Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 13 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan , 1982
R 610.7 IND k
Buku Referensi  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Giezky Natakusumah
Abstrak :
Gempa yang terjadi di Sulawesi Tengah adalah salah satu gempa yang terjadi pada tahun 2018 tepatnya pada hari Minggu, tanggal 28 September 2018 pukul 18.02 WITA. Gempa ini telah mengakibatkan korban jiwa yang tidak sedikit. Saat kejadian gempa ini juga terjadi fenomena likuifaksi yaitu keadaan kehilangan kekuatan geser tanah nonkohesif pada saat terjadi beban siklik seperti gempa bumi. Dalam pembahasan ini penulis melakukan perhitungan akan kemungkinan likuifaksi berdasarkan data yang didapatkan pada desa Lolu pada daerah yang terlikuifaksi dengan perpindahan yang relatif kecil. Perhitungan dilakukan dengan perhitungan CSR (Cyclic Stress Ratio) yaitu nilai perbandingan antara tegangan geser rata-rata yang diakibatkan oleh gempa dengan tegangan vertikal efektif di setiap lapisan, CRR (Cyclic Resistance Ratio) yaitu besarnya ketahanan tanah terhadap likuifaksi. Selain dengan metode tersebut penulis juga melakukan analisis dengan gradasi butiran dari sampel tanah yang ada. Data tersebut kemudian dibandingkan dengan data sekunder yaitu data nilai faktor keamanan yang dilakukan dengan menggunakan data lapangan CPT di daerah yang sama. Dari hasil dan analisis tanah pada daerah Lolu tanah yang berpotensi likuifaksi memiliki kedalaman yang berfariasi mulai dari 3 meter sampai 20 meter. ......The earthquake that occurred in Central Sulawesi was one of the earthquakes that Happenend in 2018 precisely on Sunday, September 28, 2018 at 18.02 WITA. This earthquake has resulted many fatalities. During this earthquake a liquefaction phenomenon also occurs, liquefaction is the state of loss of shear strength of the noncohesive soil during cyclic loads such as earthquakes. In this discussion the authors calculate the possibility of liquefaction based on data obtained in the village of Lolu in the liquefied area with relatively small displacement. The calculation is done by calculating CSR (Cyclic Stress Ratio) which is the value of the ratio between the average shear stress caused by the earthquake with effective vertical stress in each layer, CRR (Cyclic Resistance Ratio) which is the amount of soil resistance to liquefaction. In addition to the method, the writer also analyzes the gradation of grain from the existing soil samples. The data is then compared with secondary data, which are data on the value of safety factors performed using CPT field data in the same area. From the results and analysis of soils in the Lolu area, potentially liquefied soils have varying depths ranging from 3 meters to 20 meters.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Pudjiati
Abstrak :
Rumah sakit sebagai pemberi jasa pelayanan harus dapat memuaskan masyarakat sebagai pengguna jasa. Kepuasan adalah perbandingan antara harapan klien dengan kenyataan yang diterima oleh klien. RSU FK-UKI Jakarta dengan BOR tahun 2001 (51%) masih lebih rendah dari BOR tahun 2000 (52%), target BOR Rumah Sakit 60%. Belum tercapainya BOR yang ditargetkan dan hasil pelatihan komunikasi terapeutik yang belum memuaskan (47%), merupakan salah satu indikator ketidakpuasan klien. Kepuasan klien belum pernah dilakukan penelitian di rumah sakit. Selanjutnya penulis ingin mengetahui lebih lanjut tentang faktor-faktor yang berhubungan dengan kepuasan klien terhadap hubungan terapeutik perawat klien. Tujuan penelitian ini adalah diidentifikasinya faktor-faktor yang berhubungan dengan kepuasan klien terhadap hubungan terapeutik perawat klien di ruang rawat inap RSU FK-UKI Jakarta. Metode penelitian adalah deskriptif korelasi dengan desain cross sectional, dan menggunakan 2 kuesioner yaitu kuesioner A untuk mengukur data demografi, pribadi, keluarga, sosial ekonomi, budaya dan berat ringannya penyakit klien dengan isian. Kuesioner B mengukur harapan dan kenyaaan klien terhadap hubungan terapeutik perawat klien pada fase perkenalan/orientasi, kerja dan terminasi dengan isian skala Likert. Uji coba kuesioner B dilakukan pada 30 orang klien yang dirawat inap di RSU FK-UKI Jakarta yang tidak termasuk ke dalam responden penelitian. Untuk menguji validitas dilakukan tehnik korelasi product moment dengan hasil kuesioner tentang harapan r 0,368 - 0,791 dan kenyataan r 0,383 - 0,725 terhadap hubungan terapeutik perawat klien, sedangkan uji reliabilitas dilakukan Alpha Cronbach dengan hasil kuesioner tentang harapan a 0,9460 --0,9430; dan kenyataan a 0,9411 - 0,9385 terhadap hubungan terapeutik perawat klien. Artinya kuesioner B tersebut mempunyai tingkat validitas dan reabilitas yang tinggi. Populasi dalam penelitian berjumlah 109 orang, sedangkan jumlah sampel yang diikutsertakan penelitian sebanyak 95 orang klien, dengan kriteria inklusi: klien dewasa dan yang dinyatakan pulang, kesadaran klien composmentis, klien mampu berkomunikasi verbal. Pengambilan sampel dari: kelas I, II dan III, dan Cara pengambilan sampel secara random. Analisis data penelitian terdiri dari analisis univariat, bivariat, multivariat dan analisis diagram kartesius. Hasil penelitian sebagai berikut: sebagian besar klien mempunyai umur antara 20-40 tahun, perempuan, pendidikan menengah (tamat SLTA), pekerjaan wiraswasta/swasta, penghasilan antara 500 ribu - I juta, suku Jawa, dirawat di kelas III, lama dirawat lebih dan 5 hari, belum pernah sakit, penyakit sedang. Harapan paling tinggi pada fase terminasi dengan skor rata-rata 3,35 dan harapan paling rendah pada fase kerja dengan skor rata-rata 3,26. Kenyataan paling tinggi pada fase terminasi dengan skor rata-rata 2,99 dan kenyataan paling rendah pada fase kerja dengan skor rata-rata 2,85: Total rerata harapan 3,31 dan total rerata kenyataan 2,92 terhadap hubungan terapeutik perawat klien. Kepuasan terhadap hubungan terapeutik dengan rata-rata skor 88,37, dan 25 orang klien (26,3%) mengatakan puas terhadap hubungan terapeutik perawat klien, artinya ada sebagian klien yang mencapai nilai 100 untuk kepuasan. Selanjutnya berdasarkan analisis bivariat bahwa variabel pilihan ruang rawat (kelas I, II dan III) dan keadaan penyakit (berat, sedang, ringan) mempunyai hubungan yang bcrmakna dengan kepuasan klien terhadap hubungan terapeutik perawat klien, dan masing-masing dengan p value 0,035 dan 0,050. Kedua variabel yang bermakna pada analisis bivariat dilakukan analisis multivariat secara bersama dengan hasil tidak ada satu pun yang paling berhubungan dengan kepuasan klien terhadap hubungan terapeutik perawat klien. Analisis diagram kartesius menunjukkan bahwa pelaksanaan hubungan terapeutik perawat klien pada fase kerja dinilai sangat penting oleh klien, sedangkan pelaksanaannya belum memuaskan klien (12,6%), fase terminasi sudah dilaksanakan sesuai dengan kepentingan dan harapan klien sehingga dapat memuaskan klien (46,3%), fase perkenalan/orientasi masih dianggap kurang penting bagi klien dan kualitas pelaksanaannya belum memuaskan (32,6%). Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa hubungan terapeutik perawat klien di ruang rawat inap RSU FK-UKI Jakarta adalah sebagai berikut: sebanyak 25 orang klien (26,3%) menyatakan puas terhadap hubungan terapeutik perawat klien, artinya ada sebagian klien mempunyai nilai 100%, faktor-faktor yang berhubungan dengan kepuasan klien terhadap hubungan terapeutik perawat klien adalah: pilihan ruang rawat (kelas I, II, dan III) dan keadaan penyakit (berat, sedang, ringan) namun keduanya tidak ada yang paling berhubungan dengan kepuasan klien terhadap hubungan terapeutik perawat klien. Fase terminasi sudah dilaksanakan dan dipertahankan, dan fase kerja belum memuaskan klien, fase perkenalan/orientasi dianggap kurang penting dilaksanakan. Untuk meningkatkan kepuasan klien maka pimpinan RSU FK-UKI Jakarta disarankan melaksanakan sosialisasi tentang hasil penelitian kepada seluruh tenaga staf keperawatan, peningkatan program pengembangan sumber daya keperawatan melalui pendidikan dan pelatihan tentang komunikasi khususnya hubungan terapeutik perawat klien, agar perawat pelaksana memahami tentang pentingnya pelaksanaan hubungan terapeutik sehingga perawat pelaksana mampu menerapkan komunikasi khususnya hubungan terapeutik perawat klien terutama pada saat melaksanakan pelayanan keperawatan. Bagi peneliti lain dapat dilakukan penelitian dengan metode kuasi eksperimen sehingga tergali lebih dalam tentang faktor apa yang berhubungan dengan kepuasan klien terhadap hubungan terapeutik perawat klien. Daftar bacaan 56 (1983 - 2001)
Analysis Factor's Related To Client's Satisfaction Toward Nurse - Client Therapeutic Relationship in Patient Care at RSU FK - UKI Jakarta.As an institution that gives services in treatment, a hospital should be able to satisfy the client, as the customer service. Satisfaction is a comparison between client's hope and reality obtained. BOR in 2001 at RSU FK-UKI Jakarta (51%) is still lower than those in 2000 (52%), the target of BOR is 60%. Enriched BOR target and unsatisfied result of therapeutic communication training (47%) is an indicator of client unsatisfied. There has not been done research in this hospital. Then, the writer wants to know about factors that related to client's satisfaction toward nurse - client therapeutic relationship. The purpose of this research is to identify factors related to client's satisfaction toward nurse - client therapeutic relationship in patient care at RSU FK-UKI Jakarta. The research method is correlation descriptive with cross sectional design, and using two questioners: questioner A to measure demographic data, and personal: family, social economic, culture and condition of client's illness with filler. Questioner B measures hope and reality of client toward nurse-client therapeutic relationship in introduction/orientation phase, working phase and termination phase with Likert scale filler. The questioner B test was done to 30 clients in overnight patient care at RSU FK-UKI Jakarta who do not include as respondent in this research. To test validity is used moment product correlation technique with the result of hope r 0,368 - 0,791 and reality obtained r 0,383 - 0,725 toward nurse - client therapeutic relationship, meanwhile re ability test is used Alpha Cronbach with the result of hope a 0,9460 - 0,9430; and reality a 0,9411 - 0,9385 toward nurse client therapeutic relationship. It means that the questioner B has a high validity and re ability rate. The population in this research is 109 clients and total sample is 95 clients, with inclusion criteria: client, who is adult, permitted to go home, compos mentis consciousness, can verbal communication. Sample, which is taken from three classes: class I, class II, and class III, is randomly taken. Analysis data of research consists of univariate, bivariate, multivariate and Cartesian diagram analysis. The result is that most of client's aged are between 20-40 years old, women, high school graduates, entrepreneurs, between 500 thousands-1 million rupiahs earnings, Javanese, taken care in class III, more than 5 days taken care, never ill, and medium illnesses. The highest average score of hope is 3,35 in the termination phase and the lowest average score of hope is 3,26 in the working phase. The highest average score of reality is 2,99 in the termination phase and lowest average score of reality is 2,85 in the working phase. Total average of hope is 3,31 and total average of reality is 2,92 toward nurse - client therapeutic relationship. Satisfaction toward therapeutic relationship has an average score 88,37 and 25 clients (26,3%) satisfied toward nurse-client therapeutic relationship, it means that there is a half clients reaching grade ? 100 for satisfaction. Based on bivariate analysis, variable of choice of patient care (class I, II, and III) and condition of illness (heavy, medium, and light) have a meaningful relationship with client's satisfaction toward nurse-client therapeutic relationship, and p values of each are 0,035 and 0,050. Both of meaningful variables in the bivariate analysis were done multivariate analysis together with result that no one is the most related to client's satisfaction toward nurse - client therapeutic relationship. Cartesian diagram analysis shows that nurse-client therapeutic relationship in the working phase is evaluated important by clients, meanwhile the implementation of it has not satisfied clients (12,6%), those in the termination phase has been done as suitable as client's importance and hope so it can satisfy clients (46,3%) and those in the introduction /orientation phase is still evaluated unimportant for client and having an unsatisfied implementation quality. From the result of research, it can be concluded that toward nurse-client therapeutic relationship in overnight patient care at RSU FK-UKI Jakarta: client's satisfaction toward nurse-client therapeutic relationship are 25 clients (26,3%) satisfied, it means that there is client who has 100% grade, factors that related satisfaction toward nurse - client therapeutic relationship are: choice of patient care room (class I, II, and III) and condition of illness (heavy, medium, and light) but no one of them is the most related to nurse - client therapeutic relationship. Termination phase has been done and maintained but the working phase has not satisfied clients, and the introduction/orientation phase is still evaluated unimportant to be done. To increase client's satisfaction, the chief of RSU FK-UKI Jakarta is suggested to socialize the result of research to all nursing care staff, to raise the nursing care resources development program through education and training about communication especially nurse - client therapeutic relationship, to make nurse manager understands the importance of doing therapeutic relationship so the nurse manager is able to communicate especially nurse - client therapeutic relationship specially in doing nursing care services. Another researcher can do research by using experiment question method so it can be known more what factors related to client's satisfaction toward nurse client therapeutic relationship. Bibliography list 56 (1983 -2001)
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2002
T5885
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sigarlaki, Herke J. O.
Abstrak :
ABSTRAK Pada akhir-akhir ini telah terjadi pergeseran pola penyakit yaitu dari penyakit infeksi ke penyakit degeneratif termasuk penyakit hipertensi, dari beberapa penelitian sebelumnya terungkap bahwa ada faktor risiko terhadap kejadian hipertensi, namun demikian faktor mana yang paling dominan, berapa besar hubungannya belum terungkap sepenuhnya. Hal ini akan diungkapkan pada penelitin ini, dengan mempergunakan jenis disain kasus kontrol dimana kasus dan kontrol diambil dari pengunjung RSU FK-UKI Jakarta dimana besar sampel 130 untuk kasus dan 130 untuk kontrol. Sebelum dilakukan analisis ditentukan terlebih dahulu "Cut off Point" dari variabel independen yang kontinuous (umur, konsumsi garam, obesitas); dengan mengunakan program stata ditentukan Area under ROC Curve Maksimal. Hasil penelitian menunjukan bahwa pada analisis bivariat ternyata yang berhubungan dengan kejadian hipertensi adalah umur, riwayat keluarga, konsumsi garam, stres dan obesitas. Sedangkan pada analisis selanjutnya yaitu pada penentuan model, ternyata variabel-variabel yang masuk dalam model adalah variabel: konsumsi garam, umur, riwayat keluarga, obesitas (BMI), stres. Ternyata hasil penelitian menunjukan bahwa yang berhubungan dengan kejadian hipertensi adalah sebagai berikut: konsumsi garam dengan OR=4,574, umur dengan OR=6,399, riwayat keluarga dengan OR=5,746 dan obesitas (BMI) dengan OR=2,448. Dari hasil penelitian ini juga dapat dibuat beberapa saran antara lain dibuat penelitian yang belum terungkap sepenuhnya dalam penelitian ini dan beberapa saran yang berhubungan dengan pencegahan hipertensi. Daftar bacaan : 40 (1973 - 1995)
ABSTRACT In the last decade there has been a transition from Infections disease to Degenerative disease including hypertension, based on several research study depicted there 're several risk factors causing hypertension, but dominant risk factor particularly its influence still unclear. The purpose of this study will disclose the risk factors of hypertension an a Case Control study was chosen as a design which Case Control were taken from patient seeking treatment at General Hospital Medicine Faculty Christian University of Indonesia, 130 Cases and Control were collected. Prior further analysis must be carried out " A Cut off point- of independent variable with continue value (age, salt intake, obese) must be determined through Stata program which depicting Maximum Area Under ROC. The bivariant analysis study result shown that hypertension was influenced by age, inherity, salt intake, stress, and obese. Furthermore a Multiple Regression analysis mandatory for a model from shown that salt intake, age, inherity, obese and stress were fit to from a model. The end of the result proof that salt intake (OR=4,750), age (OR=6,339), inherity (OR=5,746) and obese (OR=2,448) play an important rule of hypertension. Also based on this research study suggestion should be made several forthcoming research study necessary for hypertension prevention.
Depok: Universitas Indonesia, 1996
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dani Ferdian
Abstrak :
Tersedianya pelayanan kesehatan primer yang berkualitas dan memadai adalah elemenpenting dalam menyukseskan program Jaminan Kesehatan Nasional untuk mewujudkankeberhasilan pembangunan nasional. Kurangnya minat dari mahasiswa kedokteran dalammemilih karier sebagai dokter yang bekerja di layanan kesehatan primer akan berdampakterhadap kesinambungan pelaksanaan sistem kesehatan nasional. Tujuan penelitian ini adalahdiperolehnya informasi mendalam tentang motivasi kesediaan Mahasiswa Program StudiProfesi Dokter PSPD Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran FK Unpad dalamberkarier di layanan kesehatan primer. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatifdengan pengumpulan data yang dilakukan melalui wawancara mendalam dan diskusikelompok terarah. Informan adalah Mahasiswa PSPD FK Unpad periode Februari 2016-Juli 2017 yang telah melewati stase/rotasi klinik Ilmu Kesehatan Masyarakat maupun IlmuKedokteran Keluarga. Untuk meningkatkan validitas data dilakukan triangulasi sumber,metode, data, dan analisis. Analisis data dilakukan menggunakan thematic analysis. Hasilpenelitian yang didapatkan melalui 13 wawancara mendalam dan 1 diskusi kelompok terarah menunjukkan bahwa motivasi yang hanya ditemukan pada Mahasiswa PSPD FK Unpad yangtertarik dalam berkarier di layanan kesehatan primer adalah berkaitan dengan beban kerja danwaktu kerja intrinsic process motivation ; nilai orientasi sosial, tanggung jawab, dankepedulian goal internalization ; konsep diri supel internal self concept-based motivation ;dan penerimaan masyarakat external self concept-based motivation. Dari hasil ini, FK Unpad diharapkan dapat memberikan motivasi kepada mahasiswa melalui kurikulum danlingkungan akademis yang mendukung tumbuhnya minat untuk berkarier di layanankesehatan primer. FK Unpad perlu memperkuat proses pendidikan yang memastikan konsepnilai dapat tumbuh dan berkembang. Proses pendidikan juga wajib memperhatikan role modelyang berinteraksi sebagai lingkungan terdekat mahasiswa selama pendidikan berlangsung. FKUnpad bersama Ikatan Alumni dan Organisasi Kemahasiswaan juga perlu menyusun programpengenalan profesi kepada mahasiswa sejak Program Studi Sarjana Kedokteran PSSK secara berkala, efektif, dan menarik. ......The availability of high quality primary healthcare service is an important factor to improvethe National Health Insurance program in Indonesia. Decreasing interest of medical studentsto work in primary healthcare service would give an impact to the continuity of healthcaresystem. The aim of this study was to explore the motivation and willingness to work inprimary healthcare service among interns in Faculty of Medicine Padjadjaran University. Aqualitative approach with in depth interview and focused group discussion was used in thisstudy. The participants were interns that already finished their rotation in Public Health andFamily Medicine course during February 2016 July 2017. Data validity is examined bytriangulation of informant, method, data, and analysis. Data were analyzed by thematicanalysis. Thirteen individual in depth interview and one focused group discussion sessionswere conducted. The results showed that participants motivation was related to workload andworking time intrinsic process motivation social orientation value, responsibility, andconcern goal internalization sociable self concept internal self concept based motivation and community acceptance external self concept based motivation. Based on these results, itis important to promote medical students motivation to work in primary healthcare servicethrough regular curriculum and academic environment. The medical faculty should promotegrowth and developmental value in learning process with good role model as the closestlearning experience for students. Together with association of alumni and studentsorganization, Faculty of Medicine Padjadjaran University also need to introduce the careeroptions early in effective ways and a regular period.
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2017
T48673
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Firyal Arva Orvala
Abstrak :
Skripsi ini mengkaji pengaturan informed consent di Indonesia terhadap manusia yang menjadi subjek eksperimen medis, perlindungan hukum atas risiko dan dampak yang ditimbulkan pada manusia sebagai subjek eksperimen medis, dan aturan pelaksanaan eksperimen medis pada Indonesian Medical Education and Research Institute (IMERI) Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. Menggunakan metode yuridis-normatif, dengan tipe penelitian deskriptif, data penelitian dikumpulkan melalui data sekunder yang terdiri dari bahan hukum, dan data primer melalui wawancara mendalam dengan IMERI FK UI. Simpulan penelitian ini adalah: pengaturan informed consent di Indonesia terhadap manusia yang menjadi subjek eksperimen medis terdapat pada Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan, Peraturan Pemerijntah Nomor 39 Tahun 1995 tentang Penelitian dan Pengembangan Kesehatan, Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 1333/Menkes/SK/X/2002 tentang Persetujuan Penelitian Kesehatan terhadap Manusia, dan Peraturan Menteri Kesehatan No 657 tahun 2009 tentang Pengiriman dan Penggunaan Spesimen Klinik, Materi Biologik dan Muatan Informasi. Bentuk perlindungan hukum atas risiko dan dampak yang ditimbulkan pada manusia yang menjadi subjek eksperimen medis adalah bentuk perlindungan hukum perdata, pidana, dan administrasi. Adapun aturan pelaksanaan eksperimen pada IMERI FK UI merujuk pada konvensi internasional, peraturan perundang-undangan nasional, etika penelitian kesehatan, prosedur good clinical practice, serta Joint Commission International, dan Human Research Subject Program. Penelitian ini menyarankan, gagasan general informed consent dapat ditindaklanjuti oleh para pihak terkait ......This thesis examines the regulation of informed consent in Indonesia for humans who are subject to medical experiments, legal protection of risks and impacts caused to humans as subjects of medical experiments, and the rules of conducting medical experiments at the Indonesian Medical Education and Research Institute (IMERI) Faculty of Medicine, University of Indonesia (FK UI). Using juridical-normative methods, with descriptive research type, research data was collected through secondary data consisting of legal material, and primary data through in-depth interviews with IMERI FK UI. The conclusions of this study are: the regulation of informed consent in Indonesia for humans who are subjected to medical experiments is contained in Law Number 36 of 2009 concerning Health, Government Regulation Number 39 of 1995 concerning Health Research and Development, Minister of Health Decree Number 1333 / Menkes / SK / X / 2002 concerning the Approval of Health Research on Humans, and Minister of Health Regulation No. 657 of 2009 concerning the Delivery and Use of Clinical Specimens, Biological Materials and Information Contents. The form of legal protection for risks and impacts caused by humans who are the subject of medical experiments is a form of legal protection for civil, criminal and administrative matters. The rules of conducting experiments on the IMERI FK UI refer to international conventions, national legislation, health research ethics, good clinical practice procedures, as well as the International Joint Commission, and the Human Research Subject Program. This research suggests, the idea of general informed consent can be followed up by related parties
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia , 2020
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Raihan Ariqho Bani
Abstrak :
PT. Berau Coal merupakan salah satu perusahaan batubara yang ada di Kalimtantan Timur yang saat ini sedang melakukan pembukaan lahan baru untuk dilakukan kegiatan pertambangan. Yang erat kaitannya dengan risiko kecelekaaan yang sangat tinggi (Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral, 2018) sehingga diperlukan langkah-langkah untuk mencegah kecelakaan kerja, salah satunya adalah melakukan kajian analisis kestabilan lereng. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mencari hubungan MAT dengan FK dari lereng dan memberikan desain lereng stabil dan optimum dengan nilai FK > 1,3. Indikator tingkat kestabilan lereng biasa dinyatakan dalam Faktor Keamanan (FK) dan terdapat beberapa metode perhitugan yang umum digunakan seperti Janbu simplified, Bishop Simplified dan Morgenstern-Price untuk mengetahui tingkat keamanan lereng. Data yang digunakan merupakan data sekunder yaitu enam lubang bor geologi teknik, data muka air tanah, sifat fisik dan mekanik batuan dan pemodelan batubara yang diolah menggunakan aplikasi Minescape dan Rocscience Slide. Hasil dari perhitungan FK ditampilkan dalam dua penampang yaitu penampang A – A’ yang memiliki FK sebesar 1,674 dan penampang B – B’ yang memiliki FK 1,373 untuk kondisi paling pesimis. Kemudian pada kedua penampang tersebut memiliki hubungan antara penurunan muka air tanah (MAT) dan FK dimana setiap penurunan MAT dalam interval 0,5 meter maka FK akan meningkat sekitar 1,8%. Rekomendasi desain penggalian disesuaikan dengan desain lereng akhir dimana memiliki memiliki lebar bench sebesar 5 meter dan tinggi lereng tunggal sebesar 11 meter dengan sudut lereng tunggal sebesar 650. Dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa kedua penampang memiliki FK yang relatif aman (FK> 1,3), terdapat pengaruh MAT terhadap besaran FK dan desain lereng penggalian yang direkomendasikan disesuaikan dengan desain lereng akhir. ......PT. Berau Coal is one of the coal mining companies located in East Kalimantan, which is currently opening up new land for mining activities. This is closely related to the high risk of accidents (Ministry of Energy and Mineral Resources, 2018), hence the need for measures to prevent work accidents, one of which is conducting slope stability analysis studies. The objective of this research is to find the correlation between decrease of Groundwater Level and the Factor of Safety (FS) of slopes and provide stable and optimal slope designs with FS values greater than 1.3. The common indicator of slope stability is expressed in the Factor of Safety (FS), and there are several calculation methods commonly used, such as Janbu simplified, Bishop simplified, and Morgenstern-Price, to determine the slope's safety level. The data used in this research are secondary data, including six geological technical drilling holes, groundwater level data, physical and mechanical properties of rocks, and coal modeling processed using Minescape and Rocscience Slide applications. The results of the FS calculation are presented in two cross-sections, namely cross-section A - A' with an FS of 1.674 and cross-section B - B' with an FS of 1.373 for the most pessimistic condition. In both cross-sections, there is a relationship between between decrease of Groundwater Level and FS, where each 1-meter decrease of Groundwater Level increase results in around 1.8% increase in FS. The recommended excavation design is adjusted to the final slope design, which includes a bench width of 5 meters and a single slope height of 11 meters with a slope angle of 650. From this research, it can be concluded that both cross-sections have relatively safe FS values (FS > 1.3), there is an influence of lowering the Groundwater Level on FS magnitude, and the recommended excavation slope design should be adjusted to the final slope design.
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Jakarta : Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 1991
R 610.7 LAP
Buku Referensi  Universitas Indonesia Library
cover
Veenda Herlyna Pertiwi
Abstrak :
Pendahuluan Latar Belakang Dalam era globalisasi saat ini, Rumah Sakit senantiasa dituntut untuk meningkatkan efektifitasnya. Hal itu mencakup kemampuan Rumah Sakit dalam mengantisipasi perubahan-perubahan lingkungan. Caranya memanfaatkan sumber daya internal secara optimal. Ini penting mengingat, di era globalisasi keunggulan kompelitif dikedepankan dari pada keunggulan komparatif, sehingga Rumah Sakit harus dapat lokal dan berpikir global. Salah satu bagian dari mata rantai pelayanan kesehatan adalah Rumah Sakit, unluk itu Rumah Sakit melakukan upaya-upaya kesehatan yang mempunyai sifat-sifat atau karakteristik tersendiri dengan fungsi utama adalah penyembuhan dan pemulihan penderita, selain itu diharapkan juga Rumah Sakit dapat memberikan kesehatan yang paripurna bagi masyarakat. Rumah Sakit merupakan salah satu organisasi yang unik dan komplek. Untuk mendapatkan organisasi yang baik dan dapat berkembang dengan cepat dan sukses salah satu faktor yang tidak dapat diabaikan adalah faktor martabat manusia, faktor ini harus mendapatkan perhatian penuh terutama terhadap kebutuhan para pekerja dalam mendapatkan kesejahteraan yang lebih layak.
Depok: Universitas Indonesia, 2004
T12788
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Anindya Hiswara
Abstrak :
Dikarenakan input yang rumit dalam menghasilkan mesh dan dokumentasi terkait pengaruh dari ukuran mesh dalam analisa stabilitas lereng, Metode Elemen Hingga untuk analisa stabilitas lereng jarang untuk digunakan untuk keperluan praktis. Oleh karena itu, tujuan dari riset ini adalah untuk mendapat ukuran dan kepadatan mesh yang direkomendasikan dalam software geoteknik dengan input yang rumit. Riset analisa stabilitas lereng dilakukan dengan MIDAS GTS, yang memiliki input yang rumit untuk menghasilkan mesh dalam bentuk element size dan refinement factor, dibandingkan dengan PLAXIS 2D, yang memiliki input yang simpel yaitu dari kekasaran Very Coarse ke Very Fine. Analisa sensitivitas dilakukan dengan mencari dalam tingkat kekasaran apa MIDAS GTS dan PLAXIS 2D memiliki kemiripan nilai FK dan garis lengseran, dan menentukan ukuran dan kerapatan mesh yang dianjurkan untuk semua tingkat kekasaran di MIDAS GTS. Studi berlanjut dalam kasus nyata dari kegagalan lereng untuk menentukan tingkat kekasaran dalam MIDAS GTS yang menghasilkan hasil yang paling akurat. Ditemukan bahwa MIDAS GTS dan PLAXIS 2D memiliki hasil yang paling sama dalam kekasaran Medium, namun GTS menghasilkan hasil paling akurat untuk keperluan praktis pada kekasaran Very Fine. ......Due to complex input in generating mesh and the documentation of mesh sizes effect in slope stability analysis, Finite Element Method (FEM) for slope stability analysis is rarely conducted in practical uses. This reason inspired the objective of this research, which is to find the recommended generated mesh size and density in complex inputted geotechnical related software. This research of slope stability analysis is conducted using MIDAS GTS, which has a complex input of mesh generation in form of element size input and refinement factor, and compared to PLAXIS 2D, which has a simpler optional input which are Very Coarse to Very Fine coarseness, for the mesh generation. Sensitivity analysis firstly conducted to decide in what coarseness MIDAS GTS and PLAXIS 2D has a similar SF and slip critical line result, and to decide the recommended mesh size and density for all coarseness level in MIDAS GTS. The study continues to the real case of slope failure to decide in which coarseness in MIDAS GTS that resulting the most accurate result for practical use. It is found in Medium coarseness that MIDAS GTS and PLAXIS 2D produce the most similar result, but GTS produces the most accurate result for practical use in Very Fine coarseness.
2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2   >>