Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Aah Aminah
Abstrak :
Eklampsia merupakan salah satu penyebab utama kematian ibu di dunia, dan insidennya bervariasi sampai 40% kematian ibu di beberapa negara. Salah satu upaya untuk menurunkan angka kematian ibu adalah dengan diketahuinya faktor-faktor terjadinya kematian ibu karena Eklampsia tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan faktor yang berhubungan dengan kejadian kematian ibu karena Eklampsia di RSUD Gn. Jati Cirebon tahun 1999-2003. Desain yang digunakan adalah kasus kontrol, dimana kasus adalah semua ibu yang meninggal karena Eklampsia sedangkan kontrol adalah semua ibu hamil yang Eklampsia yang tidak mati dan di rawat di RSUD Gunung Jati yang tercakup data rekam medik. Besar sampel yang digunakan dengan perbandingan 1 kasus (40 orang) dibandingkan dengan kontrol 2 kali kasus yaitu (80 orang) atau jumlah seluruh sampel sebanyak 120 ibu. Data yang dipergunakan adalah data rekam medik di unit pelaksanaan fungsional kebidanan dan kandungan RSUD Gn. Jati Cirebon. Hasil penelitian didapatkan; dari 8 variabel yang diteliti diduga berhubungan dengan kematian ibu Eklampsia hanya 2 variabel yang hipotesisnya terbukti yaitu variabel penanganan eksternal dan waktu terminasi, juga didapatkan adanya variabel interaksi antara penangana eksternal dan waktu terminasi. lbu yang tidak mendapatkan penanganan eksternal RS berpeluang untuk mati sebesar 10,09 kali (95% Cl: 2,32-43,88) dibandingkan dengan ibu yang mendapatkan penanganan eksternal, setelah dikontrol variabel waktu terminasi dan variabel interaksi antara lama penanganan eksternal dengan waktu terminasi. Ibu yang waktu terminasinya > 65 menit berpeluang untuk mati sebesar 0,12 kali (95% CI: 0,03-0,48) dibandingkan ibu yang waktu terminasinya < 65 menit, setelah dikontrol variabel penanganan eksternal dan variabel interaksi antara lama penanganan eksternal dengan waktu terminasi. Ibu yang waktu terminasinya > 65 menit berpeluang untuk mati sebesar 0,12 kali (95% CI: 0,03-0,48) dibandingkan ibu yang waktu terminasinya < 65 menit pada kelompok ibu yang tidak mendapatkan penanganan eksternal. Ibu yang waktu terminasi > 65 menit berpeluang untuk mati sebesar 2,27 (0,22-23,01) dibandingkan ibu yang waktu terminasinya < 65 menit pada kelompok ibu yang mendapatkan penanganan eksternal. Variabel yang paling dominan berhubungan dengan kematian ibu eklampsia adalah penanganan eksternal. Mengingat penanganan Eksternal dan waktu terminasi merupakan faktor prognosis terjadinya kematian ibu dengan Eklampsia maka di harapkan kepada Dinas Kesehatan dan RSUD Gn. Jati Cirebon bekerja sama dengan limas sektor terkait, karena untuk mengatasi masalah ini sangat erat kaitannya dengan sektor lain, termasuk organisasi profesi. Sedangkan kepada peneliti lain perlu penelitian lebih lanjut untuk mengetahui lebih jauh apakah faktor-faktor lain yang berhubungan dengan kematian ibu Eklampsia dalam penelitian ini juga berlaku untuk daerah lain di wilayah III Cirebon dan faktor lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini. Pustaka: 47 (1990-2004)
Factors Related to Maternal Death Caused by Eclampsia in Gunung Jati Hospital Cirebon Year 1999-2003Eclampsia is one main cause of maternal death in the world. Its incidence is varied, but in several countries it caused as many as 40% of maternal mortality. One important effort to reduce maternal mortality rate is by investigating factors related to maternal death caused by eclampsia. This study aimed at investigating factors related to maternal death caused by eclampsia in Gunung Jati Hospital Cirebon year 1999-2003. Design of this study was case-control where cases were all mothers who died due to eclampsia while controls were mothers who survived; all subjects were obtained from medical record data in the obgyn unit of Gunung Jati Hospital. There were 2 controls (80 mothers) for each case (40 mothers), thus total number of sample was 120 mothers. The study shows that out of 8 variables, there were two variables which could be proven true, i.e. external handling and termination time variables. There was also interaction between those two variables. Mothers who did not receive hospital external handling had 10.09 (95%CI: 2, 3.2-43.88) greater risk of death compared to those who receive the handling, after controlled by termination time and interaction between external handling and termination time. Mothers with termination time >65 minutes had 0.12 times (95% CI: 0.03-0.48) risk of death compared to those with termination < 65minutes in the group of mothers who did not receive external handling. Mothers with termination time >65 minutes had 2.27 times (0.22-23.01) times risk of death compared to those with termination time <65 minutes in the group of mothers who did receive the external handling. Considering that external handling and termination time were prognostic factors of maternal death caused by eclampsia, it is suggested to Health Office and Hospital to collaborate with other sectors including professional organizations. It is also suggested to conduct other research to further investigate other factors not covered in this study. References: 55 (1990-2004)
Depok: Universitas Indonesia, 2004
T13073
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hasan Sadeli
Abstrak :
Instalasi rawat inap RSUD Gunung Jati sebagai unit pelayanan perawat selama 24 jam sangat besar pengaruhnya dalam memberikan citra rumah sakit bagi pelayanan rumah sakit secara keseluruhan, karena pelayanan di ruang rawat inap harus diberikan mulai dari pasien masuk sampai dengan pasien pulang dan pelayanan yang diberikan dapat dilaksanakan secara berkesinambungan, terintegrasi, terkoordinasi dan berkolaborasi dari berbagai profesi. Perawat sebagai salah satu profesi dalam memberikan pelayanan kepada pasien di ruang rawat inap tidak dapat di lepaskan dan perannya sebagai pemberi pelayanan, sebagai pendidik pasien untuk mandiri, serta memberikan konsultasi atas kesulitas yang dihadapi oleh pasien, sehingga pasien segera dapat bergabung dengan keluarganya dan kembali berkarya. Penelitian ini bertujuan untuk melihat hubungan antara kepuasan pasien dan peran perawat sebagai pemberi pelayanan baik pelayan fisik, psikologis, sosial dan spiritual serta hubungannya dengan kepuasan pasien dengan penyediaan fasilitas ruang rawat inap di RSUD Gunung Jati Cirebon. Dengan rancangan penelitian cross sectional, data primer didapat melalui kuesioner. Penelitian ini, bersifat survei dengan rancangan penelitian cross sectional. Data primer didapat melalui pengisian kuesioner oleh pasien. Analisis statistik yang dipakai adalah analisis univariat untuk melihat gambaran deskriptif, analisis bivariat chi-square, untuk melihat adanya ada tidaknya hubungan antara tingkat kepuasan pasien dengan peran perawat dan penyediaan fasilitas pelayanan, analisis multivariat regresi logistik, untuk mengetahui variabel mana yang paling berpengaruh terhadap kepuasan pasien. Dari hasil penelitian ini menunjukkan, bahwa secara keseluruhan pasien rawat inap RSUD Gunung Jati periode Februari - Maret 2003 merasa puas, dengan variabel konsultan, lingkungan fisik, perawatan/obat-obatan dan pelayanan makanan/minuman yang berhubungan dengan kepuasan pasien. Variabel perawatan /obat-obatan adalah variabel yang paling berhubungan secara signifikan dengan kepuasan pasien. Berdasarkan penelitian ini, disarankan peningkatan kemampuan manajemen data lapangan, pendidikan dan latihan, komunikasi interpersonal, dan komunikasi teurapatik, pelatihan SDM di lingkungan RSUD Gunung Jati, agar dapat meningkatkan kepuasan pasien secara berkesinambungan. Kepustakaan 40 (1981-2002)
Analysis on Patient's Satisfaction Level on Nurse's Role and Facilities Provided in Hospice Ward of Gunung Jati Hospital, Cirebon City As a 24 hour care unit, the hospice ward installation Gunung Jati Hospital has great influence to hospital image. Health care provided by this unit started from where the patient check in until check out, providing care in a continuous, integrated, coordinative, and collaborative involving varied professions. Nurse as one profession among others who provide care to patient in hospice ward has role as care provider, patient's educator in self reliance, and consultant to assist patients to overcome their problem, as to prepare patients to join back their families and back to daily work. This study aimed to understand the relationship between patient's satisfaction level and nurse's role as care provider in terms of physical, psychological, social, and spiritual aspects and its relationship to patient's satisfaction on hospice ward facilities provided by Gunung Jati Hospital Cirebon. This study is a cross sectional survey, collecting data from patients through questionnaire. Statistical analysis used in this study included univariate analysis, bivariate analysis using chi-square test to investigate relationship between patient's satisfaction level with nurse's role and provided facilities, multivariate analysis using logistic regression to know the most dominant independent variable. The study showed that overall, patients in hospice ward Gunung Jati hospital in the period of February to March 2003 felt satisfied with consultant, physical environment, care/medication, and care/foods variables showed significant relationship. The most dominant variable was care/medication variable. Based on this study, it is suggested to improve field data management skill, education and training, interpersonal communication, therapeutic communication, and human resource training in Gunung Jati Hospital as to sustain the high satisfaction level among patients. References: 40 (1981-2002)
Depok: Universitas Indonesia, 2003
T13046
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library