Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
Ginting, Res Hanifah
"Pilar 2 dari proyek BEPS G20 adalah instrumen penting untuk mengatasi tantangan pajak yang muncul akibat digitalisasi ekonomi. Penelitian ini menguraikan proses formulasi kebijakan Pilar 2 berlangsung di Indonesia dan gambaran desain kebijakan yang akan diimplementasikan. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pengumpulan data melalui studi literatur dan wawancara. Triangulasi data dilakukan untuk mengurangi subjektivitas peneliti. Hasil penelitian menunjukkan bahwa proses formulasi kebijakan PMK Pilar 2 di Indonesia telah melalui tahapan penilaian dampak manfaat kebijakan, pembahasan perubahan dalam sistem perpajakan di Indonesia, dan penyusunan regulasi. Namun konflik kepentingan masih berlangsung antarkementerian. Selanjutnya, desain kebijakan GloBE di Indonesia mayoritas akan mengadopsi sesuai ketentuan yang diatur dalam model GloBE rules dan Minimum Tax Implementation Handbook. Terkait STTR, Indonesia tidak mengambil jalur MLI melainkan dengan negosiasi bilateral. Kebijakan insentif pajak pasca GMT akan diterapkan melalui skema QRTC dan MTTC yang akan mengubah pola penganggaran dan restitusi pajak di Indonesia. Penelitian ini memberikan rekomendasi bagi pemerintah untuk memasukkan klausul teknis administratif dalam PMK, menetapkan jadwal yang lebih jelas dalam proses penerbitan peraturan termasuk menyediakan sosialisasi dan waktu transisi, mensinergikan berbagai kepentingan untuk menghindari kebijakan yang bertentangan, mempertimbangkan QDMTT
safe harbour, mempercepat negosiasi bilateral untuk STTR, memperhitungkan potensi cost-benefit dari insentif QRTC, memberikan QRTC secara terarah berdasarkan keadaan Wajib Pajak, dan mempersiapkan ketentuan teknis terkait skema QRTC dan MTTC.
Pillar 2 of the G20 BEPS project is a crucial instrument for addressing tax challenges arising from the digitalization of the economy. This study outlines the ongoing policy formulation process of Pillar 2 in Indonesia and provides an overview of the policy design to be implemented. This research employs a qualitative method by collecting data through literature reviews and interviews. Data triangulation was conducted to minimize researcher subjectivity. The results indicate that the policy formulation process for the PMK Pillar 2 in Indonesia has gone through stages of assessing policy impact benefits, discussing changes in the tax system in Indonesia, and drafting regulations. However, conflicts of interest among ministries persist. Furthermore, the design of the GloBE policy in Indonesia will largely adopt the provisions stipulated in the GloBE model rules and the Minimum Tax Implementation Handbook. Regarding the STTR, Indonesia opted for bilateral negotiations rather than the MLI route. Post-GMT tax incentive policies will be implemented through the QRTC and MTTC schemes, which will change the budgeting and tax refund patterns in Indonesia. This study provides recommendations for the government to include technical administrative clauses in the PMK, establish a clearer schedule for the issuance of regulations, including providing outreach and transition periods, harmonize various interests to avoid conflicting policies, consider the QDMTT safe harbor, accelerate bilateral negotiations for the STTR, evaluate the cost-benefit potential of QRTC incentives, provide QRTC directionally based on the taxpayer's condition, prepare all technical provisions related to the QRTC and MTTC schemes."
Depok: Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Indonesia, 2024
T-pdf
UI - Tesis Membership Universitas Indonesia Library
Suci Puspita Galih
"Tujuan dari penelitian ini adalah untuk melihat hubungan antara uncertainty avoidance GLOBE dan uncertainty avoidance Hofstede dengan komitmen perubahan. Penelitian ini dilakukan di perusahaan BUMN dengan jumlah sampel sebanyak 176 responden. Uji statistik korelasional digunakan untuk menganalisis hasil data yang diperoleh. Pengukuran dimensi uncertainty avoidance dilakukan dengan alat ukur GLOBE Research Survey dan Values Survey Module (VSM). Pengukuran komitmen perubahan dilakukan dengan alat ukur Commitment to Change Inventory (CCI).
Hasil dari penelitian ini adalah: 1). Tidak ada hubungan signifikan antara skor uncertainty avoidance GLOBE dengan skor komitmen perubahan. 2). Terdapat hubungan signifikan dan bernilai negatif antara skor uncertainty avoidance Hofstede dengan skor komitmen perubahan.
The aim of this study is to identify the correlation between uncertainty avoidance and commitmen to change, and also try to use GLOBE uncertainty avoidance and Hofstede uncertainty avoidance as different construct with similar label. The data was collected from employee in state-owned company with total 176 sample size, and used correlational analysis to analyse the statistic data. Uncertainty avoidance was measured by GLOBE Research Survey dan Values Survey Module (VSM). Whereas, Commitment to Change Inventory (CCI) was used to measure commitment to change.Results showed that: 1). There is no significant correlation between GLOBE uncertainty avoidance and commitment to change. 2). There is a negative and significant correlation between Hofstede uncertainty avoidance and commitment to change."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2014
S57378
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library