Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 8 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Ryan Ramaditya Putra Item
"Kemajuan teknologi dalam pembangkitan listrik bertumbuh pesat dengan kebutuhan listrik yang terus meningkat. Pembangkit listrik untuk setiap daerah di Indonesia hampir mencapai batas kapasitasnya karena jumlah peningkatan permintaan yang konstan. Produsen listrik di sisi lain juga harus meningkatkan jumlah pembangkitnya untuk memenuhi kebutuhan listrik tersebut. Namun, menambah jumlah pembangkit listrik tradisional akan berdampak buruk pada ekonomi dan juga lingkungan. Oleh karena itu, diperlukan solusi dari sisi konsumen untuk mengatasi permasalahan tersebut. Penerapan sistem fotovoltaik hibrida diusulkan pada sektor residensial agar mampu menghasilkan listrik dengan memanfaatkan tenaga surya untuk memasok bebannya, menyimpan kelebihan daya ke baterai untuk cadangan dan juga menjual kembali daya berlebih kembali ke jaringan. Penerapan sistem tersebut diharapkan dapat mengurangi konsumsi beban residensial dari jaringan dan menyediakan daya cadangan untuk keadaan darurat seperti pemadaman listrik.
Skripsi ini akan memberikan evaluasi kinerja keuangan dari solusi yang diusulkan menggunakan HOMER Pro. Simulasi akan menentukan berapa banyak biaya dan energi yang akan dihemat dengan menerapkan konfigurasi hibrid dan bila sistem dapat diterapkan di Indonesia. Manajemen beban juga akan dilakukan untuk membandingkan perbedaan biaya dan energi dengan konsumsi beban awal. Hasil akhir menunjukkan bahwa sistem mengurangi pembelian listrik jaringan dan pada saat yang sama mengurangi biaya tahunan. Sistem ini juga berlaku di seluruh Indonesia akan tetapi hasilnya akan bervariasi karena perbedaan radiasi matahari. Manajemen beban juga mengurangi biaya dan energi secara signifikan, namun sistem harus dirancang dengan konsumsi beban awal untuk menghasilkan pendapatan keuangan dan produksi energi yang lebih tinggi.

Technological advances in power generation is increasing rapidly due to an ever-increasing electrical need. The generators for each areas has almost reached its limits due to the constant increase in demand. The supply on the other hand must also increase to fulfil the electricity requirement. However, building more traditional power generators would do harm to both the economy and environment. Therefore, an applicable solution is needed from the consumers standpoint to meet their mitigate the on-going concerns. An installation of a hybrid photovoltaic system is proposed so that a residential house is able to generate its own electricity by utilizing solar power to supply its load, charge power to battery for backup and sell back excess power to the grid. From implementing the system, it is expected that consumers would reduce residential load consumption from grid and provide backup power for emergency such as power outages.
This thesis will provide a financial performance evaluation of the proposed solution using HOMER Pro. The simulations will determine how much cost and energy would be saved by implementing hybrid configuration and whether it is applicable in Indonesia. Load management will also be conducted to compare the difference in cost and energy to the initial load consumption. The outcome shows that the system does reduce grid purchase and at the same time reduces annual cost. System are also applicable throughout Indonesia but results will vary due to the difference in solar radiation. Load management reduces cost and energy significantly however, the system should be designed in regards to initial load consumption to result in higher energy productions and revenue.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ryan Ramaditya Putra Item
"Kemajuan teknologi dalam pembangkitan listrik bertumbuh pesat dengan kebutuhan listrik yang terus meningkat. Pembangkit listrik untuk setiap daerah di Indonesia hampir mencapai batas kapasitasnya karena jumlah peningkatan permintaan yang konstan. Produsen listrik di sisi lain juga harus meningkatkan jumlah pembangkitnya untuk memenuhi kebutuhan listrik tersebut. Namun, menambah jumlah pembangkit listrik tradisional akan berdampak buruk pada ekonomi dan juga lingkungan. Oleh karena itu, diperlukan solusi dari sisi konsumen untuk mengatasi permasalahan tersebut. Penerapan sistem fotovoltaik hibrida diusulkan pada sektor residensial agar mampu menghasilkan listrik dengan memanfaatkan tenaga surya untuk memasok bebannya, menyimpan kelebihan daya ke baterai untuk cadangan dan juga menjual kembali daya berlebih kembali ke jaringan. Penerapan sistem tersebut diharapkan dapat mengurangi konsumsi beban residensial dari jaringan dan menyediakan daya cadangan untuk keadaan darurat seperti pemadaman listrik. Skripsi ini akan memberikan evaluasi kinerja keuangan dari solusi yang diusulkan menggunakan HOMER Pro. Simulasi akan menentukan berapa banyak biaya dan energi yang akan dihemat dengan menerapkan konfigurasi hibrid dan bila sistem dapat diterapkan di Indonesia. Manajemen beban juga akan dilakukan untuk membandingkan perbedaan biaya dan energi dengan konsumsi beban awal. Hasil akhir menunjukkan bahwa sistem mengurangi pembelian listrik jaringan dan pada saat yang sama mengurangi biaya tahunan. Sistem ini juga berlaku di seluruh Indonesia akan tetapi hasilnya akan bervariasi karena perbedaan radiasi matahari. Manajemen beban juga mengurangi biaya dan energi secara signifikan, namun sistem harus dirancang dengan konsumsi beban awal untuk menghasilkan pendapatan keuangan dan produksi energi yang lebih tinggi.

Technological advances in power generation is increasing rapidly due to an ever-increasing electrical need. The generators for each areas has almost reached its limits due to the constant increase in demand. The supply on the other hand must also increase to fulfil the electricity requirement. However, building more traditional power generators would do harm to both the economy and environment. Therefore, an applicable solution is needed from the consumers standpoint to meet their mitigate the on-going concerns. An installation of a hybrid photovoltaic system is proposed so that a residential house is able to generate its own electricity by utilizing solar power to supply its load, charge power to battery for backup and sell back excess power to the grid. From implementing the system, it is expected that consumers would reduce residential load consumption from grid and provide backup power for emergency such as power outages. This thesis will provide a financial performance evaluation of the proposed solution using HOMER Pro. The simulations will determine how much cost and energy would be saved by implementing hybrid configuration and whether it is applicable in Indonesia. Load management will also be conducted to compare the difference in cost and energy to the initial load consumption. The outcome shows that the system does reduce grid purchase and at the same time reduces annual cost. System are also applicable throughout Indonesia but results will vary due to the difference in solar radiation. Load management reduces cost and energy significantly however, the system should be designed in regards to initial load consumption to result in higher energy productions and revenue."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Afga Rolas Geraldo
"Hingga saat ini sumber bahan bakar pembangkit listrik di Indonesia masih didominasi oleh bahan bakar fosil. Sementara itu, dalam Peraturan Pemerintah (PP) No. 79/2014 menetapkan rencana peran energi baru dan terbarukan pada tahun 2025 paling sedikit 23%. Dengan memanfaatkan luas area atap yang tersedia pada gedung produksi II PT. ON, dapat dibangun suatu sistem pembangkit energi listrik berbasis energi terbarukan (surya) menggunakan kombinasi dari modul surya dan sistem baterai untuk memenuhi kebutuhan beban dari PT. ON. Penggunaan modul surya dan sistem baterai sebagai komponen akan membutuhkan biaya investasi yang cukup besar. Pada studi ini, dilakukan simulasi sistem PLTS 185 kWp pada PT. ON dengan perangkat lunak Homer Pro. Hasil studi menunjukkan bahwa sistem PLTS yang dirancang memiliki nilai rasio kinerja 80.87% dan dapat menghasilkan energi listrik sebesar 259.1 MWh/tahun atau 11.91% lebih tinggi dibandingkan dengan total konsumsi energi listrik tahunan PT. ON.

Until now, the primary source of fuel for power generation in Indonesia is still dominated by fossil fuels. Meanwhile, under Government Regulation No. 79/2014, the plan for the role of new and renewable energy by 2025 is set at a minimum of 23%. By utilizing the available roof area of Production Building II at PT. ON, a renewable energy-based (solar) power generation system can be built using a combination of solar modules and battery systems to meet the load needed by PT. ON. The use of solar modules and battery systems as components will require significant investment costs. In this study, a simulation of a 185 kWp solar power system at PT. ON was conducted using Homer Pro software. The study results show that the designed solar power system has a performance ratio of 80.87% and can generate 259.1 MWh/year of electricity or 11.91% higher than PT. ON's total annual electricity consumption."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hutapea, Kevin Samuel Ivan Siantra
"Energi listrik merupakan salah satu faktor terpenting dalam kehidupan manusia hingga saat ini. Oleh karena itu, apabila terdapat suatu kawasan yang telah menjadi pemukiman masyarakat, maka sangat mendesak tempat tersebut untuk mendapatkan suplai energi listrik yang sesuai dengan kebutuhan. Namun, ada beberapa daerah di Indonesia yang masih belum mendapatkan pasokan listrik. Salah satu daerah yang belum mendapat pasokan listrik yang cukup adalah Kalimantan Barat. Masih ada beberapa daerah di Kalbar yang pasokan listriknya belum memenuhi kebutuhan, terutama saat terjadi beban puncak. Untuk mengatasi hal tersebut, pemerintah Indonesia melalui PLN mengadakan kesepakatan untuk mengimpor listrik dari Sarawak, Malaysia. Penulis melihat ada alternatif lain untuk memenuhi kebutuhan listrik yaitu dengan memanfaatkan energi terbarukan. Posisinya yang dilintasi garis khatulistiwa menjadikan pembangkit listrik tenaga surya sebagai salah satu solusi alternatif yang dapat ditetapkan untuk memenuhi kebutuhan listrik Kalbar. Dalam tugas akhir ini, penulis merancang konfigurasi sistem pembangkit listrik tenaga surya dan mengkaji lebih jauh aspek keekonomiannya dibandingkan dengan daya eksisting yang dipasok dari Malaysia. Analisis tekno-ekonomi akan dilakukan untuk menganalisis sistem tenaga energi terbarukan dengan sumber surya. Dengan demikian dapat dilihat dan dianalisis perbandingannya dari segi biaya keseluruhan, keandalan, kelayakan, dan efektivitas. Aspek optimasi penelitian ini adalah, net present cost (NPC), renewable penetration, dan cost of energy (COE). Tesis ini akan memberikan evaluasi kinerja keuangan dan energi dari solusi yang diusulkan menggunakan HOMER Pro. Hasil simulasi menunjukkan bahwa dengan penerapan photovoltaic dapat menekan biaya produksi energi karena separuh produksinya berasal dari energi terbarukan. Hasil penelitian ini juga menunjukkan bahwa penerapan sistem PV on-grid dapat mempercepat penyediaan listrik di Kalimantan Barat.

Electrical energy is one of the most important factors in human life until this day. Therefore, if there is an area that has become a community settlement, it is urgent for that place to get the supply of electrical energy as needed. However, there are some areas in Indonesia that still have not received electricity supply. One of the areas that has not received sufficient electricity supply is West Kalimantan. There are still several areas in West Kalimantan where the electricity supply has not met demand, especially when peak loads occur. To overcome this, the Indonesian government through PLN entered into an agreement to import electricity from Sarawak, Malaysia. Author sees there are another alternative option to meet electricity needs which is by utilizing renewable energy. Its position which is crossed by the equator makes solar power plants one of the alternative solutions that can be set to fulfill West Kalimantan's electricity needs. In this thesis, author designed a configuration of solar power plant system and investigate further about the economical aspect comparing to existing power that supplied from Malaysia. Techno-economic analysis will be conducted to analyze the renewable energy power system with solar sources. By that way, it can be seen and analyzed the comparison in terms of overall cost, reliability, feasibility, and effectiveness. The aspects of optimizing this research are, net present cost (NPC), renewable penetration, and cost of energy (COE). This thesis will provide a financial and energy performance evaluation of the proposed solution using HOMER Pro. The result of the simulation shows that by implementing photovoltaic it can reduce the cost of energy since the half of production comes from renewable energy. The result of this research also shows that implementing on-grid PV system can accelerate electricity provision in West Kalimantan."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mochammad Rivaldi Roby Madiatama
"Pembangkit listrik di Indonesia saat ini berasal dari beberapa sumber, seperti uap, air, gas, nuklir, panas bumi, biomassa, dan terakhir adalah tenaga surya. Pembangkit listrik tenaga surya merupakan salah satu sumber energi terbarukan yang paling populer di Indonesia. Cara kerja PLTS adalah dengan mengubah sel surya kemudian mengubahnya menjadi energi listrik dengan menggunakan proses efek fotovoltaik. Hal ini menyebabkan banyak gedung/gedung saat ini yang menggunakan Panel Surya untuk menggantikan sumber energi listriknya atau sebagai cadangan listrik jika listrik PLN mati terutama di daerah terpencil seperti pulau atau daerah terpencil yang tidak terjangkau listrik belum. Masih ada 433 desa yang belum teraliri listrik di Indonesia menurut Presiden Joko Widodo dalam rapat video conference pada 3 April 2020, sehingga topik ini lebih relevan dengan situasi saat ini. Di Indonesia, energi terbarukan saat ini dan potensial adalah energi surya, dan energi angin karena negara ini memiliki sumber daya yang melimpah, bersama dengan beberapa potensi panas bumi dan tenaga air terbesar di dunia.
Photovoltaic sendiri tentunya memiliki perhitungan tersendiri untuk menentukan keberlangsungan suatu energi yang akan digunakan pada suatu bangunan agar hemat namun tetap efisien. Eksperimen dalam skripsi ini dilakukan dengan panel surya 670WP untuk mendapatkan kurva karakteristik I-V, yang kemudian diamati dan diproses ke tahap selanjutnya yaitu bagian simulasi. Namun pertama-tama, diperlukan sumber beban yang lebih andal untuk menyelesaikan simulasi yang akan penulis lakukan melalui studi banding. Dengan menggunakan studi banding, data dan informasi yang diambil dari sumber yang terpercaya dan kredibel dapat membantu. Kebutuhan listrik dan karakteristik yang akan disimulasikan dalam naskah ini akan datang dari Mochtar Riady Plaza Quantum. Nantinya, kebutuhan listrik dan karakteristik dari gedung digunakan untuk mengatur beban harian dan per jam dari simulator sistem terbarukan, PVSyst dan HOMER Pro, untuk mengoptimalkan dari aspek ekonomi dan untuk mengetahui biaya energi dan payback period dari sistem. Oleh karena itu, dalam naskah ini penulis akan membahas keekonomian teknis dari desain PV pada bangunan untuk menentukan keberlanjutannya dan juga aspek ekonominya.

The electricity generator in Indonesia currently comes from several sources, such as steam, water, gas, nuclear, geothermal, biomass, and the last is solar. PV or solar power plants are one of the most popular renewable energy sources in Indonesia. The way PV works is by converting solar cells and then converting them into electrical energy using the photovoltaic effect process. This causes many buildings / buildings at this time to use Solar Panels to replace their electrical energy sources or as a backup electricity if the electricity supplied by PLN fails especially in a remote area such as an island or an isolated area in which electricity is not covered yet. There are still 433 villages that still are not covered by electricity in Indonesia according to President Joko Widodo in his video conference meeting on 3rd of April 2020, thus making this topic more relatable to current situation. In Indonesia, the current and potential renewable energy are solar, and wind energy as the country has abundant resources of it, along with some of the world’s greatest geothermal and hydropower potential.
Solar panels or Photovoltaic itself must have its own calculations to determine the sustainability of an energy that will be used in a building so that it is economical yet efficient. The experiment in this manuscript were done practically with 670WP solar panel to obtain a I-V characteristic curve, which then be observed and processed to the next step which is the simulation part. But first, a more reliable load source are needed to complete the simulation which the author will be doing by a comparative study. By using a comparative study, the data and information taken from a reliable and credible source can be helpful. The electrical needs and characteristic that will be simulated in this manuscript will come from Mochtar Riady Plaza Quantum. Later, the electrical needs and characteristic from the building are used to set the daily and hourly load from a renewable system simulator,PVSyst and HOMER Pro, to optimize from the economic aspects and to know the cost of energy and payback period of the system. Therefore, in this manuscript the author will discuss the technical economics of a PV design in a building to determine its sustainability and also the economic aspects.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fashhandi Fadillah Fedrizal
""Permintaan terhadap listrik akan meningkat tiap tahunnya. Meningkatkan jumlah pembangkit listrik tentu saja dapat meningkatkan produksi listrik. Namun, ini dapat menyebabkan masalah pada lingkungan dikarenakan limbah udara yang dihasilkan oleh pembangkit. Menggunakan energi terbarukan pribadi tidak hanya dapat meningkatkan produksi energi dan energi yang lebih bersih, tetapi dapat mengurangi biaya untuk membangkitkan listrik. Studi ini berfokus dalam mengeksplorasi penggunaan sistem photovoltaic pada residensial. Tesis ini akan menyediakan simulasi sistem photovoltaic di Indonesia dan menganalisis apakah sistem photovoltaic dapat mengurangi biaya pembangkitan listrik. Beberapa skenario PV akan disimulasi pada seluruh ibukota provinsi menggunakan HOMER Pro. Tesis ini akan membandingkan sistem photovoltaic dengan kapasitas sesuai dengan beban terendah pada siang hari dan dengan menggunakan HOMER Pro Optimizer untuk menentukan kapasitas dari photovoltaic. Hasil dari setiap skenario dan kota akan dibandingkan dan dianalisis. Hasil dari simulasi menunjukkan bahwa sistem photovoltaic menggunakan HOMER Pro Optimizer dapat meningkatkan produksi listrik dan menurunkan biaya untuk membangkitkan listrik. Sistem photovoltaic dengan kapasitas sesuai dengan beban terendah pada siang hari dapat meningkatkan produksi listrik, namun tidak dapat menurunkan biaya untuk membangkitkan listrik. Membandingkan semua lokasi yang disimulasi, sistem photovoltaic di Kupang merupakan sistem yang dapat membangkitkan listrik tertinggi dan menurunkan biaya terendah.

Electrical demand is always increasing every year. Increasing the number of power plant may increase electricity generation. However, it would create harm to the environment due to the air pollution it creates. Since most of power plant uses coal to generate electricity. Utilizing a self-owned renewable energy, not only could generate electricity and much cleaner energy, but also may reduce the cost to generate energy. This study is focused on exploring the utilization of a photovoltaic system for residential. This thesis will provide the simulations of the photovoltaic system across all location in Indonesia and analyze whether a photovoltaic reduce the cost to generate electricity. Several PV scenarios will be simulated in every province’s capital city using a software named HOMER Pro. This thesis compares between the photovoltaic system using the based load as the capacity of the photovoltaic and using the HOMER Pro Optimizer to determine the capacity of the photovoltaic. The result of each scenario and city will be compared and analyze. The result of the simulation shows that a photovoltaic system optimization scenario using HOMER Pro Optimizer increase the total energy production and decrease the cost to generate electricity in a household across Indonesia. The system which the capacity of photovoltaic is in accordance with based load produce more electricity, but is not enough to reduce the cost of energy. Compare to all simulated locations, the system in Kupang able to produce the highest electricity and reduce cost.""
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rivaldo Varianto
"Lebih dari 30 juta orang Indonesia saat ini tidak memiliki akses listrik, sementara jutaan lainnya menderita pemadaman rutin, koneksi yang tidak dapat diandalkan, dan pemadaman listrik yang tidak dapat diprediksi. Indonesia, Berlawanan dengan kepercayaan populer, adalah negara tropis dengan sinar matahari sepanjang tahun. Kapasitas Indonesia untuk menghasilkan listrik dari energi terbarukan adalah sekitar 640.000 Terawatt-hour (TWh), yang setara dengan 2.300 kali output listrik negara pada tahun 2019. Meskipun memiliki potensi energi yang sangat besar, energi surya hanya berkontribusi 1,7 persen dari total output listrik Indonesia pada tahun 2019, dan pengeluaran energi terbarukan buruk. Bangunan seperti mal mengkonsumsi energi yang sangat tinggi, dan sebagian besar bergantung pada sumber daya yang tidak terbarukan, bukan energi bersih. Berbagai upaya telah dilakukan untuk meningkatkan pembangunan PLTS di Indonesia seperti PLTS terapung Cirata di Jawa Barat, dll, namun masih belum cukup. Akibat krisis listrik di Indonesia, sangat penting untuk membangun sumber energi baru yang lebih berkelanjutan seperti pembangkit listrik tenaga surya seperti yang telah dikemukakan. Tenaga surya memiliki banyak manfaat, termasuk bebas polusi, mengurangi ketergantungan pada bahan bakar fosil, dan banyak lagi. Penulis akan mengklarifikasi teknologi serta analisis ekonomi perangkat PV yang digunakan di mal dalam naskah ini. Penulis juga telah menggunakan HOMER Pro, kerangka kerja perangkat lunak yang digunakan untuk mengembangkan dan menguji sistem tenaga off-grid dan on-grid untuk aplikasi pembangkitan jarak jauh, mandiri, dan terdistribusi dari sudut pandang teknologi dan keuangan. Ini adalah aplikasi pemodelan untuk sistem energi terbarukan terdistribusi yang juga dapat digunakan untuk PV surya. Salah satu fokus utama dari naskah sarjana ini adalah pusat perbelanjaan. Mal harus menggunakan tenaga surya karena berbagai alasan. Manfaat energi matahari secara umum juga telah dibahas. Dari mengumpulkan pembayaran dari PLN (Perusahaan Listrik Negara) untuk kelebihan energi yang dijual kembali ke jaringan, hingga melindungi pusat perbelanjaan dari kenaikan tarif listrik/listrik selama 20 hingga 25 tahun, hingga melindungi mal dari pemadaman listrik, dan seterusnya, semua topik ini akan dibahas dalam naskah ini. Menggunakan alat HOMER Pro, naskah sarjana ini menunjukkan penilaian efisiensi keuangan dari alternatif yang diusulkan. Simulasi penulis menampilkan dan menghitung berapa banyak energi dan uang yang dapat dihemat jika konfigurasi hybrid diterapkan di mal, serta lokasi lain di Indonesia. Selanjutnya, data langsung dari Sistem Fotovoltaik di FTUI oleh penulis digunakan untuk memastikan bahwa analisis dan perhitungannya akurat. Selain itu, informasi & data dari sumber yang dapat dipercaya bermanfaat ketika digunakan dalam analisis komparatif. Simulasi oleh penulis juga menunjukkan konfigurasi yang diusulkan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa COE sistem yang diusulkan lebih rendah dari sistem dasar, NPC sistem yang diusulkan lebih rendah dari sistem dasar, dan biaya operasi sistem yang diusulkan lebih murah daripada sistem dasar. Sisa hasil simulasi disajikan di seluruh makalah ini.

More than 30 million Indonesians currently lack access to electricity, while millions more suffer from regular blackouts, unreliable connections, and unpredictable power outages. Indonesia, contrary to popular belief, is a tropical country with year-round sunshine. Indonesia's capacity to produce electricity from renewable energy is about 640.000 Terawatt-hours (TWh), which is equal to 2.300 times the country's electricity output in 2019. Despite its enormous energy potential, solar energy contributed just 1,7 percent of Indonesia's total electricity output in 2019, and renewable energy expenditure is poor. Buildings like malls consume very high energy, and are mostly depending on non-renewable resources, not clean energy. There have been attempts to improve the solar power plant development in Indonesia like the Cirata floating solar power plant in West Java, etc, but it is still not enough. As a result of Indonesia's electricity crisis, it is critical to build new and more sustainable energy sources like solar power plants like which have been stated. Solar power has many benefits, including the fact that it is pollution-free, reduces reliance on fossil fuels, and many more. The author will clarify the technological as well as the economic analysis of a PV device used in a mall in this manuscript. The author has also used HOMER Pro, a software framework that is used to develop and test off-grid and on-grid power systems for remote, stand-alone, and distributed generation applications from a technological and financial standpoint. It's a modelling app for distributed renewable energy systems that can also be used for solar PV. One of the key focuses of this undergraduate manuscript would be shopping malls. Malls should go solar for a variety of reasons. The benefits of solar energy in general have also been discussed. From collecting payments from PLN (State Electricity Company) for surplus energy sold back to the grid, to shielding shopping malls from power/electricity rate increases for 20 to 25 years, to protecting malls from power outages, and so on, all of these topics will be addressed in this manuscript. Using HOMER Pro tools, this undergraduate manuscript demonstrates the financial efficiency assessment of the proposed alternative. The author's simulation displays and calculates how much energy and money can be saved if hybrid configuration is implemented in a mall, as well as other locations in Indonesia. Furthermore, the direct data from a Photovoltaic System in FTUI by the author is used to ensure that the analysis and calculations are accurate. Adding to that, the information & data from a reliable source was beneficial when used in a comparative analysis. The simulation by the author also demonstrates the proposed configuration. The result demonstrates that the COE of the proposed system is lower than the base system, the NPC of the proposed system is lower than the base system, and the operating cost of the proposed system is cheaper than the base system. The rest of the simulation results are presented throughout this paper."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Reyhanfasya Mulyadi
"Seiring dengan kemajuan teknologi dan pertambahan penduduk di bumi yang semakin meningkat maka kebutuhan listrik juga akan meningkat, PLN telah berupaya untuk menambah jumlah pembangkit dan saluran transmisi untuk mengatasi permintaan yang terus meningkat. Namun ada ancaman yang datang dengan pembangkit listrik terpusat yaitu terkadang tidak dapat diandalkan. Membangun sistem pembangkit energi terbarukan milik sendiri dapat menjadi jawaban atas masalah sistem pembangkit listrik terpusat, tidak hanya kita dapat memiliki kendali sytem tersebut iuga akan membantu dengan mengurangi ancaman produksi gas rumah kaca. Sistem photovoltaic dapat berkembang baik dikarenakan Indonesia tidak hanya memiliki penyinaran matahari yang tinggi tetapi juga konstan, dengan pemikiran ini sekarang muncul masalah konfigurasi mana yang paling hemat biaya sementara juga mampu menghasilkan cukup untuk dianggap layak untuk digunakan sebagai sumber pembangkit listrik, masing-masing sistem memiliki kelebihan dan kekurangan yang juga dapat menjadi faktor untuk menentukan mana yang paling layak, tesis ini diharapkan dapat memberikan simulasi sistem photovoltaic dengan konfigurasi yang berbeda dan diharapkan dapat menganalisis konfigurasi mana yang bekerja paling baik. untuk profil beban residensial di Jakarta dengan membandingkan 2 aplikasi konfigurasi yang berbeda dengan beban residensial. Tesis ini akan dilakukan dengan menggunakan perangkat lunak HOMER pro, hasil simulasi diharapkan akan menunjukkan konfigurasi mana yang bekerja paling baik di perumahan tingkat menengah Jakarta (berdaya sekitar 3500) yang akan dinilai oleh apakah sistem mampu menurunkan biaya untuk menghasilkan listrik sambil meningkatkan produksi listrik untuk rumah tangga. Namun, produksi energi dan biaya sistem berbeda di setiap lokasi. Karena perbedaan indeks penyinaran dan kejernihan matahari, setiap sistem dapat menghasilkan jumlah listrik yang berbeda dan menghasilkan perbedaan biaya, dan simulasi ini juga dijalankan pada masa pandemi yang menyebabkan tren beban perumahan melonjak dan malah menciptakan tren konsumsi listrik bisa di bilang tinggi.

As the technology progress and the population increases on earth increases the growing demand for electricity will also increase, PLN has made effort to increase the number of generators and transmission line to combat the growing demand. But there is a creeping threat that comes with centralized power generation which is the unreliably of it. Constructing a selfowned renewable energy generation system may be the answer to the problem of a centralized power generation system, not only that we could have control over it would also help with the growing threat of greenhouse gas production. A photovoltaic system can thrive since Indonesia has not only high but also constant solar irradiance, with this in mind now comes the problem of which configuration will be most cost-effective while also able to generate enough to be considered viable to use as a source of electricity generation, each system has its pros and cons that could also be a factor to determining which is the most viable one, this thesis will hopefully provide a simulation of the photovoltaic system under different configurations and hopefully then be able to analyze which configuration works best for residential load profile in Jakarta by comparing the 2 different configuration application to the residential load. This thesis will be conducted using HOMER pro software, the result of the simulation will hopefully show which configuration works best under on Jakarta’s mid-tier housing (around 3500 in power) which will be determined by whether the system is able to lower the cost to generate electricity all the while increasing the production of electricity for the simulated household. However, the energy production and cost of the system are different in every location. Due to the difference in solar irradiance and clearness index, every system could generate different amounts of electricity and result in differences of the cost, and this simulation also is run under pandemic times which causes the trend of residential load to spike and instead creating a relatively high trend of electricity consumption."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library