methods continue to be developed to obtain good diagnostic value. By combining faecal CEA and FIT mRNA, it is expected to produce a screening method with good sensitivity and specificity and is affordable. Objective. We aimed to evaluate the diagnostic value of combination faecal mRNA CEA and FIT to detect neoplastic lesions of colorectal Methods. Cross-sectional study with with suspected colorectal cancer at Ciptomangunkusumo Hospital from November 2015 to February 2016. Diagnostic test analysis was used to obtain sensitivity, specificity, PPV, NPV, PLR and NLR of the combination of faecal mRNA CEA and FIT in detecting neoplastic lesions of colorectal by histopathological examination of tissues taken through colonoscopy as the gold standard. Colorectal neoplastic lesions consist of precancerous/adenoma and cancerous lesions. Results. A total of 78 subjects with a mean age of 55.32±12.6 years, 73.1% aged older than fifty and 53.8% were male. The most clinical complaints were obvious gastrointestinal bleeding 33.3%, abdominal pain 28.2%, and changes in bowel habits 24.4%. The proportion of colorectal neoplastic lesions was 33.3% consisting of 15.4% precancer/adenoma and 17.9% cancer. Sensitivity, specificity, PPV, NPV, PLR and NLR for detecting colorectal neoplastic lesions was 75%, 61.11%, 46.07%, 84.66%, 1.93, 0.41 respectively; adenoma 50.00%, 50.00%, 12.80%, 87.20%, 1.00, 1.00 repectively; colorectal cancer 92.86%; 59.37%; 33.26%; 97.44%; 2.29; 0.12 respectively. Conclusion. The combination of faecal CEA mRNA and FIT in detecting colorectal neoplastic lesions has high NPV but low sensitivity, specificity, PPV, PLR and NLR.
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2022
SP-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dede Setyadi
Abstrak :
Sistem Informasi Rumah Sakit merupakan dasar dari kebutuhan pelayanan demi tercapai pelayanan yang prima, pada Rumah Sakit Hermina Lampung terjadi perubahan Sistem Informasi pada bulan Mei 2022, perubahan dilakukan agar tercipta kemudahan dalam pelayanan baik rawat jalan maupun rawat inap. Setelah penggunaan selama satu tahun dirasa masih ada kendala dalam pelayanan di rawat jalan dimana tidak tercapainya kesesuaian standar length of stay rawat jalan. Penelitian ini bertujuan untuk melakukan analisis implementasi sistem informasi di rawat jalan dengan menggunakan metode struktur, proses, output serta digabungkan dengan metode HOT-Fit. Metode: Penelitian ini dilakukan dengan cara mixed method dimana dilakukan analisa penelitian secara kuantitatif dan kemudian dilakukan analisa penelitian kualitatif untuk memperkuat hasil dari penelitian, Pengambilan data dilakukan sejak Mei 2023 hingga Juni 2023, Hasil: Tidak terdapat hubungan bermakna antara kualitas sistem maupun kualitas informasi dengan usia, pendidikan terakhir dan jenis kelamin. Pelatihan SDM terhadap sistem informasi masih kurang maksimal dalam pelaksanaan, sistem informasi sering terjadi down server yang dapat menyebabkan slowness dalam pelayanan, belum adanya SPO yang mengatur terhadap penggunaan jaringan wifi di rawat jalan menyebabkan kelambatan pada aplikasi sistem informasi, integrasi sistem terlaksana di setiap unit namun menjadi kendala pada saat penutupan pelayanan pasien karena masih adanya step-step yang tidak dilakukan unit sebelumnya. Kesimpulan: Dengan metode input, proses dan output serta HOT-Fit dapat mengetahui pelatihan SDM, kesiapan sistem, kesiapan sarana dan prasarana, kebijakan, serta integrasi sistem mengalami kendala yang paling bermakna di dalam pelayanan menggunakan sistem informasi di rumah sakit dan dibutuhkan penyelesaian agar dapat tercipta pelayanan yang maksimal ......he Hospital Information System is the basis of service needs in order to achieve excellent service, at Hermina Lampung Hospital there was a change in the Information System in May 2022, changes were made to create convenience in service both outpatient and inpatient. After using it for one year, it is felt that there are still obstacles in outpatient services where standard conformity is not achieved for length of stay outpatient. This study aims to analyze the implementation of information systems in outpatient care using the structure, process, output method and combined with the HOT-Fit method.Method: This research was conducted in mixed methode where a quantitative research analysis was carried out and then a qualitative research analysis was carried out to strengthen the results of the research, data collection was carried out from May 2023 to June 2023,Results: There is no significant relationship between system quality and information quality with age, last education and gender. Human resources training on information systems is still not optimal in implementation, information systems often occurdown server which can cause slowness in service, there is no regulations that regulates the use of wifi networks in outpatient care causing delays in information system applications, system integration is carried out in each unit but becomes an obstacle when closing patient services because there are still step which the previous unit had not done.Conclusion:With the input, process and output methods as well as HOT-Fit, it can be seen that human resources training, system readiness, facility and infrastructure readiness, policies, and system integration experience the most significant obstacles in services using information systems in hospitals and solutions are needed so that services can be created. the maximum.
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Alifian Kharisma Syahziar
Abstrak :
Tesis ini mengeksplorasi metode perancangan arsitektur berbasis operasi mengupas dengan mengiris yang menghasilkan rekonstruksi konten dan pembungkus melalui representasi penampang (figural sections). Kajian ini diawali dengan argumen bahwa gagasan arsitektur sebagai pembuatan selubung longgar dari konten yang sudah tersaji perlu dibenahi. Karena sejatinya, konten justru mengkualifikasi dan mendiskualifikasi arsitektur. Penulis menyarankan bahwa desain memerlukan pembacaan yang cermat dan merespon dengan ketepatan (fit program) antara konten, konsep dan konteks dengan pemahaman arsitektur sebagai pembungkus (wrapping). Wrapping sebagai konsep juga dapat dipahami sebagai menciptakan ketidakhadiran yang singkat. Hal inilah yang kemudian menghendaki aksi seterusnya, yakni pengupasan (unwrapping). Eksplorasi pengupasan yang pertama dilakukan dengan mengungkap interaksi konten, konteks, dan konsep melalui stimulus studi preseden arsitektur yang membungkus. Sebagai metode analisis, mengupas dilakukan dengan menampilkan rangkaian penampang sebagai cara untuk menekankan makna hubungan ketiadaan ruang dan kemunculan konten. Dengan ini, pengamat didorong untuk penelusuran lebih jauh mengenai potensi konten yang tidak diharapkan oleh program awal pembungkusnya, atau yang disebut dengan set of misfit. Kemunculan misfit ini menghasilkan gagasan menciptakan fragmen penampang yang mengarah pada metode mengiris. Kemudian studi dilanjutkan dengan eksplorasi mengiris melalui tiga pertimbangan prosedur: memotong bagian terluar, menemukan rongga, dan penekanan terhadap permukaan. Prosedur ini diperagakan melalui eksplorasi praktek mengiris sehari-hari dengan buah dan sayuran sebagai subjek iterasi. Berbagai mekanisme irisan ini menghasilkan skenario rekonstruksi dari simulasi ragam konten dan pembungkus. Pemahaman tentang operasi mengupas dengan mengiris menawarkan konten arsitektur lebih dari sekadar wacana program siap saji menjadi wacana desain yang generatif atas nama kesesuaian spasial, bentuk dan konteks. ......This thesis explores an architectural design method based on unwrapping through slicing operations, resulting in content and wrapping reconstruction through free figural section representation. This study begins with the argument that the notion of architecture in making envelopes from ready-made content should be redefined. It is because the content naturally qualifies and disqualifies architecture. The author suggests that design requires close reading in establishing coherence or fit program between content, concepts, and context with an understanding of architecture as wrapping. Wrapping as a concept can also be understood as creating a brief absence. This is what then requires the action of unwrapping as an integral part of the wrapper and is important in the design process. The first exploration of unwrapping is carried out by uncovering the interaction of content, context, and concept through the wrapping stimulus of architectural precedent studies. As an analytical method, unwrapping is done by displaying a series of sections as a way to emphasize the meaning of the relationship between the absence of space and emerging content. Further then, the observer is encouraged to explore the potential content that was not expected by the initial wrapping program, or what is called a set of misfits. The appearance of this misfit lead to the idea of making fragments which conducted the slicing method. Then the study continued with exploratory slicing through three considered procedures: cutting the outer surface, finding the cavity, and pressing the surface. This procedure is demonstrated through an exploration of everyday slicing practices with fruits and vegetables as the subject of iteration. These multiple-slice mechanisms generate reconstructions scenarios from simulated content and wrapper variants. Understanding the operation of unwrapping by slicing offers architectural content that goes beyond just a ready-made program discourse into a generative design discourse corresponding to space, form, and context.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Pusposari Purwoko
Abstrak :
Rekam medis merupakan berkas yang wajib dimiliki oleh rumah sakit, karena berisi tentang catatan pengobatan pasien di rumah sakit (RS). Saat ini rekam medis di Indonesia telah mengalami perubahan menjadi rekam medis berbasis elektronik dan wajib diimplementasikan paling lambat tanggal 31 Desember 2023. Beberapa RS telah mengembangkan RME namun implementasinya tidak berjalan lancar. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi implementasi rekam medis elektronik (RME) menggunakan metode Human, Organization dan Technology (HOT)-Fit di Instalasi Rawat Jalan RS AN-NISA Tangerang. Hubungan antara ketiga variabel tersebut akan dianalisis mengenai kaitannya dengan net benefit penggunaan rekam medis elektronik. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan pendekatan cross sectional melalui survei. Teknik analisis data menggunakan analisis jalur untuk melihat hubungan antar variabel. Hasil penelitian menggambarkan bahwa ada hubungan antara teknologi RME dengan pengguna RME, ada hubungan antara teknologi RME dengan organisasi RS, ada hubungan antara organisasi RS dengan net benefit RME, ada hubungan tidak langsung antara teknologi RME dengan net benefit RME melalui organisasi RS, tidak ada bukti yang cukup kuat untuk membuktikan hubungan antara pengguna RME dengan net benefit RME. Saran dari penelitian ini supaya RS melakukan evaluasi rutin dan melibatkan para pengguna RME dalam pengembangan aplikasi. ......Medical records are files that must be owned by hospitals, because they contain records of patient treatment in hospitals. Currently, medical records in Indonesia have changed to electronic-based medical records and must be implemented no later than December 31, 2023. Some hospitals have developed RME but the implementation is not running smoothly. This study aims to evaluate the implementation of electronic medical records (RME) using the Human, Organization and Technology (HOT)-Fit method at the Outpatient Installation of AN-NISA Tangerang Hospital. The relationship between the three variables will be analysed regarding their relationship with the net benefits of using electronic medical records. This research is a quantitative study with a cross sectional approach through a survey. The data analysis technique uses path analysis to see the relationship between variables. The results illustrate that there is a relationship between RME technology and RME users, there is a relationship between RME technology and hospital organization, there is a relationship between hospital organization and RME net benefits, there is an indirect relationship between RME technology and RME net benefits through hospital organization, and there is no evidence strong enough to prove the relationship between RME users and RME net benefits. The suggestion from this study is for hospitals to conduct regular evaluations and involve RME users in application development.
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Andzar Syafa’atur Rahman
Abstrak :
Penelitian bertujuan untuk mengetahui covariates yang mempengaruhi survival time mulai dari pekerja diterima sebagai pekerja tetap PT XYZ sampai dengan pekerja menjadi excellence branch manager serta proyeksi survival time jabatan sub-branch manager sebagai suksesor excellence branch manager. Cox proportional hazard model dibangun menggunakan 324 data Pekerja branch manager periode 2012 – 2021. Covariates meliputi demografi, kinerja, dan waktu yang dihabiskan pada job family di suatu jabatan. Total 176 data pekerja sub-branch manager digunakan untuk proyeksi kesiapan suksesi excellence branch manager. Covariates yang mempengaruhi survival time yaitu jalur penerimaan sebagai pekerja tetap, masa kerja corporate title officer dan assistant manager pada job family small & medium enterprise, masa kerja pada jabatan sub-branch manager, serta total masa kerja, rata-rata kinerja dan usia pada corporate title manager. Berdasarkan covariates tersebut proyeksi kesiapan perencanaan suksesi pekerja sub-branch manager menjadi excellence branch Manager sebesar 10,23%. Implikasi bagi PT XYZ yaitu membangun jalur karier excellence branch manager dengan memilih pekerja dari jalur penerimaan external management trainee. Selanjutnya pekerja ditempatkan pada job family small & medium enterprise saat corporate title officer dan assistant manager. Ketika pekerja akan promosi menjadi corporate title manager maka dilakukan seleksi untuk memastikan kinerja pekerja lebih dari 3,00 selama menempati corporate title manager. ......This study aims to determine the covariates that affect survival time, starting from employees accepted as permanent employees of PT XYZ to employees becoming excellence branch managers and projected survival time for sub-branch manager as successor of excellence branch managers. The Cox proportional hazard model was built using 324 branch manager data during 2012 – 2021. Covariates include demographics, performance, and time spent on job families in a position. Total 176 sub-branch manager data are used to project the succession readiness of the excellence branch manager. Covariates that affect survival time are recruitment method, years of worked in corporate title officers and assistant managers in job family of small & medium enterprise, years of worked in sub-branch manager, years of worked in corporate title managers, average performance in corporate title manager, and age. The projected readiness of sub-branch manager to become excellence branch manager is 10,23%. The implication for PT XYZ is to build career path for excellence branch manager by selecting employees from external management trainees. Furthermore, employees are placed in job family of small & medium enterprises as corporate title officer and assistant manager. When an employee is going to be promoted to corporate title manager, selection is made to ensure employees provide performance more than 3.00.
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>