Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 123 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Bintarto Alimudin
Abstrak :
Direktorat Jenderal Pajak menggunakan withholding system sebagai salah satu cara yang efektif untuk memungut pajak, sebab system ini memastikan realisasi penerimaan pajak lebih. Withholding system juga dapat meminimalisir kebocoran pajak yang dilakukan melalui praktek tax avoidance dan tax evasion. Tetapi sistem ini memberikan beban yang cukup berat bagi Wajib Pajak yang dipotong dan pihak pemotong pajak karena mengganggu likuiditasnya dan menimbulkan beban administrasi. Langkah Direktorat Jenderal Pajak mengeluarkan Peraturan Direktorat Jenderal Pajak Nomor : PER-70/PJ./2007 Tanggal 9 April 2007 Tentang Jenis Jasa Lain Dan Perkiraan Penghasilan Neto Sebagaimana Dimaksud Dalam Pasal 23 Ayat (1) Huruf C Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1983 Tentang Pajak Penghasilan Sebagaimana Telah Beberapa Kali Diubah Terakhir Dengan Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2000, yang merupakan perubahan dari PER-178/PJ/2007 dan KEP-170/PJ./2002 yang menurunkan beberapa tarif efektif pemotongan PPh Pasal 23 yang merupakan salah satu jenis withholding tax merupakan jawaban Direktorat Jenderal Pajak atas berbagai kritik yang diterima berkaitan dengan tingginya tarif dan jenis penghasilan yang dikenakan pemotongan pajak. Pokok permasalahan dalam penelitian ini pertama, bagaimana implementasi penurunan pemotongan tarif PPh Pasal 23 khususnya atas jasa teknik, jasa manajemen dan jasa konsultasi terhadap kinerja keuangan Wajib Pajak yang mempunyai usaha dibidang tersebut di KPP PMA Lima? Kedua, faktor-faktor apa yang menentukan keberhasilan/kegagalan penerapan kebijakan pemerintah menurunkan tarif PPh Pasal 23 khususnya atas jasa teknik, jasa manajemen dan jasa konsultasi Ketiga, Apakah besaran penurunan tarif PPh Pasal 23 atas jasa teknik, jasa manajemen dan jasa konsultasi sudah tepat untuk memacu perkembangan usaha Wajib Pajak Kerangka teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah bahwa withholding system adalah suatu sistem pemungutan pajak yang memberi wewenang kepada pihak ketiga untuk memotong/memungut besarnya pajak yang terutang, pihak ketiga yang telah ditentukan tersebut selanjutnya menyetorkan dan melaporkannya kepada fiskus. Sistem withholding tax ini dirancang untuk menghasilkan penerimaan pajak dengan jumlah yang besar secara lebih efisien dan tidak memerlukan biaya yang besar, sangat efektif untuk memungut pajak penghasilan. Kelemahan dari pemotongan pajak ini dapat menimbulkan kesulitan yang cukup besar pada Wajib Pajak tertentu sebagai akibat dari kelebihan potong serta munculnya biaya administrasi untuk memotong pajak bagi pihak yang membayarkan penghasilan. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif. Analisa penelitian didasarkan pada data kinerja keuangan dan laporan SPT Tahunan PPh Badan Wajib Pajak sampel serta hasil wawancara mendalam dengan Kepala Kantor Pelayanan Pajak PMA Lima, konsultan pajak dan pakar masalah withholding tax serta Account Representative yang mengawasi kewajiban perpajakan Wajib Pajak. Hasil penelitian terhadap data kinerja keuangan Wajib Pajak sampel menunjukkan bahwa semua Wajib Pajak sampel mengalami peningkatan kinerja keuangan setelah diterapkannya kebijakan penurunan tarif pemotongan PPh Pasal 23. Kenaikan kinerja keuangan Wajib Pajak karena peningkatan omzet penjualan dan efisiensi biaya operasional sehingga Wajib Pajak memperoleh laba yang jauh lebih baik dibanding tahun sebelumnya. Analisia terhadap hasil wawancara mendalam memberi gambaran bahwa faktor-faktor utama yang menentukan kenaikan omzet penjualan Wajib Pajak adalah adanya ekspansi usaha, dan meningkatnya order dan perolehan order baru. Penurunan tarif PPh Pasal 23 hanya faktor pendukung yang kontribusinya tidak signifikan. Wajib Pajak menyambut biasa saja penurunan tarif PPh Pasal 23 ini dan lebih mempertanyakan tentang kepastian hukum mengenai jenis penghasilan yang dikenakan pemotongan pajak. Dapat diberikan beberapa saran, pertama, sebelum menentukan tarif pemotongan pemerintah seharusnya Direktorat Jenderal Pajak mengadakan kajian terlebih dahulu untuk mengetahui berapa laba rata-rata per industri supaya didapatkan tarif yang tepat yang tidak memberatkan Wajib Pajak dan tidak menyebabkan kelebihan potong dengan melibatkan semua pihak terkait. Kedua, perlu dilakukan penelitian secara kuantitatif dengan jumlah populasi dan sampel yang lebih besar untuk mengetahui pengaruh penurunan tarif pemotongan PPh Pasal 23 terhadap kinerja keuangan Wajib Pajak agar bisa diambil kesimpulan secara umum. Ketiga, perlu dilakukan penelitian lebih mendalam untuk mengetahui faktor-faktor yang menyebabkan turunnya prosentase biaya operasional Wajib Pajak. Keempat, perlu dilakukan penelitian lebih lanjut bagaimana hubungan antara faktor kepercayaan Wajib Pajak kepada Account Representative dengan meningkatnya kepatuhan Wajib Pajak dalam menyajikan laporan keuangannya.
The Directorate General of Taxes (DGT) using withholding system as one of the effective ways to collect taxes because this system makes tax collected earlier. Although in the other side, this system gives taxpayer and withholder load administratively. Inappropriate tax rate can disturb taxpayer liquidity and company operational. Based on these condition, DGT released the regulation number : PER-70/PJ./2007 about other services and net income estimation that decreased some effective rate of withholding income tax article 23 (PPh Pasal 23). The research aim to analyze, first, how does the decreasing in income tax article 23 for technical, management and consultant services implementation and the effect to tax payer financial performance in Foreign Investment Five Tax Office (KPP PMA Lima). Second, what does the success factor that determine policy implementation. Third, how the effectiveness of decreasing rate can stimulate tax payer business growth? The theory which support research is withholding at source is method of collecting income tax whereby the party paying income to a taxpayer (e.g., an employer) is required to deduct the tax due from the taxpayer's paycheck. Countries that levy relatively successful income taxes collect most of the tax through withholding or 'third party' techniques that in effect charge a third party with the tasks of deducting the tax form some payment being made to the taxpayer and then remitting the proceeds to the government. Unfortunately this system can make difficulties to the taxpayer as effect of over withheld and arising administrative cost to withheld tax for the party that making payment. To answer the research aim, the researcher used the qualitative method. Research was analysis base on taxpayer financial performance data and corporate income tax return that reported to KPP PMA Lima. These data will be cross check with the result of interviews with head office of KPP PMA Lima, tax consultant and account representative who control taxpayer's obligations. The result of these research shows that taxpayer samples financial performance increase after decreasing in income tax article 23 implementation. But in fact, this condition more caused by increased in sales and operational cost efficiency, so that taxpayer made higher profit. From analyzing in depth interview describes that taxpayer sales increased determined factor was business expand, contract extension and obtain new contract. So, decreasing in income tax article 23 implementation was just supporting factor that didn't significance to taxpayer business growth. Although it didn't significance, but, too high rate and followed by inefficiency and didn't comply taxpayer can made over withheld that caused compliance cost by tax audit refund. The other significance factor that increased taxpayer financial performance was complying in financial report. In the other side, researcher found that taxpayer concern to law certainty about object of income withheld more than rate. Therefore researcher suggested, first, DGT should make research to know average profit per industry so can find appropriate rate that make taxpayer burden and over withheld. Second, quantitative research with bigger population and sample to take general conclusion is needed to know the impact of decreasing in tax rate to taxpayer financial performance. Third, the deepen research is needed to know the factors that caused decreasing in percentage of operational cost. Forth, further research is needed to know relationship between trust factor among fiscus and taxpayer with taxpayer complying in financial report.
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2008
T24547
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Abstrak :
The main objectives of this study is to analyze timelines of financial statement reporting and financial performance in Indonesia stock exchange (IDX). Samples in this study are IDX public companies listed in 1999 - 2005. The research questions are tested by running ANOVA to analyze whether any diffrences in timelines of financial statement reporting and financial performance between years and between size and also independent t test to analyze whether any differences in timelines of financial statement and financial performance between industry. Timelines (KW) proxid by dummy variable, 1 if companies published financial reporting before 120 days after December 31 and 0 otherwise. Financial performance proxied by sales, Asset, Earning After Tax (EAT) , Return on Investment (ROI), Return on Equity (ROE) and Sales Grown. The results of between years comparisons show that there are differences (increasing) between years for EAT, ROI, and KW. These suggest that firm performance and timelines of financial statement reporting are increasing over time. The results of between size comparisons show that there are differences between size for EAT, sales and KW. The bigger the size , the higher the financial performance and the timelines. The results of between industry comparisons show that there are differences for Asset and EAT. Base on these variables, financial performance in service industry higher than manufacture industry.
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Agus Sutanto
Abstrak :
Pengelolaan lingkungan hidup pada dekade I990-an mulai diperhatikan oleh berbagai perusahaan di dunia mengingat semakin pedulinya stakeholder terhadap perusakan lingkungan hidup yang diakibatkan oleh kegiatan operasional perusahaan. Informasi mengenai pengelolaan lingkungan hidup dan kinerja keuangan perusahaan merupakan kebutuhan stakeholder dalam mencermali perusahaan sebagai salah sate aspek untuk pengambilan keputusan. Tesis ini mengakomodasi usaha untuk mengetahui pengaruh informasi kinerja pengelolaan lingkungan terhadap kinerja keuangan dan sebaliknya. Penelitian ini menggunakan content analysis dalam membuat indeks informasi lingkungan perusahaan dalam laporan tahunan selama 1999-2003 yang merupakan indikator kinerja pengelolaan lingkungan perusahaan. Penelitian ini juga menggunakan 2 tipe indikator dalam mengukur kinerja keuangan perusahaan yaitu accounting based return dan market based return. Analisa dalam penelitian ini menggunakan metode kausalitas Granger untuk accounting based return dan event study untuk market based return dalam meneliti pengaruh dari variabel kinerja pengelolaan lingkungan terhadap kinerja keuangan perusahaan dan sebaliknya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak ada pengaruh kinerja pengelolaan lingkungan terhadap lanerja keuangan perusahaan baik menggunakan accounting based return dan market based return. Hasil penelitian juga menyimpulkan tidak ada abnormal return untuk kelompok yang menginformasikan kinerja pengelolaan lingkungan dan kelompok yang tidak menginformasikan kinerja pengelolaan lingkungan dalam laporan tahunan pada tanggal pengumuman. Penelitian juga menghasilkan kesimpulan bahwa tidak ada perbedaan abnormal return untuk kelompok yang menginformasikan kinerja pengelolaan lingkungan dan kelompok yang tidak menginformasikan kinerja pengelolaan lingkungan dalam laporan tahunan.
In 1990 decade, many firms in the world became more seriously to manage the environment because stakeholders more care to act of damaging the environment by firm's activity. Information about corporate environment performance and corporate financial performance are stakeholders' need to analyze firms as aspects for decision-making. This thesis tries to explore relationship between corporate financial performance and corporate environment performance, This thesis using content analysis for environment information index in annual reports during 1999-2003 as an indicator for corporate environment performance. There are two indicators for corporate financial performance: accounting based return and market based return. Granger causality test is used for analysis relationship between environment information index and accounting based return. Another analysis is an event study for test the influence environment information to market return in 236 firms The result is the corporate environment performance not influence the corporate financial performance using market based return and accounting based return, and the other side. Another result is no significant abnormal returns in the event date for firms, which are disclose and not disclose about corporate financial performance in annual reports. There is no significant difference abnormal returns between firms, which are disclose and not disclose about corporate financial performance in annual reports.
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2004
T 20356
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rosa Lee
Abstrak :
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa perkembangan kinerja keuangan sebelum dan sesudah terjadinya pandemi Covid-19 pada perusahaan-perusahaan teknologi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Analisis dilakukan dengan metode uji beda berpasangan dan regresi data panel untuk melihat pengaruh Variabel COVID-19 dan Variabel Kontrol seperti Usia Perusahaan, Ukuran Perusahaan, Pertumbuhan Perusahaan dan Tingkat Leverage Perusahaan terhadap Variabel Kinerja Perusahaan yang dicerminkan oleh nilai Net Profit Margin. Hasil analisis menunjukkan bahwa tidak terdapat perbedaan mean yang signifikan pada kinerja perusahan sebelum dan sesudah terjadinya pandemi COVID-19. Selain itu, secara simultan, variabel COVID-19 dan Variabel kontrol berpengaruh signifikan terhadap kinerja perusahaan. Sedangkan, secara parsial, variabel COVID-19 tidak berpengaruh secara signifikan terhadap kinerja perusahaan teknologi di Bursa Efek Indonesia. ......This study aims to analyze the development of financial performance before and after the Covid-19 pandemic in technology-based companies listed on the Indonesia Stock Exchange. The analysis was carried out using the 2 paired t-test method and panel data regression to see the implication of COVID-19 Variable and Control Variables such as Company Age, Company Size, Company Growth and Company Leverage Level on Company Performance Variable as reflected by the Net Profit Margin value. The results of the analysis show that there is no significant difference in the company's performance >before and after the COVID-19 pandemic. In addition, simultaneously, the COVID-19 variable and the control variables have a significant effect on company performance. Meanwhile, partially, the COVID-19 variable has no significant effect on the performance of technology companies on the Indonesia Stock Exchange.
Jakarta: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Farid Addy Sumantri; Ika Agustiani
Abstrak :
Penelitian ini bertujuan untuk menguji adanya perbedaan kinerja keuangan dan abnormal return pada periode sebelum dan setelah pengumuman merger pada perusahaan yang terdaftar di BEI pada periode 2004-2013. Dalam penelitian ini pengukuran kineija keuangan menggunakan 4 rasio keuangan, yaitu current ratio (CR), net profit margin (NPM), return on equity (ROE) dan price earning ratio (PER), sedangkan abnormal return diukur menggunakan market return dan actual return. Penelitian ini menggunakan purposive sampling dalam pengambilan sampel penelitian. Perusahaan sampel yang diuji disini adalah 8 perusahaan dan berbagai jenis industri yang berbeda. Pengujian hipotesis dilakukan dengan menggunakan uji beda (paired sample t test) dengan tingkat net profit margin (NPM), return on equity (ROE) dan price earning ratio (PER) semuanya menunjukan adanyk perbedaan sebelum dan setelah pengumuman merger pada perusahaan yang terdaftar di BEI periode 2004-2013. Sehingga Hla, Hlb, Hie, dan Hld yang menyatakan bahwa terdapat perbedaan kinerja keuangan sebelum dan setelah pengumuman merger diterima dan terbukti. Hasil pengujian menunjukan tidak terdapat perbedaan Abnormal Return (AR) sebelum dan setelah pengumuman merger.
Jakarta: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Prof. Dr. Hamka, 2017
330 AGREGAT 1:1 (2017)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Arief Loekman Hakim
Abstrak :
Tujuan penelitian ini adalah untuk menguji secara empiris dampak merger dan akuisisi terhadap kinerja keuangan perusahaan di Indonesia menggunakan data merger dan akuisisi yang terjadi selama periode 2010-2014. Penelitian ini menggunakan metode data panel untuk melakukan analisis empiris tentang dampak merger dan akuisisi terhadap profitabilitas, nilai pasar, dan Tobin`s Q perusahaan. Hasil dari regresi menunjukan bahwa pengaruh merger dan akuisisi tidak signifikan terhadap profitabilitas dan nilai pasar. Namun hasil output regresi menunjukan bahwa merger dan akuisisi memiliki pengaruh positive dan signifikan terhadap Tobin`s Q perusahaan pada 1 tahun sesudah terjadinya merger. ......This study objective is to empirically examine the impact of merger and acquisition on corporate financial performance in Indonesia using data of merger and acquisition deals occurred during the period 2010-2014. This study using panel data method to carry out the empirical analysis of merger and acquisition impact on profitability, market value, and Tobin`s Q of the firm. The result suggest that merger deals do not have any significant impact on profitability and market value of the firms. However, the results indicate that merger and acquisitions have positive and statistically significant impact on Tobin`s Q  during the first year after the merger deals.
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2019
T53390
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Nicko Rahmadano
Abstrak :
Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui adanya hubungan antara kegiatan Corpoare Social Responsibility dengan kinerja keuangan perusahaan yang masuk dalam indeks LQ45. Nilai CSR berdasarkan ESG score yang telah disediakan oleh Thomson Reuters dan kinerja keuangan berdasarkan ROA,ROE, dan Tobins Q. Penggunakan ESG scoredilakukan karena ESG scoremencerminkan kegiatan CSR perusahaandan masih sedikit penelitian tentang CSR di Indonesia yang menggunakan ESG score. Pada penelitian ini ditemukan adanya hubungan yang positif dan signifikan antara CSR dengan ROA dan ROE pada perusahaan LQ45 industri sensitifdimana hasil ini sesuai dengan penelitian yang telah dilakukan oleh Lee dan Park (2009) serta Yang dan Baasandorj (2017). Namun pada indutri yang tidak sensitif ditemukan hubungan yang negatif antara CSR dengan ROE.
The purpose of this paper is to study the relationship between CSR and corporate financial performance in Indonesiawhich are listed in the LQ45 index. In this study we used ESG scorethat has been provided by Thomson Reuters to value CSR activities of a firm. In this study, ROA, ROE, and Tobins Q used to determine the financial performance. We used ESG scorebecause there is few study in Indonesia that used ESG score to determine CSR. This study found that there is a significantly positive relationship between CSR and financial performance (ROA and ROE) in Index LQ45 with sensitive industries. These findings has a same result with Lee and Park (2009) and Yang and Baasandorj (2017) but in non-sensitive industries this study found that there is; negative relationship between CSR and ROE.
Jakarta: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2018
T52039
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Uke Pitaloka Antariksaningrum
Abstrak :
Negara-negara berkembang menyaksikan sejumlah besar merger dan akuisisi (M & A) oleh entitas domestik dan akuisisi oleh entitas asing sebagai tanggapan terhadap deregulasi, kemajuan teknologi, dan globalisasi. Perubahan dalam tata kelola perusahaan bank ini menimbulkan pertanyaan penting tentang bagaimana perubahan ini mempengaruhi kinerja bank dan apakah perubahan tersebut bersifat permanen atau cenderung kembali ke kondisi sebelumnya. Penelitian ini bertujuan untuk menilai pengaruh nilai sinergi dari M & A terhadap kinerja bank yang ditunjukkan oleh kinerja relatif mereka serta rasio keuangan standar mereka. Data dalam penelitian ini diambil dari 37 bank yang beroperasi di Indonesia pada tahun 2011 - 2016, kemudian observasi akan dianalisis menggunakan analisis data panel. Konsisten dengan penelitian sebelumnya, hasil penelitian ini menunjukkan bahwa ada nilai sinergi yang diciptakan dari M & A yang mempengaruhi kinerja bank. Baik akuisisi domestik maupun asing berdampak positif dalam kinerja bank. Akuisisi oleh entitas dalam negeri menunjukkan peningkatan dalam profitabilitas, sedangkan akuisisi oleh entitas asing menunjukkan peningkatan dalam kualitas dan efisiensi aset.
Developing nations witnessed tremendous numbers of domestic bank mergers and acquisitions (M&As) and foreign acquisitions in response to deregulation, technological advances, and the globalization of nonfinancial economic activity. These changes in the corporate governance of banks raise essential questions about how do these changes affect bank performance and are the changes permanent or do they tend to return to their previous conditions. This research aims to assess the effect of synergy value from the M&A toward bank`s performance shown in their relative performance as well as their standard financial ratios. Data in this research is taken from 37 observations of banks that operated in Indonesia at 2011 - 2016, and then the observations will be analyzed using panel data analysis. Consistent with the previous research, the result of this study shows that there is synergy value created from the M&A that affects bank performance. Both domestic and foreign acquisitions affect positively in bank performance. While domestic acquisition show improvement in profitability, the foreign acquisition show improvement in asset quality and efficiency.
Depok: Universitas Indonesia, 2018
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nursehan The
Abstrak :
[ABSTRAK
Dengan semakin meningkatnya produksi, distribusi dan penjualan sepeda motor di Indonesia, maka PT XYZ sebagai market leader dalam industri ini tentu pertumbuhan penjualannya juga meningkat signifikan. Kinerja PT XYZ ini tentu tidak dapat dicapai tanpa peran serta dari seluruh supply chain yang terkait dengan PT XYZ. Salah satunya adalah pihak supplier yang memasok kebutuhan part atau komponen ke PT XYZ. Dengan menggunakan konsep JIT dalam proses pembelian maupun dalam menjaga kualitas produknya, tentu sedikit banyak hal ini akan mempengaruhi pihak supplier. Dalam penelitian ini dilakukan pengujian atas pengaruh penerapkan konsep JIT yang dilakukan di PT XYZ terhadap profitabilitas supplier. Konsep JIT yang digunakan dalam penelitian ini adalah JIT purchasing dan JIT quality. Dari hasil penelitian ditemukan bahwa tidak ada keterkaitan langsung antara penetapan konsep JIT di perusahaan XYZ terhadap profitabilitas supplier.
ABSTRACT
Increasing in production, distribution and sales of motorcycles in Indonesia, PT XYZ as a market leader in this industry will have increased of sales growth also. XYZ's performance may not be achieved without the participation of the entire supply chain associated with XYZ. One is the supplier who supply parts or components to XYZ. By using the concept of JIT in the purchasing process as well as in maintaining the quality of its products, certainly thhis will have an effect to the supplier. In this research, the testing of the effect of apply the JIT concept conducted in XYZ on Supplier?s financial performance. JIT concepts used in this study is JIT-purchasing and JIT-quality. From the research found that there is no direct relationship between the establishment of the JIT concept in company XYZ on financial performance in the supplier;Increasing in production, distribution and sales of motorcycles in Indonesia, PT XYZ as a market leader in this industry will have increased of sales growth also. XYZ's performance may not be achieved without the participation of the entire supply chain associated with XYZ. One is the supplier who supply parts or components to XYZ. By using the concept of JIT in the purchasing process as well as in maintaining the quality of its products, certainly thhis will have an effect to the supplier. In this research, the testing of the effect of apply the JIT concept conducted in XYZ on Supplier?s financial performance. JIT concepts used in this study is JIT-purchasing and JIT-quality. From the research found that there is no direct relationship between the establishment of the JIT concept in company XYZ on financial performance in the supplier, Increasing in production, distribution and sales of motorcycles in Indonesia, PT XYZ as a market leader in this industry will have increased of sales growth also. XYZ's performance may not be achieved without the participation of the entire supply chain associated with XYZ. One is the supplier who supply parts or components to XYZ. By using the concept of JIT in the purchasing process as well as in maintaining the quality of its products, certainly thhis will have an effect to the supplier. In this research, the testing of the effect of apply the JIT concept conducted in XYZ on Supplier’s financial performance. JIT concepts used in this study is JIT-purchasing and JIT-quality. From the research found that there is no direct relationship between the establishment of the JIT concept in company XYZ on financial performance in the supplier]
2015
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Alex Fernandes
Abstrak :
ABSTRAK
Pangsa pasar suatu perusahaan pembangkit tenaga listrik ditentukan berdasarkan kontribusi daya mampu neto dengan mekanisme tata niaga listrik, melalui kompetisi harga energi listrik dan kesiapan daya mampu pembangkit atau dikenal dengan merit order pembangkit yang berdasarkan efisiensi pada pembangkit. PT. Indonesia Power yang bergerak di bidang pembangkit listrik telah mengalami penurunan pangsa pasar di Jawa Bali sampai dengan 2015 hanya tinggal 22%. Penelitian ini bertujuan untuk membangun model yang dapat menyajikan gambaran visual tentang hubungan parameter ? parameter teknis dan keuangan yang saling berpengaruh dalam mengidentifikasi peluang-peluang teknik yang dapat menurunkan tara kalor pembangkit serta mengukur tingkat risiko masing-masing peluang. Selanjutnya model akan dikembangkan menggunakan sistem dinamik untuk memberikan gambaran kepada stakeholder tentang kinerja operasi dan keuangan dari peningkatan nilai tara kalor pembangkit pada profitabilitas perusahaan. Studi kasus adalah di PLTGU Priok blok 1 dan blok 2. Peluang teknik terhadap empat teknologi terbaru pembangkit dapat menurunkan nilai tara kalor pembangkit sebesar 10,369%. Sistem dinamik yang dibuat menunjukkan bukti adanya hubungan antara kenaikan pendapatan operasional dengan penurunan nilai tara kalor PLTGU Priok
ABSTRACT
The market share of an utility company are based on the contribution of its net capacity power in an electricity trade mechanism through electricity price competition and availability factor. It is also known that a power plant merit order is based on its efficiency. PT. Indonesia Power have a declining market share in Java Bali system, from 50% in 1995 to 22% in 2015. This thesis aims to build model that can present a visual representation of the relationship between technical and financial parameters to identify opportunities to reduce its plant heat rate and to assess the risk of each opportunity. Furthermore, the model is developed using dynamic system provide an overview for the stakeholders of the operating and financial performances decreasing the plants heat rate. It also impact company?s profitability Case study is done at Prioks Combine Cycle Power Plant Block 1 and Block 2. Opportunity techniques against four latest technologies, can decrease the plant heat rate up to 10.369%. The dynamic system built, shows the evidence of a relationship between the operating income increase and the decrease heat rate value in the Prioks Combine Cycle Power Plant
2016
T44763
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>