Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 7 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Grimm, J.L.C.
Jakarta: Wordsworth Classics, 1993
398.2 GRI g
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Septy Tria Utami Supeno P.
"Skripsi ini membahas penggunaan gaya bahasa pada tataran sintaksis yang digunakan pada tiga teks sumber cerita dongeng bertema putri karya Grimm Bersaudara, yaitu Sneewittchen atau Putri Salju, Rapunzel, dan Aschenputtel atau Cinderella. Selain membahas penggunaan gaya bahasa yang digunakan pada teks sumber, penelitian ini juga membahas terjemahan gaya bahasa tersebut yang ada pada teks sasaran dan penggunaan teknik penerjemahan yang digunakan dalam menerjemahkan gaya bahasa dari teks sumber ke teks sasaran. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode studi pustaka dengan pendekatan deskriptif kualitatif. Sumber data yang digunakan merupakan tiga cerita kumpulan dongeng karya Grimm Bersaudara dari buku yang berjudul Kinder- und Hausm rchen yang diterbitkan pada tahun 1857 dan teks sasaran merupakan tiga teks terjemahan yang diambil dari buku yang berjudul Dongeng Cerita Grimm Bersaudara yang diterbitkan oleh Penerbit Abdi Tandur pada tahun 2010. Terdapat sembilan macam gaya bahasa yang ditemukan pada teks sumber dengan tiga bentuk gaya bahasa pada tataran sintaksis. Gaya bahasa yang ditemukan tersebut ada yang diterjemahkan kembali ke dalam bentuk gaya bahasa sumber dan ada yang tidak. Selain itu, kalimat pada teks sumber yang mengandung gaya bahasa tersebut diterjemahkan dengan menggunakan berbagai teknik penerjemahan, di antaranya adalah transposisi, modulasi, penjelasan tambahan contextual conditioning , penerjemahan resmi/baku, dan tidak diberikan padanan.

This research discusses the use of the syntactic style used in the three texts of the princess story of Grimm Brothers. These texts are Sneewittchen or Putri Salju, Rapunzel, and Aschenputtel or Cinderella. In addition to discussing the use of the styles used in the initial texts, this research also addresses the style translation present in the translated texts and the use of translation techniques used in translating the style from the initial text to the translated text. The method used in this research is literature study method with qualitative descriptive approach. The main data the three stories of a collection of fairy tales by the Grimm Brothers from a book ldquo Kinder und Hausm rchen rdquo 1857 and the translated texts are taken from a book ldquo Dongeng Cerita Grimm Bersaudara rdquo 2010 published by Abdi Tandur. There are nine kinds of styles found in initial texts with three forms of style on a syntactic level. The styles are translated back into the same initial texts style and some are not. In addition, the sentence in the initial texts that contains the style is translated using various translation techniques, such as transposition, modulation, contextual conditioning, official translation, and no equivalent."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2018
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Danbury, Connecticut: Grolier Enterprises Corp., 1995
808.8 HAR
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Citra Amalia
"Proses adaptasi teks dongeng menjadi film semakin banyak dilakukan oleh produser film Hollywood. Salah satunya ialah film Hansel and Gretel: Witch Hunters (2013) produksi Paramount Pictures yang diadaptasi dari dongeng Grimm bersaudara. Penelitian ini membahas imaji Hollywood yang direpresentasikan dalam film Hansel and Gretel: Witch Hunters (2013). Dengan metode kualitatif berupa deskriptif analisis, penelitian ini berfokus pada bagaimana imaji Hollywood dikemas dalam film. Hasil penelitian menunjukan bahwa adanya imaji-imaji baru yang berbeda dengan versi aslinya disebabkan karena adanya pengembangan cerita serta perubahan motif yang dilakukan oleh tim produksi. Imaji Hollywood dalam film ini digambarkan melalui penokohan, alur dan cerita, dialog antar tokoh serta ekspresi yang dikemas berbeda dari versi dongeng Grimm. Hal ini berkaitan dengan tujuan Hollywood sebagai industri global yang ingin menciptakan suatu hiburan massa yang menjangkau pasar internasional.

The adaptation of fairy-tale texts into films is increasingly being carried out by Hollywood film producers. The film Hansel and Gretel: Witch Hunters (2013) is produced by Paramount Pictures which was adapted from the fairy tale of the Brothers Grimm Hansel und Gretel. This study discusses Hollywood images represented in the film Hansel and Gretel: Witch Hunters (2013). With qualitative methods in the form of descriptive analysis, this study focuses on how Hollywood images are packaged in films. The results of the study show new images that are different from the original version. The result is due to the development of stories and changes in motives carried out by the production team. Hollywood images in this film are portrayed through characterizations, lines and stories, dialogues between characters and expressions that are packaged differently from the fairytale version of Grimm. The result also show how Hollywood as a global industry create a mass entertainment that reaches international markets."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2019
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Maria Widiastuti
"Skripsi ini adalah sebuah penelitian awal tentang fungsi dongeng rakyat dan cerita khayal modern sebagai alat pendidikan anak. Penulisan skripsi ini dilandasi oleh fakta, yang diperoleh dari pengamatan sekilas, bahwa beberapa tahun belakangan ini muncul berbagai cerita khayal modern untuk anak yang kemudian menjadi kesukaan para anak. Melihat hal tersebut timbul pertanyaan, apakah dengan demikian dongeng rakyat masih disukai oleh anak? Apakah perbedaan yang ada antara dongeng rakyat dan cerita khayal modern untuk anak dilihat dari fungsinya sebagai alat pendidikan anak? Untuk menjawab itu semua, saya melakukan analisis terhadap reaksi yang diberikan oleh para narasumber, yaitu murid-murid taman kanak-kanak, setelah mereka mendengarkan pembacaan cerita. Materi cerita-materi cerita yang dipilih adalah tiga buah dongeng rakyat, yaitu Pemusik dari Bremen, Fangeran Katak, dan Si Kerudung Merah, dan sebuah cerita khayal modern untuk anak, yaitu Bye Bye Butterfree, salah satu cerita dari Pokemon seri petualangan. Sedangkan teori yang saya gunakan sebagai dasar untuk menganalisis adalah Teori Cerita Khayal, Teori Sosial Kognitif dari Albert Bandura, dan Teori Perkembangan Kognitif dan Jean Piaget. Dari hasil analisis diketahui bahwa kemampuan anak dalam memahami ide-ide yang terdapat pada dongeng rakyat dan cerita khayal modern untuk anak dipengaruhi oleh kemampuan kognitifnya. Sehingga belum tentu anak dapat memahami semua ide yang terdapat di dalam materi cerita tersebut. Selain itu, juga diketahui bahwa meskipun anak menyukai semua materi cerita yang disajikan, ada satu materi cerita yang lebih diperhatikan oleh anak dibandingkan materi cerita yang lain. Materi cerita tersebut adalah Bye Bye Butterfree. Melihat hal tersebut, juga faktor-faktor lain yang diuraikan dalam analisis pada bab tiga, dapat dikatakan bahwa, dilihat dari fungsinya sebagai alat pendidikan anak, cerita khayal modern lebih menonjol dibandingkan dengan dongeng rakyat."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2002
S14791
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Theresia Puspayanti
"ABSTRAK. Skripsi mengetengahkan proses kedewasaan yang secara tersirat diperlihatkan oleh lima dongeng yang saya pilih, yaitu Aschenputtel, Bruederchen and Schwesterchen, Der Froschkoenig oder der eiserne Heinrich, dornroeschen, dan Schneewittchen. Proses ini baru terungkap setelah to_koh dan kejadian dalam dongeng melewati analisis simbolik. Untuk keperluan itu digunakan metode deskriptif dengan pen_dekatan psikologis. Skripsi memaparkan dongeng secara global meliputi batasan, ciri-ciri, dan fungsi dongeng dengan pe-nekanan fungsi psikologis, konsepsi Carl Gustav Jung mengenai proses kedewasaan yang disebutnya sebagai Individuasi, pengertian simbolisme, dan simbol-simbol yang dapat digali dari kelima dongeng tersebut. Individuasi adalah proses pengembangan dan realisasi diri menjadi individu sebagai pribadi yang utuh dan matang. Berhasil merealisasikan diri berarti berhasil menerima dan memadukan semua aspek dalam dirinya, negatif maupun positif, sadar maupun tak sadar. Pencapaian kedewasaan dalam lima dongeng disimbolkan dengan keberhasilan tokoh utama menjadi raja. menjadi raja berarti berhasil membina keharmonisan dengan diri, sesama, alam sekitar dan keagungan kuasa Sang Pencipta. Selain itu, juga ditunjukkan oleh kebahagiaan menempuh hidup perkawinan. Skripsi ditutup dengan kesimpulan bahwa simbolisme me_ngenai kedewasaan dalam dongeng erat kaitannya dengan fungsi psikologis dongeng bagi penemuan identitas diri dan pengem_bangan kualitas kemanusiaan seorang individu sebagai seorang pribadi yang utuh dan matang."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 1987
S14812
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ellen Saputri Kusuma
"Skripsi ini meneliti unsur-unsur pembangun gagasan kecantikan yang dikonstruksikan melalui tokoh utama perempuan dalam dongeng Allerleirauh, Rapunzel, Dornr_schen, Aschenputtel, dan Schneewittchen. Metode yang digunakan untuk menganalisis kelima dongeng tersebut adalah deskriptif analisis. Teori utama yang digunakan dalam skripsi ini adalah Teori Gender serta Konsep Mitos Kecantikan oleh Naomi Wolf. Unsur-unsur pembangun mitos kecantikan yang dapat ditemukan dari analisis adalah unsur-unsur yang berupa penampilan fisik, daya tarik selain fisik, perilaku, dan moral.

This study investigates elements which establishes the beauty concept constructed through the heroines in the five fairytales of Allerleirauh, Rapunzel, Dornr_schen, Aschenputtel, and Schneewittchen. Descriptive Analysis is used to analyze the data. The main theories used for this study are the Gender Theory and the Beauty Myths Concept by Naomi Wolf. The elements establishing beauty myths that were found were elements in form of physical outlook, non-physical outlook attraction, behaviour and moral."
Depok: Universitas Indonesia, 2011
S14679
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library