Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 9 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Willy Yeremi
Abstrak :
Dalam eksplorasi geotermal, perlu dilakukan pencarian daerah interest sehingga tidak terjadi kesalahan pemboran. Pencarian daerah interest ini dilakukan di wilayah yang cukup besar sehingga diperlukan metode geofisika yang ekonomis namun cukup baik dalam menggambarkan kondisi bawah permukaan. Salah satu metode tersebut adalah metode gravitasi. Penelitian ini dilakukan untuk mencari dan memodelkan sistem geotermal dengan studi kasus di Gunung Pancar dengan metode gravitasi yang dianalisis dengan metode SVD, HG, dan pemodelan inversi 3D. Dari analisis SVD dan HG didapatkan lokasi dan jenis patahan. Dari hasil inversi 3D didapat gambaran bawah permukaan berdasarkan nilai densitas. Hasil analisis tadi akan dibantu data pendukung dari penelitian sebelumnya berupa data AMT dan geologi untuk membuat model forward 2D yang menggambarkan kemungkinan kondisi geologi bawah permukan sehingga diketahui gambaran heat source serta kondisi patahan. Hasil akhir penelitian ini berupa model konseptual sistem geotermal Gunung Pancar yang menjelaskan sistem geotermal di Gunung Pancar dan kemungkinan aliran fluidanya. Berdasarkan analisis SVD dan HG didapat kemungkinan adanya enam patahan. Hasil pemodelan dengan lintasan arah NE-SW yang melintasi puncak pancar dan lokasi manifestasi hotspring mendapatkan kemungkinan lokasi heat source berada di kedalaman 1800 m dan adanya hotsrping yang diduga berasosiasi dengan letak patahan dan merupakan bagian dari aliran outflow .
ABSTRACT
In geothermal exploration, it is necessary to search for interest areas so that no drilling errors occur. The search for this area of interest is carried out in a large enough area so that an economical geophysical method is needed but is quite good at describing subsurface conditions. One such method is the gravity method. This research was conducted to find and model geothermal systems with a case study in Gunung Pancar using the gravity method analyzed by the SVD method, HG, and 3D inversion modeling. From the analysis of SVD and HG, the location and type of fault were obtained. From the results of 3D inversion, the subsurface picture is obtained based on the density value. The results of the analysis will be supported by supporting data from previous research in the form of AMT data and geology to make a 2D forward model that describes the possible geological conditions under the surface so that the heat source description and fault conditions are known. The final result of this research is the Gunung Pancar geothermal system conceptual model which explains the geothermal system in Gunung Pancar and the possibility of its fluid flow. Based on the analysis of SVD and HG, it is possible to have six faults. The modeling results with the NE-SW direction traversing the Pancar peak and hotspring manifestation location get the possibility that the heat source location is at 1800 m depth and the presence of hotspring is suspected to be associated with the fault location and is part of the outflow flow.
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
The Hague: Martinus Nijhoff, 1980
959.8 MAN
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Elis Rora
Abstrak :
ABSTRAK
Kitosan selama ini dikenal sebagai biopolimer yang diperoleh dari kulit udang dan merupakan bahan yang digunakan untuk membentuk khelat dengan logam berat. Pada penelitian ini digunakan karboksimetil kitosan yang merupakan turunan kitosan yang larut dalam air. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui konsentrasi karboksimetil kitosan efektif dan lama waktu perendaman yang dapat menurunkan kandungan logam berat Hg, Pb dan Cd pada daging kerang hijau (Perna viridis Linn.).

Materi yang digunakan pada penelitian ini adalah kerang hijau (Perna viridis Linn.). Pada penelitian ini dilakukan perendaman kerang hijau dengan memvariasikan konsentrasi larutan karboksimetil kitosan yang berbeda, yaitu : 0%, 0,5%, 1% dan 1,5% dengan lama perendaman 1 jam, 2 jam dan 3 jam. Pengamatan dilakukan meliputi kandungan awal Hg, Pb dan Cd pada kerang hijau dan tingkat penurunan kandungan Hg, Pb dan Cd setelah perlakuan.

Analisis AAS menunjukkan bahwa kandungan awal Hg, Pb dan Cd pada kerang hijau masih di bawah batas maksimal yang diperbolehkan oleh WHO dan Ditjen POM yaitu sebesar 500 ppb untuk logam Hg, 1000 ppb untuk logam Cd dan 2000 ppb untuk logam Pb. Hasil penelitian menunjukkan perlakuan yang paling efektif untuk penurunan logam berat Hg adalah perendaman dengan larutan karboksimetil kitosan 1,5% selama 1 jam yang dapat menurunkan kadar logam berat Hg sebesar 76,07%. Perlakukan yang paling efektif untuk penurunan logam berat Pb adalah perendaman dengan larutan karboksimetil kitosan 1 % selama 2 jam yang dapat menurunkan logam berat Pb sebesar 82,29% dan perlakuan yang paling efektif untuk penurunan logam berat Pb setelah di spiked adalah perendaman dengan larutan karboksimetil kitosan 1,5% selama 3 jam yang dapat menurunkan logam berat Pb sebesar 90,67%. Sedangkan perlakuan yang paling efektif untuk penurunan logam berat Cd adalah perendaman dengan larutan karboksimetil kitosan 0,5% selama 1 jam yang dapat menurunkan logam berat Cd sebesar 88,45%.
2007
S30674
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Teguh S. Djamal
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 1987
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dedeh Ratnasari
Abstrak :
ABSTRAK
Ikan gindara (Lepidocybium flavobrunneum) adalah penghuni perairan mesopelagik yang merupakan hasil tangkapan sampingan dari tuna long line. Masuknya logam berat ke lingkungan perairan tersebut dapat memicu akumulasi logam berat pada organ tubuh ikan. Penelitian ini bertujuan untuk 1) menganalisis dan mengevaluasi kandungan logam berat merkuri (Hg) dan seng (Zn) pada ikan gindara, 2) membandingkan kadar logam berat merkuri (Hg) dan seng (Zn) pada ikan gindara berukuran 4 kg, 8 kg dan 12 kg. Sampel yang digunakan berupa organ (insang, hati) dan daging yang berasal dari ketiga kelompok ukuran tersebut. Pengujian logam berat dilakukan dengan alat Atomic Absorption Spectrometer. Analisa data menggunakan Multivariate Analysis. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kandungan Hg untuk ikan kelompuk ukuran 4 kg pada insang, hati dan daging adalan yaitu insang : 0.34 ppm; 1.36 ppm; 1.07 ppm. Pada kelompok ikan ukuran 8 kg, kandungan Hg di insang, hati dan daging adalah 0.28 ppm; 1.49 ppm; 0.68 ppm. Pada kelompok ikan ukuran 12 kg, kandungan Hg pada insang, hati dan daging adalah 0.36 ppm; 3.17 ppm; 1.46 ppm. Kandungan Zn untuk ikan kelompuk ukuran 4 kg yaitu insang : 46.09 ppm, hati : 110.99 ppm daging : 8.96 ppm. Pada kelompok ikan ukuran 8 kg, kandungan Zn pada insang, hati dan daging adalah 49.59 ppm; 130.62 ppm; 9.49 ppm. Pada kelompok ikan ukuran 12 kg kandungan Zn pada insang, hati dan daging adalah 44.89 ppm; 149.14 ppm; 9.25 ppm. Pada penelitian ini, ukuran berpengaruh nyata terhadap kandungan Hg dan Zn dimana nilai P = 0.003
ABSTRACT
Escolar (Lepidocybium flavobrunneum) is mesopelagic fish and a common bycatch in tuna long line fisheries. Entry of heavy metals into the aquatic environment can lead to accummulation of heavy metals in fish. This study was aimed to 1) analyze and evaluate the heavy metal content of mercury (Hg) and zinc (Zn) in escolar, 2) compare the levels of mercury (Hg) and zinc (Zn) measured on three groups of escolar weight : 4 kg, 8 kg and 12 kg. The samples used were escolar organs (gills, livers) and meat from all three groups measured. Analysis of heavy metals was done using Atomic Absorption Spectrometer (AAS). Data were analysed using Multivariate Analysis. The results showed that Hg content for fish group size 4 kg in gills, livers and meat were: 0.34 ppm; 1.36 ppm; 1.07 ppm, respectively. In groups of fish size 8 kg, Hg content in gills, livers and meat were 0.28 ppm; 1.49 ppm; 0.68 ppm, respectively, while for groups of fish size 12 kg were 0.36 ppm; 3.17 ppm; 1.46 ppm in gills, livers and meat, respectively. Zn content for fish group size 4 kg in gills 46.09 ppm; livers 110.99 ppm and meat: 8.96 ppm. Zn content in groups of fish size 8 kg were 49.59 ppm; 130.62 ppm; 9.49 ppm in gills, liver and meat, respectively, while for groups of fish size 12 kg were 44.89 ppm; 149.14 ppm; 9.25 ppm in gills, liver and meat, respectively. In this research, size significantly affect the content of Hg and Zn where the value P = 0.003
2017
T47766
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Anggawiyatna
Abstrak :
Pendahuluan: Berkurangnya kekuatan otot seiring usia sudah dianggap sebagai suatu penyakit degeneratif. Penyebab tersering adalah defisiensi vitamin D. Sebagian besar studi yang ada menunjukkan efek menguntungkan dari supplementasi vitamin D. Namun masih terdapat kontroversi. Tujuan studi ini adalah untuk meninjau secara sistematis tentang efek supplementasi vitamin D terhadap kekuatan otot, berdasarkan hasil dari studi terdahulu.Metode: Penelitian ini merupakan metaanalisis. Dilakukan penelusuran literatur melalui Pubmed, ScienceDirect, dan CENTRAL pada Desember 2017. Studi yang diambil adalah studi RCT, meneliti pengaruh pemberian suplementasi vitamin D dengan luaran klinis kekuatan otot, subjek usia di atas 65 tahun. Qualitas tiap studi dihitung dengan Jadad scale, risiko bias dihitung sesuai Cochrane guideline. Parameter HG, KE, CRT, TUG, dan SPPB diekstraksi dan dilakukan metaanalisis dengan menghitung beda rerata untuk menghitung besar efek.Hasil: 17 studi RCT diikutsertakan dalam penelitian. Qualitas tiap studi berkisar antara sedang-baik. Rentang usia 68,8-86,6 tahun. Lama follow up 3-12 bulan. Dosis vitamin D yang diberikan bervariasi 400-2000 IU/hari, atau 150.000 IU/3 bulan. Didapatkan hasil beda rerata 6.96 1.33, 12.60 untuk parameter KE p 0.02 , beda rerata -5.03 -25.04, 14.98 untuk parameter CRT p 0.62 , beda rerata -2.72 -6.90, 1.45 untuk parameter TUG 0.20 , beda rerata 0.11 -7.94, 8.17 untuk parameter SPPB p 0.98 , dan beda rerata 3.24 0.81, 5.66 untuk parameter HG p 0.009 .Pembahasan: Pemberian suplementasi vitamin D dapat meningkatkan kekuatan otot yang diukur dengan parameter KE dan parameter HG. Namun tidak ditemukan perbedaan bermakna pada penghitungan parameter CRT, TUG, dan SPPB.
Introduction Decreased muscle strength with age is considered a degenerative disease. The most common causes is vitamin D deficiency. Most studies have shown beneficial effects of vitamin D supplementation. However, there are still controversies. This study was aimed to systematically review the effects of vitamin D on muscle strength, based on results from previous studies.Methods This is a metaanalysis study. Literature searches performed through Pubmed, ScienceDirect and CENTRAL in December 2017. Included in the studies were RCTs, which measured the effect of vitamin D supplementation with clinical outcomes of muscle strength, in subjects over 65 years of age. The quality of each study was calculated with Jadad scale, the risk of bias calculated according to Cochrane guideline. Parameters HG, KE, CRT, TUG, and SPPB were extracted and calculating the mean difference to analyse the effect.Result Seventeen RCTs were included. The quality ranged from moderate good. Age range 68.8 86.6 years. Length of follow up 3 12 months. The vitamin D dose varies from 400 2000 IU day, or 150,000 IU 3months. The mean difference was 6.96 1.33, 12.60 for KE p 0.02 5.03 25.04, 14.98 for CRT p 0.62 2.72 6.90, 1.45 for the TUG 0.20 0.11 7.94, 8.17 for the SPPB p 0.98 and 3.24 0.81, 5.66 for HG p 0.009 .Discussion Vitamin D supplementation can increase muscle strength measured by measuring KE and HG. However, there were no significant difference was found in CRT, TUG, and SPPB.
2018
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sri Widayah
Abstrak :
Deteksi 5 ion logam berat secara simultan ( Zn2+, Cd2+, Pb2+, Cu2+, dan Hg2+) dilakukan dengan menggunakan metode anodic stripping voltammetry. Elektroda boron-doped diamond digunakan sebagai elektroda kerja, platina sebagai elektroda pendukung, dan Ag/AgCl sebagai elektroda pembanding. Elektrolit yang digunakan adalah 0,1 M HCl. Kondisi optimum diperoleh pada potensial deposisi -1,3V, waktu deposisi 45 detik, scan rate 0,25 V/s. Batas deteksi untuk logam Zn, Cd, Pb, Cu dan Hg masing-masing sebesar 7,42 ppm, 1,48 ppm, 1,48 ppm, 0,74 ppm, dan 0,42 ppm. Kedapatan ulangan yang baik ditunjukkan melalui pengukuran berulang ( 20 kali berturut-turut) dengan nilai RSD sebesar 3,77%, 3,72%, 2,72%, 2,66%, dan 2,59%. masing-masing untuk logam Zn, Cd, Pb, Cu, dan Hg.
Simultaneous of 5 heavy metal ions, including Zn2+, Cd2+, Pb2+, Cu2+, and Hg2+ using anodic stripping voltammetry method was examined boron-doped diamond was utilized as working electrode, whereas platinum and Ag/AgCl were used as counter and reference electrodes respectively. A solution of 0.1 M HCl was used as the electrolyte. Optimum condition was obtained at the deposition potential of -1.3 V, deposition time of 45 seconds,and scan rate of 0.25 mV/s. Limits of detection of 7.42 ppm, 1.48 ppm, 1.48 ppm, 0.74 ppm and 0.42 ppm could be achieved for Zn, Cd, Pb, Cu, and Hg ions, respectively. Good reproducibility was shown with RSD values of 3.77%, 3.72%, 2.72%, 2.66%, and 2.59%, respectively for Zn, Cd, Pb, Cu, and Hg ions (n=20).
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2010
T29065
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Nabitha Putriajeng Nuraisya
Abstrak :
Anemia merupakan masalah kesehatan global yang dapat menyerang semua kalangan. Prevalensi anemia secara global adalah sebesar 24,8%. Penelitian ini bertujuan untuk melihat hubungan antara kadar polutan dalam darah dengan kejadian anemia pada warga DAS Citarum, Jawa Barat. Desain studi yang digunakan adalah cross sectional dengan menggunakan data sekunder dari penelitian INDOHUN yang diambil pada tahun 2018. Hubungan polutan Hg, Pb, Cd, dan Cr dengan anemia dianalisis menggunakan uji Chi-square dengan nilai kemaknaan α 0,05 dan interval kepercayaan 95%. Dari 162 subyek yang didapat, ditemukan 16,7% (n=27) menderita anemia dan 17,3% (n=28) terdeteksi logam berat (Hg/Pb/Cd/Cr) dalam tubuh. Hasil analisis menunjukkan tidak ada hubungan signifikan (P=1,000) antara polutan Hg, Pb, Cd, dan Cr dengan anemia. Hingga saat ini, belum ada studi yang secara spesifik melihat hubungan antara polutan Hg, Pb, Cd, dan Cr di air dengan risiko anemia. ......Anemia is a global health problem that can affect all population. The global prevalence of anemia is 24,8%. Diagnosis of anemia is confirmed by the measurement of hemoglobin concentration. According to the WHO, the hemoglobin cutoff assigned for the diagnosis of anemia was <13 g/dL for men and <11.6 g/dL for women. This study aims to determine the relationship between levels of pollutants in the blood and the incidence of anemia in residents near the Citarum River, West Java. This is a cross sectional study that uses secondary data from INDOHUN’s main research taken in 2018. The relationship between pollutants and anemia is measured by doing chi-square test with α equal to 0,05 and 95% confidence interval. Out of 162 subjects obtained, 16,7% (n=27) was detected to have anemia and 17,3% (n=28) was detected to have heavy metal (Hg/Pb/Cd/Cr) in their body. The results of this study showed that there was no significant relationship (P=1,000) of the Hg, Pb, Cd, and Cr pollutants with anemia. To date, no study has specifically looked at the relationship between Hg, Pb, Cd, and Cr pollutants in water and the risk of anemia.
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia , 2020
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Anggia Oktaviani Dwi Putri
Abstrak :
Gen CSF3syn adalah gen sintetis yang dibangun secara in vitro menggunakan teknik PCR, yang mengkode Human Granulocyte Colony-Stimulating Factor (hG-CSF) yang termasuk dalam hematopoiesis sitokin. Protein hG-CSF berperan dalam merangsang proliferasi, diferensiasi, dan pematangan sel progenitor granulosit. Penelitian sebelumnya telah berhasil memasukkan kodon metionin ke ujung 5 'dari gen CSF3syn, menghasilkan gen metCSF3syn. Penelitian ini bertujuan untuk mengubah vektor rekombinan pGAPZα-metCSF3syn menjadi strain Pichia pastoris SMD1168H, untuk mengekspresikan protein met-hG-CSF sebagai biosimilar dari filgastrim. Vektor rekombinan pGAPZα-metCSF3syn diisolasi dari Escherichia coli DH5α, kemudian dilinierisasi menggunakan enzim restriksi BamHI. Vektor rekombinan diubah menjadi P. pastoris menggunakan teknik elektroporasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa koloni P. pastoris transforman tumbuh pada media YPD yang mengandung 100 μg / mL zeosin. Koloni transforman kemudian diseleksi pada medium yang sama dengan konsentrasi zeosin 500 μg / mL. Semua koloni yang diuji tumbuh dengan baik pada media seleksi, menunjukkan bahwa sel transforman secara genetik stabil dan resisten terhadap zeosin. Verifikasi gen metCSF3syn dilakukan dengan teknik koloni PCR, diperoleh 7 dari 8 klon positif yang menunjukkan pita gen metCSF3syn sebesar 532 bp yang menunjukkan klon tersebut mengandung gen target dalam genomnya. Analisis SDS-PAGE menunjukkan klon yang membawa gen metCSF3syn berhasil mengekspresikan protein met-hG-CSF dengan berat molekul 18,8 kDa, sesuai dengan bobot molekul teoritisnya. Hasil kuantifikasi protein pada analisis Western blot menunjukkan bahwa klon nomor 1 memiliki tingkat ekspresi tertinggi. Peningkatan ekspresi protein met-hG-CSF dan jumlah sel P. pastoris transforman berbanding lurus dengan waktu kultur menggunakan metode kultur sistem fed-batch. ......CSF3syn gene is a synthetic gene constructed in vitro using PCR technique, which encodes Human Granulocyte Colony-Stimulating Factor (hG-CSF) which is included in cytokine hematopoiesis. The hG-CSF protein plays a role in stimulating the proliferation, differentiation, and maturation of granulocyte progenitor cells. Previous research has succeeded in inserting a methionine codon into the 5 'end of the CSF3syn gene, resulting in the metCSF3syn gene. This study aims to convert the recombinant vector pGAPZα-metCSF3syn into a strain of Pichia pastoris SMD1168H, to express the met-hG-CSF protein as a biosimilar from filgastrim. The recombinant vector pGAPZα-metCSF3syn was isolated from Escherichia coli DH5α, then linearized using BamHI restriction enzyme. The recombinant vector was converted into P. pastoris using electroporation techniques. The results showed that P. pastoris transforman colonies grew on YPD media containing 100 μg / mL zeosin. Transformant colonies were then selected on the same medium with a zeosin concentration of 500 μg / mL. All the colonies tested grew well on the selection media, indicating that the transformant cells were genetically stable and resistant to zeosin. Verification of the metCSF3syn gene was carried out using PCR colony technique, obtained 7 out of 8 positive clones which showed the metCSF3syn gene band of 532 bp, indicating that the clone contained the target gene in its genome. SDS-PAGE analysis showed a clone carrying the metCSF3syn gene was successful in expressing the met-hG-CSF protein with a molecular weight of 18.8 kDa, according to its theoretical molecular weight. The results of protein quantification in Western blot analysis showed that clone number 1 had the highest expression level. The increase of met-hG-CSF protein expression and the number of transforman P. pastoris cells were directly proportional to the culture time using the fed-batch system culture method.
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library