Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 7 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Abstrak :
The Anthem Companion to Georg Simmel brings together new interpretations of the work of this sociologist and philosopher. It discusses how Simmel’s work is relevant, interesting and significant for advancing contemporary discussions and debates. Compared to the volumes of works on other sociological giants like Émile Durkheim, Karl Marx and Max Weber, the Anglophone secondary literature on Simmel has remained relatively scarce until recently.
London: Anthem Press, 2016
e20527779
eBooks  Universitas Indonesia Library
cover
Blikololong, Jacobus Belida
Abstrak :
Apa yang dikemukakan Georg Simmel dalam The Philosophy of Money pada hakekatnya bukannya sebuah metafisika. Meski di dalamnya terkandung konsep-konsep filosofis yang penting, padangannya dalam buku itu lebih merupakan sumbangan bagi sosiologi cultural dan analisis tentang implikasi-implikasi social yang lebih luas dari masalah ekonomi. (Coser, Master of Sociological Thought, 1977). Minat Simmel terhadap fenomena uang sebetulnya tertaman dalam perhatian teoretis dan filosofisnya yang lebih luas. Simmel melihat uang sebagai bentuk khusus nilai. Selain itu Simmel juga menyoroti dampak uang terhadap dunia batin manusia dan kebudayaan obyektif secara keseluruhan. Dia juga melihat kaitan antara uang dan komponen-komponen kehidupan lainnya, seperti pertukaran, milik, kerakusan, ekstravaganza, sinisme, kebebasan individu, gaya hidup, kebudayaan, nilai kepribadian, dan sebagainya (Kracauer, 1978). Dan yang terpenting, Simmel melihat uang sebagai sebuah komponen kehidupan spesifik yang mampu membantu manusia untuk memahami totalitas kehidupan. Simmel ingin menarik keluar "totalitas roh zaman dari analisisnya tentang uang". Menurut Simmel, pertukaran ekonomi dapat dipahami sebagai bentuk interaksi sosial. Ketika transaksi moneter menggantikan barter, terjadi perubahan penting dalam bentuk interaksi antara para pelaku sosial. Simmel melihat uang sebagai suatu yang bersifat impersonal, suatu yang tidak terdapat pada ekonomi barter. Hubungan antar individu diwarnai warna dan ciri kalkulatif, menggantikan kecenderungan kualitas sebelumnya. Dalam pengamatannya, manusia modern telah menjadikan uang sebagai tujuan itu sendiri, padahal uang sebetulnya hanya merupakan sarana. Bahkan, uang adalah contoh paling murni dimana sarana diubah menjadi tujuan. Bersamaan dengan itu, muncullah dampak-dampak negatif terhadap individu, seperti sinisme dan sikap indiferen (blase attitude). Dampak ekonomi uang lain yang digaris bawahi Simmel adalah reduksi nilai-nilai manusia menjadi uang. Segalanya bernilai kalau menghasilkan banyak uang. Nilai manusia direduksi ke ekspresi moneter, kata Simmel. Sambil menunjukkan dampak negatif dari fenomena uang, Simmel menegaskan semuanya tergantung pada manusia itu sendiri. Tapi diingatkannya bahwa uang hanyalah sarana, bukannya tujuan pada dirinya sendiri.
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2003
T945
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Eva Sjafitrie
Abstrak :
Eva Sjafitrie. Kualitas simbolik warna dalam 5 sajak musim gugur karya Georg Trakl. (Di bawah bimbingan Dr. Irene Jansen dan Dr. G. Basa Hutagalung) Fakultas Sastra Universitas Indonesia, 1993. Simbolisme Perancis yang marak di sekitar tahun 1880-an ternyata terasa pula pengaruhnya di Jerman. Baudelaire, Verlaine dan Rimbaud menjadi tokoh idola bagi pengarang Ekspresionis Jerman. Unsur simbolisme terutama tampak dalam karya-karya Rilke, George dan Georg Trakl. Georg Trakl yang terkenal dengan sajak-sajak musim gugurnya bisa dijadikan contoh terbaik untuk menggambarkan pengaruh simbolisme Perancis itu di Jerman. Hampir seluruh karya Trakl memiliki keempat ciri sajak simbolisme. Kuatnya pengaruh simbolisme dalam karya-karyanya ini membuat Trakl jadi seorang penyair simbolis dalam era Ekspresionis.
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 1993
S14630
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
cover
Mumbunan, Erma Elda
Abstrak :
Kebebasan adalah lmplan setiap manusia Beragam upaya dilakukan manusia untuk mencapai kebebasan, termasuk melalui kreasl sastra sebagal alat yang memerlkan realita. Karenanya, karya tldak terlepas darl lingkungan, pengarang, dan gagasan yang disertakan pengarang ke dalamnya. Salah satu kelompok sastrawan yang banyak mendasari gagasan kesusastraan mereka pada kebebasan ialah Junges Deutschland yang hidup di masa Restorasi (1815-1848). Mereka bersandar pada ide kebebasan ideal Revolusl Perancis yang berintikan demokratisasl sosial dan ekonoml Salah seorang sastrawan Jerman Muda ialah Georg Buchner. Ia banyak melahlrkan karya yang, berbeda dengan rekan seangkatannya, banyak berkonsentrasi pada kebebasan dan revolusi sosial. lde kebebasan sosial Bilchner dltuangkan dalam salah satu adikarya yang menjadi karya terakhimya, drama Woyzeck. Adalah siratan makna kebebasan dalam drama ini yang menjadi masalah utama tesis. Untuk kepentingan analisis digunakan dua teori. Pertama ialah drama terbuka Volker Klutz yang rnencirikan drama Woyzeck, dari segi alur, sebagai das Ganze in Ausschnirten, yakni terdiri dari potongan adegan yang sifatnya utuh dan otonom hingga tidak membentuk alur secara linear. Hal ini membuat kesatuan ruang clan waktu tidak dijumpai dan memungklnkan terjadinya satu atau lebih kejadian dalam satu satuan waktu pada satuan ruang yang berbeda dalam cerita, Dari segi penokohan, drama Woyzeok tidak diterjemahkan dalam makna 'kejatuhan? seperti tragedi pada umumnya. Karena karakter utama dalam drama juga tldak digolongkan sebagai pro-maupun antagonis. Melalnkan, dianggap sebagai wakil dari golongan miskin kebanyakan. Dari segl bahasa, terdapat kemungkinan keragaman pemakaian bahasa token, yaknl pertukaran darl banasa tlnggl (Hochsprache) ke bahasa rendan (Umgangssprache). Teori kedua ialah strulcturalisme genetllc Lucien Goldmann Goldmann menekankan pada model atau slruktur global yaitu struldur yang tersusun dari struktur formal yang leblh kecil dan berfungsi menyatakan skema dasar sistem bubungan antarmanusia dan manusia dan semestanya. Setiap karya memuat pandangan dunla, yakni struldurasi mental, berupa gagasan atau konsep teoritis sebagai respon pengarang terhadap kondlsl tertentu dalam konteks keseiaranan tertentu. Sehlngga karya diartikan sebagai totalitas bermakna yang mellbatkan pengarang, karya, clan lingkungan yang melatarbelakangi kecluanya. Pada analisis dijumpal model global "gerak tertahan" yang menyatakan akllvitas, harapan, dan tentangan, sekallgus disertai keterbatasan dan represi balk pslkologis, sosial, maupun ilmiah- Model ini memetakan pertentangan dua golongan masyarakat Jerman Muda: miskin dan tak berpendidikan vs. kaya dan berpendidikan yang terbagi secara horisonlal dan vertikal. Hubungan horisontal antargolongan miskin dilandai dengan tema isolasi, kebisuan bahasa, moral, kerja, 'Natur?, dan posisi objek, Hubungan antargolongan kaya ditandai dengan tema kekuasaan, represi, bahasa yang berbicafa, dan posisi subjek. Secara vertikal, model global tersebut menyatakan slstem dasar hubungan masyarakat, yakni ketertindasan golongan bawah darl golongan atas sebagai gambaran realita fatalismus masyarakat bawah. Tampilan model global lnl merupakan pindahan realita ketimpangan sosial masyarakat Jerrnan Muda Dari fakta tersebut, Bdchner berharap rakyat dapat berkaca dan mengenall dlrl dan nasib mereka dan berjuang demi kebebasan mereka. Harapan ini merupakan slratan makna kebebasan sebagal pandangan dunia Bflohner yang dldasari pada makna demokralisasi soslo-elronomi sepertl dildealkan Revolusi Perancis.
Freedom is every man?s dream. Men have done many to have their freedom, including through literary creation that depicts reality. Within this concern, a work is much more functioned as a tool to get the freedom. One of literary groups that bases much of their literary ideal on freedom is Young Germany which exists around the Restoration period (1815-1848). Mostly, they lean against the French Revolutionarys idealism of freedom that centers on socio-economic democratization. One of the Young Germany writers is Georg Buchner. He produces works that, quite different from his literary generation, concentrate much on the idea of social revolution and freedom. His idea of social freedom is inserted in one of his masterpiece that happenned to be his last work, the play of Woyzeck. If is the implied idea of freedom within that very work that becomes the main problem of this thesis. Two theories used for the analysis. Hrst is Volker Klotz's opened drama that characterizes Woyzeck, by its plot, as das Ganze in Ausschnitten, i.e. consists of many fragmented scenes which completed and autonomous so that they do not form such a linear plot. This, in turn, makes no unities of time and place be found; rather, makes possible one or more events take place within one unit of time and different unit of place. By its characterization, Woyzeck cannot be perceived in the sense of "tragic fall" as usuatly a tragedy is. For the play's main character is neither a pro- nor an antagonist. Except that he is just a common representative of the poor masses. By the language, there is possibility of diverse language usage by its characters, i.e. a switching from high-language (Hochsprache) into low-language (Umgangssplache). Second is Lucien Gofdmann?s genetic structuralism_ Goldmann stresses on a global structure or model consisting of others more partial formal structures which constitutes the global schema or system of relationship between men and between them and universe. Each work contains world view, ie. mental structuring, in form of idea or theoretical concept as the writer?s response towards specific condition within specific historical context. A work, then, is assumed to be a meaningful totality that includes the writer, the work, and the surrounding environment backgrounding the two. The analysis shows "hindered move" as global model constituting activities, hopes, even protests that psychologically, socially, or scientifically barricaded or repressed. This model charts the clash between poor and uneducated vs. rich and educated classes of Young German society that divided horizontally and vertically. Horizontal relationship among poor masses typitied by themes of isolation, muted language, morality, working, ?literature, and object position; while among the rich power, repression, sounding language, and subject position. Vertically, the model constitutes basic system of societal relationship, i.e. subjugation of folks by the nobles, as a portrait of fafalism reality among the folks. The depiction of global model is nothing but a removal of the reality of social unequality into text as to people can mirror and recognize their own fates and selves. It is the people?s consciousness that they are being subjugated and, in turn, willing to fight for their freedom that becomes Buchner's implied meaning of freedom as his work's world view.
Depok: Universitas Indonesia, 2001
T4833
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nyoman Kundalawati
Abstrak :
ABSTRAK
Skripsi ini bertujuan menunjukkan perjuangan kebebasan generasi muda dalam mengambil keputusan, yang salah satu contohnya adalah kebebasan dalam menentukan pasangan hidup. Metode penulisan yang digunakan adalah metode penelitian kepustakaan dengan pendekatan intrinsik dan ekstrinsik serta biografis historis.

Pada akhir drama tampak keberhasilan generasi muda menikah dengan pasangan hidup pilihan mereka sendiri. Namun keberhasilan generasi muda tersebut bukanlah berarti kemenangan generasi muda atau sebaliknya kemenangan generasi tua. Karena secara kebetulan saja ternyata pilihan generasi muda itu sama dengan keinginan generasi tua.

Sehingga dapat disimpulkan bahwa sebenarnya keinginan generasi muda .tidak selalu bertentangan dengan keinginan generasi tua. Persoalan antara generasi muda dan generasi tua seharusnya tidak terjadi jika antara kedua belah pihak tersebut ada komunikasi. Ketiadaan komunikasilah yang menyebabkan terjadinya pemberontakan generasi muda terhadap generasi tua.
1989
S15006
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library