Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 50 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Jakarta: Badan Pengkajian dan Pengembangan Kebijakan. Kementrian Luar Negeri Republik Indonesia, 2018
300 WOR
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Astri Palupi Sukoco
"ABSTRACT
Dewasa ini, sebutan generasi milenial banyak dibahas di dunia karena memiliki perbedaan karakter dengan generasi lainnya. Perbedaan yang signifikan terlihat dari perilaku gaya hidup pada generasi ini yang didukung oleh kecanggihan teknologi informasi. Begitu juga dengan pengertian hunian. Seiring berjalannya waktu, terdapat pergeseran definisi dan karakteristik ruang bertinggal bagi kaum milenial jika di bandingkan dengan generasi sebelumnya. Generasi milenial membutuhkan suatu hunian yang efisien dan mudah untuk diakses. Pada akhirnya, terdapat sebuah hasil yang berbeda dalam menyikapi arti dari sebuah hunian seperti layout, program ruang, dan hal-hal yang memungkinkan untuk diperbaharui seiring perkembangan zaman.

ABSTRACT
Today, Millenial is the most discussed topic in the world because it has character differences with other generations. It seen from their lifestyle behavior, which is supported by the sophistication of information and technology. As well as the sense of dwelling. As time goes by, there is a definition change about housing characteristics for Millenial when it compared with previous generations. Millenial requires an efficient and easy to access dwelling. In the end, there is a different output for the meaning of a dwelling such as layout, space program, and things that can be adjusted. "
2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Adwinchia, Inggritha
"ABSTRAK
Pertumbuhan pasar e-commerce di Indonesia sangat tinggi dan merupakan yang terbesar di dunia. Sebagai negara yang penduduknya didominasi oleh kelas menengah, perkembangan e-commerce di Indonesia disambut dengan positif. Para generasi milenial atau anak muda Indonesia yang berusia 14-30 tahun adalah konsumen terbesar yang mendorong pertumbuhan ini. Salah satu usaha e-commerce di Indonesia yang sangat berkembang merupakan Zalora Indonesia. Sebagai usaha e-commerce yang bergerak di bidang fashion untuk pria dan wanita, Zalora menerapkan berbagai strategi pemasaran yang mengikuti tren pembelian online yang dilakukan oleh para generasi milenial. Tulisan ini dibuat menggunakan metode kualitatif dengan menggunakan studi kasus. Data yang dikumpulkan menggunakan observasi online pada situs Zalora.co.id dan media sosial yang digunakan, serta mobile app yang dimiliki oleh Zalora Indonesia. Zalora Indonesia dapat dikatakan telah berhasil memahami perilaku pembeli online dan menerapkan pemahaman tersebut ke dalam sebuah strategi pemasaran yang terintegrasi.

ABSTRACT
E-commerce in Indonesia is growing fast and became one of the fastest in the world. Indonesia dominated by middle-class citizen whom is the biggest consumer of e-commerce, so they push e-commerce to grow positively and succeedly. Indonesia youths or millennials aged 14-30 years old are the biggest consumer of online shopping that force e-commerce into a new promising place to shop. One of the growing e-commerce businesses in Indonesia is Zalora. Zalora Indonesia is fashion retail e-commerce for men and women. To boost their business, Zalora uses a great marketing strategy by analyze Indonesian millenials behavior toward online shopping. By using qualitative research with study case method, this paper collects all the data by online observation on Zalora’s website, social media, and mobile app. Based on online observation, Zalora has succeed to understand Indonesian millennials behavior toward online shopping and apply the understanding into an integrated marketing strategy."
[Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, ], 2015
MK-PDF
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Nadya Fatin Nur Rahma Sultan
"Permintaan kebutuhan hunian semakin tinggi terutama di perkotaan dengan perubahan demografi didominasi oleh usia produktif generasi milenial. Milenial yang tinggal di perkotaan dihadapkan pada urgensi kepemilikan rumah. Namun, pilihan perumahan di perkotaan yang terbatas, dititik beratkan hanya antara rumah tapak tunggal dan apartemen bertingkat, sehingga terdapat kesenjangan / gap pada tipe pilihan perumahan diantaranya. Gap tersebut merupakan jenis perumahan skala menengah atau disebut Mid-sized Housing. Tipe mid-sized dengan karakteristik dan keuntungannya dapat menjadi alternatif pilihan perumahan yang tepat sebagai suplai hunian milenial. Selain itu, hunian kota yang padat dan mahal mendorong keinginan akan hunian yang lebih terjangkau oleh generasi milenial, serta hunian yang tetap menyesuaikan preferensi kualitas hidup yang aksesibel dan memiliki nilai kebersamaan yang tinggi. Oleh karena itu, muncul pertanyaan apakah mid-sized housing dapat menjadi solusi yang menjawab isu dan kebutuhan generasi milenial. Topik ini bertujuan untuk memahami prioritas generasi milenial dalam memilih hunian di perkotaan, serta untuk memahami tipe mid-sized dalam menyuplai ketersediaan, keterjangkauan, dan kualitas hidup generasi milenial. Topik ini diperdalam dengan membahas kualitas desain dan esensi menghuni dari tipe hunian mid-sized pada rumah tangga milenial. Dengan demikian diperoleh kesesuaian karakteristik Mid-sized Housing dengan kebutuhan milenial.

The need for housing is an increasingly high demand, especially in urban areas where demographic changes are dominated by the productive age of the millennial generation. Millennials who live in urban areas are faced with the urgency of home ownership. However, the limited housing options in urban areas are emphasized only between landed housing and high-rise apartments, hence this creates a gap between housing options. The gap is a type of medium-sized housing called Mid-sized Housing. The mid-sized type with its characteristics and advantages can be the suitable alternative housing choice for the millennial housing supply. In addition, dense and expensive urban dwellings encourage housing to be more affordable for the millennial generation, and housing should also meet their preferences for an accessible quality of life and high community value. Therefore the question arises whether mid-sized housing can be a solution that answers the issues and needs of the millennial generation. This topic aims to understand the priorities of the millennial generation in choosing houses in urban areas, as well as understand mid-sized types in providing availability, affordability, and quality of life for the millennial generation. This topic is deepened by analyzing the design quality and the essence of inhabiting mid-sized housing types in millennial households. Further obtaining compatibility between the characteristics and the housing needs of millennials."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Agus Setiawan
"Mayoritas penduduk Indonesia saat ini adalah Generasi Milenial yang memiliki literatur digital yang lebih baik dari generasi lainnya. Generasi Milenial juga lebih adaptif terhadap hadirnya teknologi baru seperti teknologi Blockchain. Saat ini sudah banyak pengelolaan wakaf yang menggunakan Sistem Informasi Wakaf berbasis internet. Namun umumnya basis data yang digunakan oleh sistem tersebut tersentral sehingga rawan terjadinya manipulasi data. Badan Wakaf Indonesia (BWI) selaku regulator berencana untuk menerapkan Sistem Wakaf Blockchain. Penelitian ini bertujuan untuk melihat faktor-faktor yang mempengaruhi Minat Generasi Milenial terhadap Sistem Wakaf berbasis Blockchain yang akan dikembangkan oleh BWI. Konstruk penelitian berdasarkan teori Technology Acceptance Model (TAM) dengan variabel Persepsi Manfaat, Persepsi Kemudahan Penggunaan, Persepsi Risiko, Persepsi Keamanan, Religiusitas dan Pengetahuan terhadap Minat generasi Milenial berwakaf menggunakan Sistem Wakaf Blockchain. Data yang digunakan merupakan data primer yang didapat dari hasil kuisioner terhadap 100 responden dan dianalisis menggunakan metode Partial Least Square Structural Equation Modelling (PLS-SEM). Kesimpulan dari hasil penelitian didapatkan bahwa Persepsi Manfaat, Persepsi Keamanan dan Pengetahuan berpengaruh signifikan terhadap Minat menggunakan Sistem Wakaf Blockchain sedangkan Persepsi Kemudahan Penggunaan, Persepsi Risiko dan Religiusitas tidak berpengaruh terhadap Minat menggunakan Sistem Wakaf Blockchain.

The majority of Indonesia's population today are the Millennial Generation who have better digital literature than other generations. Millennials are also more adaptive to the presence of new technologies such as Blockchain technology. Currently, there are many waqf management that use internet-based Waqf Information Systems. However, generally the database used by the system is centralized so it is prone to data manipulation. The Indonesian Waqf Agency (BWI) as the regulator plans to implement the Blockchain Waqf System. This study aims to look at the factors that influence Millennial Generation's Interest in the Blockchain-based Waqf System that will be developed by BWI. The research construct is based on the theory of Technology Acceptance Model (TAM) with the variables Perceived Benefit, Perceived Ease of Use, Perceived Risk, Perceived Security, Religiosity and Knowledge of the Interests of the Millennial generation in waqf using the Blockchain Waqf System. The data used is primary data obtained from the results of a questionnaire on 100 respondents and analyzed using the Partial Least Square Structural Equation Modeling (PLS-SEM) method. The conclusion from the results showed that Perceived Benefit, Perceived Security and Knowledge had a significant effect on Interest in using the Blockchain Waqf System while Perceived Ease of Use, Perceived Risk and Religiosity had no effect on Interest in using the Blockchain Waqf System."
Jakarta: Sekolah Kajian Stratejik dan Global Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Gatut Priyowidodo
Depok: Rajawali Pers, 2022
302.231 GAT g
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Reza Kurniadi
"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penggunaan theory of planned behavior dalam mengukur intensi yang dimiliki individu untuk membeli produk kosmetik halal dengan menambahkan variabel habit yang ada pada theory of interpersonal behavior. Penelitian ini menggunakan pendekatan kausal dan data diolah dengan menggunakan software LISREL 8.8 dan IBM SPSS Statistics edisi 26. Sampel yang digunakan adalah 264 masyarakat yang merupakan generasi milenial dan menggunakan kosmetik halal dalam kegiatan sehari-hari. Dalam penelitian ini ditemukan bahwa theory of planned behavior dapat mempengaruhi intensi yang dimiliki individu dalam membeli produk kosmetik halal dan theory of interpersonal behavior mampu mempengaruhi perilaku pembelian konsumen terhadap produk kosmetik halal, sedangkan variabel religiusitas tidak mampu mempengaruhi sikap yang dimiliki individu.

This study aims to determine the use of planned behavior theory in measuring the intention of individuals to buy halal cosmetic products by adding habit variables that exist in the theory of interpersonal behavior. This study uses a causal approach and LISREL 8.8 software and IBM SPSS Statistics 26 edition for the data process. The samples used are 264 individuals who are millennial generation and use halal cosmetics in their daily activities. This study found that the theory of planned behavior can affect the intention of individuals in buying halal cosmetic products and theory of interpersonal behavior can influence consumer buying behavior towards halal cosmetic products. Meanwhile, the variable of religioisity was not able to influence the attitudes of individuals."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Meliala, Amelia Debora
"ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan tentang penularan pesan melalui interaksi sosial dalam pembentukan kepedulian milenial terhadap crowdfunding. Selain itu, penelitian ini juga mendeskripsikan bagaimana milenial melakukan penyebaran pesan crowdfunding pesawat R80 di Instagram menggunakan hashtag #TerbangkanPesawatIndonesia. Kerangka pemikiran penelitian ini menggunakan konsep penularan sosial yaitu 6 STEPPS dari Jonah Berger, diantaranya Social Currency (mata uang sosial), Trigger (pemicu), Emotions (emosi), Public (umum), Practical Value (nilai praktis), dan Story (cerita), konsep dan ragam interaksi sosial, konsep dan penelitian terdahulu tentang crowdfunding, penelitian mengenai generasi milenial dan karakteristiknya serta studi-studi terdahulu, instagram dan hashtag, serta media sosial. Penelitian ini menggunakan paradigma post positivis dan jenis penelitian deskriptif eksploratif. Unit analisis dalam penelitian ini adalah salah satu pesan yang diunggah dalam Instagram dengan menggunakan hashtag #TerbangkanPesawatIndonesia. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pesan yang disampaikan melalui hashtag #TerbangkanPesawatR80 mengandung konsep 6 STEPPS dan juga disesuaikan dengan karakteristik milenial. Interaksi sosial yang terjadi merupakan kontak sosial yang dimediasi teknologi, seperti unggahan-unggahan yang menunjukkan bukti dukungan dari orang lain dan influencer, serta adanya komunikasi yang terjadi seperti komentar-komentar yang ada di media sosial Instagram, serta tanya jawab yang dilakukan oleh admin dengan investor atau sesama investor dapat membangkitkan kepedulian milenial dalam crowdfunding pesawat R80 ini.

ABSTRACT
This study aims to describe the message contagion through social interaction in the formation of millennial concern for crowdfunding. In addition, this study also describes how millennials are spreads crowdfunding messages of R80 aircraft on Instagram using the hashtag #TerbangkanPesawatIndonesia. The framework of this study uses the concept of social contagion, namely 6 STEPPS from Jonah Berger, including Social Currency, Trigger, Emotions, Public, Practical Value, and Story, concepts and variety of social interactions, concepts and previous research of crowdfunding, research of the millennial generation and its characteristics, previous studies of millennials, instagram and hashtags, and social media. This study uses post positivist paradigm and the type of explorative descriptive research. The unit of analysis in this study is one of the messages uploaded on instagram using the hashtag #TerbangkanPesawatIndonesia. The results of this study indicate that the messages submitted via hashtag #TerbangkanPesawatR80 contain the concept of 6 STEPPS and are also adjusted to millennial characteristics. Social interactions that occur are technology-mediated social contacts, such as uploads that show evidence of support from other people and influencers, as well as communication that occurs such as comments on instagram, as well as frequently asked questions by admin with investors or fellow investors can evoke millennials concern in R80 aircraft "
2019
T53497
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Elisabeth Nathania Alvet
"ABSTRAK
Generasi milenial dikenal memiliki keterlibatan kerja yang rendah. Salah satu cara untuk meningkatkannya dengan kemandirian kerja yang diperantarai perilaku kreasi kerja. Penelitian sebelumnya menunjukkan bahwa kreasi kerja memediasi kemandirian kerja dan keterlibatan kerja. Variabel pada penelitian ini diukur menggunakan alat ukur Utrecht Work Engagement Scale (UWES), Work Design Questionaire (WDQ-9), dan Job Crafting Scale (JCS). Penelitian dengan desain korelasional dan cross-sectional ini menggunakan metode analisis model mediasi sederhana dari Hayes. Partisipan sebesar 255 orang merupakan karyawan berusia 21-36 tahun. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kreasi kerja dapat memediasi secara signifikan kemandirian kerja dan keterlibatan kerja karyawan milenial (r = 0.23, p<0.01).

ABSTRACT
Millenials are known to have low work engagement. One way to improve it is with job autonomy which is mediated by job crafting behavior. Previous studies have shown that job crafting mediates job autonomy and work engagement. The variables in this study were measured using the Utrecht Work Engagement Scale (UWES), Work Design Questionnaire (WDQ-9), and Job Crafting Scale (JCS). This correlational and cross-sectional research used a simple mediation model analysis method from Hayes. The number of participants was 255 employees aged 21-36 years. The results of this study indicate that job crafting significantly mediated job autonomy and work engagement of millennial employees (r = 0.23, p <0.01)."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Diandra Zahra Karima
"ABSTRAK
Pada saat mendatang, dunia kerja akan diisi oleh generasi milenial. Generasi ini mempunyai karakter dan aktivitas yang berbeda dengan generasi sebelumnya karena generasi ini selalu didampingi oleh teknologi sehingga dapat mengubah pola aktivitas dan rutinitas. Tingkat produktivitas generasi ini dalam bekerja dibutuhkan guna mendapatkan hasil kerja yang optimal. Salah satu faktor yang mendukung tingkat produktivitas adalah atmosfir ruang tempat generasi milenial berkegiatan. Atmosfir ruang mencakup keseluruhan kualitas spasial yang dihadirkan. Skripsi ini ditulis bertujuan untuk mengkaji atmosfir ruang sehingga dapat mempengaruhi tingkat produktivitas dari generasi milenial.

ABSTRACT
In the future, millennial generation will fill the work age. This generation has it own character and activities that entirely different with the previous generations because millennial grows with technologies by their sight, it can change the activity and routines pattern. Levels of Productivity in millennials while working is needed for receive the optimal work results. One of the factors that can increasing the level of productivity is the space atmosphere. Space rsquo s atmosphere includes all of the spatial qualities. This is written to analyze how atmosphere in space can affect levels of productivity in millennial generation.
"
2017
S66928
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5   >>