Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Azizah Salsabila Ande
Abstrak :
There is no way to talk about cultural products without mentioning their fans, with the development of the Internet into Web 2.0 this has changed the dynamic of fan’s consumption culture to participatory culture, making fans able to contribute to their idol’s success; a contribution further strengthened by social media because it allows an immediate and instantaneous connection between fans and their idols, specifically Harry Styles, a celebrity who has had unassailable success in his solo career as a musician, with the title of Variety’s Hitmaker of the Year in 2020. Using content and comparative analysis, this study explains how participatory culture works within a fandom and how social media has provided a realm that allows fans to express, contribute, and share in an artist’s success. This study ascertained that in line with participatory culture, fans has found new ways in creating and sharing content, one of which is fanfiction and with the presence of social something definitive to fan culture has broken through the general public because social media has allowed fans to connect and made room for things that might not have been possible if not for social media. Findings from this study were backed with theoretical findings from several scholars which provided empirical understanding on the topic. ......Tidak ada cara untuk membicarakan produk budaya tanpa menyebut penggemarnya, dengan berkembangnya Internet menjadi Web 2.0 ini telah mengubah dinamika budaya konsumsi penggemar menjadi budaya partisipatif, membuat penggemar dapat berkontribusi untuk kesuksesan idola mereka; Kontribusi yang semakin diperkuat oleh media sosial karena memungkinkan hubungan langsung dan instan antara penggemar dan idola mereka, khususnya Harry Styles, seorang selebriti yang telah sukses dalam karir solonya sebagai musisi, dengan gelar dari Variety's Hitmaker of the Year in 2020. Dengan menggunakan analisis konten dan komparatif, penelitian ini menjelaskan bagaimana budaya partisipatif bekerja dalam sebuah fandom dan bagaimana media sosial telah menyediakan ranah yang memungkinkan penggemar untuk berekspresi, berkontribusi, dan berbagi dalam kesuksesan artis. Kajian ini memastikan bahwa sejalan dengan budaya partisipatif, penggemar telah menemukan cara baru dalam membuat dan berbagi konten, salah satunya adalah fanfiction dan dengan adanya sosial sesuatu yang definitif untuk budaya penggemar telah menembus masyarakat umum karena media sosial telah memungkinkan penggemar untuk terhubung dan memberi ruang untuk hal-hal yang mungkin tidak mungkin terjadi jika bukan karena media sosial. Temuan dari penelitian ini didukung dengan temuan teoritis dari beberapa sarjana yang memberikan pemahaman empiris tentang topik tersebut.
Depok: Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2022
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Ananda Salsabila
Abstrak :
Maskulinitas merujuk pada serangkaian perilaku, peran, dan atribut yang disematkan pada laki-laki. Sebagai hasil dari proses kebudayaan, standar, dan citra maskulinitas dari masa ke masa mengalami perubahan sehingga tidak ada bentuk baku dari maskulinitas itu sendiri, contohnya dalam gaya berbusana. Harry Styles menjadi topik hangat karena transisi gaya berbusananya yang digadang-gadang bertujuan untuk mendobrak batasan gender, ini mendatangkan berbagai opini dari penggemarnya tak terkecuali penggemar di Indonesia. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan melibatkan lima penggemar Harry Styles Indonesia yang aktif dalam aktivitas penggemar di media sosial Twitter. Data penelitian bersumber dari wawancara mendalam dengan informan, observasi Twitter informan dan akun autobase, serta kajian pustaka. Dalam penelitian ini digunakan pendekatan konsep maskulinitas, wacana, dan nilai guna mengetahui alasan yang mendasari informan memberikan pandangan yang berbeda atas transisi gaya berbusana sang idola. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perbedaan pandangan tersebut berangkat dari penanaman wacana dan norma gender yang ditanamkan oleh keluarga serta nilai yang mereka percayai secara turun temurun. Pendefinisian ulang maskulinitas sebagai penggemar ini tak terlepas dari negosiasi bahwa citra laki-laki maskulin tidak lagi merujuk pada mereka yang menggunakan pakaian serba gelap. ......Masculinity refers to a set of behaviors, roles, and attributes ascribed to men. As a result of cultural processes, standards and images of masculinity have changed over time so that there is no standardized form of masculinity itself, for example in clothing styles. Harry Styles became a hot topic because of his fashion transition that was predicted to break gender boundaries, this brought various opinions from his fans, including fans in Indonesia. This research uses a qualitative method involving five Indonesian Harry Styles fans who are active in fan activities on social media Twitter. The research data comes from in-depth interviews with informants, observation of informants' Twitter and autobase accounts, and literature review. In this research, the concepts of masculinity, discourse, and value are used to find out the reasons why informants give different views on the transition of the idol's fashion style. The results show that the different views stem from the cultivation of gender discourses and norms instilled by the family and the values they believe in for generations. The redefinition of masculinity as a fan is inseparable from the negotiation that the image of masculine men no longer refers to those who wear all dark clothes.
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library