Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Masyrifah Susiyanti
Abstrak :
ABSTRAK
Nama : Masyrifah SusiyantiProgram Studi : Ilmu Kesehatan MasyarakatJudul : ANALISIS IMPLEMENTASI SKRINING HIV/AIDS PADA IBUHAMIL DI WILAYAH KERJA 13 PUSKESMAS DI KOTACIMAHI TAHUN 2018 Pembimbing : dr. Mieke Savitri, M.KesBerdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan no 43 tahun 2016 tentang Standar PelayananMinimal disebutkan bahwa setiap orang beresiko terinfeksi HIV ibu hamil,TB, IMSdll mendapatkan pemeriksaan HIV sesuai standar. Rencana aksi nasional programPPIA 2013-2017, pemerintah melalui Kementerian Kesehatan merencanakan agar padatahun 2017 100 puskesmas diseluruh Indonesia bisa melaksanakan program PPIAprong 1 dan prong 2 sedangkan prong 3 dan prong 4 dikembangkan di puskesmasdengan sarana dan prasarana khusus, yang dilengkapi jejaring ke semua puskesmasdalam wilayah kabupaten/kota yang berkaitan. Skrining HIV pada ibu hamil merupakanupaya pencegahan penularan HIV dari ibu ke bayi. Cakupan pelayanan skrining HIVpada ibu hamil di Kota Cimahi tahun 2016 masih rendah yaitu sebesar 12,54 daritarget 100 . Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menggali lebih dalamhambatan dan kendala mengenai program PPIA khususnya skrining HIV ibu hamil diDinas Kesehatan Kota Cimahi tahun 2018. Penelitian ini dilaksanakan di 13 Puskesmasdan Dinas Kesehatan di Kota Cimahi dengan menggunakan pendekatan kualitatif danpengumpulan data dilaksanakan dengan cara Focus Group Disccusion FGD danwawancara mendalam dengan merekam suara informan menggunakan alat perekamsuara. Informan terdiri dari 13 Bidan Pengelola KIA Puskesmas, 3 ibu hamil, 4 KepalaPuskesmas, Kepala Bidang P2P Dinas Kesehatan Kota Cimahi dan Kepala DinasKesehatan Kota Cimahi. Penelitian ini menunjukan hambatan dan kendala implementasiskiring HIV pada ibu hamil dikarenakan belum semua fasilitas kesehatan memberikanlayanan skrining HIV, kurangnya SDM terutama petugas laboratorium, Belum ada SOPdan alur pelayanan PPIA, Bidan Praktek Mandiri BPM belum semua melaksanakanskrining HIV pada ibu hamil, media informasi khusus Skrining HIV bumil belum ada.Dinas Kesehatan Kota Cimahi diharapkan dapat meningkatkan sosialisasi dankoordinasi dengan rumah sakit, lintas sektor dan IBI tentang skrining HIV ibu hamil,meningkatkan pelatihan program PPIA dan melakukan monitoring dan evaluasiKata kunci : Ibu Hamil, implementasi, kualitatif, skrining HIV,
ABSTRACT
Name Masyrifah SusiyantiStudy Program Public Health SciencesTitle ANALYSIS IMPLEMENTATION SCRINING HIV AIDS INPREGNANT WOMEN IN CIMAHI CITY IN 2018 Counselor dr. Mieke Savitri, M.KesBased on Minister of Health Regulation No. 43 of 2016 on Minimum Service Standardsit is mentioned that everyone at risk of HIV infection pregnant women, tuberculosis,STIs etc. gets standard HIV testing. The national action plan of PPIA 2013 2017program, the government through the Ministry of Health plans that by 2017 100 ofpuskesmas throughout Indonesia can implement the prong 1 and prong 2 PPIAprograms while prong 3 and prong 4 are developed at puskesmas with special facilitiesand infrastructure, to all puskesmas within the relevant district municipality. HIVscreening of pregnant women is an effort to prevent mother to child transmission ofHIV The coverage of HIV screening services in pregnant women in Kota Cimahi is stilllow at 12.54 of the target of 100 . This study aims to find out and explore deeperobstacles and obstacles regarding the PPIA program, especially HIV screening ofpregnant women in the City Health Office Cimahi 2018. This research dilaksanakan di13 Puskesmas dan Dinas Kesehatan di Kota Cimahi dengan uses qualitative approachand data collection is done by Focus Group Disccusion FGD and in depth interviewby recording informant voice using voice recorder. The informants consisted of 13midwives of KIA Puskesmas management, 3 pregnant women, 4 Head of Puskesmas,Head of P2P Department of Health City of Cimahi and Head of Cimahi City HealthOffice. This study shows obstacles and obstacles to HIV skill implementation inpregnant women because not all health facilities provide HIV screening services, lack ofhuman resources, especially laboratory staff, No SOP and service flow of PPIA, BidanPraktek Mandiri BPM has not all conducted HIV screening in pregnant women ,special information media HIV HIV Screening does not exist yet. Cimahi City HealthOffice is expected to improve socialization and coordination with hospitals, crosssectorsand IBI on HIV screening of pregnant women, improve training of PPIAprogram and conduct monitoring and evaluation.Keywords Qualitative, implementation, HIV screening, pregnant women
2018
T51532
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mira Miranti Puspitasari
Abstrak :
Upaya pencegahan penularan HIV dari ibu ke anak PPIA pada ibu hamil merupakankegiatan essensial pada layanan antenatal, dengan integrasi akan lebih efektif untukmeningkatkan jangkauan ibu hamil melakukan skrining HIV yang bertujuan mencegahpenularan secara vertikal dari ibu ke anak. Analisis Implementasi integrasi ditujukanuntuk melihat pelaksanaan skrining HIV pada ibu hamil yang terintegrasi dalamlayanan antenatal terpadu di Kota Depok Tahun 2017. Metode pada penelitian iniadalah kualitatif dengan teknik pengambilan data WM, FGD dan telaah dokumendilihat dari komunikasi, sumber daya, disposisi,sikap pelaksana, struktur birokrasi danlingkungan sosial. Hasil dari penelitian didapatkan aspek komunikasi dalam bentuksosialisasi mengenai program dan pedoman pelaksanaan belum optimal dijalankan halini berpengaruh kepada aspek lainnya yaitu ketersediaan sumber daya baik fasilitas,dana maupun SDM masih terbatas dan berfokus pada layanan di Puskesmas, strukturbirokrasi berupa SOP dan fragmentasi koordinasi antar bidang yang terlibat belumterintegrasi, lingkungan sosial berupa dukungan masyarakat, dukungan layanankesehatan swasta yang belum optimal dan adanya stigma negatif mempengaruhiimplementasi integrasi PPIA ke layanan antenatal. Disisi lain disposisi berupa sikappelaksana dan sumber daya berupa kewenangan sudah sesuai dengan pedoman.Kesimpulan didapatkan bahwa implementasi integrasi layanan PPIA ke layananantenatal belum optimal hal ini didukung konseling pra-tes dan pasca tes belum efektif,cakupan skrining HIV bumil masih rendah, mekanisme rujukan yang belum berjalandengan baik dan proses pencatatan dan pelaporan serta monitoring evaluasi yangbelum terintegrasi. Direkomendasikan melakukan koordinasi efektif agar dapatmelakukan pemetaan tentang apa yang sudah dilakukan sehingga akan dapat dibuatroad map perencanaan dan regulasi agar proses komunikasi kepada semua pelaksanadan advokasi kepada stake holder dilakukan dengan efektif yang akan berpengaruhkepada ketersediaan sumber daya, disposisi, pembentukan struktur birokrasi danlingkungan sosial yang mendukung implementasi kebijakan. ......Prevention of mother to child HIV transmission PMCT in pregnant women isan essential activity in antenatal care, so that the existence of integration would be moreeffective to increase coverage of pregnant women do HIV screening aimed atpreventing the transmission vertically from mother to child. In areas with concentratedHIV epidemic status and expanded, mandatory HIV tests and counseling is offered andbecame part of antenatal care and laboratory examination time labor for all pregnantwomen. The analysis of integrated implementation is aimed at seeing theimplementation of HIV screening of pregnant women that is integrated with antenatalcare in Depok city ,2017. Method in this research is qualitative data develop techniqueswith WM, FGD and review the document by using the views of communication, resources, disposition of the attitude of the implementor, the bureaucratic structure andthe social environment. Result of the research, communication aspects of the obtainedin the form of socialization about the program and implementation of the guidelineshave not been optimally run. It is influential to other aspects, such availability of goodfacility resources, funds or human resources is still limited and focuses on public healthcentre, bureaucratic structure in form of SOP and coordination field fragmentationinvolved has not yet been integrated, the social environment in the form of communitysupport, private health service support that is not optimal and the existence of negativestigma affect the implementation of the integration of the PMTCT to antenatal care. Disposition be implementor attitude and resources in the form of authority is incompliance with the guidelines but is not supported by the availability of resourcesraises the indifference of the executor. The conclusions obtained that theimplementation of the Integration PMTCT to antenatal care has not been optimal. Recommended effective coordination in order to do perform the mapping of what isalready done so will can be made road map planning and regulation in order to makethe communication process to managing and advocating to all stake holders is doneeffectively that will affect the availability of resources, establishment of a bureaucraticstructure, disposition and social environment which supports the implementation of thepolicy.
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2018
T51552
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library