Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Sutarsa
"Dalam era otonomi daerah Rumah sakit umum daerah tidak lagi dipandang sebagai suatu lembaga sosial yang mengadakan sumber dana dari pemerintah daerah, tetapi dipandang sebagai lembaga sosial ekonomi yaitu lembaga sosial yang dikelola dengan prinsip ekonomi, dengan tuntutan pelayanan yang semakin berkualitas tanpa melupakan kepada masyarakat miskin.
Rumah Sakit Umum Kabupaten Tangerang ditetapkan menjadi unit swadana daerah tahun 1995, maka dituntut untuk dapat membiayai kegiatan operasional, meningkatkan kualitas pelayanan dan pengelolaan manajemen keuangan secara profesional.
Telah dilakukan penelitian dengan mengadakan kajian mengenai kinerja Bagian Keuangan Rumah Sakit Umum Kabupaten Tangerang pra dan eraswadana. Tujuan penelitian ini ingin mengetahui kinerja bagian keuangan, sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya yang meliputi penyusunan anggaran, perbendaharaan, sistem akuntansi dan laporan keuangan, selain itu dilihat faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja bagian keuangan.
Dari hasil kajian ini ternyata kinerja Bagian Keuangan Rumah Sakit Umum Kabupaten Tangerang tidak ada perbedaan yang mendasar antara pra dan eraswadana hal ini dilihat dari :
a. Sistem penganggaran belum berpedoman kepada metode Planning Programing and Budgeting System (PPBS), karena masih adanya kendala-kendala antara lain :
- Kurangnya pengetahuan perencanaan di instalasi,
- Kurangnya kepedulian dan rasa memilikiterhadap rumah sakit,
- Tidak adanya sistem yang baku dalam penyusunan anggaran.
b. Perbendaharaan, pada eraswadana adanya suatu perubahan dimana rumah sakit tidak harus menyetorkan pendapatannya ke kas daerah dan dapat dipergunakan secara langsung untuk membiayai kegiatan operasionalnya, akan tetapi dalam pengelolaan keuangan rumah sakit belum adanya transparansi dan masih lemahnya sistem pengawasan internal, karena tidak berjalannya SPI (Satuan Pengawas intern).
c. Sistem akuntansi masih cash basis, karena masih adanya kendala-kendala antara lain :
- Tidak adanya umpan balik dari unit kerja / instalasi tentang pemakaian obat-obatan dan lain-lain.
- Kurangnya koordinasi dengan unit kerja / instalasi.
- Belum dihitungnya aset-aset rumah sakit.
- Kurangnya komitmen di tingkat manajer.
d. Laporan keuangan belum adanya neraca keuangan, rugi laba, arus kas dan analisis rasio keuangan. Hal ini disebabkan sistem akuntansi masih cash basis. Sebagaimana sasaran yang harus dicapai rumah sakit sebagai unit swadana daerah. Tidak adanya perubahan kinerja tersebut hal ini disebabkan lemahnya faktor-faktor yang mempengaruhi/pendukung kinerja Bagian Keuangan Rumah Sakit Umum Kabupaten Tangerang, antara lain :
a. Faktor organisasi yaitu masih rendahnya kualitas pegawai, sarana dan prasarana yang kurang, gaji/insentif yang masih rendah, metode kerja belum sepenuhnya berpedoman kepada prosedur, kurangnya pelatihan dan pengembangan pegawai serta kurangnya komitmen pimpinan di tingkat manajer.
b. Faktor penilaian kinerja pegawai yaitu masih rendahnya disiplin pegawai, kemampuan kepemimpinan dan kemampuan kerja lama.

Working Performance research on the Finance Department, Tangerang Regency Public Hospital Pre and Post Self-Supporting FundsIn the era of local autonomy, hospital is no longer considered as a socio-structural organization which provides funds from the local government but also as socio-economic organization with demand on the better quality care without neglecting poor community.
Tangerang Regency Public Hospital which is formed as the unit of self-supporting funds since 1996 is expected to finance its own operational activities, to enhance its quality and to carry out management finance professionally.
It has been studied on the subject of the performance of the Finance Department Tangerang Regency Public Hospital in term of pre and post self supporting funds system. The aim of this paper is to know more about the work performance of the department regarded the primary job description which includes budgeting, treasury, accounting system and finance report, aside from observing the factors which affect the performance of the department.
The research shows that there is no significant difference between pre and post self supporting funds system applied in the Finance Department, Tangerang Regency Public Hospital based on the following items:
a. The Planning Programming and Budgeting System (PPBS) has not been used as the guidance of budgeting system due to the following reasons:
- Lack of planning skills in the department
- Lack of caring and belonging to the hospital
- No basic system in budgeting
b. Treasury, post self supporting funds system allows a variation where the hospital does not have to turn over its income to the local cash and can be directly utilized to support its operational activities, however in managing the cash flow of the hospital there is no transparency and is found weaknesses in internal surveillance system, and this is because the ineffectiveness of the SPI (Internal Surveillance Unit).
c. Cash Basis Accounting System is still applied, due to the following constraints:
- No feed back from the pharmacy department regarding the use of the drugs, etc.
- No coordination from other departments
- No data concerning the whole assets of the hospital
- Lack of commitment in the managerial level
d. Finance Report.
There is no balance sheet, loss and profit, cash flow, and finance ratio analysis. This happens due to the fact the accounting system applied is still cash basis.
As stated in the objectives that should be realized by the self supporting funds hospital. The fact that there is no significant change of work performance with the result of factors affecting the weak performance of the Finance Department Tangerang Regency Public Hospital can be summarized as follows:
a. Organizational factor that is the insufficient number of qualified human resources, lack of infrastructure, minimum payment/ incentive, inconsistency of the method used the procedure, lack of training and employment development as well as lack of commitment in the managerial level.
b. Work Assessment factor that is low of discipline from the workers, lack of leaderships skill and team work.
In order to achieve the goal of self supporting funds system in Tangerang Regency Public Hospital suggestion has been addressed to the hospital."
Depok: Universitas Indonesia, 2001
T7841
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Budi Harsono
"Direktorat Jenderal Pajak (DJP) sebagai salah satu institusi pemerintah di bawah Departemen Keuangan yang mengemban tugas untuk mengamankan penerimaan pajak (negara) dituntut untuk selalu dapat memenuhi pencapaian target penerimaan pajak yang senantiasa meningkat dari tahun ke tahun di tengah tantangan perubahan yang terjadi dalam kehidupan sosial maupun ekonomi di masyarakat. Adanya good governance dan manajemen organisasi yang sehat merupakan prasyarat untuk dapat mencapai keberhasilan dalam melaksanakan tugas DJP secara berkelanjutan, termasuk di dalamnya adalah usaha untuk menjamin proses organisasi yang lebih etis dan transparan.
Untuk itu, dalam rangka meningkatkan citra, kerja dan kinerja Direktorat Jenderal Pajak (DJP) menuju ke arah profesionalisme dan menunjang terciptanya Pemerintahan yang baik (good governance), DJP telah melakukan upaya penyatuan arah dan pandangan bagi segenap jajaran DJP yang dapat dipergunakan sebagai pedoman atau acuan dalam melaksanakan tugas baik manajerial maupun operasional. Pedoman tersebut berlaku di seluruh bidang tugas di seluruh unit organisasi DJP secara terpadu yang dinyatakan dalam visi, misi, strategi dan nilai acuan Direktorat Jenderal Pajak yang menjadi pedoman engenai arah yang dituju, beban tanggung jawab, strategi pencapaiannya serta nilai-nilai sikap dan perilaku aparat.
Berdasarkan uraian di atas, maka terdapat penyesuaian terhadap sistem dan pelayanan yang baru pada Kanwil DJP Jakarta Khusus dengan menerapkan sistem administarsi perpajakan modern maka sejauh mana pengaruh antara sistem administrasi perpajakan modern terhadap kinerja Direktorat Jenderal Pajak yang dapat mendorong peningkatan kemandirian dan penerimaan pajak. Tujuan penelitian ini untuk menjelaskan dan menguraikan sistem pemungutan pajak dengan menggunakan sistem administrasi perpajakan modern yang profesional dan mengatahui sejauh mana pengaruh antara Sistem Administrasi Perpajakan Modern dengan Kinerja DJP. Sedangkan metode penelitian yang digunakan dalam penulisan tesis ini adalah metode analisis regresi linier, dengan teknik pengumpuian data berupa studi kepustakaan dan studi lapangan. Analisis yang dilakukan bersifat analisis kuantitatif. Dari analisis diketahui terdapat hubungan antara Sistem Administrasi Perpajakan Modern dengan Kinerja Kanwil DJP Jakarta Khusus yaitu sebesar 0,771. Sedangkan besar pengaruh dari Sistem Administrasi Perpajakan Modern terhadap Kinerja Kanwil DJP Jakarta Khusus adalah sebesar 0,595 atau 59,5%. Hal ini menunjukkan bahwa penerapan Sistem Administrasi Perpajakan Modern dapat memberikan kontribusi sebesar 59,5% terhadap Kinerja Kanwil DJP Jakarta Khusus sedangkan sisanya sebesar 30,5% merupakan pengaruh dari faktor lain. Nilai koefisien regresi sebesar 0,716 memberikan arti bahwa penerapan Sistem Administrasi Perpajakan Modern mempunyai pengaruh positif terhadap Kinerja Kanwil DJP Jakarta Khusus. Kesimpulan dari hasil penelitian ini adalah Sistem Administrasi Perpajakan Modern mempunyai hubungan dengan Kinerja Kanwil Direktorat Jenderal Pajak Jakarta Khusus yaitu sebesar 0,771. Hal ini menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang cukup kuat antara Sistem Administrasi Perpajakan Modern dengan Kinerja Kanwil DJP Jakarta Khusus.
Rekomendasi dalam penelitian ini adalah Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pajak Jakarta Khusus hendaknya melakukan evaluasi terhadap sistem tersebut secara terus menerus sehingga dapat memberikan kontribusi yang lebih besar dalam peningkatan kinerja DJP.

Directorate General of Tax (DGT) as one of Government institution under Finance Department which has a mandatory task in securing Tax Revenue that generally increases from year to year at the condition of changes challenging that happened at social life or economic in public. Existing good governance and healthy organization management is a pre-condition to reach success in running task of Directorate General of Tax (DGT) continuously, including the effort to guarantee more ethic and transparency of organization process.
For the purpose, in the way of raising image, working and suspecting create good governance, DGT has done the effort of way unity and view to DGT staff which can be used as guidance in running the task either management operational at all types of task in all unit of DGT organization in integrity as mentioned at vision, mission, strategy and value of tax General Directorate as a guidance about way of destination, portion of responsibility, achieving strategy and value of attitude and aptitude of staff.
Based on the above description, there will be adjustment to system and new service at DGT District Office Specific Jakarta by applying modern an administration system, therefore, how far is the influence between modern an administration system to work-perform Directorate General of Tax which is above support raising of independence and tax revenue.
The aim of this research is to explain and analyze tax-connecting system by using modern tax administration system professionally and knowing how far is the influence between modern tax systems to work-perform of DGT. While research method used in writing this thesis is linear regression analysis method, through data collecting technique of bibliography study and field study. And analysis character is quantitative analysis.
From the analysis, it is known that there is correlation of Modern Tax Administration System with work-perform of DGT District Office Specific Jakarta of 0.771. While influence value from Modern Tax Administration System to work-perform of DGT district Office is 0.595 or 59.5%. In this case shows that Modern Tax Administration system application could give contribution of 59.5% to work-perform of DGT District Office while the rest of 30.5% is the influence of other factor. Regression Coefficient value is 0.716 shows that Modern Tax Administration System has positive influence to work-perform of DGT District Office specific Jakarta. The summary of this research is that Modern Tax Administration System has correlation with work-perform of DGT District Office of 0.771 shows that here is a quite strong correlation of Modern Tax Administration System with work-perform of DGT District Office Specific Jakarta.
Recommendation in this research is DGT District Office Specific Jakarta should do the evaluation to the system continuously to be able giving more bigger contribution in increasing work-perform of OCT.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2006
T21593
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library