Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 5 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Efi Yuliani
Abstrak :
Studi ini menggunakan data randomized control trial (RCT) dari Program Keluarga Harapan (PKH) di Indonesia untuk mengkaji apakah program PKH memiliki potensi dampak sampingan bagi rumah tangga pertanian untuk membuat strategi penghidupan yang lebih produktif setelah enam tahun diimplementasikan. Menggunakan alokasi kecamatan yang random sebagai variabel instrumental (IV) untuk menangani non-compliance pada data eksperimental, studi ini mengungkapkan dampak sampingan positif dari program PKH pada rumah tangga pertanian untuk mendapatkan mata pencaharian yang lebih produktif di luar pertanian. Di antara kelompok perlakuan dan kontrol, studi ini menemukan perbedaan hasil sebesar 4,42 poin persentase atau 28 persen secara relatif untuk bekerja di pekerjaan berupah non-pertanian dan sebesar 4,35 poin persentase atau 23 persen secara relatif untuk memasuki perusahaan non-pertanian (NFE). Hasil ini mirip dengan temuan yang ada dalam literatur. Namun, dampak bekerja di pekerjaan berupah non-pertanian hanya signifikan secara statistik bagi pekerja lepas. Efek PKH berdasarkan faktor pendorong menunjukkan bahwa perbedaan kepemilikan tanah memiliki peran penting dalam strategi penghidupan dan rumah tangga pertanian yang dikepalai laki-laki lebih cenderung mengubah/meragamkan mata pencaharian mereka daripada yang dikepalai perempuan. Efek PKH berdasarkan faktor pendorong menjelaskan bahwa bertempat tinggal di kawasan non industri dan jauh dari kabupaten/pasar bukanlah halangan untuk memasuki NFE. Namun, tinggal di kawasan industri dan dekat kabupaten/pasar menjadi disinsentif bagi rumah tangga pertanian miskin untuk masuk NFE. Secara keseluruhan, studi ini memiliki peran dalam implikasi strategi graduasi untuk meningkatkan efektifitas rancangan dan mekanisme program PKH. ......This study uses randomized control trial (RCT) data from the Hopeful Family Program (PKH) in Indonesia to examine whether the PKH program has potential sideways impacts for agricultural households to make more productive livelihood strategies after six years of implementation. Using a random assignment at the subdistricts level as an instrumental variable (IV) to deal with non-compliance experimental data, this study reveals positive sideways impacts of the PKH program on agricultural households for securing more productive livelihood outside agriculture. Among treatment and control group this study finds outcome differences by 4.42 percentage points or 28 percent in relative terms for working in non-farm wage employment and by 4.35 percentage points or 23 percent in relative terms for entering non-farm enterprise (NFE). This result is similar to the existing finding in the literature. However, the impact on working in non-farm wage employment only statistically significant for casual worker. The PKH effects based on push factors indicate that the difference in land ownership has an essential role in the livelihood strategy and male-headed agricultural households are more likely to change/diversify their livelihood activities than female-headed agricultural households. The PKH effects based on push factors explain that residing in nonindustrial areas and far from districts/markets is not an obstacle in entering NFE. However, residing in industrial areas and near districts/markets has become a disincentive for poor agricultural households to enter NFE. This study has a role in the implication of graduation strategy to improve the effectiveness of the PKH program design and mechanism.
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2021
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rinaldi
Abstrak :
Tugas akhir ini membahas tentang teknik graduasi dengan metode Rata-rata Bobot Berpindah (Moving Weighted Average). Metode graduasi ini merupakan salah satu dari beberapa metode graduasi yang berkembang saat ini. Perhitungannya dilakukan dengan mengambil sembarang harga untuk n dan z dalam menghitung harga koefisien-koefisien a. Harga koefisen ini dikalikan dengan sederetan nilai-nilai yang didapat dari hasil observasi (tingkat kematian kasar) untuk mendapatkan sederetan nilai (tingkat kematian hasil graduasi) yang lebih mulus dan mempunyai kecendrungan tertentu. Disamping itu nilai-nilai ini harus diuji dengan kriteria-kriteria kelicinan (smoothness) dan kecocokan (fit).
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 1995
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Yoga Pratama
Abstrak :
Penelitian ini membahas mengenai peran Pendamping PKH sebagai community worker dalam mendorong graduasi Keluarga Penerima Manfaat pada masa pandemi di Kecamatan Cimanggis Kota Depok, serta faktor pendukung dan kendalanya. Penelitian ini didasari karena jumlah KPM yang tergraduasi sejahtera mandiri pada Kecamatan Cimanggis menjadi yang tertinggi di Kota Depok. Pendekatan yang digunakan pada penelitian ini adalah pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian studi deskriptif. Dalam pemilihan informan, peneliti menggunakan teknik pemilihan purposive sampling di mana informan yang dipilih didasarkan pada kriteria tertentu. Informan pada penelitian ini adalah Pendamping PKH Kecamatan Cimanggis, Koordinator Pelaksana PKH, KPM dampingan graduasi, dan KPM dampingan belum graduasi. Adapun jumlah informan yang diteliti adalah 6 orang. Selanjutnya, pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan studi dokumen dan wawancara mendalam. Setelah pengumpulan data, proses kategorisasi dilakukan dalam rangka melakukan analisis pada data, proses tersebut diantaranya berupa open coding, axial coding, dan selective coding. Hasil dari penelitian ini menggambarkan berbagai peran yang dilakukan oleh Pendamping PKH Kecamatan Cimanggis untuk mengatasi kemiskinan struktural yang dialami oleh KPM dengan mendorong untuk graduasi. Penelitian ini menemukan bahwa Pendamping PKH melakukan 4 perannya sebagai community worker yaitu peran fasilitatif, peran edukasi, peran representatif, dan peran teknis. Namun, peneliti tidak menemukan salah satu peran spesifik dalam peran fasilitatif yaitu, konfrontasi. Selain itu, pendamping PKH dalam upayanya mendorong graduasi KPM terdapat beberapa faktor pendukung dan kendala. Faktor pendukung yang peneliti temukan antara lain: pendekatan yang efektif, kedekatan dengan aparat setempat, potensi dalam diri KPM, kesadaran KPM dan perekonomian KPM yang membaik. Kendala yang dialami pendamping berasal dari diri pendamping, internal kelompok KPM, dan eksternal kelompok KPM. Kendala dalam diri pendamping terjadi karena minimnya akses yang dimiliki untuk membantu KPM. Kendala yang berasal dari internal kelompok KPM karena agenda politik yang membuat kelompok KPM terpecah karena perbedaan politik. Kendala yang berasal dari eksternal kelompok KPM karena adanya tekanan politik dari luar kelompok sehingga kesulitan untuk menggraduasi KPM. ......This research discusses the role of PKH Assistant as community workers in encouraging Graduation of Beneficiary Families during the pandemic in Kecamatan Cimanggis Kota Depok, as well as the supporting factors and obstacles. This research is based on the fact that the number of KPM who graduasi sejahtera mandiri in Kecamatan Cimanggis is the highest in Kota Depok. The approach used in this study is a qualitative approach with a descriptive study type of research. In selecting informants, the researcher used a purposive sampling technique in which the selected informants were based on certain criteria. Informants in this study were PKH Assistant in Kecamatan Cimanggis, PKH Implementation Coordinators Kota Depok, Graduated KPM, and Non-graduated KPM. The number of researched informants were 6 people. Furthermore, data collection was carried out using document studies, in-depth interviews, and observation. After data collection, the categorization process is carried out in order to analyze the data, these processes include open coding, axial coding, and selective coding. The results of this research illustrate the various roles carried out by PKH Facilitators in Kecamatan Cimanggis Kota Depok to overcome structural poverty experienced by KPM with encouraging them to graduated. This research found that PKH Assistant carry out 4 functions as community workers, namely a facilitative role, an educational role, a representative role, and a technical role. However, the researcher did not find a specific role in the facilitative role, namely confrontation. In addition, PKH assistants in their efforts to encourage KPM graduation have several supporting factors and obstacles. The supporting factors that the researchers found included: an effective approach, closeness to local officials, potential within the KPM, awareness of the KPM and the KPM's improving economy. The Obstacles experienced by the PKH assistants came from the PKH assistants themselves, internal KPM groups, and external KPM groups. Obstacles in the companion occur because of the lack of access they have to help KPM. Obstacles originating from the internal KPM group due to political agendas that divided the KPM group due to political differences. Obstacles originating from the external KPM group due to political pressure from outside the group making it difficult to graduate KPM.
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Maya Fitri Faoziah
Abstrak :

Tesis ini memaparkan evaluasi Greenpeace terhadap lingkungan. Evaluasi lingkungan dilihat dari sisi linguistik dengan menelaah sistem appraisal dari ranah sikap dan graduasi. Data dalam penelitian ini adalah tulisan dalam kampanye Greenpeace yang terdapat dalam laman Greenpeace International. Penelitian dengan ancangan kajian wacana ini merupakan penelitian kualitatif. Metode kualitatif dilakukan dengan menelaah transitivitas (Halliday, 2013) dan sistem appraisal (Martin dan White, 2005) dari ranah sikap yaitu afeksi, penghakiman dan apresiasi serta ranah graduasi yaitu fokus dan daya. Sementara itu, presentase dalam yang dilakukan dengan menggunakan UAM Corpus (O’Donnell, 2007) sebagai landasan untuk melihat kecenderungan penilaian Greenpeace dari penganotasian sikap dalam klausa dan menganotasi graduasi. Hasil dari penelitian ini adalah Greenpeace mengevaluasi lingkungan dengan menghakimi entitas-entitas tertentu yang tindakannya berdampak bagi lingkungan. Hal tersebut dibuktikan dari kecenderungan penilaian Greenpeace adalah menghakimi entitas-entitas tertentu dengan cara yang kuat dari banyaknya penghakiman (judgement) yang direalisasikan dari penggunaan klausa material dan daya dengan skala naik (up scale force) yang direalisasikan dari penggunaan derajat superlatif. Dengan demikian, Greenpeace meyakinkan pembaca dalam kampanyenya melalui penilaian terhadap lingkungan.


The goal of this study is to find out the way Greenpeace evaluating environment. The evaluation can be explained by  doing research in appraisal which were attitude and graduation. The data of this study is the campaign of Greenpeace which was written on the site of Greenpeace International.  The approach of this study is discourse analysis by using qualitative method.  The qualitative method used transitivity (Halliday, 2013) and appraisal system (Martin dan White, 2005. Moreover, attitude such as affect, judgement and appreciation and graduation such as force and focus are the aim to examine the evaluation of Greenpeace's campaign. Meanwhile, the percentage that was presented by using UAM Corpus (O’Donnell, 2007) was applied as the basic to examine clauses, attitude and graduation. The results of this study show that Greenpeace evaluates the environment by judging the entities whose actions have impacts to the environment. Greenpeace have tendency to use judgement by using material clauses on their site. Furthermore, they also likely use up scale force which make their evaluation stronger. Hence, Greenpeace's evaluation in their campaign can convince the readers.

2019
T52469
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yuhendra
Abstrak :
Penanggulangan kemiskinan tidak hanya dilaksanakan dengan strategi penurunan beban pengeluaran masyarakat miskin dan rentan melalui program perlindungan sosial (bantuan sosial dan jaminan sosial), tetapi beriringan dengan strategi peningkatan pendapatan melalui Program Kewirausahaan Sosial. Dalam mengoptimalkan program tersebut, diberikan pendampingan program untuk memberikan fokus pada inisiatif usaha, penguatan kapasitas dan prospek wirausaha baru, kemandirian wirausaha, penciptaan ekosistem kewirausahaan yang mendukung inovasi dan kreativitas dan penekanan pada pertumbuhan usaha yang berkeberlanjutan. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan dan menganalisis program pemberdayaan melalui kewirausahaan sosial dan peran pendamping program dalam memberdayakan Keluarga Penerima Manfaat (KPM) Program Keluarga Harapan (PKH) yang telah graduasi. Data penelitian diperoleh dari hasil pengamatan melalui observasi, wawancara, dan studi dokumentasi dengan subyek penelitian KPM PKH yang telah graduasi di Provinsi DKI Jakarta. Pendekatan penelitian yang dipergunakan adalah kualitatif dengan jenis penelitian bersifat explanatory. Hasil penelitian menunjukkan bahwa proses pemberdayaan melalui kewirausahaan sosial mencakup perencanaan pembentukan awal usaha melalui identifikasi, pemetaan usaha, dan analisis permasalahan dalam menentukan kebijakan intervensi program yang diberikan kepada penerima manfaat. Lebih lanjut untuk mencapai keberhasilan program, penerima manfaat melakukan identifikasi kebutuhan SDM dan bahan baku, serta meningkatkan kemampuan dan keahlian melalui pelatihan usaha dan pembagian tugas tenaga kerja sesuai dengan keahliannya. Dalam mengembangkan usaha dan pemasaran hasil produk kewirausahaan sosial, penekanan diupayakan pada teknik pemasaran, perizinan, pemanfaatan teknologi, dan pengemasan produk. Hasil kedua menunjukan bahwa pendamping sosial dan mentor bisnis memiliki peran dalam memberikan pendampingan dan pemantauan usaha untuk mempercepat pengembangan usaha KPM. Pendamping sosial dan mentor bisnis melakukan pendataan penerima bantuan program kewirausahaan sosial untuk memastikan ketepatan sasaran penerima bantuan. Selama program berlangsung pendamping sosial memberikan sosialisasi dan motivasi, edukasi berwirausaha, pelatihan, koordinasi perizinan, akses pembiayaan, pemasaran hasil untuk pengembangan usaha KPM. Pasca program kewirausahaan sosial terjadi peningkatan usaha KPM, peningkatan keahlian dan keterampilan usaha, serta perubahan perilaku KPM yang memberikan berdampak sosial terhadap masyarakat sekitar dengan membuka akses lapangan pekerjaan dan kerjasama kemitraan ......Poverty abatement is not only accomplished with a strategy of reducing the expenditure duty of the poor and vulnerable through social protection programs (social assistance and social security) but side-by-side with a strategy of increasing income through the Social Entrepreneurship Program. In optimizing the program, program assistance is accommodated in order to focus on business initiatives, strengthening the capacity and prospects of new entrepreneurs, entrepreneurial independence, creating an entrepreneurial ecosystem that supports innovation and creativity and an emphasis on sustainable business growth. This research aims to describe and analyse empowerment programs through social entrepreneurship and the role of program assistants in empowering beneficiary families (KPM) of the Family Hope Program (PKH) that have been certified. The research data were attained from observations through observation, interviews, and documentation studies with research subjects KPM PKH who had certified in DKI Jakarta Province. The research approach used is qualitative with explanatory research. The results of the study show that the empowerment process through social entrepreneurship includes planning the initial formation of a business through identification, business mapping, and problem analysis in determining program intervention policies given to beneficiaries. Furthermore, in order to achieve program success, beneficiaries identify human resource and raw material needs, as well as improve capabilities and expertise through business training and division of labour tasks according to their expertise. In developing the business and marketing the results of social entrepreneurship products, emphasis is sought on marketing techniques, licensing, technology utilization, and product packaging. The second result shows that social mentors and business mentors have a role in providing business assistance and monitoring to accelerate KPM business development. Social assistants and business mentors collect data on beneficiaries of the social entrepreneurship program to ensure the accuracy of targeting beneficiaries. During the program, social assistants provide socialization and motivation, entrepreneurship education, training, licensing coordination, access to financing, and marketing of results for KPM business development. After the social entrepreneurship program, there has been an increase in KPM's businesses, increased business expertise and skills, and changes in KPM's behaviour which has a social impact on the surrounding community by opening access to jobs and partnerships
Depok: Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2023
D-pdf
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library