Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 7 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Nadia Alisha
"ABSTRAK
Asma merupakan salah satu penyakit kronis tidak menular yang prevalensipenderitanya meningkat setiap tahunnya di seluruh dunia. Asma merupakan penyakityang tidak bisa disembuhkan, sehingga penderita hanya bisa mengontrol kondisiasmanya agar tidak kambuh. Salah satu cara yang efektif untuk mengontrol asmaadalah dengan melakukan perilaku sehat. Kecenderungan seseorang untuk melakukanperilaku sehat dapat dilihat melalui health locus of control HLOC yang dimilikinya.HLOC adalah kepercayaan seseorang mengenai sumber kontrol dari kondisikesehatannya. Terdapat tiga dimensi HLOC yaitu internal, powerful other, dan chance.HLOC internal memiliki kecenderungan untuk percaya bahwa kondisi kesehatanberasal dari tingkah laku sendiri, sementara HLOC powerful others percaya bahwakondisi kesehatan dihasilkan dari tindakan orang lain. Terakhir, HLOC dimensi chancememiliki kecenderungan untuk percaya bahwa kondisi kesehatan adalah hasil daritakdir atau keberuntungan. Dalam penelitian ini akan dilihat pengaruh HLOC terhadapperilaku sehat pada penderita asma. HLOC diukur menggunakan Form CMultidimensional Health Locus of Control Scales Wallston, Stein Smith, 1994 ,sedangkan perilaku sehat diukur menggunakan Asthma Self-ManagementQuestionnaire Mancuso, Sayles Allegrante, 2009 . Hasilnya dari 272 partisipandiperoleh bahwa dimensi chance HLOC mempengaruhi perilaku sehat secarasignifikan dengan hubungan yang negatif t 272 = -3.22, p0,05, dan padadimensi powerful others diperoleh hasil t 272 = 1,06, p>0,05. Dengan demikian dapatdisimpulkan bahwa HLOC dimensi internal dan powerful others tidak signifikanmempengaruhi perilaku sehat.

ABSTRACT
Asthma is one of the chronic non communicable diseases whose prevalence increasesevery year worldwide. Asthmatic patients can only control their asthma because itcannot be cured. One effective way to control asthma is to perform health behaviors.A person 39 s tendency to perform health behaviors can be seen through his her healthlocus of control HLOC . The three dimensions of HLOC is internal, powerful others,and chance. Internal HLOC is the extent to which a person believes his her health isthe result of his her own behavior, while powerful others HLOC is the belief that healthconditions is the result from the actions of others. Finally, the chance HLOC is thebelief that health conditions are the result of fate or luck. This study examined the effectof HLOC on health behavior in asthmatic patients. HLOC was measured using FormC Multidimensional Health Locus of Control Scales Wallston, Stein Smith, 1994 ,whereas health behavior was measured using Asthma Self Management Questionnaire Mancuso, Sayles Allegrante, 2009 . The result of 272 participants found that thechance HLOC significantly influenced the health behavior with negative relationship t 272 3.22, p 0,05,and on the powerful others HLOC the obtained result is t 272 1,06, p 0,05. Thus itcan be concluded that HLOC internal dimensions and powerful others does notsignificantly affect health behavior."
2017
S67367
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dini Tri Hastuti
"ABSTRAK
Penyakit degeneratif hipertensi atau penyakit darah tinggi adalah suatu
keadaan dimana seseorang mengalami peningkatan tekanan darah di atas normal
yang mengakibatkan peningkatan angka kesakitan (morbiditas) dan angka kematian
(mortalitas). Umumnya 15% dari penderita hipertensi akan menderita stroke, lalu
sekitar 10% menderita penyakit ginjal dan 75% akan menderita penyakit jantung.
Untuk mengatasi hal itu caranya adalah taat dalam mengonsumsi obat, diet yang
seimbang dan mengikuti pola hidup sehat.
Medical adherence atau kepatuhan seorang pasien terhadap saran-saran
yang diberikan oleh dokternya menjadi sangat penting dalam pengobatan
hipertensi, karena apabila pasien menghentikan pengobatan secara sepihak tanpa
berkonsultasi dengan dokter atau ahli, maka hal tersebut dapat berakibat sangat
fatal seperti kenaikan tekanan darah secara tiba-tiba, bahkan dapat mengakibatkan
kematian yang disebabkan adanya komplikasi dari serangan jantung atau stroke.
Morris (1990) mengatakan bahwa individu yang memiliki internal health
locus of control yakin status kesehatan dirinya dipengaruhi oleh perilakunya
sendiri. Mereka memiliki perilaku sehat yang positif, berusaha lebih giat untuk
mendapatkan kesehatan, dan mereka lebih bertanggung jawab terhadap kebutuhan
kesehatannya seperti mencegah dari berbagai penyakit, mengobati diri sendiri
apabila sakit, dan mencari informasi mengenai kesehatan mereka. Sebaliknya, pada individu yang memiliki external locus of control, lebih pasif dalam menjaga
kesehatan diri mereka, kurang melakukan aktivitas fisik, dan kurang mencari
informasi dalam menjaga kesehatan.
Subyek penelitian adalah penderita hipertensi yang berusia 40 - 65 tahun di
Jakarta. Jumlah sampel sebanyak 36 orang yang terdiri dari 19 orang wanita dan 17
orang pria. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah incidental
sampling. Alat yang digunakan untuk mengukur health locus of control adalah
skala multidimensional health locus of control yang disusun oleh Wallston dkk
(1978) dan alat yang digunakan untuk mengukur medical adherence adalah skala
medical adherence yang disusun oleh peneliti.
Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang
positif antara internal health locus of control dan medical adherence, yang artinya
semakin internal subyek maka semakin taat dalam mematuhi saran-saran medis
yang diberikan oleh dokter/ahli kesehatan lainnya. Hasil lainnya menunjukkan
bahwa terdapat hubungan yang negatif antara chance health locus of control dan
medical adherence yang berarti semakin eksternal subyek maka ia semakin kurang
taat dalam mematuhi saran medis. Dan tidak ada hubungan yang signifikan antara
powerful others health locus of control dan medical adherence.
Berdasarkan hasil tersebut, diharapkan agar para dokler/ahli kesehatan
lainnya dapat menciptakan suatu kondisi yang dapat membentuk health locus of
control yang internal pada diri pasien sehingga pasien dapat memiliki ketaatan
terhadap saran medis yang tinggi dan hipertensi yang dimiliki oleh pasien dapat
dikontrol dan tidak mengakibatkan efek yang fatal."
2004
S3326
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Kintamani Arafah
"ABSTRAK
Asma merupakan penyakit pernapasan kronis yang tidak dapat disembuhkan, tetapi dapat dikontrol. Keterkendalian asma merupakan manifestasi asma yang dapat diobservasi. Keterkendalian asma dipengaruhi oleh kepercayaan mengenai apa yang memengaruhi kondisi kesehatan seseorang, atau disebut dengan health locus of control. Health locus of control terdiri dari tiga dimensi, yaitu internal, powerful others, dan chance. Tujuan dari penelitian ini adalah mengkaji mengenai pengaruh internal dan powerful others health locus of control terhadap keterkendalian asma. Sebanyak 272 penderita asma berusia 17 ndash; 50 tahun menyelesaikan alat ukur Asthma Control Test Nathan et al., 2004 dan Multidimensional Health Locus of Control Wallston, Stein, Smith, 1994 . Teknik analisis regresi logistik biner dilakukan untuk melihat pengaruh internal dan powerful others health locus of control terhadap keterkendalian asma. Hasilnya menunjukkan bahwa internal health locus of control tidak dapat memprediksi keterkendalian asma X2 1 = 0,29, p > 0,05 . Sementara itu powerful others health locus of control terbukti dapat memprediksi keterkendalian asma X2 1 = 5,68, p < 0,05 . Berdasakan hasil tersebut, dapat disimpulkan bahwa powerful others health locus of control yang semakin tinggi akan menurunkan keterkendalian asma.

ABSTRACT
Asthma is a chronic respiratory disease that cannot be cured, but can be controlled. Asthma control is the extent to which the manifestations of asthma can be observed in the patient. Asthma control is influenced by the health beliefs of what controls someone rsquo s health condition, called health locus of control. Health locus of control consists of three dimensions internal, powerful others, and chance. The aim of this study is to examine the effect of internal and powerful others health locus of control on asthma control. Two hundred seventy two asthmatic patients aged 17 ndash 50 completed Asthma Control Test Nathan et al., 2004 and Multidimensional Health Locus of Control Wallston, Stein, Smith, 1994 instruments. Binary logistic regression was used as data analysis technique. This study found that internal health locus of control cannot predict asthma control X2 1 0,29, p 0,05 . On the other hand, powerful others health locus of control is founded to be a predictor of asthma control X2 1 5,68, p 0,05 . Thus, the results of this study can be concluded that the higher the powerful others health locus of control will lower asthma control on asthmatic patients. "
2017
S67365
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Zeni Hadiqoh
"ABSTRAK
Asma adalah penyakit kronis. Penderita asma membutuhkan pengobatan supayaasmanya tetap terkontrol. Aktivitas fisik merupakan salah satu cara untuk menjagaketerkontrolan asma. Aktivitas fisik dipengaruhi oleh internal health locus ofcontrol. Internal health locus of control melihat bahwa penguatan atas hasilkesehatannya dipengaruhi oleh perilaku seseorang. Penelitian ini bertujuan untukmelihat pengaruh dari internal health locus of control terhadap aktivitas fisik.Analisis data menggunakan teknik statistik regresi linear. Dari 196 partisipan,ditemukan bahwa tingginya internal health locus of control tidak berpengaruhsecara signifikan pada peningkatan aktivitas fisik pada mahasiswa yang menderitaasma F 196 =0,123, p>0,05, dimana varians aktivitas fisik hanya dapat dijelaskansebesar 0,5 oleh internal health locus of control. Berdasarkan hasil penelitian,dapat disimpulkan bahwa internal health locus of control tidak mempengaruhiaktivitas fisik pada mahasiswa yang menderita asma. Peningkatan internal healthlocus of control tidak berpengaruh terhadap tingginya aktivitas fisik yangdilakukan oleh mahasiswa yang menderita asma.Kata kunci:Aktivitas fisik, internal health locus of control, mahasiswa yang menderita asma

ABSTRACT
Asthma is a cronic illness. People with asthma need certain treatments in order toremain controlled. Physical activity is one of them. Physical activity itself isinfluenced by internal health locus of control. Internal health locus of controlexplains that reinforcement about health outcome may be perceived as eithercontigent upon one rsquo s behavior. This study aimed to examine the effect of internalhealth locus of control toward physical activity in college student with asthma.Data analysis was performed using the statistical linear regression analysis. From,196 participants, it was found that high level of internal health locus of control didnot have any significant effect toward the increase of physical activity in collegestudent with asthma F 196 0,123, p 0,05, where 0,5 of physical activity wasexplained by internal health locus of control. According to this study, it wasconcluded that internal health locus of control cannot predict physical activity incollege student with asthma. The higher of Internal health locus of control also didnot have significant effect toward the increase physical activity in college studentwith asthma.Keyword Physical activity, internal health locus of control, college student with asthma."
2017
S66917
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rani Fitriyani
"Bergesernya usia penderita penyakit tidak menular seperti jantung, stroke dan lain-lain ke individu usia dewasa muda menjadi perhatian. Dewasa muda yang berusia 18-29 tahun memiliki beragam tugas perkembangan rentan melakukan kebiasaan tidak sehat yang berujung pada timbulnya penyakit. Perilaku mempromosikan kesehatan penting dilakukan untuk dapat meningkatkan kesehatan. Perilaku mempromosikan kesehatan dapat dipengaruhi oleh beragam faktor salah satunya health locus of control.
Penelitian ini bertujuan untuk menyelidiki hubungan antara perilaku mempromosikan kesehatan dan health locus of control pada dewasa muda. Penelitian dilakukan kepada 800 orang responden berusia 18-29 tahun. Perilaku mempromosikan kesehatan diukur menggunakan Health Promoting Lifestyle Profile II HPLP II dan health locus of control diukur menggunakan Multidimensional Health Locus of Control MHLC.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara perilaku mempromosikan kesehatan dimensi tanggung jawab kesehatan dengan health locus of control dimensi powerful others, dimensi perkembangan spiritual dengan health locus of control dimensi internal, dan dimensi manajemen stress dengan health locus of control dimensi internal. Terdapat hubungan yang negatif dan signifikan pada perilaku mempromosikan kesehatan dimensi tanggung jawab kesehatan dengan health locus of control dimensi internal dan dimensi manajemen stress dengan health locus of control dimensi powerful others. Selain dari dimensi yang telah disebutkan, tidak terdapat hubungan antara perilaku mempromosikan kesehatan dengan health locus of control.
......
Shifting age of people with non communicable diseases such as heart disease, stroke and others into young adulthood are of concern. Emerging adults in the age range aged 18 29 years have various developmental tasks vulnerable to unhealthy habits that led to the onset of disease. Health promoting behavior is important to improve health. Health promoting behavior can be influenced by various factors such as health locus of control.
This study aims to investigate the relationship between health promoting behavior and health locus of control in young adults. The study was conducted to 800 respondents aged 18 29 years. Health promoting behavior was measured using Health Promoting Lifestyle Profile II HPLP II and health locus of control measured using Multidimensional Health Locus of Control MHLC.
The results showed that there was a positive and significant correlation between health responsibility dimension of health promoting behavior with powerful others health locus of control, spiritual growth with internal health locus of control, and stress management with internal health locus of control. There is a negative and significant relationship between health responsibility with internal health locus of control and stress management dimensions with powerful others health locus of control. Apart from the mentioned dimensions, there is no relationship between health promoting behavior and health locus of control. "
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Anindita Chairina
"ABSTRAK
Sebagai sebuah penyakit kronis, asma tidak dapat disembuhkan secara total sehingga diperlukan kondisi asma yang terkontrol agar kualitas hidup tetap baik. Salah satu caranya adalah dengan patuh terhadap pengobatan. Kepatuhan dapat ditentukan oleh health locus of control HLOC , yaitu persepsi individu terkait kontrol terhadap kesehatannya. Peneliti menduga bahwa hubungan HLOC dan kualitas hidup penderita asma dapat dimediasi oleh kepatuhan pengobatan. Hal ini dikarenakan health locus of control berperan dalam memengaruhi perilakuindividu, salah satunya untuk mematuhi pengobatan yang telah diberikan. Pengobatan yang dijalankan dengan baik diharapkan dapat menjaga keterkontrolan asma sehingga berdampak positif terhadap kualitas hidup individu tersebut. Penelitian dilakukan terhadap 73 penderita asma dewasa yang menggunakan obat pencegah controller secara rutin. Peneliti menggunakan alat ukur Multidimensional Health Locus of Control Scale, Morisky Medication Adherence Scale MMAS-8 dan Quality of Life Scale untuk mengukur kualitas hidup. Hasil penelitian menunjukkan bahwa internal HLOC memprediksi kualitas hidup = 0,497

ABSTRACT
As a chronic condition, asthma cannot be cured completely. Thus, well controlled asthma is needed in order to keep a good quality of life. Adhering to medical regimen is a way to achieve such condition. Adherence can be influenced by health locus of control HLOC , one rsquo s belief about control over his health. It was assumed that the relationship between HLOC and quality of life might be mediated by adherence. HLOC plays a role in determining one rsquo s behavior, such as adhering to medical regimens given to him. Adherence keeps one rsquo s asthma well controlled, thus, it affects one rsquo s quality of life. HLOC was measured by Multidimensional Health Locus of Control Scale, adherence was measured by 8 item Morisky Medication Adherence Scale MMAS 8 , and quality of life was measured by Quality of Life Scale. Results indicated that Internal HLOC predicted quality of life 0,497"
2017
S68467
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Shania Adhanty
"Menurut WHO, penyakit DM merupakan salah satu penyakit yang menjadi masalah kesehatan masyarakat yang disebabkan karena terjadi peningkatan kasus selama beberapa dekade terakhir dan telah menyumbang 4,2 juta kematian pada tahun 2019 dimana proporsi penderita DM terbanyak adalah DM tipe 2. Di Indonesia, penyakit DM merupakan salah satu penyakit tidak menular (PTM) yang menyebabkan kematian utama. Diet merupakan salah satu komponen penatalaksanaan DM dan penting untuk mencegah terjadinya komplikasi penyakit. Kepatuhan terhadap diet menjadi perilaku yang sangat penting dan diperlukan kendali diri untuk melakukannya. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan lokus kendali diri untuk sehat baik dimensi internal, orang berpengaruh dan keberuntungan dengan kepatuhan diet pada pasien DM tipe 2 di RSUD Kota Depok tahun 2020 beserta faktor lain yang mempengaruhi. Penelitian ini menggunakan desain cross-sectional dengan pendekatan kuantitatif dan pengambilan data dilakukan melalui convenience sampling pada 52 pasien DM tipe 2 yang berkunjung ke poli penyakit dalam RSUD Kota Depok. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuesioner kepatuhan diet, multidimensional health locus of control form C, Diabetes Knowledge Questionnaire dan kuesioner dari peneliti sebelumnya. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pasien memiliki nilai kepatuhan diet yang cukup yaitu sebesar 66,23 dari skala 100. Hasil uji korelasi pearson menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan dengan kekuatan sedang dan positif antara lokus kendali untuk sehat dimensi internal dengan kepatuhan (r= 0,46) diikuti dengan dimensi orang berpengaruh yang menunjukkan hubungan dengan kekuatan sedang dan positif terhadap kepatuhan diet (r= 0,28) dan dimensi keberuntungan menunjukkan kekuatan sedang dan negatif terhadap kepatuhan diet (r= -0,28). Variabel usia, tingkat pendidikan, pekerjaan, lama menderita DM dan pengetahuan DM tidak menunjukkan hubungan yang signifikan dengan kepatuhan diet. Namun variabel jenis kelamin memiliki hubungan dengan kepatuhan diet (0,029) dan diduga menjadi variabel pengganggu hubungan antara lokus kendali diri untuk sehat dengan kepatuhan diet. Oleh karena itu diperlukan adanya penyuluhan dan edukasi yang dilakukan untuk meningkatkan kesadaran dan tanggung jawab pasien terhadap kepatuhan diet.
......According to WHO, Diabetes Mellitus (DM) is a disease that have been concerned as public health problem because of the number of cases continuously increased for decades and contributed 4,2 million deaths in 2019 where the largest proportion are people with type 2 diabetes. In Indonesia, DM is one of the non-communicable disease that cause major death. Diet is one of the important components of DM management to prevent disease complications. Adherence to diet becomes a very important behavior and requires self control to perform it. The purpose of this study is to determine the relationship between health locus of control on internal, powerful others and chance dimensions with dietary adherence among patients with type 2 DM at Depok City Hospital in 2020 along with another influencing factors. This study used a cross-sectional design with quantitative approach and data collection carried out through convenience sampling on 52 patients with type 2 DM who visited internist poly. The instrument used in this study are dietary adherence questionnaire, multidimensional health locus of control form C, diabetes knowledge questionnaire and questionnaire from the previous research. The results of this study indicate that patients have adequate dietary adherence values of 66,23 from scale of 100. Pearson correlation test results indicate that there are a significant relationship between health locus of control internal dimension with moderate and positive relationship with dietary adherence (r= 0,46) followed by powerful-others dimension which show moderate and positive relationship with dietary adherence (r= 0,28) while chance dimension show moderate and negative relationship with dietary adherence (r= -0,28). The other variables such as age, level of education, occupation, duration of DM and knowledge did not show a significant relationship with dietary adherence. However, sex variables show a significant relationship with dietary adherence with p value (0,029) and thought to be a disturbing variable of the relationship between health locus of control with dietary adherence. Therefore, an intervention and education are needed to increase awareness and patient responsibility towards adherence to diet."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library