Ditemukan 23 dokumen yang sesuai dengan query
Ruth Indiah Rahayu
Abstrak :
Abstrak
Sejak usai mengikuti konfereni perempuan internasional I yang diselenggarakan PBB di exico city pada 1975, dapat dikatakan bahwa pemerintahan indonesia mempunyai komitmen untuk mengupayakan terwujudnya keadilan dan kesaamaan gender.
Jakarta: Yayasan Jurnal Perempuan, 2011
305 JP 10:1(2011)
Artikel Jurnal Universitas Indonesia Library
Wati Rahmi Ria
Abstrak :
Perbedaan antara laki-laki dengan perempuan masih menyimpan beberapa maaalah, secara genetis keduanya jelas berbeda namun efek yang ditimbulkannya perlu dibahas lebih oermat dan hati-hati karena kesimpulan yang keliru mengenai hal ini tidak hanya akan berdampak pada persoalan saine semata tetapi justru mempunyai dampak yang lebih jauh kepada persoalan asasi kemanusiaan. Akibat kesimpulan yang tidak tuntas maka dapat dijadikan legitimasi terhadap realita eosial yang memperlakukan laki-laki sebagai manusia utama dan perempuan sebagai manusia kedua yang selanjutnya menimbulkan implementasi dalam menentukan peran sosial di dalam kehidupan sehari-hari.
Suami adalah pemimpin dan berkewajiban untuk memberi nafkah kepada keluarganya. Kenyataannya sekarang sudah sangat banyak wanita-wanita muslimah berkarier di berbagai macam profesi, bahkan tidak sedikit yang Juetru menjadi tulang punggung ekonomi keluarganya. Dengan keadaan yang demikian maka timbul pertanyaan bagaimana relevansi itu semua dengan hak pria sebagai pemimpin di keluarga dan kewajibannya untuk memberi nafkah bagi keluarganya.
Hasil penelitian menegaskan bahwa wanita dibolehkan untuk berkarier selama memenuhi ketentuan-ketentuan syariah. Walaupun wanita karier menjadi tumpuan ekonomi keluarga dan dibenarkannya kemitrasejajaran antara pria dan wanita dalam keluarga, namun tidak dapat merubah ketentuan bahwa suami adalah pemimpin dan imam bagi keluarganya. Dengan dibolehkannya wanita berkarier maka dapat dirasakan manfaatnya antara lain meningkatkan ekonomi keluarga, terbukanya kesempatan bagi wanita untuk mengaktualisasikan diri dan berdedikasi. Selain itu jika tidak mematuhi rambu-rambu agama make wanita karier hanya akan mendatangkan mudharat yang akan dirasakan oleh dirinya, keluarganya maupun masyarakat Diearankan kepada setiap wanita karier agar selalu menjaga fitrah kewanitaannya sebagai hamba Allah yang shalihah dan para suami diharapkan tidak berlaku sewenang-wenang di keluarganya walaupun predikat pemimpin melekat padanya. Pemerintah hendaknya memberikan dukungan agar setiap wanita mnslimah yang berkarier tetap berada dalam batas-hates norma agama.
Depok: Universitas Indonesia, 2000
T6084
UI - Tesis Membership Universitas Indonesia Library
Ivonia Reigita Shandy
Abstrak :
Partisipasi setara perempuan dalam dunia kerja maupun lingkungan kerja bukanlah sekedar tuntutan keadilan atau demokrasi tetapi dipandang sebagai kondisi yang kondusif bagi kepentingan perempuan. Peningkatan partisipasi dan keterlibatan perempuan dalam seluruh bidang kerja menjadi salah satu wacana yang terus diperdebatkan di Indonesia selama ini. Penelitian ini berfokus menggambarkan rona kesetaraan gender dalam hal kinerja ketenagakerjaan perempuan perusahaan sektor pertambangan. Penelitian ini menggunakan pendekatan Kualitatif eksploratif sebagai metodologi yang memberikan analisis asumsi filosofis fenomena kesetaraan gender di sektor pertambangan. Diskriminasi yang dialami oleh pekerja perempuan di perusahan tambang meliputi tugas tambahan, pelecehan verbal, dan kesempatan berpendapat. Beberapa kali mendapatkan pekerjaan yang bukan menjadi tugasnya. Latar belakang pendidikan mempengaruhi mental pekerja perempuan dalam beradaptasi di pekerjaannya. Diskriminasi yang didapatkan pekerja perempuan telah mampu diselesaikan dengan strategi yang berbeda-beda. Kesempatan berpendapat yang didapatkan pekerja perempuan berhasil menyelesaikan baik permasalahan individu maupun permasalahan tim kerja. Rekan kerja sering cukup kooperatif memberikan ekosistem kerja dimana, pekerja perempuan mampu mengemukakan pendapat dan solusi.
......Women's equal participation in work and the work environment is not just a demand for justice or democracy. However, it is seen as a condition that is conducive to women's interests. Increasing the participation and involvement of women in all fields of work has become one of the discourses continuously debated in Indonesia. This research focuses on describing the tone of gender equality in terms of the employment performance of women in mining sector companies. This study uses an exploratory qualitative approach to analyze philosophical assumptions about gender equality in the mining sector. Discrimination experienced by female workers in mining companies includes additional assignments, verbal harassment, and opportunities to express opinions. Several times were getting a job that was not his duty. Educational background influences the mentality of female workers in adapting to their jobs. Discrimination against women workers has been able to be resolved using different strategies. Opportunities for opinions that women workers get have succeeded in solving individual and work team problems. Colleagues often cooperate, providing a work ecosystem where female workers can express opinions and solutions.
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership Universitas Indonesia Library
Afifah Rizka Bonita
Abstrak :
Topik dan pembahasan tentang kesetaraan gender dan apa yang harus dilakukan untuk menegakkannya merupakan isu yang masih hadir di zaman sekarang ini. Makalah ini berfokus pada serikat pekerja yang telah mengambil banyak langkah untuk meningkatkan kesetaraan gender dengan menargetkan ketidaksetaraan gender secara keseluruhan, mendorong pengaturan upah yang adil, dan meningkatkan peran perempuan dalam pengambilan keputusan. Meskipun serikat pekerja telah melakukan upaya yang signifikan dan partisipasi perempuan dalam angkatan kerja telah meningkat, masih banyak perempuan yang mempunyai pekerjaan dengan kategori pekerjaan yang rentan. Dengan demikian, pengaruh serikat pekerja dalam meningkatkan kesetaraan gender dalam bentuk perlindungan perempuan dari pekerjaan yang rentan dan mempromosikan posisi kerja yang setara harus diuji. Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan pengaruh keberadaan serikat pekerja yang dihitung dari tingkat partisipasi serikat pekerja di suatu negara terhadap kesetaraan gender yang diukur dengan porsi perempuan pada posisi manajerial. Untuk menguji hipotesis bahwa negara-negara dengan tingkat partisipasi serikat pekerja yang lebih tinggi memiliki presentase perempuan yang lebih tinggi pada posisi manajerial, dilakukan analisis regresi linier pada tingkat lintas negara. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat pengaruh negatif serikat pekerja terhadap presentase perempuan pada posisi manajerial. Oleh karena itu, alasan hasil ini akan dibahas lebih lanjut dalam makalah.
......The topic and discussion about gender equality and what must be done to enforce them are issues that are still present in today’s time. This paper focuses on labor unions that have taken many steps to improve gender equality by targeting overall gender inequality, encouraging equitable wage setting, and improving the role of women in decision-making. Although labor unions have made significant efforts and women’s participation in the workforce has increased, women are still segregated into working vulnerable jobs. Thus, the influence of labor unions in increasing gender equality in the form of protecting women against vulnerable work and promoting equal job positions should be tested. This research aims to explain the influence of the presence of labor union, calculated by the labor union participation rate of countries to gender equality, measured by the women shares in managerial positions. To test the hypothesis that countries with a higher labor union participation rate have a higher share of women in managerial positions, a linear regression analysis on a cross-country level was conducted. The results show that there is a negative influence of labor unions on the shares of women in managerial positions. Therefore, the reason for these results will be further discussed in the paper.
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2021
T-pdf
UI - Tesis Membership Universitas Indonesia Library
Abstrak :
This book invites readers to think about future directions in social development. The book succinctly presents the historical context and progress of social development. By reflecting on the Millennium and Sustainable Development Goals, it discusses the increasing global relevance of several critical themes and issues such as human rights and good governance, participation, peace, gender, environment, religion and spirituality, aging, social protection and partnership. It appreciates the importance of goals and targets, but calls to look beyond them to visualise future directions in social development. The book argues that values-driven social development need to focus on knowledge creation, dissemination and training, draw on multidisciplinary knowledge and professionals, promote conscientious consumption, creating less unequal societies and engage in innovation that brings happiness to everyone.
New York: Palgrave Macmillan, 2017
306 FUT
Buku Teks Universitas Indonesia Library
Abstrak :
throughout the history of Indonesia, the concepts of gender and power - relations between men and women have een linked to shifting and fluctuating idea of what constitutes good women, good men and good gender realtionships within the contex of Indonesia and Islam....
Artikel Jurnal Universitas Indonesia Library
Muhammad Iqhrammullah
Abstrak :
Despite many ratifications of international agreement on gender equality by Indonesia, the women still face many kinds of gender-based discrimination. In Aceh’s communities there found a resistance to gender equality due to the contradicting value with religion and culture. Education, in the other hand, could play an important role to reduce gender inequality, but should be incorporated with the changing in religion and culture. Aceh in history, was never out of stock producing women leaders (heroine), most prominently Ratu Safiatudin, Laksamana Malahayati, and Cut Nyak Dien. Aceh heroine narrative was found to be a potential tool to tackle inequality among men and women. This study suggests three major findings regarding the exposure: 1) There was a lacking of integrated gender equality education in the narratives, 2) The cognitive dissonance occurrence and 3) The exposure motivated boys to be more competitive against girls. Overall, the exposure of Aceh heroine narratives gave positive effect for boys to increase their competitiveness and acknowledge women’s capabilities, meanwhile for girls they became inspired in pursuing their dreams and even to lead.
Sragen: Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Penelitian dan Pengembangan, 2018
306 SUK 2:1 (2018)
Artikel Jurnal Universitas Indonesia Library
Gabriela Rigoni
Abstrak :
Preventing economic distortions and providing for gender equality should be a main goal that could be achieved not only by promoting labor laws and ensuring welfare benefits, but also with the design of a tax-benefits system that could address those issues.A gender-sensitive tax-benefits system would become a permanent safeguard policy for gender issues, promoting gender inclusion.
Jakarta: PT Penjaminan Infrastruktur Indonesia, 2022
658 JIPM 5:1 (2022)
Artikel Jurnal Universitas Indonesia Library
Budi Prayogo
Abstrak :
ABSTRAK
Penelitian ini menganalisis perubahan nilai pada fenomena perceraian lansia di Jepang atau yang biasa disebut dengan Jukunen Rikon. Pandangan masyarakat Jepang modern mengenai perceraian mulai berubah seiring kemajuan industrialisasinya. Berdasarkan penelitian dalam jurnal artikel Fumie Kumagai, pada periode 1964-2006 perceraian pada lanjut usia semakin meningkat secara drastis sama seperti di negara maju lainnya. Kumagai mengemukakan dari beberapa alasan berupa demografi, ekonomi, kebudayaan, maupun gender, yang paling dominan mempengaruhi meningkatnya Jukunen Rikon adalah baby boomer. Penelitian ini menggunakan data sekunder dari buku-buku pustaka dan penelitian literature terdahulu yang mengkaji pendapat ahli lainnya seperti Makidon dan Alexy yang lebih menekankan kepada alasan jender dan kebijakan pemerintah yang berbasis patriarki. Kritik terhadap Kumagai dari penelitian ini ialah peningkatan Jukunen Rikon lebih dijelaskan oleh konsep dominasi pria di Jepang. Konsep patriarki ini mengakibatkan istri mengalami kelelahan dalam hubungan pernikahan. Hal ini diperkuat dengan konsep ambigu pemerintah Jepang tentang pentingnya kesetaraan jender melalui pendidikan tinggi bagi wanita yang pada kenyataannya tetap mengekang kebebasan mereka di masyarakat.
ABSTRACT
This research analyzes a value change of late life divorce phenomenon in Japan or commonly referred to as Jukunen Rikon. Modern Japanese society's view of divorce began to change as industrialization progressed. Based on research from journal article by Fumie Kumagai, Japan late life divorce in the period 1964 2006 increasing drastically just like in other developed countries. Kumagai points out from several reasons in the form of demography, economy, culture, and gender, the most dominant influence of Jukunen Rikon's rise is baby boomers. This research uses secondary data from literature books and previous literature research that examines the opinions of other experts such as Makidon and Alexy who put more emphasis on gender reasons and government policy based on patriarchy. Criticism of Kumagai from this research is the increase in Jukunen Rikon more explained by the concept of male domination in Japan. This patriarchal concept resulted in the wife experiencing fatigue in the marriage relationship. This is reinforced by the ambiguous concept of the Japanese government on the importance of gender equality through higher education for women who in fact continue to curb their freedom in society.
Depok: Universitas Indonesia. Sekolah Kajian Stratejik dan Global, 2018
T51363
UI - Tesis Membership Universitas Indonesia Library
Lubis, Listra
Abstrak :
Kesetaraan gender tetap menjadi isu yang persisten di tempat kerja di seluruh dunia, termasuk Indonesia. Studi ini menggunakan Teori Organisasi Berperspektif Gender Acker untuk menyelidiki praktik kesetaraan gender dan menganalisis dampak gender mainstreaming di Organisasi Keuangan Pemerintah Indonesia. Data dikumpulkan melalui wawancara dengan 31 peserta yang dipilih melalui purposive sampling pada tahun 2023. Metode kualitatif dipilih untuk menangkap pengalaman dan perspektif karyawan di tempat kerja. Temuan awal menunjukkan bahwa ketidaksetaraan gender hadir di Organisasi Keuangan Pemerintah, dengan perempuan yang kurang diwakili dalam posisi kepemimpinan dan mengalami diskriminasi dan bias berbasis gender dalam aktivitas harian mereka. Temuan mengidentifikasi empat tema penting yang menghambat atau mendukung kesetaraan gender di institusi: (a) Proses Pengorganisasian Berperspektif Gender, (b) Narasi Pekerja Ideal dan Beban Ganda, (c) Norma Gender yang Tersirat dan (d) Praktik Pelaksanaan Pekerjaan, serta persepsi pegawai terhadap dan Implementasi Pengarusutamaan Gender (PUG). Studi ini menunjukkan nilai penggunaan Teori Organisasi Berperspektif Gender Joan Acker untuk memahami sifat berperspektif gender Organisasi Keuangan Pemerintah Indonesia sebagai tempat kerja dan menyoroti kebutuhan penelitian yang berkelanjutan untuk mempromosikan kesetaraan gender di organisasi pemerintah.
......Gender equality is a critical issue in organizations worldwide, and understanding its dynamics within specific contexts is essential for promoting inclusive and equitable workplaces. The study used Acker's Theory of Gendered Organizations to investigate the practice of gender equality and to analyze the impact of gender mainstreaming in the Indonesian Ministry of Finance (MoF), a significant government institution responsible for shaping economic policies and financial decision-making in the country. The data was collected through interviews with 31 participants that were selected through purposeful sampling in 2023. The qualitative method chosen to capture the experiences and perspectives of employees in the workplace. The findings identify four critical themes that either hinder or support gender equality within institutions: The finding identifies four important themes that either hinder or support gender equality in institutions: (a) Gender-Perspective Organizational Processes, (b) Ideal Worker Narratives and Double Burden, (c) Implicit Gender Norms, and (d) Workplace Organizational Logic, as well as employees' perceptions of and the Implementation of Gender Mainstreaming (PUG). This study demonstrates the value of using Joan Acker's Gendered Organization theory to understand the gendered nature of the institution as a workplace. It highlights the need for ongoing research to promote gender equality in government organizations.
Jakarta: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2024
T-pdf
UI - Tesis Membership Universitas Indonesia Library