Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 16 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Decker, Scott H
New York: Cambridge University Press, 1996
364.1 DEC l (1)
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Yopie Indra Prasetya Sepang
"Tesis ini, membahas masalah efektifitas penerapan pasal 169 KUHP melalui Surat Keputusan Bersama (SKB) di wilayah hukum Polres Bandung, dalam menangani kasus geng motor. Keefektifan pasal 169 KUHP ini sengaja dibahas karena sebelumnya kepolisian di wilayah kabupaten Bandung seperti mampu menangani kejahatan geng motor, meskipun tindakan-tindakan hukum telah dilaksanakan.
Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif dengan pendekatan fenomenologi. yaitu dengan melakukan wawancara tidak terstruktur agar informan tidak merasa seperti diwawancarai, sehingga akan memeperoleh hasil wawancara yang maksimal. Kajian kepustakaan menggunakan teori strategi pencegahan kejahatan, pencegahan kejahatan situasional, teori peran dan teori konflik serta konsep koordinasi.
Melalui penelitian dan hasil analisis, penulis menyimpulkan bahwa setelah terbitnya Surat Keputusan bersama (SKB) maka kepolisian mendapat legitimasi penuh untuk menerapkan pasal 169 KUHP. Kemudian dengan langkah-langkah sosialisasi ke berbagai pilar penting dalam penanggulangan kejahatan geng motor tersebut, serta tindakan preventif yang diambil oleh Kapolres Bandung semakin memperlihatkan keefektifan pasal 169 KUHP sebagai pasal pokok dalam penanggulangan geng motor. Hal tersebut terlihat dengan tidak adanya aktifitas geng motor sama sekali dan adanya pembubaran geng motor di kabupaten Bandung.
......The thesis, analises the affectiveness of the implementation of article 169 Indonesian Criminal Code through Mutual Decree (SKB) of Related Institusion in Bandung resort police area in handling a case of motorcycle gang. The affectiveness of this article 169 Indonesian Criminal Code is deliberately discussed since prior to it the police of Bandung area seemed have not been able in handling the motorcycle gang crimes, even though several law actions have been implemented.
The research uses the qualitative research method with phenomenology approach. Unstructured interviews were used to know other people experiences, therefore the informant does not have the feeling that he/she is being interviewed to get a maximum result. The library study was used to dig theories on crime prevention strategy, situational crime prevention, role theory and conflict theory, and coordination concept.
Through the writer research and the analysis the fact of findings, concluded that after the issuance of Mutual Decree (SKB) the police has a full legitimate power to enforce article 169 Indonesian Criminal Code. Then with socialization steps to all releted institutions motorcycle gang crime, has been prevented by the head of resort police Bandung, and of article 169 Indonesian Criminal Code has been effective in handling the motorcycle gang. It is proven by the disappearance of motorcycle gang activities and the dissolution of motorcycle gang in Bandung District."
Depok: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2011
T30181
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 1994
S6197
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mala Hayati
"ABSTRAK
Tujuandariskripsi yang berjudul Prostitusi dan Masyarakat Gang Dolly
Surabaya 1967-1999 adalah mengkaji faktor penyebab munculnya lokalisasi di
Dolly, serta mengetahui dampak yang ditimbulkan lokalisasi Dolly kepada kehidupan
masyarakat. Alih fungsi pemakaman Cina Putat Jaya pada tahun 1967 mengakibatkan
lahan pemakaman tersebut berubah menjadi tempat prostitusi.
Metode dan sumber yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode
sejarah, yaitu: melalui tahap heuristik, kritik sumber sehingga didapatkan fakta
sejarah yang benar-benar mendekati kenyataan peristiwa yang ditulis. Selanjutnya
dilakukan tahap interpretasi data, tahap terakhir adalah historiografi. Sumber yang
digunakan penulis dalam penelitian ini berupa sumber arsip, koran dan majalah
sejaman, jurnal ilmiah, wawancara, serta buku sebagai sumber pendukung.
Hasil penelitian ini menunjukan bahwa lokalisasi Dolly yang berada di
tengah-tengah pemukiman warga, telah menimbulkan banyak dampak bagi kehidupan
masyarakat.Dampak tersebut tidak hanya bersifat negatif, tetapi juga bersifat positif
bagi kehidupan masyarakat.Dampak positif terbesar akibat keberadaan lokalisasi
Dolly adalah tumbuhnya perekonomian mikro di kawasan Gang Dolly dan
sekitarnya.Kehidupan lokalisasi dan masyarakat sekitar lokalisasi yang selama ini
diidentikkan dengan hal negatif, ternyata masih memiliki sisi religius. Sisi religus
terlihat dari keberadaan beberapa tempat ibadah di sekitar lokalisasi Gang Dolly,
kebiasaan germo yang menutup wisma prostitusinya saat bulan Ramadhan, serta
adanya wisma yang melakukan kegiatan pengajian rutin setiap Kamis malam.

ABSTRACT
The purpose of this thesis with the title, Prostitution and the People in Gang
Dolly, Surabaya (1967-199) is to discuss about the factors of the emergence of
localization in Dolly, and also to know the impact of localization Dolly to
communities? life. The transformation of the Chinese cemetery Putat Jaya in 1967 has
given the impact to that burial ground turned into a place of prostitution.
Methods and sources used in this study is the historical method, namely:
through the stages of heuristic, criticism of sources to obtain historical facts are really
close to the reality of events written. Furthermore, the data interpretation stage, and
the last stage is historiography. Sources used by the author in this study are archival
sources, newspaper and contemporary magazines, interviews, and books as a
supportive source.
The result of this study indicate that the localization of Dolly which is in the
middle of residential areas, has caused a lot of impacts to people?s lives. The impact
is not only negative, but also positive for the community. The biggest positive impact
due to the existence of localization of Dolly is the micro-economic growth in the
region and surrounding of Gang Dolly. Localization and community life around
localization that have been identified with the negative, it still has a religious side.
Religious side seen from the presence of several places of worship around the Gang
Dolly area.The pimp/procurer that will close his or her prostitution homestead during
the month of Ramadhan, as well as the homestead that conduct regular pengajian
every Thursday night."
2016
S65177
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Chairil Anwar Adjis
"Tawuran telah menjadi kebiasaan sehari-hari kalangan anak muda Jakarta. Di antara kasus tawuran di Jakarta, salah satunya adalah tawuran antar geng di Mallbog yang terjadi hampir setiap tahun. Pada tahun 2002, tawuran antar geng berubah menjadi tawuran antar warga Mallbog. Penulis berminat melakukan penelitian dengan tujuan mengetahui bagimana sejarah- tawuran di Mallbog dan gambaran terjadinya tawuran antar geng di Mallbog.
Untuk mengumpulkan data, penulis memakai teknik wawancara melalui percakapan intensif. Wawancara memakai pertanyaan tak berstruktur sehingga informan tidak ditempatkan sebagai obyek penelitian tetapi sebagai subyek penelitian. Informan diberi kebebasan berbicara selama masih berada dalam lingkup penelitian. Wawancara dilakukan terhadap beberapa orang anggota geng Five, geng War dan beberapa warga Mallbog.
Sejarah terjadinya tawuran Mallbog dimulai tahun 1985. Sebelum itu, geng War (berlokasi di RW 04) dan geng Five (RW 05) bersahabat dan main bersama. Pertikaian antar mereka dipicu oleh sikap saling mengejek. Kemudian berubah menjadi adu mulut, perkelahian dan tawuran. Dua geng menjadi sensitif satu dengan lainnya. Akibatnya tawuran sering terjadi.
Hasil penelitian menunjukkan terdapat beberapa tahapan tawuran antar geng di Mallbog. Tahapan pertama yaitu "tahap pendahuluan". Terdapat dua realitas sosial mengapa tawuran menjadi pilihan dalam menyelesaikan konflik: yaitu tradisi dan dendam. Tahapan kedua adalah "tahap titik didih" atau "tahap eskalasi". Titik didih muncul ketika ada pemicu dari geng Five yang kemudian dibesar-besarkan oleh geng War. Selanjutnya, kedua geng memilih waktu pada malam hari bulan puasa dengan alasan: a. kebiasaan dan b. Malam hari bulan puasa memiliki arti "malam panjang". Tahapan ketiga adalah "tahap konflik terbuka". Terdapat dua realitas konflik terbuka yaitu: a. Tawuran antar geng Five dan War; b. Tawuran antar warga di Mallbog. Tahapan keempat adalah "tahap peredaan konflik". pada tahapan ini aparat keamanan datang dan menenangkan suasana. Aparat melakukan razia dan pihak pemerintahan memanggil perwakilan geng War dan geng Five agar menanda-tangani kesepakatan untuk tidak mengulangi tawuran."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2003
T10642
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Lathiefah Widuri Retyaningtyas
"Penelitian ini bertujuan menganalisis bagaimana gerakan feminis transnasional membingkai isu-isu perempuan dalam hubungan internasional. Gerakan feminis transnasional adalah gerakan untuk memajukan hak asasi perempuan yang bekerja serentak baik pada tingkat lokal, nasional maupun global. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan studi kasus tunggal terhadap Delhi Gang-Rape 2012. Dengan menggunakan perspektif feminis transnasional, penelitian ini menunjukkan bahwa gerakan feminis transnasional berhasil menimbulkan kesadaran terhadap hak-hak dan perlindungan perempuan khususnya dalam isu melawan perkosaan, turut mendorong terjadinya perubahan kebijakan di India dalam meredefinisikan dan mereformasikan hukum serta undang-undang mengenai perkosaan, turut mempelopori penggunaan media sosial sebagai mesin penggerak ekspresi perlawanan terhadap perkosaan. Kemampuan feminis transnasional memengaruhi media massa nasional dalam mengadvokasi isu perkosaan sebagai kejahatan kemanusiaan telah berhasil mendorong perubahan struktur birokrasi di India. Dengan begitu gerakan feminis transnasional menjadi salah satu aktor HI non-negara yang dapat mempengaruhi interaksi di tingkat lokal, nasional dan maupun global.Kata kunci: Feminis Transnasional, Perkosaan, Perkosaan Berkelompok.
......
This study aims to analyze how transnational feminist movements frame women 39 s issues in international relations. The transnational feminist movements is a movement to promote the rights of women working simultaneously at the local, national and global levels. This study utilizes qualitative methods with a single case study of the 2012 Delhi gang rape. Employing a transnational feminist perspective, this study shows that transnational feminist movements succeeded in raising awareness of women 39 s rights and protection, especially on the issue of rape. Transnational feminist movements have also contributed to policy changes in India in redefining and reforming laws on rape, as well as pioneering the use of social media as a medium for expression against rape. The ability of transnational feminists to influence national mass media in advocating the issue of rape as a crime against humanity has succeeded in inducing change in bureaucratic structures in India. Thus, the transnational feminist movement has become a non state actor in IR capable of influencing interaction at the local, national and global levels. "
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2018
T51525
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 1981
S6164
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Gang, Seok-Gyeong
Seoul: Mineumsa, 2004
KOR 895.730 8 GAN m
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Gyeonggido, Phaju: Sallimchulphansa, 2007
KOR 895.730 9 SEO i II (1)
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Nindya Puteri Arum
"Jurnal ini akan menganalisis pernyataan metaforis pada lirik lagu Imjin Gang. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menjelaskan makna non-literal dan isu reunifikasi dalam lirik yang ditulis Park Se Yong. Jurnal ini berfokus pada unsur reunifikasi Korea Utara dan Korea Selatan melalui liriknya yang berupa pernyataan metaforis. Penulis menggunakan metode kualitatif. Tujuan dari jurnal ini adalah untuk membuktikan bahwa Park Se Yong menggunakan pernyataan metaforis tentang reunifikasi Korea dalam liriknya. Hasil analisis menunjukkan bahwa lagu Imjin Gang karya Park Se Yong memiliki pesan kuat akan reunifikasi.

This journal analyzes Park Se Yong rsquo s hidden message on a song entitled Imjin Gang. The purpose of this research is to explain the non literal meaning and reufinication issue on the lyrics that is written by Park Se Yong. This journal is focusing on Reunification issue in between the two Koreas through Imjin Gang song rsquo s lyrics. The writer used a qualitative method. The purpose of this journal is to prove that Park Se Yong used a methaphoric expression about the two Koreas refunification on a song entlitled Imjin Gang. The result of this analysis shows that this song has a message about the reunification of the two koreas."
Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2018
MK-Pdf;
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
<<   1 2   >>