Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 7 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Almer Devaro Bilal
Abstrak :

Di pekerjaan ini, pembelajaran mengenai efek kekasaran permukaan (Ra) terhadap umur kelelahan perpaduan Aluminum 7075-T6 dilakukan. Berdasarkan pekerjaan sebelumnya,  umur kelelahan adalah fungsi dari kekasaran permukaan material/spesimen. Semakin kasar permukaan spesimen, semakin menurun umur kelelahannya. Sebaliknya, semakin halus permukaan specimen maka umur kelelahannya meningkat. Dalam kasus ini, kekasaran (Ra) hanya didapat dari proses machining. Selanjutnya, dibuatlah suatu faktor koreksi yang merupakan perbandingan dari umur kelelahan specimen dengan nilai Ra tertentu terhadap umur kelelahan specimen ideal. Kemudian, digambarkan sebuah kurva nilai faktor koreksi sebagai fungsi dari Ra. Simulasi keausan dengan menggunakan perangkat lunak komersil telah dilakukan untuk memprediksi umur kelelahan pada kondisi ideal. Kemudian, umur kelelahan untuk spesimen dengen berbagai kondisi kekasaran dapat diestimasi dengan factor koreksi yang didapat dari atas. Dapat disimpulkan bahwa kurva yang menunjukan hubungan Ra dengan faktor koreksi dapat digunakan untuk memprediksi umur kelelahan secara efisien saat simulasi.


In this work, the effect of surface roughness to the fatigue life of 7075-T6 Aluminum Alloy were studied. The objective is to estimate values of surface factor correction of 7075-T6 Aluminum Alloy and its fatigue life using the obtained correction factors. Based on previous research, a function of fatigue life in terms of surface roughness were obtained. As the surface roughness increases, fatigue life decreases and vice versa. In this case, the Ra value were obtained from machining process only. First, an estimated surface factor correction was obtained as the fatigue limit ratio of specimen with certain Ra value to specimen having ideal surface condition. Then, a function of surface factor correction in terms of Ra were generated. After that, a fatigue simulation was conducted using commercial software to predict fatigue life at the ideal surface condition. Finally, fatigue life for various value of Ra can be estimated using the correction factors obtained. It was concluded that the function of surface factor correction in terms of Ra was applicable to estimate the fatigue life efficiently during simulation.

Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2020
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Oktavianus Ardhian Nugroho
Abstrak :
ABSTRAK
Teknik untuk mengetahui RFL remaining fatigue life memiliki beberapa cara antara lain dengan teknik thermography. Dalam studi ini telah dilakukan completely rotating bending fatigue testing sesuai dengan standart JIS Z2274 untuk mengukur nilai Nf Fatigue Life dan untuk mengestimasi nilai RFL dengan teknik thermography. Selama pengujian dengan teknik thermography, perubahan temperature benda uji pada titik kritis diukur dengan menggunkan infrared kamera. Dari hasil pengukuran perubahan temperature tersebut telah dilakukan estimasi nilai RFL. Material yang dipakai adalah S45C. Pengujian dilakukan dalam putaran 1600 rpm dengan kondisi suhu lingkungan 25 C. Akhirnya dapat disimpulkan bahwa nilai RFL hasil estimasi dengan teknik thermograpy sangat mendekati dengan nilai RFL hasil pengujian.
ABSTRACT
There are several techniques to estimate the RFL remaining fatigue life such as thermography techniques. In this study, rotating bending fatigue testing has been done completely with the standard JIS Z2274 to measure the value of Nf Fatigue Life and to estimate the value of the RFL using thermography techniques. During the testing with the techniques, the positive of temperature gradient of the specimen at the critical point is measured by using the infrared camera. From the result of temperature change, the RFL value can be estimated. The material used is S45C. The test is carried out in 1600 rpm with ambient temperature of 25 C. Finally, it can be concluded that the estimated RFL value with thermograpy technique is very close to the value of RFL test result.
2017
T49151
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Andika Aldi
Abstrak :
Menghitung masa umur kelelahan pada profil Y menjadi fokus dalam penelitian ini. Profil penegar Y adalah suatu bentuk baru dari profil penegar yang sudah ada. Dimensi geometri dari profil Y yang berbeda ini membuat masa umur dari profil ini berbeda dari profil yang lain. Gamma function menjadi nilai yang menentukan besar nilai masa umur kelelahan profil penegar Y. Validasi nilai fungsi Gamma dilakukan agar nilai masa umur kelelahan yang dihitung secara analitik tidak berbeda jauh dengan menggunakan numerik.
Calculating fatigue life on Y profile becomes focus in this research. Y 39 s shape profile is a new form of an existing earning profile. The geometry dimensions of this different Y profile make the lifespan of this profil different from other profiles. The gamma function becomes the value that determines lifespan of the fatigue profile of the Y shape profile. Validation of Gamma function value is needed to calculate fatiue life. This calcuated using analytically and compared by another studies that calculated using numerical method.
Depok: Universitas Indonesia, 2017
S69313
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Romi Sujatmoko
Abstrak :
Metode sambungan pada desain dudukan pin bolster bogie monorel UTM 125NG menggunakan welding joint dan dari hasil analisa fatik (dengan menggunakan bantuan software Ansys) didapatkan umur komponen kurang dari 106 cycles.Tujuan dari penelitian ini adalah untuk meningkatkan kekuatan dari model dudukan Pin Bolster pada struktur bogie monorel UTM 125NG, sehingga dapat memperpanjang fatigue life dari model dudukan pin bolster. Hasil pengujian dinamik mendapatkan data load history yang akan digunakan sebagai input untuk melakukan analisa tegangan. Faktor koreksi terhadap kekuatan fatik terdiri efek dari kondisi pembebanan (CL), dimensi (CD) dan kekasaran permukaan (CS). Pembebanan yang terjadi pada dudukan pin bolster bogie monorel adalah beban bending bolak-balik, sehingga didapatkan CL = 1,0. Sedangkan efek ukuran (CD) didapatkan 1,0 untuk D ≤ 0,4 in dan CS untuk kondisi material hot-rolled didapatkan sebesar 0,62 (SM490B), 0,48 (AISI1060) dan 0,55 (S45C). Berdasarkan analisa fatik didapatkan bahwa perbaikan metode sambungan pada desain dudukan pin bolster bogie monorel UTM 125NG dengan meminimalkan welding joint dan mengganti menggunakan mechanical joint dapat meningkatkan umur fatik dari dudukan pin bolster tersebut. Umur fatik minimum untuk pin bolster lama sebesar 5,5365 x 105 siklus. Umur fatik untuk pin bolster model 2 dan model 3 mencapai 1 x 108 siklus.
A connection method of the design of the pin bolster base of UTM 125NG monorail bogie using welding joints and the result of fatigue analysis (by using Ansys-software) find the component fatigue life is less than 106 cycles. The purpose of this research is to increase the fatigue strength of monorail bogie pin bolster base structure, so that it can extend the fatigue life of the base of pin bolster. The results of dynamic testing obtain data load history that will be used as input to do the stress analysis. Correction factors of fatigue strength are the effect of the condition of the imposition (CL), dimensions (CD) and surface roughness (CS). The loads that occurs on the pin bolster bogie monorail holder is alternating bending loads, so that is obtained CL = 1,0. While the effect size (CD) obtained 1.0 to D ≤ 0,4 in and CS to a condition of hot-rolled material obtained by 0.62 (SM490B), 0,48 (AISI1060) and 0.55 (S45C). Based on fatigue analysis, it is found that the repair of connection method on the design of monorail bogie pin bolster base by minimizing welding joint and replace it using mechanical joint can increase the fatigue life of the base of pin bolster. Minimum fatigue life of the model 1 pin bolster is 5,5365 x 105 cycles, while the minimum fatigue life of model 2 and model 3 are 1 x 108 cycles.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2015
T48913
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ridzky Fajar Ramdhani
Abstrak :
ABSTRAK
Studi analisis ini merupakan suatu kegiatan untuk menganalisis dan menghitung kekuatan struktur bangunan dan besar beban ekternal dari lingkungan untuk menghindari terjadinya fatigue failure pada perencanaan dan perancangan Bangunan Offshore Aquaculture agar mendapatkan hasil yang optimal serta bangunan dapat bertahan dalam kurun waktu lifetime design. Guna mencapai tujuan yang dimaksud, harus dilakukan analisis terhadap pembebanan pada struktur Offshore Aquaculture sendiri, yaitu beban angin, beban arus, beban ombak dan gaya tegangan tali pada mooring yang diderita Offshore Aquaculture dalam keadaan kondisi di tempat operasional, sehingga dari nilai stress yang didapatkan dari hasil analisis secara numerik, akan didapatkan nilai Fatigue Life untuk keseluruhan struktur. Adapun hasil analisis ini menyatakan bahwa pada saat keadaan badai, gaya total yang bekerja pada struktur adalah 10508.16 kN, tegangan total mooring lines pada struktur yaitu 122.21 kN, dan kekuatan tegangan struktur yang didapatkan adalah sekitar 116.97 MPa. Hasil studi analisis ini sudah sesuai dengan standar sehingga mampu diterapkan di laut dalam Wilayah ZEE Pantai Barat Sumatra, Indonesia.
ABSTRACT
This analysis study is an activity to analyze and calculate the strength of the building structure and the environment external load to avoid fatigue failure in planning and designing the Offshore Aquaculture Building. The analysis is being conducted to obtain optimal results, so the building can survive its lifetime design period. To achieve the intended purpose, an analysis of the loading of the Offshore Aquaculture structure such as the wind load, current load, wave load, and total tension of mooring lines afflicted in Offshore Aquaculture. This analysis shall be performed in the operational location, so that as the value of maximum stress is obtained from numerical analysis, Fatigue Life for the whole structure could be calculated. The results of this analysis indicate that during storm conditions, the total force acting on the structure is 10508.16 kN, the total tension of mooring lines in the structure is 122.21 kN, and the structural strength of the structure is approximately 116.97 MPa. The results of this analysis study are all according to the standards, so that it can be applied in the deep sea ZEE region of West Shore of Sumatra, Indonesia.
2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Afdal Afwan
Abstrak :
ABSTRAK Profil penegar memiliki peran penting untuk memperkuat konstruksi kapal, karena dapat memecah beban yang diterima oleh lambung kapal. Terdapat berbagai jenis profil penegar yang dapat diterapkan pada kapal seperti jenis L, I, T dan bulb. Untuk mendapatkan jenis profil penegar yang paling optimum pada konstruksi kapal maka diperlukanlah optimasi. Proses optimasi dilakukan terhadap konstruksi midship section kapal small LNG carrier 5000 CBM. Optimasi dilakukan dengan menggunakan metode analitik rules IACS CSR penegar dan numerik simulasi ANSYS dengan variasi jenis profil penegar. Pada penelitian ini dihasilkan bahwa profil penegar L merupakan profil yang paling optimum diterapkan pada konstruksi midship section kapal small LNG carrier 5000 CBM. Hal ini karena profil penegar jenis ini memiliki massa yang ringan, fatigue life yang besar, serta tegangan dan regangan yang kecil.
ABSTRACT Steffener has an important role to strength of ship construction, because it can dispart the load received by the hull of ship. There are different types of stiffener that can be applied to ships such as L, I, T and bulb types. To get the most optimum type of stiffener in the vessel construction, optimization is required. The optimization process is carried out on the construction of midship section of small LNG carrier 5000 CBM. The optimization is done by using analytical method rules IACS CSR numerical assignment ANSYS simulation with variations of stiffeners. In this research, it is found that stifeener L is the most optimum profile applied in the construction of midship section of small LNG carrier 5000 CBM. This is because the profile has a light mass, a large fatigue life, as well as a small stress and strain.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rendy Robinsyah
Abstrak :
Salah satu masalah yang sampai sekarang cukup menarik adalah getaran. Studi ini meneliti gerakan berosilasi dan kondisi-kondisi dinamisnya. Gerakan ini dapat berupa gerakan beraturan dan berulang secara kontinu atau dapat juga berupa gerakan tidak beraturan seperti gempa bumi. Salah satu jenis lain dari getaran adalah getaran respons singkat akibat beban tumbukan (impact) yang bekerja pada struktur. Beban ini umumnya menghasilkan respons yang cukup besar. Oleh karena itu, diperlukan adanya pengetahuan yang cukup mengenai beban ini, karena tidak semua material cukup mampu menanggung tipe beban tersebut. Dalam skripsi ini, dibahas mengenai perilaku dinamik balok beton fiber dengan rendaman dan tanpa rendaman akibat beban berulang tumbukan terbagi merata di tengah bentang. Benda uji yang digunakan terbuat dari balok beton mutu K-300 yang diperkuat dengan metal fiber dengan kandungan fiber yang berbeda-beda, yaitu sejumlah 0%, 1%, 2%, 3% terhadap volome balok (m3) tersebut. Selain itu, juga dibuat variasi terhadap balok, yaitu balok terendam dan tidak terendam. Balok terendam akan direndam dalam kolam selama 28 hari dan diuji dalam kondisi basah/jenuh. Sedangkan balok tanpa rendam, hanya direndam dalam kolam selama 7 hari dan selanjutnya di curing dengan karung goni basah dan diuji pada umur 28 hari. Dari keempat jenis benda uji ini akan diteliti sehingga didapatkan kondisi yang paling optimum terhadap tumbukan, terhadap parameter frekuensi dan keretakan serta kelelahannya. Keempat jenis balok beton tersebut masing-masing diletakkan diatas perletakan sendi-rol di kedua sisi ujungnya kemudian diberi beban dinamik berupa beban tumbukan terbagi merata di tengah bentang. Sinyal percepatan yang dihasilkan dari struktur akan tercatat pada osciloskop dan terekam oleh kompoter mikro (PC). Sinyal percepatan ini akan menjadi bahan mentah yang akan diolah untuk menjadi frekuensi. Hasil penelitian menunjukkan penambahan fiber tidak meningkatkan kuat tekan dan modulus elastisitas beton. Tetapi sebaliknya, memberikan fatigue life yang lebih panjang dikarenakan fiber memperlambat tumbuhnya retak akibat beban tumbukan. Selain itu, perendaman balok selama 28 hari setelah pengecoran dan pengujian pada saat jenuh menunjukkan terjadinya penurunan kekuatan balok jika dibandingkan dengan balok tanpa perendaman. ......One of the interesting problems to be solved is vibration. This thesis research about osilated motions and theirs dynamic conditions. These motion can be sinusoidal motion and or it can be non sinusoidal motion such as ground motion. Another type of load that cause vibration is an impact loading. Generally, this condition makes a significant response to the structure. Therefore, we need to know a lot about this load, because it depends so much to material characteristics. In this thesis, writer would like to research about dynamic response of partially and fully cured fiber reinforced concrete beam subjected to the repetition of an impact loading locally distributed at beam mid span. The test samples that writer used is K-300 concrete compressive strength, and variations of metal fiber (0%, 1%, 2%, and 3% of beam?s volume) and also there are variations of partially and fully cured fiber reinforced concrete beam. The research include the optimum condition under impact loading based on frequency parameters and analysis about cracking growth and its fatigue life. Those four beams located on hinge at each end span and those beams has been tested under distributed impact loading at mid span to get acceleration records and would be managed by PC. These acceleration records would be processed to be frequency records. The result shows metal fiber as concrete filler didn?t increase the concrete compressive strength, moreover metal fiber decreased it. On the contrary, it prolong the fatigue life of concrete beam.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2008
S35270
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library