Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 163 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1994
S38695
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Clemmow, P.C.
Cambridge, UK: Cambridge At the University Press , 1973
621.316 CLE i
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Sukarno
Abstrak :
ABSTRAK
Pembuatan ultrasonic generator telah selesai dilakukan dengan hasil yang cukup menjanjikan untuk daya lebih besar dari 100 Watt dan mampu bekerja dengan baik sampai frekuensi 100 Khz. Ultrasonic generator ini dibuat dengan menggunakan komponen utama mikrokontroler AVR ATTINY2313 sebagai pembangkit sinyal dan switching power amplifier untuk memperkuat daya output. Switching power amplifier dibuat dengan menggunakan mosfet IRF540N yang disusun membentuk H-Bridge dan dikendalikan oleh H-Bridge driver yaitu HIP4081A. Dari hasil ujicoba diperoleh besarnya daya output ditentukan oleh besarnya tegangan VDD yang diberikan rangkaian H-Bridge mosfet dan duty cycle dari gelombang kotak.
Abstract
Developing an ultrasonic generator has been completed with results promising enough to power more than 100 Watts and able to work well until the frequency of 100 KHz. Ultrasonic generator is made by using major components ATTiny2313 AVR microcontroller as a signal generator and switching power amplifiers to strengthen the power output. Switching power amplifier is made using a prepared form IRF540N MOSFET H-Bridge and is controlled by HBridge drivers is HIP4081A. From the results obtained by testing the power output is determined by the voltage VDD is given a series of H-Bridge MOSFET and duty cycle of square wave.
2010
T29119
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
FX Sugeng Riyanto
Abstrak :
Mesin perkakas CNC (Computer Numerical Comrol) merupak:an mesin yang dapat bekelja secara otomatis. Mesin bekelja berdasarl
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2000
S37638
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nizamul Haq
Abstrak :
Fenomena partial discharge merupakan salah satu permasalahan dalam sebuah isolasi sistem tenaga listrik, bahkan termasuk salah satu indikator yang menentukan kegagalan isolasi. Fenomena ini terjadi karena adanya void atau celah-celah berkuran mikro yang diakibatkan kecacatan produksi maupun proses operasi. Partial discharge terjadi apabila beda potensial antar sisi pada void melebihi voltage breakdown pada medium perantara di dalam void. Terdapat tiga parameter yang diamati untuk mengetahui nilai suatu partial discharge yaitu PDI (Partial discharge Intensity) yang menunjukkan besarnya energi yang dilepaskan saat terjadi partial discharge dalam satuan mW, Qmax (magnitude of partial discharge) yang menunjukkan besarnya partial discharge dalam satuan mV, dan PPC (Pulse Per Cycle) yang menunjukkan banyaknya loncatan muatan yang terjadi dalam partial discharge dalam pulse per second. Sebuah penelitian dilakukan untuk menganalisis kondisi isolasi generator pada keadaan operasi tepat setelah proses minor overhaul generator unit 4 UBP Suralaya dimana terdapat penurunan nilai tekanan hidrogen dari kondisi idealnya (3 kg/cm2). Dalam kondisi tersebut, terindikasi kenaikan aktivitas partial discharge yang cukup signifikan yang menyebabkan penurunan kualitas isolasi serta peningkatan rugi daya. Pada penelitian ini, didapatkan nilai partial discharge yang tinggi pada lokasi sensor RTD7A, RTD10C dan RTD11B dan direkomendasikan untuk dilakukan inspeksi khusus pada lokasi-lokasi tersebut. Sangat direkomendasikan juga untuk membuat standar pengoperasian generator pada kondisi tekanan hidrogen yang ideal sesuai dengan desain generator.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2014
S56355
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Laura Agnes Tambun
Abstrak :
Sebuah perusahaan minyak dan gas memiliki sebuah plant yang terdiri dari 3 generator upstream bertipe Gas Turbine Generator (GTG) pada area pabelokan yang juga termasuk dalam salah satu daerah South Business Unit (SBU). Salah satu Gas Turbine Generator (GTG) bernama GTG G101B yang memiliki kapasitas daya 29600 kVA dan tegangan 13800 V sudah beroperasi selama 42 Tahun sehingga perlu dilakukan evaluasi terhadap kinerja operasional yang tentunya juga berpengaruh pada daya keluarannya. Oleh sebab itu, akan dilakukan studi karakteristik operasional dari sisi konsumsi bahan bakar menggunakan data operasional dalam periode 1 Januari 2022 hingga 30 November 2022. Penelitian menggunakan metode perhitungan tes performa melalui perhitungan Specific Fuel Consumption (SFC), Heat Rate (HR), dan Efisiensi GTG dengan bantuan program Microsoft Office Excel 2016. Nilai SFC dan HR paling rendah didapatkan pada tanggal 24 Februari saat energi keluaran bernilai 294.912 MWh, dengan nilai SFC 0.167 MMSCFD/MWh dan nilai HR 19.10939735 MMBTU/MWh. Disaat bersamaan didapatkan nilai efisiensi maksimum bernilai 17.842076%. Nilai SFC dan HR paling tinggi didapatkan pada tanggal 15 September saat energi keluaran bernilai 133.88 MWh, dengan nilai SFC 0.0341 MMSCFD/MWh dan nilai HR 38.92491037 MMBTU/MWh. pada kondisi ini didapatkan juga nilai efisiensi minimum yaitu bernilai 8.759206%. SFC dan HR akan memengaruhi keluaran daya yang dihasilkan generator. Semakin rendah SFC dan HR maka akan semakin optimal kinerja suatu pembangkit. Hal tersebut ditandai dengan nilai efisiensi yang semakin baik. 3. Operasional pembangkit dapat dikatakan tidak efisien karena konsumsi bahan bakar yang digunakan berlebihan dan nilai efisiensi maksimum yang didapatkan masih di bawah standart yang ada yaitu berkisar 20—30%. ...... An oil and gas company has a plant consisting of 3 upstream generators of Gas Turbine Generator (GTG) type in a processing area, which is also part of the South Business Unit (SBU). One of the Gas Turbine Generators (GTGs) is named GTG G101B, with a power capacity of 29600 kVA and a voltage of 13800 V. It has been in operation for 42 years, so an evaluation of its operational performance is needed, which also affects its power output. Therefore, a study will be conducted on the operational characteristics in terms of fuel consumption using operational data from January 1, 2022, to November 30, 2022. The research will use performance test calculation methods, specifically Specific Fuel Consumption (SFC), Heat Rate (HR), and GTG Efficiency, with the assistance of Microsoft Office Excel 2016. The lowest values of SFC and HR were obtained on February 24 when the output energy was 294.912 MWh, with an SFC value of 0.167 MMSCFD/MWh and an HR value of 19.10939735 MMBTU/MWh. At the same time, the maximum efficiency value was obtained, which was 17.842076%. On the other hand, the highest values of SFC and HR were obtained on September 15 when the output energy was 133.88 MWh, with an SFC value of 0.0341 MMSCFD/MWh and an HR value of 38.92491037 MMBTU/MWh. In this condition, the minimum efficiency value was also obtained, which was 8.759206%. SFC and HR affect the power output generated by the generator. The lower the SFC and HR, the more optimal the performance of a power plant. This is indicated by a higher efficiency value. The operational performance of the power plant can be considered inefficient due to excessive fuel consumption, and the maximum efficiency value obtained is still below the standard range of 20-30%.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Setijo Bismo
Abstrak :
Secara menyeluruh, tujuan utama penelitian ini adalah untuk melakukan studi dasar intensif kemungkinan penggunaan own sebagai bahan pemutih (bleaching) pulp di industri kertas, sehingga secara tidak langsung diharapkan dapat membantu mengurangi dampak pembentukan senyawa dioksin dan kongenernya sebagai hasil samping ataupun polutan-polutan senyawa organokior pada industri pulp dan kertas. Salah satu kesulitan utama dari penggunaan own di industri adalah sifatnya yang tidak dapat disimpan ataupun ditransportasi. Gas oksidator kuat ini hanya dapat dibuat di sekitar daerah pengunaannya (in situ), Dengan pertimbangan tersebut, dikembangkan suatu prototipe peralatan generator ozon, dari bahan baja tahan-karat (stainless steel SUS304) dan kaca borosilikat. Pada tahun pertama telah dilaporkan tentang peralatan ozonator yang dirancang dapat bekerja pada tegangan listrik sekitar 15 - 25 kilovolt, menggunakan arus bolak-balik. Hasil rekayasa dan pengembangan alat ozonator tersebut dapat mengkonsumsi energi yang relatif rendah untuk produktivitas ozon yang tinggi, pada tekanan atmosferik dan suhu kerja antara 15 - 35 °C. Lebih jauh lagi, prototipe ozonator tersebut juga telah diuji beberapa kinerja dan karakteristiknya, diantaranya: konsumsi energi-listrik per satuan massa produk ozon, konversi ozon pada berbagai suhu kerja, pengaruh penggunaan bahan baku, laju aiir dan waktu tingga[ umpan serta sistem pendinginan reaktor pembangkit ozon. Pada tahun kedua, sebagai tahun terakhir penelitian ini, dilaporkan beberapa kegiatan penelitian lanjutan tentang prospek-prospek penggunaan ozon sebagai oksidator alternatif dalam proses pemutihan (bleaching) pulp kertas. Proses pemutihan tersebut (yang dilakukan pada suatu reactor/kontaktor ozon) dengan teknik ozonasi dilakukan terhadap dua jenis pulp, yaitu pulp ampas tabu (pulp kimia) dan pulp dari daur ulang kertas koran (pulp mekanis). Dari hasil percobaan, diketahui bahwa pulp kimia dapat diputihkan dengan ozon, sedangkan pulp' mekanis tidak mengalami peningkatan derajat putih yang signifikan. Derajat putih pulp bagassse mengalami peningkatan sebesar 8,71 pain (hampir sama dengan yang di industri, peningkatan berkisar 9 - 10 poin). Ketahanan tarik (dalam kNlm) untuk kedua jenis pulp cenderung mengalami peningkatan yang sama dengan kenaikan waktu kontak ozon, karena pada awal dekomposisi oleh ozon, masih banyak terdapat radikal yang aktif yang menurunkan kualitas pulp. Ketahanan tarik pulp bagasse adalah sebagai berikut: 1,78 (1 jam), 2,07 (3 jam), dan 2,70 (6 jam). Sedangkan ketahanan tarik pulp kertas koran adalah sebagai berikut: 2,42 (1 jam), 2,50 (3 jam), 2.87 (6 jam). Selanjutnya, pada tahun kedua ini dipelajari tentang pengaruh variasi waktu reaksi, pH, dan konsistensi pulp terhadap derajat putih, ketahanan tarik dan Bilangan Kappa pulp bagasse pada proses pemutihan dengan ozon. Selain itu, dilakukan juga proses pemutihan dengan dua cara, yaitu : satu tahap (ozon) dan dua tahap (ozon dan hidrogen peroksida) untuk melihat pengaruh pentahapan tersebut terhadap derajat putih dan ketahanan tarik pulp. Semakin lama waktu reaksi antara ozon dengan pulp, nilai derajat putih (standar ISO) cenderung naik dari 39,555 hingga 43,628; 45,461; 48,274 untuk waktu 1 jam, 3 jam dan 6 jam. Kenaikan pH menyebabkan penurunan derajat putih dari 48,274 hingga 48,06 dan 46,901 untuk pH 2,5; 3,5 dan 4,5 dan penurunan ketahanan tarik 9,867% untuk pH 3',5 dan 14,607% untuk pH 4,5 dari ketahanan tarik 4,127 untuk pH 2. Kenaikan konsistensi pulp juga menghasilkan penurunan ketahanan tarik pulp 29,37% pada konsistensi 7% dan 31,17% pada konsistensi 12% dan penurunan derajat putih 8,2% dari konsistensi 3% ke konsistensi 7%, dan menurun 11,85% dari konsistensi 3% ke konsistensi 12%. Penelitian ini memberikan hasil derajat putih dan ketahanan tarik yang baik pada waktu reaksi 6 jam, pH 2,5 dan konsistensi pulp 3%, balk untuk satu tahap maupun dua tahap.
Depok: Universitas Indonesia, 2002
LP-Pdf
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
Erwin Hindarto
Abstrak :
Ice slurry terdiri dari campuran air bersuhu rendah dan additiv yang diubah menjadi ice slurry atau cairan es-air dengan pendinginan yang disertai proses pengadukan oleh auger. Sistem ice slury mempunyai potensi mencapai keuntungan secara lingkungan dan ekonomis. Kapasitas pendinginan (cooling capacity) dan ice slury dapat mencapai 4 sampai 6 kali dibanding chilled water, tergantung fraksi esnya. Berbagai refrigerant primer yang tersedia saat ini dapat dipakai untuk memproduksi ice slury. Ice slury dapat dipakai sebagai metoda pendinginan alternatif Kecilnya ukuran partikel menghasilkan area luasan heat transfer yang lebih besar dengan perbandingan berat yang sama dibandingkan jumlah es yang lain. Karakteristik dari formasi kristal Ice Slury memungkinkan pengguna untuk memompa cs, yang memudahkan penggunaan dan kontak penuh dengan produk akan meningkatkan efisiensi pendinginan. Aplikasinya mencakup bidang industri. komersial, kedokteran dan aplikasi khusus lainnya. Tulisan ini menjelaskan tentang proses pemncangan peralatan pemhuat ice slurry yang selanjutnya akan disebut ice slurry generator berdarkan sistem refrigerasi yang menggunakan 2 evaporator yang dihubungkan dengan salah satu evaopator sebgai sarana pembuatan ice slurry dan lainnya sebagai tempat penyimpanannya. Dimesi peralatan dan perlengkapannya dibuat berdasarksn beban pendinginan dan desain temperatur yang ditentukan sebelumnya. Berdasarkan parcobaan dari alat yang dibuat, maka dengan menjalankan peralatan sampai mencapai temperatur rancangan lalu lalu diamati ice slurry yang dihasilkan. Diketahui bahwa kristalisasi es yang dihasilkan mempunyai... ......Slurry ice composed of a low temperature water-additive mixture which transformed into ice slurry by cooling accompanied by continous auger stirring. Ice slurry system has the potential to achieve economical and environmental benefit il's cooling capacity up to 4 to 6 times compared to chilled water, depending on its ice fraction. Various refrigerants available today allowed to be employed to produce ice slurry. Ice slurry can be addressed as alternative cooling method. The relatively small size of Ice slurry resulting in large heat transfer area which is considerably greater with the same weight proportion, compared to other ices. Ice slurry crystal formation characteristic made it possible for pumping operation, which significantly increase its application easiness and the full contact with product will enhance the cooling efficiency. Ice slurry application ranging from industry, commercial to medicine and several other special applications. This paper describe the design process of ice slurry generator based on 2 connected evaporator system with one evaporator as ice slurry production and the other served as collector and storage. Ice slurry generator dimension and its apparatus devised based on the pre determined cooling load and temperature design. Based on experiment conducted on the manufactured device, by operating it to achieved the designed temperature. and Observation on the ice slurry produced, it is reported that the ice crystal produced having coarse texture and will be easily broken by hand crushing, while the other will be suspended as hard grainy texture and harder to be broken. The ice slurry diameter less than I mm. Also, it is found out that in ice slurry collector chamber the ice slurry remain not melting up to 2 hour thanks to system's...
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2004
S37481
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Darhan Mauludi
Abstrak :
ABSTRAK
Skripsi ini membahas terjadinya kondisi ACB beban terbuka setiap kali generator mengalami kegagalan di Stasiun Kompresor Pagardewa. Kondisi ini menyebabkan waktu padam total bertambah lama. Penelitian dilakukan melalui studi pustaka, wawancara dengan narasumber, dan pengamatan langsung di lapangan. Penelitian ini menjabarkan bagaimana kondisi kelistrikan di Stasiun Kompresor Pagardewa, penyebab masalah, dan akibat yang dapat ditimbulkan apabila masalah ini tidak diselesaikan. Hasil dari penelitian ini adalah ditemukan sebuah cara untuk menghilangkan resiko yang ditimbulkan dari permasalahan yang ada, yaitu dengan melakukan optimasi pada relay SEPAM. Dari penelitian yang dilakukan, waktu tunda optimal untuk proteksi SEPAM adalah minimal 17 detik.
ABSTRAK
The focus of this study is to examine the trip condition on ACB for the feeder concurrently with generator failure on Stasiun Kompresor Pagardewa. This condition leads to longer blackout time. The study was conducted through literature study, interviews with sources, and direct observations on the field. This research describes the electrical condition in Stasiun Kompresor Pagardewa, the cause of the problem, and the outcome that can be caused by this problem if the issue is not resolved. The result from this study is that there is a way found to eliminate the risks of existing problem, which is to optimize the delay time in the SEPAM relay. Based on the research conducted in this study, the optimum delay time for SEPAM is at least 17 seconds.
2016
S63154
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Luthfi Azmaiza Hadsyah
Abstrak :
Penelitian ini dilakukan untuk membangun generator magnet yang dapat menghasilkan medan magnet dengan efek perubahan optik magnetik yang disebabkan oleh medan magnet yang dihasilkan pada ruang sampel. Ruang sampel tersebut berada di antara dua pengarah medan magnet yang diletakan berhadapan. Keseragaman medan magnet di antara dua pengarah medan magnet diukur secara tiga dimensi. Generator magnetik terdiri dari dua koil yang dibalik arah lilitannya. Pengarah medan magnet terbuat dari bahan ferromagnetik untuk memperkuat induksi magnetik. Arus yang diberikan ke sistem dapat mencapai 10 A dan menghasilkan hingga besar medan 0,1 T yang dapat dikendalikan melalui mikrokontroler. Generator magnet yang dikembangkan akan digunakan untuk studi instrumentasi rotasi faraday. Penelitian ini menghasilkan fungsi transfer B vs I, yaitu B = 98,26502i 18,27325.
This study is conducted to build magnetic generator to produce magnetic field with which the effect of the changing magnetic optic caused by the generated magnetic field on a sample between the two groups of coil could be quantitatively studied. The uniformity of the magnetic field between the two groups in three dimension also examined. The magnetic generator is consisted of auxiliary coil, which is reversed for each groups, that is integrated with a ferromagnetic material as the core to amplify the magnetic induction. The current supplied to the system is up to 10 A and generate up to 0,1 T which can be controlled via microcontroller computer communication protocol. The developed magnetic generator will be used in another study to generate magnetic field for faraday rotation instrumentation. This study produced a transfer function B vs. I is B 98,26502i 18,27325.
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>