Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 4 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Rahmi Rizal
"Penelitian ini melihat bagatmana kaum waria digambarkan dalam isi media sekaligus menjelaskan kondisi sosial masyarakat dalam memandang waria. Kasus yang diambil adalah film televisi (FTV) Panggil Aku Puspa yang ditayangkan SCTV. Film televisi ini dipilih karena ia dapat mewakili keseluruhan tayangan sinetron televisi yang melibatkan kehadiran waria. Penelitian ini memakai pendekatan kualitatif dengan menggunakan metode analisis wacana Teun A. van I Dijk yang menggabungkan tiga dimensi wacana ke dalam satu kesatuan analisis, yaitu teks, kognisi sosial. dan konteks sosial. Untuk teks digunakan analisis pembingkaian meriuruf Pan dan Kosicki dan Teun A. van Dijk. Dalam analisis kognisi sosial, hal yang diteliti adalah latar belakang penulis cerita sebagai komunikator pembuat teks. Analisis konteks sosial dilakukan dengan melihat perkembangan keberadaan waria di dunia dan di Indonesia. Penelitian rnenemukan bahwa FTV Panggil Aku Puspa membuat penggambaran tentang waria lebih positif dan menyentuh nilai-nilai kemanusiaan. la dapat dikatakan sebagai tandingan terhadap penggambaran tentang waria sebelumnya yang mengandung stereotip. Dafam cerita ini waria ditampilkan sebagai sosok tabah dan selalu berusaha menghadapi pelbagai masalah."
2004
TJPI-III-2-MeiAugust2004-26
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Chandra Mustadiansyah
"ABSTRAK
Program tayangan yang hadir dalam media televisi beraneka ragam. Dari banyaknya variasi program yang ditayangkan oleh televisi seringkali memunculkan pemaknaan tersendiri bagi khalayak yang mengkonsumsi teks atau pesan yang hadir pada media televisi. Salah satu kategori program yang ditayangkan televisi di Indonesia yang masih sangat disukai dan masih dinikmati oleh masyarakat sebagai khalayak adalah kategori drama, seperti FTV (Film Televisi). FTV identik dengan dengan cerita remaja yang memiliki cerita khas pada setiap judul yang tampil dengan adanya karakter dengan perbedaan kelas sosial masyarakat yang diawali dengan konflik dan berakhir dengan cerita cinta bahagia. Dengan latar belakang tersebut, maka penelitian
ini ingin melihat bagaimana pemaknaan dari khalayak kelas sosial masyarakat
menengah bawah yang selalu diceritakan pada tayangan tersebut. Melalui teori
analisis resepsi dengan melihat encoding-decoding serta analisis khalayak aktif pada teks dan pesan yang disajikan oleh tayangan FTV cerita remaja untuk mengetahui makna yang tercipta dalam benak khalayak yang berasal dati kelas sosial masyarakat menengah bawah.

ABSTRACT
Programs aired on television are vary. The variations of program often raise its own meaning for the audience who consume text or message presented from media television. One category of television programs broadcasted in Indonesia that is still very liked and still enjoyed by the public is drama category, one of them is FTV (Film Television). FTVs are identical with young/adult story which has distinctive narrative on each title that comes with character from different class social communities and usually begins with conflict and ends with a happy love story. Using that background, this study intends to see how the meaning of the audience of lower middle class society is always told on the show. This study uses the theory of reception analysis by looking at encoding-decoding as well as active audience analysis on the text and messages presented by the FTV show of teenage stories to know the meaning created in the mind of audience of lower middle class society."
2018
T50072
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Jenidar Oseva
"Perbankan syariah di Indonesia telah mengalami perkembangan yang cukup baik, namun, pangsanya terhadap perbankan nasional masih relatif kecil. Bank Indonesia, sebagai bank sentral Republik Indonesia, memegang peran penting dalam pengembangan perbankan syariah melalui bauran kebijakan. Penelitian ini akan menganalisis dampak bauran kebijakan Bank Indonesia terhadap pembiayaan syariah berdasarkan pola pembiayaan dan lapangan usaha. Penelitian ini menggunakan VAR-VECM. Berdasarkan hasil analisis diperoleh hasil bahwa pada jangka pendek pembiayaan piutang dipengaruhi oleh RIM syariah. Pada jangka panjang, pembiayaan piutang dan bagi hasil dipengaruhi kebijakan FTV dan RIM syariah. Berdasarkan lapangan usaha, pada jangka pendek BI Rate memengaruhi pembiayaan sektor perdagangan dan keuangan, sementara pada jangka panjang memengaruhi sektor perdagangan, keuangan, transportasi dan pertanian. Pada jangka pendek kebijakan FTV memengaruhi sektor industri dan perdagangan, sementara pada jangka panjang memengaruhi semua sektor kecuali pertanian dan keuangan. RIM syariah hanya berpengaruh pada jangka panjang yaitu memengaruhi semua sektor kecuali industri pengolahan. Untuk mengakselerasi pembiayaan syariah, otoritas terkait perlu melakukan evaluasi kebijakan secara lebih mendetail terhadap polam dan akad pembiayaan dan lapangan usaha, mendorong bank syariah untuk meningkatkan inovasi produk pembiayaan khususnya untuk sektor properti dan pertanian. Koordinasi antar kementerian dan lembaga perlu dioptimalkan dalam rangka sinergi dan harmonisasi kebijakan untuk mengakselerasi kinerja perbankan syariah.

Sharia banking in Indonesia has seen growth in assets and financing, but its market share remains small. Bank Indonesia’s policy mix plays a crucial role in the development of sharia banking. This study will analyze the impact of Bank Indonesia's policy mix on the growth of sharia financing. The method used in this study is VAR-VECM. It was found that, in the short term, receivables financing is influenced by Sharia RIM. In the long term, receivables financing and profit sharing are influenced by FTV and sharia RIM policies. Based on the business sector, The BI Rate impacts financing in various sectors in both short and long terms. In the short term, the FTV policy affects the industry and trade sectors, The FTV policy affects most sectors except agriculture and finance in the long term. while Sharia RIM policy affects all sectors except the industry in the long term. To accelerate financing growth, the authorities need to conduct a more detailed policy evaluation of business sector and akad that have not grown according to policy objectives and encourage sharia banks to increase innovation in financing products, especially for the property and agriculture sectors, and better inter-ministerial coordination are needed. "
Jakarta: Sekolah Kajian Stratejik dan Global Universitas Indonesia, 2024
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Sulistyowati
"Tesis ini membahas tentang Analisis Investasi Emas Di Perbankan Syariah: Simulasi Kuantitatif Berkebun Emas Periode (2004?2013). Penelitian ini menggunakan data sekunder berupa dana awal qardh untuk gadai emas, kurs rupiah terhadap dollar AS dan harga emas dunia per ons dengan teknik simulasi kuantitatif dengan metode simulasi matematik. Hasil penelitian menunjukkan adanya temuan bahwa praktik berkebun emas dapat mendatangkan kerugian terutama pada pengambilan keputusan pembelian emas atau lag (jeda) empat bulan. Hal ini disebabkan oleh fluktuasi harga emas dunia dan volatilitas kurs rupiah terhadap dollar AS yang cukup tinggi. Besarnya nilai kerugian dan keuntungan setiap bulan dan setiap tahunnya berbeda-beda pada setiap eksekusi lag antara lag 1, lag 2, lag 3 dan lag 4 bulan. Setelah melakukan perbandingan dengan jumlah bulan mengalami kerugian dan keuntungan, ditemukan bahwa banyaknya jumlah bulan di mana nasabah mengalami kerugian ataupun keuntungan dapat memengaruhi besarnya nilai nominal kerugian atau keuntungan yang didapat di akhir periode. Berdasarkan simulasi dalam penelitian ini, hal-hal yang menentukan terjadinya praktik berkebun emas adalah nilai emas, Financing to Value (FTV) ratio, lag dan banyaknya emas yang digadaikan. Sehingga hal-hal tersebut, harus diatur atau dibatasi oleh pemerintah untuk mencegah nasabah melakukan praktik berkebun emas di bank syariah.

This thesis analyzes gold investment in Islamic banking: quantitative simulation of gold farming, period (2004-2013). It uses secondary data, which are qardh financing for gold pawning, gold price per troy ounce per USD also rupiah exchange rate per USD and using quantitative simulation technique with mathematics method. There are several fundings from this research. Firstly, gold farming practices can cause losses, especially in lag four. It is caused by world gold prices fluctuations and the volatility of the rupiah exchange rate. Secondly, the amount of losses and profits every month and year is different in each lag execution among lag 1, lag 2, lag 3 and lag 4 months. Thirdly, a comparison result shows that frequency of losses and profits each year during simulation period causes difference final values of losses and profits. Based on simulation in this research, there are several things determining gold farming practices. They are gold value, Financing to Value (FTV) ratio, lag and the amount of pawned gold. So, it must be regulated or restricted by the regulator to prevent the customer doing gold farming practices in Islamic banks.
"
Jakarta: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2014
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library