Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 11 dokumen yang sesuai dengan query
cover
"Stok induk teripang pasir, Holothuria scabra, diperlukan dalam penyelenggaraan kegiatan pembenihannya. Ketersediaan induk teripang menjadi masalah karena kesulitan pengadaannya. Teripang pasir yang terkumpul perlu dipelihara untuk kesiapan adanya stok induk. Pemeliharaan dilakukan dalam bak beton, semioutdoor, bersubtrat pasir karang yang halus, dilengkapi dengan sistem aliran air laut. Air laut diperloleh dari lingkungan sekitar keberadaan hatchery dengan kondisi ambient. Pakan diberikan dalam dua macam bentuk, yaitu pakan artificial (campuran berkatul beras, serta kompos, diperkaya dengan EM4), dan pakan hidup (berupa diatom bentik, Navicula sp.). Pemeliharaan ini telah diterapkan dalam pengelolan 97 induk teripang kurun waktu April 2007 sampai Mei 2008. Induk teripang tersebut hidup dengan wajar, tidak diketemukan kematian dan berhasil dilakukan treatment rangsang pijah (induced spawning) beberapa kali, dan menghasilkan telur fertil yang berkembang menjadi juwana teripang. Pemeliharaan induk teripang dalam captivity secara berlanjut dalam kurun waktu lama, lebih dari setahun, tidak direkomendasikan. gejala timbulnya penyakit mulai tampak setelah itu. Setelah satu tahun pemeliharaan, sebaiknya induk teripang diperbarui."
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
"Ovaries of holothuria leucospilota consist of simple tubules, within which oocytes grew and reached maturity. The oocytes development started at the tubule lining and as the development proceeded, the oocytes increased in size and moved to the tubule lumen...."
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Kyra Bestari Wicaksono
"Penelitian mengenai mikroplastik pada teripang Holothuria leucospilota Brandt, 1835 , air, dan sedimen di Pulau Rambut, Kepulauan Seribu, DKI Jakarta bertujuan untuk mengetahui jumlah dan jenis mikroplastik pada teripang, mengetahui korelasi antara jumlah mikroplastik pada organ respirasi, saluran pencernaan, sedimen yang dikonsumsi teripang, air, dan sedimen. Sampel teripang, air, dan sedimen diambil dari 3 stasiun berbeda, yaitu pada wilayah barat, timur, dan selatan Pulau Rambut. Analisis jumlah mikroplastik dilakukan dengan cara mengisolasi mikroplastik pada setiap sampel. Isolasi pada sampel teripang dilakukan dengan melarutkan organ respirasi dan saluran pencernaan di dalam larutan HNO3, sementara sampel air, sedimen, dan sedimen yang dikonsumsi dilakukan dengan cara pemisahan berdasarkan ukuran dan massa jenis dengan perendaman dalam larutan NaCl jenuh. Berdasarkan hasil yang diperoleh, organ respirasi mengandung jumlah film tertinggi dibandingkan organ lainnya, yaitu 4,7 partikel/g. Fiber dominan pada saluran pencernaan dan sedimen didalamnya, yaitu 2,34 dan 1,4 partikel/g secara berturut-turut. Rata-rata jumlah mikroplastik di air dan sedimen yaitu, 21,5 partikel/L air laut dan 15.420 partikel/kg sedimen kering. Mikroplastik jenis film dominan pada sampel air, sedangkan fragmen dominan pada sedimen. Terdapat korelasi antara jumlah mikroplastik pada organ respirasi dengan air; sedimen dengan sedimen yang dikonsumsi; fiber, film, dan granula pada sedimen yang dikonsumsi dengan saluran pencernaan.
......
The research on microplastic in the Sea Cucumber Holothuria leucospilota Brandt, 1835 , Water, and Sediment at Rambut Island, Kepulauan Seribu, DKI Jakarta aims to determine the amount and types of microplastic in sea cucumbers, the correlation of microplastic amount in the sea cucumber rsquo s respiratory organ, intestine, sediment consumed by the sea cucumber, water, and sediment. Microplastic polymeres were also identified. Samples of sea cucumbers, water, and sediments were collected from 3 different stations, which were the west, east, and south region of Rambut Island. The analysis of microplastic amount and types was done by isolating microplastics in each sample. The sea cucumber rsquo s respiratory organ and intestine was dissolved in HNO3, whereas separation by size and density by immersion in saturated NaCl solution was performed on the consumed sediment, water, and sediment samples. The respiratory organ contained the most amount of film, i.e. 4,7 particles g. Fiber were dominant in the intestine and the consumed sediment, i.e. 2,34 and 1,4 particles g respectively. The average amount of microplastic in water and sediment samples were 21,5 particles L sea water and 15.420 particles kg dry sediment. Film was dominant in water, while fragment was dominant in sediment. There was a correlation between the amount of microplastic in the respiratory organ and water sediment and consumed sediment fiber, film, and granule in the consumed sediment and intestine."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Januar Hakam
"Penelitian tentang potensi aktivitas antikanker ekstrak kasar Holothuria atra di Indonesia belum pernah dilakukan. Oleh karena itu, telah dilakukan penelitian untuk menguji potensi antikanker ekstrak kasar H. atra menggunakan uji mikronukleus dari sumsum tulang Mus musculus jantan galur DDY yang sebelumnya telah diinduksi 0,66 mg/kg bb kolkisin secara intraperitoneal. Hasil pengujian aktivitas antikanker secara in vivo menunjukkan bahwa pemberian ekstrak kasar H. atra dengan dosis 0,33; 0,66; 0,99; dan 1,32 g/kg bb selama 7 hari secara oral mampu menurunkan frekuensi sel eritrosit polikromatik (PCE) bermikronukleus secara nyata (p < 0,05) yang diamati melalui preparat apusan sumsum tulang paha mencit. Dosis 0,33; 0,66; 0,99; dan 1,32 g/kg bb secara berurutan mampu menurunkan frekuensi sel PCE bermikronukleus sebanyak 51,24%; 59,70%; 63,68%; dan 68,66%. Namun, dosis ekstrak kasar H. arta yang optimum belum ditemukan. Berdasarkan hasil pengujian tersebut diperoleh kesimpulan bahwa ekstrak kasar H. atra mempunyai potensi aktivitas antikanker.
......Research on potential anticancer activity of Holothuria atra crude extracts in Indonesia has never been done. Therefore, we conducted a study to test the anticancer potential of H. atra crude extract using the micronucleus test of male Mus musculus strain DDY bone marrow who had previously been induced by 0.66 mg/kg bw colchicines intraperitoneally. Our data showed that treatment of H. atra crude extract at dose 0,33; 0,66; 0,99, and 1,32 g/kg bw for 7 days orally can reduce the frequency of micronucleus in polychromatic erythrocytes cells (PCE) from bone marrow smears. Dose of 0,33; 0,66; 0,99, and 1,32 g/kg bw in sequence can reduce the frequency of micronucleus in PCE as much as 51,24%; 59,70%; 63,68%; dan 68,66%. However, the optimum doses of H. atra crude extract has not been found. Based on these results we conclude that H. atra crude extract has potential anticancer activity."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2012
S1341
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Fatin Nabilah
"Pertahanan hidup dilakukan oleh tiap organisme agar dapat terhindar dari kepunahan. Pada organisme laut, bentuk pertahanan diri ada tiga macam, dimana khususnya pada hewan dari filum Echinodermata yang menggunakan senyawa metabolit sekunder sebagai bentuk pertahanan dirinya. Tujuan dari penelitian berikut untuk mengetahui perilaku makan spesifik ikan karang terhadap pakan uji yang mengandung ekstrak Holothuria atra yang berbeda konsentrasinya telah dilakukan pada tanggal 8-14 November 2018 di Perairan Pulau Pramuka, Taman Nasional Kepulauan Seribu, DKI Jakarta. Proses yang dijalani yaitu ekstrasi menggunakan metanol dan menghasilkan persentase ekstrak kasar sebesar 0,56% dan memiliki konsentrasi fisiologis yang mengacu pada penelitian terdahulu yaitu 8 mg/mL. Proses pengujian dilakukan dengan memberikan pakan uji yang mengandung ekstrak kasar Holothuria atra yang telah dicampur oleh jeli dan pelet ikan sebanyak 4 set dengan komposisi set terdiri dari kontrol, pakan dengan ekstrak 0,5% dari konsentrasi fisiologis, pakan dengan ekstrak 1% dari konsentrasi fisiologis dan pakan dengan ekstrak 2% dari konsentrasi fisiologis. Uji perilaku makan ikan karang dilakukan di rataan terumbu karang pada tujuh titik berbeda di kedalaman 3-5 meter. Hasil uji statistik Chi-Kuadrat pada taraf signifikasi (α) 0,01 menyatakan bahwa ada perbedaan perilaku makan ikan karena perbedaan konsentrasi pakan yang digunakan dan untuk membuktikan keeratan hubungan, digunakan uji Cramer yang menunjukkan bahwa dengan nilai 0,316 dan uji ANOVA sebagai uji akhir yang pula menyatakan bahwa perilaku makan ikan karang berbeda pada masing-masing pakan yang berbeda konsentrasinya.

Life defense is carried out by each organism in order to avoid extinction. In marine organisms, there are three types of self-defense, especially in animals from phylum Echinodermata that use secondary metabolites as a form of defense.The research was purposed to know specific fish feeding behavior towards the fish food that contains different concentrations of crude extract of Holothuria atra. It was conducted on 8th until 14th November 2018 in Pramuka Island Waters, Kepulauan Seribu National Park, DKI Jakarta. The process begun with extractions of specimen using methanol to yield the 0,56% of crude extract that is equal to 8 mg/mL of physiological concentration. The fish feeding behavior assay was conducted by using artificial foods which is contained Holothuria atras crude extract mixed with jelly and fish pellets and it is made into 4 sets. Those sets composed with control, fish pellet mixed with 0,5% crude extract from physiological concentration, fish pellet mixed with 1% crude extract from physiological concentration and fish pellet mixed with 2% crude extract from physiological concentration. This field experiment conducted above the coral reefs on 7 different spots at 3-5 meter depth. Chi-square analysis (α=0,01) showed that there is difference feeding behaviour of reef fishes based on different of concentration in fish pellet. Another test used as in Cramer test to see the close relation and the result showed 0,316 and for ANOVA test showing that there is also different fish feeding behaviour as well."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nurma Tsabita Hanifah
"Telah dilakukan penelitian terkait deteksi dan analisis korelasi dari senyawa naftalena dalam sedimen serta bagian daging teripang hitam Holothuria leucospilota di perairan Pulau Rambut, Pulau Damar Besar, dan Pulau Semak Daun. Sebanyak 76 sampel H. leucospilota dan sedimen dikeringbekukan, dimaserasi menggunakan pelarut n-heksana selama 24 jam, dan diuapkan dengan alat rotary evaporator untuk mendapatkan ekstrak. Ekstrak dari kulit H. leucospilota dan sedimen kemudian dianalisis menggunakan alat U-HPLC. Peak yang dihasilkan kemudian dibandingkan menggunakan larutan standar naftalena. Nilai konsentrasi didapatkan menggunakan regresi linear yang telah dibuat dari data larutan standar naftalena. Hasil penelitian menunjukkan bahwa seluruh sampel mengandung senyawa polutan naftalena. Konsentrasi senyawa naftalena pada ekstrak sampel H. leucospilota dan sedimen yang tertinggi dari Pulau Rambut dan Pulau Damar Besar berada di bagian selatan. Nilai konsentrasi untuk ekstrak H. leucospilota tertinggi di Pulau Rambut sebesar 28,47 ppm dan Pulau Damar Besar sebesar 10,37 ppm. Nilai konsentrasi untuk ekstrak sedimen tertinggi di Pulau Rambut sebesar 13,16 ppm dan Pulau Damar Besar sebesar 15,70 ppm. Data kemudian dianalisis menggunakan korelasi Spearman. Hasil menunjukkan bahwa tidak terdapat korelasi antara konsentrasi senyawa naftalena yang berada di H. leucospilota dan di sedimen dari Pulau Rambut, Pulau Damar Besar, dan Pulau Semak Daun.

Research related to the detection and correlation analysis of naphthalene compound in sediment and flesh of Holothuria leucospilota from Rambut Island, Damar Besar Island, and Semak Daun Island have been carried out. Total 76 samples of H. leucospilota and sediment samples were obtained, macerated with n-hexane solvent for 24 hours, and evaporated with a rotary evaporator machine to obtaine the extracts. Extracts from the flesh of H. leucospilota and sediment were analyzed using the U-HPLC machine. The resulting peak were compared to a standard solution of naphthalene. The concentration value is obtained using a linear regression that has been created from standard solution data of naphthalene. The results showed that all samples contain naphthalene compound. The highest concentration of naphthalene compound in extracts of H. leucospilota samples and sediment of Rambut Island and Damar Besar Island is in the south area. The highest concentration of naphthalene in extract of H. leucospilota from Rambut Island amounted to 28.47 ppm while Damar Besar Island amounted to 10.37 ppm. The highest concentration of naphthalene in extract of sediment from Rambut Island amounted to 13.16 ppm and Damar Besar Island amounted to 15.70 ppm, respectively. Data were analyzed using Spearman correlation. Results showed that there was no correlation between the concentration of naphthalene compounds located in H. leucospilota and in the sediment of Rambut Island, Damar Besar Island, and Semak Daun Island."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rhea Fatma Azelia
"Latar belakang: Kanker paru merupakan salah satu jenis kanker yang sering diderita dan menyebabkan kematian pertama di Indonesia. Modalitas umum untuk tatalaksana kanker paru seperti bedah, radioterapi, dan kemoterapi tergolong mahal dan menyebabkan efek samping. Teripang (Holothuria scabra) merupakan bahan alam Indonesia yang diketahui mengandung berbagai metabolit sekunder sebagai antikanker, namun masih terbatas penelitian yang dilakukan terhadap kanker paru di Indonesia.
Metode: Holothuria scabra dibuat menjadi ekstrak menggunakan pelarut etil asetat, n-heksana, dan etanol dengan metode maserasi. Dilanjutkan dengan uji fenol dan flavonoid total untuk mengetahui kadar fenol dan flavonoid total ekstrak Holothuria scabra. Kemudian dilakukan uji MTT untuk mengetahui aktivitas sitotoksik ekstrak Holothuria scabra terhadap sel kanker paru A549 dibandingkan dengan doxorubicin. Hasil: Holothuria scabra memiliki kadar fenol total secara berturut-turut pada ekstrak etil asetat, n-heksana, dan etanol sebesar 41,310 ± 0,975; 29,684 ± 0,977; dan 12,408 ± 0,990 mgGAE/g namun tidak memiliki kadar flavonoid total. Holothuria scabra memiliki aktivitas sitotoksik terhadap sel kanker paru A549 dengan nilai IC50 pada ekstrak etanol, etil asetat, dan n-heksana secara berturut-turut sebesar 8,094 ± 5,079 μg/ml (aktif); 30,918 ± 8,455 μg/ml (sedang); dan 142,033 ± 30,180 μg/ml (sedang). Nilai IC50 doxorubicin sebesar 2,560 ± 3,239 μg/ml.
Kesimpulan: Holothuria scabra mengandung fenol sebagai senyawa antioksidan dan antikanker, tidak mengandung senyawa flavonoid, dan memiliki aktivitas sitotoksik terhadap sel kanker paru. Ekstrak n-heksana memiliki perbedaan kemampuan yang signifikan terhadap doxorubicin, sementara ekstrak etil asetat dan etanol tidak memiliki perbedaan kemampuan yang signifikan terhadap doxorubicin.
.....Introduction: Lung cancer is the first cause of cancer-related death in Indonesia. Common modalities for lung cancer treatment, such as surgery are relatively expensive and cause side effects. Sea cucumber (Holothuria scabra) is Indonesia’s natural ingredient which is known to contain various secondary metabolites as anticancer, however research conducted on lung cancer in Indonesia is still limited. Method: Holothuria scabra was made into extract using ethyl acetate, n-hexane, and ethanol solvent by maceration method. Followed by the total phenolic and flavonoid test to determine the total phenolic and flavonoid content of Holothuria scabra. Then the MTT test was performed to determine the cytotoxic activity of Holothuria scabra extract against A549 lung cancer cells.
Result: Holothuria scabra had total phenol content in ethyl acetate, n-hexane, and ethanol extracts of 41,310 ± 0,975; 29,684 ± 0,977; and 12,408 ± 0,990 mgGAE/g, respectively, but did not have total flavonoid content. Holothuria scabra had cytotoxic activity against A549 cells with IC50 in ethanol, ethyl acetate, and n- hexane extracts of 8,094 ± 5,079 μg/ml; 30,918 ± 8,455 μg/; and 142,033 ± 30,180 μg/ml, respectively. IC50 of doxorubicin was 2,560 ± 3,239 μg/ml.
Conclusion: Holothuria scabra contains phenolic as antioxidants and anticancer compounds, does not contain flavonoid compounds, and has cytotoxic activity against lung cancer cells. N-hexane extract has a significant difference in the ability to doxorubicin, while ethyl acetate and ethanol extracts does not have significant difference in their ability to doxorubicin."
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hanan Talida
"Latar belakang: Kanker serviks merupakan penyakit keganasan dengan prevalensi tinggi pada wanita baik di Indonesia maupun di dunia. Pengobatan yang tersedia saat ini dapat berupa terapi operatif ataupun non operatif seperti radiasi dan kemoterapi, tetapi masih terdapat efek samping, resiko yang dapat ditimbulkan, serta biaya yang cukup mahal. Holothuria scabra merupakan bahan alam yang banyak ditemukan di Indonesia serta diketahui memiliki beberapa kandungan dengan aktivitas antikanker namun belum banyak diteliti.
Metode: Holothuria scabra diekstraksi menggunakan pelarut etil asetat, etanol, dan n-heksana. Analisis kandungan metabolit sekunder masing-masing ekstrak dilakukan melalui uji fitokimia dan uji kromatografi lapis tipis (KLT), sementara aktivitas sitotoksik ekstrak terhadap sel kanker serviks HeLa diuji menggunakan metode MTT assay dan dibandingkan dengan doxorubicin.
Hasil: Holothuria scabra memiliki kandungan fitokimia triterpenoid pada ekstrak etil asetat, etanol, dan n-heksana, serta alkaloid pada ekstrak etanol. Aktivitas sitotoksik Holothuria scabra terhadap sel kanker serviks HeLa yang paling kuat dimiliki oleh ekstrak etil asetat dengan nilai IC50 sebesar 26,598 ± 1,091 μg/mL, diikuti oleh ekstrak etanol 62,959 ± 3,656 μg/mL, dan ekstrak n-heksana 75,385 ± 3,226 μg/mL, sementara nilai IC50 doxorubicin sebesar 7,209 ± 0,995 μg/mL. Terdapat perbedaan yang signifikan antar masing-masing ekstrak dan doxorubicin.
Kesimpulan: Holothuria scabra mengandung senyawa fitokimia yang memiliki aktivitas antikanker. Ketiga ekstrak menunjukkan aktivitas sitotoksik sedang terhadap sel kanker serviks HeLa.
......Introduction: Cervical cancer is a malignant disease with a high prevalence among women in Indonesia and the world. Treatment currently available consists of operative or non-operative therapy such as radiation and chemotherapy. However, there are still side effects, risks, and the cost is also expensive. Holothuria scabra is a natural ingredient commonly found in Indonesia and is known to have some anticancer activity that has not been widely studied.
Method: Holothuria scabra was extracted using ethyl acetate, ethanol, and n-hexane as solvents. Analysis of the secondary metabolite content of each extract was carried out through phytochemical tests and thin-layer chromatography tests. In contrast, the cytotoxic activity of the extracts against HeLa cervical cancer cells was tested using the MTT assay and compared with doxorubicin.
Result: Holothuria scabra contains triterpenoid in all extracts, namely ethyl acetate, ethanol, n-hexane extract, and alkaloid in ethanol extract. Among the three Holothuria scabra extracts, ethyl acetate extract had the strongest cytotoxic activity against HeLa cervical cancer cells with an IC50 value of 26.598 ± 1.091 μg/mL, followed by ethanol extract of 62.959 ± 3.656 μg/mL, and n-hexane extract of 75.385 ± 3.226 μg/mL, meanwhile the IC50 value of doxorubicin was 7,209 ± 0,995 μg/mL. There were also significant differences between each extract and doxorubicin.
Conclusion: Holothuria scabra contains phytochemical compounds with anticancer activity and the three extracts showed moderate cytotoxic activity against HeLa cervical cancer cells."
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nabila Chairunnisa
"Penelitian tentang potensi pencegahan kanker dari ekstrak kasar H. atra di Indonesia belum pernah dilakukan. Penelitian dilakukan untuk menguji ekstrak kasar Holothuria atra sebagai pencegah kanker melalui uji mikronukleus terhadap sumsum tulang Mus musculus jantan galur DDY. Potensi ekstrak kasar H. atra sebagai pencegah kanker diketahui dengan menentukan persentase jumlah mikronukleus (MN) pada 2000 sel eritrosit polikromatik (PCE).
Hasil penelitian menunjukkan bahwa frekuensi MN pada 4 kelompok perlakuan yang dicekok larutan ekstrak kasar H. atra dosis 0,33; 0,66; 0,99 dan 1,32 g/kg bb selama 7 hari berturut-turut dan diinjeksi kolkisin pada hari ke-7 (KP1, KP2, KP3, KP4) berbeda secara nyata (p < 0,05) dibandingkan dengan kelompok kontrol positif yang hanya dicekok akuades dan disuntik kolkisin pada hari ke-7. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian larutan ekstrak kasar H. atra dengan dosis 0,33; 0,66; 0,99 dan 1,32 g/kg bb berpotensi mencegah kanker dengan parameter penurunan jumlah MN pada 2000 PCE mencit galur DDY.
......Research about the cancer-prevention activity of crude extract from Holothuria atra Jaeger in Indonesia has never been done. Therefore, this study were performed to test the cancer-prevention potency of H. atra crude extract using the micronucleus test of male mice (Mus musculus L.) DDY bone marrow. The cancer-prevention potency was knew by counting micronucleus (MN) in 2000 polychromatic erythrocyte cells (PCE).
In this study, MN frequency in 4 treatment groups which given H. atra dose 0,33; 0,66; 0,99 and 1,32 g/kg body weight orally (KP1, KP2, KP3 and KP4) significantly decrease if compare to positive control group. Our data showed that treatment of H. atra crude extract's solution with dose 0,33; 0,6; 0,99 and 1,32 g/kg body weight can reduce the frequency of micronucleus in PCE from bone marrow smears induced by 1 mg/kg body weight colchicine intraperitoneally."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2012
S1321
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
<<   1 2   >>