Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 12 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Novandra Adi Kusuma
"Penelitian ini bertujuan untuk menginvestigasi dampak dari kualitas institusi dan derajat regulasi mata uang kripto antar negara terhadap penggunaan teknologi mata uang kripo pada level mikro dan menyoroti pentingnya perbaikan kualitas institusi sebagai prasyarat
untuk menghadapi perkembangan teknologi finansial. Dengan menggunakan analisismodel efek acak Tobit, studi ini menunjukkan bahwa negara-negara yang menetapkan kerangka regulasi terhadap mata uang kripto berimplikasi pada jumlah penggunaan teknologi mata uang kripto yang lebih tinggi dibandingkan negara-negara yang tidak memiliki kerangka regulasi khusus. Sebaliknya, negara-negara yang melarang peredaran mata uang kripto tidak memiliki dampak yang signifikan terhadap penggunaan teknologi
mata uang kripto. Keputusan pemerintah untuk menetapkan kerangka regulasi bagi mata uang kripto akan memiliki dampak yang lebih efektif apabila diimbangi oleh perbaikan kualitas institusi yang berimplikasi pada penggunaan mata uang kripto.

This study aims to investigate the impact of institutional quality and cryptocurrency regulatory frameworks’ degree across countries on its technology adoption in the microlevel
and resulted the highlights of the importance of institutional development as a necessary prerequisite before having exposure to new practises in the financial system.
By using random-effect Tobit analysis, this study found that countries with a clear regulatory framework standpoint towards cryptocurrency will have a higher number on the adoption of its technology rather than countries without a regulatory framework.
Meanwhile, countries with a restrictive standpoint have no significant impact on the adoption of cryptocurrency technology. This regulatory framework will have a better outcome with an improvement in the quality of institutions which will affect the reduction
of cryptocurrency’s actual use.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2021
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rus`an Nasrudin
"Combining regional growth model and integration of financial institution model, this paper evaluates whether intermediary development influences growth in Indonesia. Recent research has proved that not only banks development influence economic growth positively but also its exogenous components.
However, there are several different assumptions during adopt this model in Indonesia. Especially regional approach is differing than national approach in growth model. The point is the existence of intermediary integration across region whit causes the economic agent move freely within a nation.
The data show that integration of financial intermediation was not always associated with economic growth. Only four of twenty six provinces which proved strong influence of financial intermediation on economic growth. Labor condition and average annual wages are not exogenous variables which explain growth due to financial intermediation in Indonesia. At least during 1987-1998."
2004
AJ-Pdf
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Bagas Septianto Prabowo
"Riset ini menginvestigasi hubungan antara perkembangan sektor keuangan dengan tingkat inflasi di Indonesia pada tahun 1980 sampai 2016. Riset ini menggunakan autoregressive distributed (ARDL)bound test untuk melihat hubungan jangka panjang dan tes Wald untuk melihat kausalitas Granger pada jangka pendek dan panjang. Untuk mengukur perkembangan sektor keuangan, penulis menggunakan rasio dari kredit ke sektor swasta terhadap PDB, rasio dari persediaan uang M2 terhadap PDB, serta Financial Development Index. Hasil empiris menemukan bahwa terdapat hubungan jangka panjang antara perkembangan sektor keuangan dengan tingkat inflasi. Selain itu, ditemukan juga bahwa kedua variabel tersebut saling mempengaruhi nilai masa depan satu sama lain, namun melalui saluran yang berbeda. Tingkat inflasi mempengaruhi perkembangan sektor keuangan secara negative, sedangkan perkembangan sektor keuangan mempengaruhi tingkat inflasi secara positif.

This research examines the relationship between financial development and inflation in Indonesia during the period of 1980 to 2016. In order to do that, it uses autoregressive distributed lag (ARDL) bound test to investigate the existence of long-run cointegration and Wald test to examine both short- and long-run Granger causality. Three different proxies are used to measure financial development; credit to private sector as a percentage of GDP, broad money (M2) as a percentage as GDP, and Financial Development Index. It is found, from empirical results, that long-run cointegration exists between financial development and inflation. It is also found that past value of both variables causes the future value of each other, but through different channels. Lastly, while inflation affects financial development negatively, financial development affects inflation positively."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Abdellatif Chatri
"The debate on the relationship between economic growth and financial development has been
steadily growing in these recent years. However, the existing theoretical and empirical literature provides
conflicting views in this respect. This paper proposes an empirical investigation of the nature of
this relationship in the Moroccan context. More precisely, it explores the cointegrating and the causality
issue between economic growth and financial development. The latter is measured by largely
used indicators. In particular, we use capital market proxy, in addition to the traditional indicators
of financial intermediation. The findings show that financial development explains significantly the
growth, but the direction of causality depends on the indicator used to measure the financial deepening
and the time horizon of analysis (short or long terms)."
Mohamed V University, Morocco, 2014
PDF
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Ghina Athira
"Sistem keuangan membutuhkan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) untuk meningkatkan aksesibilitas, penetrasi dan efektivitasnya sehingga dapat mengoptimalkan potensi yang dimiliki oleh sebuah negara. Studi ini menyelidiki hubungan antara perkembangan sektor keuangan dan rangkaiannya yang didorong oleh TIK terhadap ketimpangan pendapatan. Dengan meningkatkan peran TIK, terdapat hubungan negatif yang signifikan antara dimensi perkembangan keuangan dan ketimpangan pendapatan. Dalam studi ini juga ditemukan bahwa hubungan antara rangkaian perkembangan sektor keuangan yang bergantung pada TIK dan ketimpangan pendapatan berbeda-beda. Negara-negara berkembang, khususnya yang berada di Asia Timur, perlu memperkuat sektor keuangan informal dengan bergantung pada TIK untuk mengurangi ketimpangan pendapatan.

Financial system needs ICT to improve their accessibility, penetration, and effectiveness to optimize the potential of what the country holds for the financial sector. This study investigated the linkage between financial development and its channels driven by ICT and income inequality. With the increasing role of ICT, there are significantly negative relationships between the dimensions of financial development and income inequality and the relationship between channels of financial development and income inequality vary contingent upon ICT. Developing countries, particularly in East Asia region, need to strengthen the informal financial sector with the dependency on ICT to alleviate income inequality."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Irfan Azam Fikri
"Literatur yang mempelajari hubungan antara pembangunan keuangan dan ketimpangan pendapatan memberikan kesimpulan yang tidak sama. Tesis ini menganalisis dampak pemnbangunan keuangan pada ketimpangan pendapatan di Indonesia pada periode 2010-2020. Analisis eksplorasi data spasial mengindikasikan adanya ketergantungan spasial pada koefisien Gini dan juga mengidentifikasi adanya kluster wilayah dengan nilai koefisien Gini yang relatif sama. Kami menemukan hubungan positif yang signifikan antara pembangunan keuangan dan ketimpangan pendapatan setelah mengaplikasikan ketergantungan spasial dengan menggunakan kredit dan jumlah kantor cabang bank sebagai ukuran pembangunan keuangan. Hasil tersebut teruji menggunakan spesifikasi regresi panel yang berbeda.

Literature on the relationship between financial development and income inequality suggests mixed findings. This thesis investigates the impact of financial development on income inequality in Indonesia for the period 2010-2020. Our exploratory spatial data analysis suggests a significant spatial autocorrelation of the Gini coefficients and identifies the local clusters of similar Gini values. Using private credit and the number of bank branches to proxy financial development, we find a significant positive relationship between financial development and income inequality after implementing spatial considerations. The results are robust for different specifications of the spatial panel regression."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Heidy Ruswitasari
"Skripsi ini membahas perilaku tabungan negara-negara ASEAN 5+3 yaitu Indonesia, Malaysia, Singapura, Thailand, Filipina, Jepang, Cina dan Korea, periode 1991-2007 dan implikasinya terhadap masalah ketidakseimbangan global. Indikator determinan tabungan diantaranya adalah demografi, fiskal, makroekonomi, dan perkembangan finansial serta institusional. Penelitian ini juga ingin mengetahui apakah krisis keuangan Asia 1997-1998 mempengaruhi perilaku tabungan nasional di kawasan tersebut. Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif yang menggunakan regresi data panel fixed effect. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa indikator yang terbukti secara statistik signifikan mempengaruhi tabungan adalah indikator fiskal belanja pemerintah, indikator makroekonomi suku bunga dan inflasi, serta indikator perkembangan finansial kredit domestik swasta dan kapitalisasi pasar saham. Sementara itu indikator yang tidak terbukti secara statistik mempengaruhi perilaku tabungan diantaranya adalah indikator demografi angka rasio ketergantungan, indikator makro pertumbuhan ekonomi dan terms of trade, indikator perkembangan finansial dan institusional berupa tingkat keterbukaan finansial dan indeks persepsi korupsi tidak terbukti secara statistik mempengaruhi perilaku tabungan. Krisis keuangan Asia 1997-1998 terbukti secara statistik mempengaruhi tingkat tabungan di negara ASEAN 5+3. Implikasinya terhadap ketidakseimbangan global adalah stabilitas makroekonomi melalui stabilitas inflasi dan suku bunga serta pengembangan institusi keuangan selain pasar saham serta penguatan fungsi institusi perbankan sebagai penyalur kredit dalam penyesuaian secara perlahan untuk mendorong proses rebalancing global melalui redistribusi tabungan dunia.

The focus of this study is to examine national saving behaviour in ASEAN 5+3 namely Indonesia, Malaysia, Singapore, Thailand, Philippines, Japan, China, Korea during 1991-2007 and its implication toward global imbalances. Determinant indicators of national saving are demography, fiscal, macro economy, and financial development. This Study also would examine whether Asian financial crisis 1997-1998 affect the national saving in these countries. This study is quantitative which use regression of panel data fixed effect. The results of this study show the indicators which have statistically significant effect are fiscal government expenditure; macro economy interest rate and inflation; and financial development domestic credit to private sector and market capitalization. While indicators which have no effect are demography dependency ratio; economic growth; terms of trade; capital openness and corruption perception index. Asian financial crisis significantly affect ASEAN 5+3?s saving behaviour. The implication toward global imbalances is that macro stability with inflation and interest rates stability, then financial institution development besides stock market, and also banking institution deepening as a credit intermediary for smoother adjustment to push global rebalancing through redistribution global saving glut."
Depok: Universitas Indonesia, 2009
S6714
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Sugiharso Safuan
"The study examines saving behavior in ASEAN 5+3 namely Indonesia, Malaysia, Singapore, Thailand, Philippines, Japan, Cina, and Korea during 1991-2007 and its implication toward global imbalances. By using fixed effect panel data regression, this research shows that government spending, interest rate and inflation, financial development through private domestic credit and stock market capitalization along with the 1997 Asian crisis significantly affect the saving behavior. As a result, a macroeconomic stability through interest rate and inflation, the reinforcement of financial development and crisis anticipation policy are required to support global rebalancing through global saving redistribution.

Studi ini membahas perilaku tabungan negara-negara ASEAN 5+3, yaitu Indonesia, Malaysia, Singapura, Thailand, Filipina, Jepang, Cina, dan Korea, dan implikasinya terhadap ketidakseimbangan global. Dengan menggunakan regresi data panel fixed effect, kajian ini menunjukkan bahwa indikator skal belanja pemerintah, indikator makroekonomi suku bunga dan inflasi, indikator perkembangan berupa finansial kredit domestik swasta dan kapitalisasi pasar saham serta krisis Asia 1997 secara signifikan memengaruhi perilaku tabungan. Implikasinya adalah stabilitas makroekonomi melalui inflasi dan suku bunga serta pengembangan pasar finansial dan kebijakan antisipasi krisis diperlukan untuk mendorong penyeimbangan global kembali melalui redistribusi tabungan dunia."
2012
PDF
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Hutapea, Rizky Utami
"

Tesis ini menganalisis hubungan pengelolaan modal kerja terhadap kinerja 254 perusahaan manufaktur yang di ASEAN-5 (Indonesia, Malaysia, Thailand, Philippines, and Singapore). Investasi modal kerja optimal sensitif terhadap kendala keuangan di mana hubungannya membentuk grafik U terbalik. Dengan kata lain, penambahan investasi pada modal kerja dapat menguntungkan, tetapi pada titik tertentu, penambahan investasi pada modal kerja justru dapat menurunkan kinerja perusahaan. Titik balik tersebut disebut sebagai level optimal. Perusahaan dengan kendala keuangan memiliki level optimal yang lebih rendah karena perusahaan menanggung beban pembiayaan (financial cost) dan biaya pembiayaan tambahan sehingga pertimbangan manajemen dalam memutuskan penambahan pada modal kerja menjadi sangat ketat. Tesis ini dapat membantu manajemen dalam memutuskan level optimal investasi pada modal kerja dan memaksimalkan nilai dan kinerja perusahaan. Tesis ini juga melihat hubungan kinerja perusahaan dengan faktor makroekonomi di mana penelitian ini menganalisis dampak Financial Development Index (yang diterbitkan oleh World Bank) terhadap kinerja perusahaan.


This thesis observes the linkage of working capital management and company financial performance of 254 manufacturers in ASEAN-5 (Indonesia, Malaysia, Thailand, Philippines, and Singapore). The optimum working capital investment is sensitive to financial constraint in which the relation shows the inverted U-shaped. In other words, investment in working capital can be profitable, but at the certain point, more investment in working capital can lower the companys performance. Such turning point is called an optimum level. Companies with financial constraint have lower optimum level because the companies bear higher financial cost and additional financial expense so that managements consideration in increasing working capital are very strict. This thesis can help the management in deciding the optimal investment level on working capital and maximizing the companys value and performance. This thesis also looks at the relationship of company performance with macroeconomic factors in which this study examines the effect financial development index (published by the World Bank) to companys performance.

"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2020
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2   >>