Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 3 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Faris Ali Yafie
"Jenis pisang di Indonesia sangat beragam dan tingkat konsumsi buah ini sangat tinggi untuk konsumsi mingguan menningkat 198,44%, untuk konsumsi tahunan meningkat 18,30%, dan dari segi produksi daya ekspornya meningkat 26,65% selama 5 tahun terakhir dari 2014-2018. Pisang banyak manfaatnya terutama saat mulai terdapat bintik hitam karena bintik ini memiliki manfaat mencegah tumbuhnya sel-sel kanker dan meningkatkan sistem kekebalan tubuh. Pisang dengan bintik hitam maupun pisang yang tidak layak konsumsi ini dapat diprediksi dengan model machine learning, seperti CNN, DenseNet, dan GoogleNet. Convolutional Neural Network (CNN) adalah pendekatan deep learning yang banyak digunakan untuk memecahkan masalah yang kompleks. Sedangkan, DenseNet adalah algoritma yang mempertimbangkan satu gambar yang dilewatkan melalui jaringan konvolusi dimana arsitekturnya memiliki konektivitas yang padat/dense connectivity. Terakhir GoogleNet adalah algoritma ini dirancang untuk bekerja dengan baik bahkan di bawah batasan yang memori yang ketat dan biaya komputasi yang terbatas. Tulisan ini menggunakan tiga pendekatan dalam percobaan perbandingan. Pendekatan pertama menjalankan model yang dibangun dengan algoritma CNN. Kedua dengan model yang dibangun dengan algoritma DenseNet. Ketiga dengan model yang dibangun dengan algoritma GoogleNet. Model terbaik digunakan untuk memprediksi dataset Kaggle dan baru, tetapi pada dataset baru terdapat noise pada data training yang berdampak negatif pada kinerja model ini sehingga hasilnya terjadi overfitting. Hasil dari model terbaik yang memuaskan diperoleh dari semua pengujian adalah model GoogleNet pada batch size 32 dan optimizer Adam dengan hasil rata-rata pada training loss di 0,0264 dan training accuracy di 99,19%, validation loss di 0,03876, validation accuracy di 99,59%, testing loss di 0,01316, dan testing accuracy di 99,66% terhadap dataset kaggle yang digunakan.

Type of bananas in Indonesia are very diverse and consumption level of this fruit is very high, for weekly consumption it increased by 198,44%, for annual consumption it increased by 18,30%, and for export production it increased 26,65% over the last 5 years from 2014-2018. Banana have many benefits, especially when dark spots begin to appear because these spots have benefit to preventing the growth of cancer cells and increasing immune system. Bananas with black spots and bananas that are not fit for consumption can be predicted by machine learning models, such as CNN, DenseNet, dan GoogleNet. Convolutional Neural Network (CNN) is a deep learning approach that is widely used to solve complex problems. Meanwhile, DenseNet is an algorithm that considers a single image that is passed through a convolution network where the architecture has dense connectivity. And GoogleNet's algorithm is designed to work well even under strict memory constraints and limited computational costs. This paper uses three approaches in a comparative experiment. The first approach is to run the model built with the CNN algorithm. The second is a model built with the DenseNet algorithm. Third with a model built with the GoogleNet algorithm. The best model is used to predict Kaggle and new datasets, but in the new dataset there is noise in the training data which has a negative impact on this model performance so that results are overfitting. The best model obtained from all tests is GoogleNet model on batch size 32 and Adam optimizer with average results on training loss at 0,0264 and training accuracy at 99,19%, validation loss at 0,03876, validation accuracy at 99, 59%, testing loss at 0,01316, and testing accuracy at 99,66% for kaggle dataset used."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Akbar Mahdafi
"Air adalah bagian penting dari kehidupan ini. Makhluk hidup di bumi sangat bergantung terhadap kehadiran air bersih. Namun nyatanya, air bersih kini sudah sangat sulit didapatkan karena banyaknya terjadi pencemaran. Menurut Direktorat Jendral Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan (Ditjen PPKL) Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), terdapat 564 titik sungai yang tercemar. Zat besi merupakan salah satu parameter penting air bersih. Air yang mengandung zat besi berlebih sangat berbahaya bagi tubuh manusia bila dikonsumsi, karena dapat menyebabkan penyakit seperti kulit dan pencernaan. Oleh karena itu dibutuhkan instrumen yang mudah digunakan dalam mendeteksi zat besi pada air. Penelitian ini melakukan pembangunan sebuah instrumen dalam mengukur konsentrasi zat besi dengan citra ponsel pintar berbasis prinsip kolorimetri. Citra diambil dari tiga buah ponsel pintar yaitu Huawei Nova 5T, Samsung Galaxy A72, dan Realme 3 Pro. Instrumen berupa image housing akan mewadahi pengambilan citra dari papan warna referensi dan barcode uji. Papan warna referensi yang digunakan berdasarkan standar papan warna X-Rite ColorChecker Classic. Image housing yang digunakan adalah image housing berbahan putih kapur, karena memiliki nilai evaluasi delta E lebih baik dibandingkan dengan image housing berbahan putih susu. Algoritma CNN dengan arsitektur GoogleNet digunakan untuk memprediksi system dengan pemodelan klasifikasi dan regresi. Hasil akurasi yang diperoleh dalam model klasifikasi sebesar 95% dan o,99 untuk pemodelan regresi. Dengan demikian instrumen akuisisi citra menggunakan ponsel pintar dengan image housing berbasis kolorimetri dapat menentukan kelas zat besi dan mengukur konsentrasi zat besi pada air.

Water is an essential part of life. Living creatures are dependent on the existence of water. However, it is strenuous to find clean water due to the high level of water contamination. According to Direktorat Jendral Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan (Ditjen PPKL) and Kementrian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), there are 564 sites of polluted river. Iron is one of the important parameters that is being used to indicate clean water. High level of iron in water is extremely dangerous to be consumed as it can cause skin and digestion health issues. Thus, a convenient instrument is needed to measure the level of iron in water. This study developed an instrument to measure iron concentration using smart phone images based on colorimetric principle. The images are taken from three smart phones; Huawei Nova 5T, Samsung Galaxy A72, and Realme 3 Pro. An image housing is being used to accommodate the image retrieval from color reference board and test barcode. The color reference board being used is based on the standard of X-Rite ColorChecker Classic palette. The image housing is made from white chalk material because it has a better evaluation value of delta E than the image housing made of white milk material. CNN Algorithm and GoogleNet is used to predict the system with classification and regression modeling. The results accuracy obtained in the classification model are 95% and 0,99 for regression modeling. Therefore, the acquisition of image using smart phones with a colorimetric-based image housing can determine the class of iron and measure the iron concentration in water."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Maylannia Ariski
"Berat jenis urine merupakan kepadatan zat terlalut dalam urine. Nilai berat jenis urine mencerminkan kemampuan ginjal dalam memekatkan urine. Berat jenis yang tinggi menunjukkan bahwa kandungan air pada tubuh belum tercukupi sehingga menyebabkan dehidrasi. Kasus dehidrasi sangat berbahaya apabila dialami oleh ibu hamil, karena dapat menyebabkan ukuran janin yang lebih kecil sehingga dapat beresiko stunting. Oleh karena itu, pengukuran berat jenis diperlukan sebagai pemantauan status hidrasi tubuh. Metode pengukuran berat jenis urine yang umum dilakukan adalah urinalisis kolorimetri menggunakan strip uji urine. Namun, penggunaan strip uji urine dengan membandingkan warna secara manual menghasilkan akurasi yang rendah karena interpretasi warna yang subjektif. Pada penelitian ini sistem instrumentasi kolorimteri berbasis kamera ponsel pintar dibangun untuk melakukan pengukuran berat jenis urine menggunakan strip uji urine. Pengembangan dilakukan pada bentuk strip uji dengan mengatur ulang bentuknya menjadi barcode uji. Pengambilan gambar barcode uji dilakukan menggunakan ponsel pintar Huawei Nova 5T, Samsung A72, dan Vivo Y12. Hasil citra yang didapatkan akan disegmentasi dan dilakukan koreksi warna. Papan warna referensi yang diadaptasi dari warna x-rite ColorChecker digunakan sebagai referensi untuk koreki warna citra dengan pemodelan Polynomial Color Correction (PCC). Hasil citra terkoreksi digunakan pada pengukuran barcode uji dengan melihat fungsi waktu serta digunakan pada pembangunan model klasifikasi dan regresi CNN-GoogleNet. Pengukuran terhadap barcode uji dengan fungsi waktu menunjukkan bahwa strip uji kosong yang berada di suhu ruang selama 10 menit masih layak digunakan dan waktu maksimal pengambilan citra barcode uji yang telah dicelupkan ke sampel adalah 5 menit. Model klasifikasi yang dibangun menghasilkan akurasi pelatihan dan pengujian sebesar 99,73% dan 98,76% dan untuk model regresi menghasilkan nilai RMSE sebesar 0,002 dan R2v sebesar 0,92. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemodelan dengan CNN-GoogleNet dapat digunakan untuk prediksi kelas berat jenis urine dan prediksi kadar berat jenis urine.

Specific gravity of urine is the density of too much substance in the urine. The value of the specific gravity of urine reflects the ability of the kidneys to concentrate urine. High specific gravity indicates that the water content in the body is not sufficient, it causing dehydration. The case of dehydration is very dangerous when experienced by pregnant women, because it can cause a smaller size of the fetus so that it can be at risk of stunting. Therefore, measurement of specific gravity is needed as a monitoring of the body's hydration status. The urine specific gravity measurement method that is commonly used is colorimetric urinalysis using urine test strips. However, the use of urine test strips by manually comparing colors results in low accuracy due to subjective color interpretation. In this study a colorimetry instrumentation system based on a smartphone camera was built to measure urine specific gravity using urine test strips. The development is carried out on the shape of the test strip by rearranging its shape into a test barcode. The test barcode image was taken using the Huawei Nova 5T, Samsung A72, and Vivo Y12 smart phones. The resulting image will be segmented and color correction is performed. The reference color board adapted from the x-rite ColorChecker color is used as a reference for image color correction with Polynomial Color Correction (PCC) modeling. The results of the corrected image are used for measuring the test barcode by looking at the time function and used in the construction of the CNN-GoogleNet classification and regression model. The measurement of the test barcode with the time function shows that the blank test strip at room temperature for 10 minutes is still suitable for use and the maximum time for taking the test barcode image that has been immersed in the sample is 5 minutes. The classification model that was built resulted in training and testing accuracy of 99.73% and 98.76% and for the regression model it produced RMSE values of 0.002 and Rof 0.92. The results showed that modeling with CNN-GoogleNet can be used to predict urine specific gravity class and predict urine specific gravity level."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library